Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG NARKOBA

Pokok Bahasan : Kesehatan Remaja


Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan tentang Narkoba
Sasaran : Remaja Usia Sekolah
Hari/tanggal : Selasa, 21 Mei 2019
Tempat : Aula Kampus
Waktu : 20 menit

A. Tujuan Umum :
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan diharapkan para siswa-siswi dapat
meningkatkan pengetahuan tentang bahaya penggunaan Narkoba.

B. Tujuan Khusus :
Setelah mendapatkan penyuluhan satu 1 x 20 menit, diharapkan para remaja yang berusia
sekolah dapat mengerti dengan benar tentang :
1. Pengertian Narkoba.
2. Macam-macam/jenis-jenis Narkoba.
3. Tanda-tanda orang yang memakai Narkoba.
4. Efek Narkoba dan cara pencegahan serta penaggulangan.
5. Bahaya dan dampak narkoba bagi kehidupan dan kesehatan.
6. Upaya penanggulangan narkoba
C. Susunan acara
No Kegiatan Respon Peserta Waktu
1. Pendahuluan - Membalas salam
- Menyampaikan salam - Mendengarkan
3 menit
- Menjelaskan tujuan - Memberikan respon
- Apersepsi tentang narkoba
2. Penyampaian materi - Sasaran mau
- Pengertiam Narkoba mendengarkan dan
- Macam-macam Narkoba mencatat dengan
- Tanda-tanda orang yang seksama dan aktif 10 menit
memakai Narkoba memberikan pertanyaan
- Efek Narkoba, pencegahan dan
penanggulangan.
3. Evaluasi - Medengarkan hasil yang
- Tanya jawab belum jelas
- Memberikan pertanyaan 5 menit
seputar materi yang
telah disampaikan
4. Penutup - Sasaran berterima kasih
- Menyimpulkan hasil materi atas kedatangan kami 2 menit
- Salam

D. Metode
Ceramah dan diskusi.

E. Media
LCD, Laptop, Video dan Leaflet.

F. Evaluasi
1. Menyebutkan kembali pengertian Narkoba
2. Menyebutkan kembali 2 dari 3 jenis Narkoba
3. Menyebutkan kembali 1 dari tanda-tanda orang yang memakai Narkoba.
4. Menyebutkan kembali 4 dari 9 efek penggunaan Narkoba.
7. Menyebutkan kembali bahaya dan dampak narkoba bagi kehidupan dan kesehatan
8. Menyebutkan upaya penanggulangan narkoba

G. Materi
Terlampir.

MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Narkoba

Narkoba merupakan kepanjangan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif.


Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan,
pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara
dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya (Kurniawan, 2008).
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai kehilangan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
Narkotika dan psikotropika merupakan bagian dari Narkoba atau NAPZA. NAPZA
merupakan kependekan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Napza adalah
bahan/zat/obat yang bila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh
terutama otak atau susunan saraf pusat, kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang baik
dalam berpikir, perasaan dan perilaku, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,
psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta
ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA.

B. Jenis-jenis Narkoba
1. Narkotika
a. Narkotika golongan I : adalah narkotika yang paling berbahaya, daya adiktif sangat
tinggi menyebabkan ketergantunggan. Tidak dapat digunakan untuk kepentingan
apapun, kecuali untuk penelitian atau ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, morphine,
putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.
b. Narkotika golongan II : adalah narkotika yang memilki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin dan turunannya,
benzetidin, betametadol.

c. Narkotika golongan III : adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
dapat bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : codein dan
turunannya (Martono, 2006).

2. Psikotropika
a. Golongan I : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk
menyebabkan ketergantungan, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan
sedang diteliti khasiatnya seperti esktasi (menthylendioxy menthaphetamine dalam
bentuk tablet atau kapsul), sabu-sabu (berbentuk kristal berisi zat
menthaphetamin).
b. Golongan II : adalah psikotropika dengan daya aktif yang kuat untuk menyebabkan
Sindroma ketergantungan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :
ampetamin dan metapetamin.
c. Golongan III : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sedang berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: lumubal, fleenitrazepam.
d. Golongan IV : adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan berguna untuk
pengobatan dan penelitian. Contoh: nitra zepam, diazepam (Martono, 2006).
3. Zat adiktif lain
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
a. Rokok
b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan.
c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin
yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008).
Dari segi efek dan dampak yang ditlinbulkan pada para pemakai narkoba dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan /jenis:
1. Upper Upper adalah jenis narkoba yang membuat si pemakai menjadi aktif seperti
sabu-sabu, ekstasi dan amfetamin.
2. Downer Downer adalah golongan narkoba yang dapat membuat orang yang
memakai jenis narkoba itu jadi tenang dengan sifatnya yang menenangkan / sedatif
seperti obat tidur (hipnotik) dan obat anti rasa cemas.
3. Halusinogen Halusinogen adalah napza yang beracun karena lebih menonjol sifat
racunnya dibandingkan dengan kegunaan medis.
Adapun jenis-jenis narkoba lain antara lain :
1. Marijuana

Adalah nama khusus untuk Hemp, suatu tanaman tinggi mencapai 2 meter,
bentuknya mirip daun singkong, daun warna hijau dan tumbuh didaerah
pegunungan. Zat kimia addictive utama didalam marijuana adalah tetra
hydrocannabinol yang dapat dideteksi melalui air kencing. Para pecandu narkoba
menghisap marijuana dengan rokok atau pipa. Gejala yang akan timbul pada
sipemekai yaitu mata berair, hidung berselesma, badan jadi nyeri. Pemakaian yang
semakin banyak zat marijuana akan menyebabkan kehilangan memori,
kemampuan belajar, dan motivasi.Marijuana juga dapat menyebabkan kehilangan
koordinasi, detak jantung meningkat timbul rasa cemas yang terus menerus.
Sebagai akibat medical dapat menyebabkan kerusakan paru, batuk kronis,
bronchitis.
2. Cocaine.

Cocaine sering dihirup melalui hidung. Akibat cocaine terhadap fisik pemakai
adalah terhambatnya saluran darah, pupil mata membesar, panas badan
meningkat, denyut jantung meningkat, darah tinggi, perasaan gelisah, nyeri,
cemas. Menghisap crack cocaine bersama rokok akan menimbulkan
paranoia(sejenis penyakit jiwa yang meyebabkan timbul ilusi yang salah tentang
sesuatu dan akhirnya bisa bersifat agresif akibat delusi yang dialaminya). Cocaine
dapat menyebabkan kematian karena pernafasannya tersendat lalu otak
kekurangan oksigen.
3. Methamphetamine.
Methamphetamine sejenis obat yang kuat yang menyebabkan orang kecanduan
yang dapat merangsang saraf sentral. Dapat dikonsumsi melalui mulut, dihirup,
daya serangnya ke otak si pemakai.
4. Heroin.

Kebanyakan pemakai heroin menyuntikkan zat tersebut ke dalam tubuhnya. Si


pemakai merasakan gelora kesenangan diiringi panas badan, mulut kering,
perasaan yang berat dan mental jadi kelam berawan menuju depresi di dalam
system saraf sentral. Jika dihentikan maka si pemakai akan sakaw, gelisah, sakit
pada otot dan tulang, insomnia, muntaber. Untuk menghilangkan kecanduan harus
ada kerja sama antara pecandu dengan pembimbing/dokter.
5. Club Drugs.

a. Ecstasy.
Dapat menyebabkan depresi, cemas dalam tidur, kecemasan, paranoia. Ciri
fisik : ketegangan otot, mual, pingsan, tekanan darah tinggi. Menyebabkan
kerusakan otak karena sel otak rusak diserang oleh obat tersebut yang
menimbulkan si pasien agresif, mood, kegiatan seks meningkat, tidur terus,
sensitif kena penyakit.
b. Rohypnol.
Obat ini amat beresiko terhadap kesehatan manusia pemakai, seperti liver,
ginjal, tekanan darah, kerusakan pada otak. c. Gammahydroxybutyrate. Akibat
over dosis adalah kehilangan kesadaran, serangan jantung. d. Ketamine. Gejala
yang dipakai adalah menimbulkan efek halusinasi dan mimpi yang diinginkan.
Jika over dosis berakibat kehilangan memory, mengigau, kehilangan
koordinasi.

C. Faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika


(NAPZA/NARKOBA)
Penyalahgunaan NAPZA sangat kompleks akibat interaksi antara faktor yang terkait
dengan individu, faktor lingkungan dan faktor tersedianya zat (NAPZA). Tidak terdapat
adanya penyebab tunggal (single cause). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
penyalagunaan NAPZA adalah sebagian berikut :

1. Faktor individu :
Kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab
remaja yang sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat
merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan NAPZA. Anak atau remaja
dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna
NAPZA. Ciri-ciri tersebut antara lain :
a. Cenderung memberontak dan menolak otoritas.
b. Cenderung memiliki gangguan jiwa lain (komorbiditas) seperti depresi, cemas,
psikotik, keperibadian sosial.
c. Perilaku menyimpang dari aturan atau norma yang berlaku.
d. Rasa kurang percaya diri (low selw-confidence), rendah diri dan memiliki citra diri
negative (low self-esteem).
e. Keingintahuan yang besar untuk mencoba atau penasaran.
f. Keinginan untuk bersenang-senang (just for fun).
g. Keinginan untuk mengikuti mode, karena dianggap sebagai lambang keperkasaan
dan kehidupan modern.
h. Melarikan diri sesuatu (kebosanan, kegagalan, kekecewaan,ketidakmampuan,
kesepian dan kegetiran hidup,malu dan lain-lain).
i. Putus sekolah.

2. Faktor Lingkungan :
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik disekitar
rumah, sekolah, teman sebaya maupun masyarakat. Faktor keluarga, terutama faktor
orang tua yang ikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadi
penyalahguna NAPZA antara lain adalah :
a. Lingkungan Keluarga
1. Kominikasi orang tua-anak kurang baik/efektif.
2. Hubungan dalam keluarga kurang harmonis/disfungsi dalam keluarga.
3. Kurangnya orang yang dapat dijadikan model atau teladan.
4. Orang tua kurang peduli dan tidak tahu dengan masalah NAPZA.
5. Kurangnya kehidupan beragama atau menjalankan ibadah dalam keluarga.
b. Lingkungan Sekolah
1. Sekolah yang kurang disiplin.
2. Sekolah yang terletak dekat tempat hiburan dan penjual NAPZA.
3. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untukmengembangka
diri secara kreatif dan positif.
4. Adanya murid pengguna NAPZA.
c. Lingkungan Teman Sebaya
1. Berteman dengan penyalahguna.
2. Tekanan atau ancaman teman kelompok atau pengedar.
d. Lingkungan masyarakat/sosial
1. Lemahnya penegakan hukum.
2. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.
3. Faktor Napza
a. Mudahnya NAPZA didapat dimana-mana dengan harga “terjangkau”.
b. Banyaknya iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik untuk dicoba.
c. Khasiat farakologik NAPZA yang menenangkan, menghilangkan nyeri,

Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi
penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar
kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA. Penyalahguna NAPZA harus
dipelajari kasus demi kasus. Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman
sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang
menyalahgunakan NAPZA. Karena faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang
berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif menjadi penyalahguna
NAPZA.

D. Bahaya dan Dampak Narkoba pada Hidup dan Kesehatan

a. Dehidrasi

Penyalahgunaan zat tersebut bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang.


Akibatnya badan kekurangan cairan. Jika efek ini terus terjadi, tubuh akan kejang-
kejang, muncul halusinasi, perilaku lebih agresif, dan rasa sesak pada bagian dada.
Jangka panjang dari dampak dehidrasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak.

b. Halusinasi

Halusinasi menjadi salah satu efek yang sering dialami oleh pengguna narkoba seperti
ganja. Tidak hanya itu saja, dalam dosis berlebih juga bisa menyebabkan muntah,
mual, rasa takut yang berlebih, serta gangguan kecemasan. Apabila pemakaian
berlangsung lama, bisa mengakibatkan dampak yang lebih buruk seperti gangguan
mental, depresi, serta kecemasan terus-menerus.

c. Menurunnya Tingkat Kesadaran


Pemakai yang menggunakan obat-obatan tersebut dalam dosis yang berlebih, efeknya
justru membuat tubuh terlalu rileks sehingga kesadaran berkurang drastis. Beberapa
kasus si pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun. Hilangnya kesadaran tersebut
membuat koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku.
Dampak narkoba yang cukup berisiko tinggi adalah hilangnya ingatan sehingga sulit
mengenali lingkungan sekitar.

d. Kematian

Dampak narkoba yang paling buruk terjadi jika si pemakai menggunakan obat-obatan
tersebut dalam dosis yang tinggi atau yang dikenal dengan overdosis. Pemakaian
sabu-sabu, opium, dan kokain bisa menyebabkan tubuh kejang-kejang dan jika
dibiarkan dapat menimbulkan kematian. Inilah akibat fatal yang harus dihadapi jika
sampai kecanduan narkotika, nyawa menjadi taruhannya.

e. Gangguan Kualitas Hidup

Bahaya narkoba bukannn hanya berdampak buruk bagi kondisi tubuh, penggunaan
obat-obatan tersebut juga bisa mempengaruhi kualitas hidup misalnya susah
berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan
dengan pihak kepolisian jika terbukti melanggar hukum.

E. Ciri-Ciri Pengguna Narkoba


1. Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan sempoyongan; penampilan dunguk;
bicara tidak jelas; mata merah; kurus dan nyeri tulang.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan; mudah
tersinggung; ditemukan obat-obatan, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka berbohong;
suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.

F. Upaya Penanggulanggan Narkoba


Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Prefentif
Pendidikan Agama sejak dini,Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis
dengan penuh perhatian dan kasih sayang,Menjalin komunikasi yang konstruktif
antara orang tua dan anak,Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-
anak,Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan
dampak negatifnya
2. TindakkanHukum
Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai
tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa.
Sayangnya KUHP belum mengatur tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU
No :5/1997 tentang Psikotropika dan UU no: 22/1997 tentang Narkotika. Tapi kenapa
hingga saat ini penyalah gunaan narkoba semakin meraja lela ? Mungkin kedua
Undang-Undang tersebut perlu di tinjau kembali relevansinya atau menerbitkan
kembali Undang-Undang yang baru yang mengatur tentang penyalahgunaan narkoba
ini.
3. Rehabilitasi
Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara
khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan dengan hal
itu, ada beberapa alternative penanggulangan yang dapat kami tawarkan:
a. Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka
penanggulangannya harus dilakukan melalui kerja sama
international.Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah
pelaksanaan Hukum yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih.
b. Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baik
antara orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi para siswa
selama jam belajar di sekolah dan orang tua bertugas mengawasi anak-anak
mereka di rumah dan di luar rumah. Temuan para guru dan orang tua agar
dikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan bersama, dan dicari upaya preventif
penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan SLTA.
c. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap
berbagai diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan sebagai
tempat transaksi narkoba. Demikian juga merazia para penumpang pesawat, kapal
laut dan kendaraan darat yang masuk, baik secara rutin maupun secara insidental.
d. Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan
sebuah booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba.
Misalnya apakah narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam narkoba,
bahayanya, kenapa orang mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang harus
diketahui pada orang- orang pemakai narkoba cara melakukan upaya preventif
terhadap narkoba. Disamping itu melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah,
perguruan tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya dan dampak negative dari
narkoba. Mantan pemakai narkoba yang sudah sadar perlu dilibatkan dalam
kegiatan penyuluhan seperti itu agar masyarakat langsung tahu latar belakang dan
akibat mengkomsumsi narkoba.
e. Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk
membina iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh
agama selalu mengingatkan tentang bahaya narkoba.
f. Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen untuk
memerangi narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak usia 12-20 tahun,
maka solusi yang ditawarkan adalah komunikasi yang harmonis dan terbuka
antara orang tua dan anak-anak mereka. Booklet tentang narkoba tersebut dibagi-
bagikan secara gratis kepada semua orang dan dikirin lewat pos kealamat-alamat
rumah, aparteman, hotel, sekolah-sekolah dan lain-lain. Sehubungan dengan kasus
ini, maka keluarga adalah kunci utama yang sangat menentukan terlibat atau
tidaknya anak-anak pada narkoba. Oleh sebab itu komunikasi antara orang tua dan
anak-anak harus diefektifkan dan dibudayakan.

Anda mungkin juga menyukai