Anda di halaman 1dari 2

1.

Berdasarkan artikel diatas, analisis oleh saudara apakah pemberian promo diskon tersebut
dapat memicu persaingan usaha tidak sehat atau tidak. Jelaskan.
2. Dalam hukum persaingan usaha ada yang dinamakan kegiatan yang dilarang, jelaskan yang
saudara ketahui apa saja kegiatan yang dilarang dalam hukum persaingan usaha kemudian
analisis artikel di atas apakah termasuk kegiatan yang dilarang atau tidak. 
3. Salah satu aplikasi ojek online, Grab telah melakukan kerjasama dengan OVO (aplikasi
pembayaran transaksi online). Analisis oleh saudara tentang kerjasama tersebut apakah
tergolong dalam upaya penguasaan pasar yang mengarah pada penyalahgunaan posisi
dominan. 
Jawaban
1. Ya, dapat memincu persaingan tidak sehat.
Perlu diketahui, ketentuan pelarangan predatory pricing tercantum dalam Pasal 20 UU
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Anti Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat. Predatory pricing dilarang karena meski dalam jangka pendek predatory
pricing dapat menguntungkan karena konsumen menikmati harga barang atau jasa yang
rendah. Namun dalam jangka panjang, setelah para pesaing tersingkir dari pasar, pelaku
usaha predator akan kembali menaikkan harga barang atau jasa. Dengan demikian
praktek jual rugi tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat.
2. adanya peraturan soal tarif yang terangkum dalam Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor 12 Tahun 2019, kata dia, itu merupakan upaya untuk melindungi pengemudi ojek
daring, karena terjadi persaingan tidak sehat dengan adanya tarif rendah yang menuju ke
arah predatory pricing.ketentuan pelarangan predatory pricing  tercantum dalam Pasal
20 UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Anti Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat. Predatory pricing dilarang karena meski dalam jangka pendek predatory
pricing dapat menguntungkan karena konsumen menikmati harga barang atau jasa yang
rendah. Namun dalam jangka panjang, setelah para pesaing tersingkir dari pasar, pelaku
usaha predator akan kembali menaikkan harga barang atau jasa. Dengan demikian
praktek jual rugi tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat.
3. Ya, karena Strategi penetapan harga yang sangat rendah, yang termasuk limit pricing
strategy diidentifikasikan dengan keinginan pelaku usaha monopolis atau dominan untuk
melindungi posisinya dengan cara melakukan pemotongan harga secara substansial atau
melakukan peningkatan produksi secara signifikan. Perilaku ini dimaksud agar tidak
memberi kesempatan atau daya tarik pada pelaku usaha baru untuk masuk ke dalam
industri sehingga pelaku usaha monopolis mempertahankan posisi dominannya. Pada
pasal 7 Undang-Undang No 5 Tahun 1999 disebutkan “Pelaku usaha dilarang membuat
perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga di bawah harga
pasar, yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat” dapat
dikatakan bahwa para pelaku usaha diperbolehkan melakukan perbuatan jual rugi tapi
dengan syarat perbuatan jual rugi tersebut tidak mengakibatkan persaingan usaha tidak
sehat. Perbuatan jual rugi dapat dirumuskan dalam Rule of Reason yaitu suatu perilaku
yang dilarang harus dapat dibuktikan telah mengakibatkan salah satu atau beberapa unsur
performansi industri/sektor menurun, misalnya menurunnya kesejahteraan rakyat/
konsumen, efisiensi atau mengurangi persaingan (lessening competition). Rule of Reason
hanya dapat dilakukan oleh lembaga otoritas dengan pendekatan untuk membuat evaluasi
mengenai perjanjian atau kegiatan jual rugi tersebut dan menarik kesimpulan apakah
perbuatan jual rugi bersifat mengambat atau mendukung persaingan antara pelaku usaha

Anda mungkin juga menyukai