Anda di halaman 1dari 4

ELENA KIRANA LAW OFFICE

Menara 21, Lt.1 & 2 Kav.1 Jl. Jend.Sudirman Jakarta Pusat


Telp : (0361) 623451 Fax : (0361) 623451
www.ElenaKiranalaw.office.ac.id

Nota Pembelaan
( Pledoi )

Dalam Perkara Tindak Pidana Lingkungan Hidup

Atas Nama terdakwa:

Samuel Willem Mba

Jakarta Pusat, 13 Mei 2010


Majelis Hakim yang kami Mulia,

Penuntut Umum yang kami Hormati,

Dan Hadirin sidang yang kami banggakan.

Sebelumnya kami dari tim penasehat hukum terdakwa, menyampaikan pokok-


pokok dari nota pembelaan, ada beberapa hal yang menurut kami, terdapat perbedaan
signifikan, antara keterangan saksi di persidangan dengan risalah surat tuntutan, yang
menyebabkan unsur-unsur dalam dakwaan penuntut umum tidak terbukti. Adapun
kontradiksi yang ada dalam surat dakwaan dan juga yang terungkap dalam persidangan,
adalah sebagai berikut

1. Tentang pertemuan untuk melakukan akuisisi dan merger antara Bank


Muharilman,Bank Gabemian dan Bank CBMAAL pada Tahun 2004 dan
pemberian Bilyet Giro Bank Muharilman.

Dalam melakukan proses akuisi dan merger seluruh persyaratan ketiga bank sudah
diterima oleh Bank Indonesia dan disahkan oleh Saksi Gabriella Pristya selaku deputi
senior Bank Indonesia. sehingga tidak ditemukan permasalahan proses akuisisi dan
merger namun dalam dakwaan penuntut umum menuduhkan bahwa terdakwa melakukan
pertemuan dan memberikan bilyet giro kepada saksi Gabriela pristya untuk meloloskan
merger dan akuisi ketiga bank tersebut yang dianggap tidak memenuhi persyaratan. dan
apabila benar tidak memenuhi persyaratan secara administrasi ditolak dan tidak di sahkan
namun kenyataannya saudari saksi menerima dan mengesahkannya sehingga dalam
sebenarnya tidak ditemukan permasalahan proses akuisisi dan merger.

2. Tentang pihak yang melakukan perbuatan secara melawan hukum untuk


mengajukan permohonan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek kepada Bank
Indonesia.

Dalam dakwaan penuntut umum bank royanmer mengajukan permohonan FPJP


menggunakan data CAR PT. Bank Royanmer., Tbk pada bulan September yaitu positif
2,42%. Bukan memakai CAR bulan terakhir yaitu bulan Oktober negatif 3,15% yang
tidak ada peraturannya di dalam peraturan Bank Indonesia Nomor 10/26/PBI/2008 dan
apabila data yang digunakan dalam pengajuan tidak sesuai dengan persyaratan
seharusnya permohonan tersebut ditolak dan dikembalikan kepada bank royanmer,
namun kenyataannya pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek telah disetujui oleh
Dwi Luky Oktaviany selaku Gubernur Bank Indonesia. Hal ini sudah jelas cacat
procedural oleh pihak bank Indonesia bukan bank royanmer apalagi terdakwa.
Dengan kata lain TIDAK ADA SATUPUN perbuatan ataupun peran terdakwa
SAMUEL WILLEM MBA selaku pemegang saham di PT. Bank Royanmer Tbk, yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memenuhi unsur
delik “secara melawan hukum”

3. Tidak terbuktinya unsur bahwa perbuatan subyek hukum dilakukan


dengan sengaja.

Unsur ini mengharuskan penuntut umum membuktikan adanya suatu


perbuatan yang telah dilakukan secara melawan hukum. Namun, lagi-lagi saudara
penuntut umum tidak mampu membuktikan bahwa Terdakwa dengan sengaja
melakukan tindak pidana korupsi, dan fakta yang terungkap hanyalah dilakukan
usaha penyelamatan Bank Royanmer saja yang dan hal ini merupakan kesepakatan
dari rapat umum pemegang saham serta dimasukan kedalam risalah umum
pemegang saham bukan terdakwa. Selain itu, apabila terjadi permasalahan bank
royanmer dapat dimintai pertanggungjawaban secara korporasi bukan secara
pribadi.

Mengenai uraian tersebut diatas, maka kami memohon kepada Majelis Hakim
yang mulia, untuk berkenan memutuskan :

1. Menyatakan Terdakwa Samuel Willem Mba, tidak terbukti secara


sah dan meyakinkan melakukan semua Tindak Pidana sebagaimana
yang didakwakan.
2. Membebaskan Terdakwa dari seluruh dakwaan (Vrijspraak) sesuai
dengan Pasal 191 ayat (1) KUHAP, atau setidak-tidaknya melepaskan
Terdakwa dari Tuntutan Hukum (ontslag van alle rechtsvervolging)
sesuai dengan pasal 191 ayat (2) KUHAP;
3. Membebaskan terdakwa dari denda yang diajukan Penuntut Umum
sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah);
4. Membebaskan terdakwa dari membayar uang pengganti kepada
Negara sebesar Rp. 928.549.000.000 (sembilan ratus dua puluh
delapan milyar lima ratus empat puluh sembilan juta rupiah);
5. Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan
harkat martabatnya;
6. Menetapkan biaya perkara ditanggung oleh negara.

Atau

Apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon keputusan seadil-adilnya.


Jakarta Pusat, 13 Mei2010

Hormat Kami.

Penasehat Hukum Terdakwa

Eno Liska Walini,S.H.,MH Naufal Mahardika. SH.,MH

Anda mungkin juga menyukai