Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nabillah Puspita Sari

NIM : 04041282025036

Kelas : Psikologi B 2020

RESUME :

KEBUDAYAAN ISLAM

A. Konsep Kebudayaan Islam

1. Pengertian Kebudayaan

Secara bahasa, kebudayaan berasal dari kata budaya. Budaya berasal dari bahasa
Sansekerta. yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budi artinya : akal,
tabiat, watak, akhlak, perangai, kebaikan, daya upaya, kecerdikan untuk pemecahan masalah.
Sedangkan daya berarti kekuatan, tenaga, pengaruh, jalan, cara, muslihat. Dalam bahasa
Inggris kebudayaan disebut culture, dari asal kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia

2. Kebudayaan dalam Islam

Secara umum kebudayaan diartikan sebagai suatu hasil daya pemikiran dalam bentuk
aktifitas yang dilakukan oleh manusia yang dipengaruhi oleh akal budi nurani manusia
tersebut. Apa yang difikirkan oleh manusia tersebut kemudian dilahirkan dalam bentuk sikap
dan aktifitas. Aktifitas dan sikap yang dilahirkan dan dilakukan oleh manusia itulah ang
dikatakan kebudayaan. Agama Islam adalah wahyu dari Allah SWT yang disampaikan
kepada Rasulullah SAW yang mengandung peraturan-peraturan untuk jadi pedoman hidup
manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Islam bukan kebudayaan, namun walaupun begitu
agama Islam sangat mendorong (bahkan turut mengatur) penganutnya berkebudayaan dalam
berfikir, berekonomi, berpolitik, bergaul, bermasyarakat, berpendidikan, menyusun rumah
tangga dan lain-lain. Oleh karena itu seluruh kemajuan lahir dan batin itu adalah kebudayaan.
Maka dengan kata-kata lain, Islam mendorong umatnya berkemajuan.
Kebudayaan Islam adalah kebudayaan yang berdasarkan nilai-nilai Islam, maka prinsip-
prinsip kebudayaan Islam pun merujuk kepada Islam, yaitu: (Iberani, 2003 : 92)

1. Menghormati akal, kebudayaan Islam menempatkan akal pada posisi yang terhormat.
Kebudayaan Islam tidak akan menampilkan hal-hal yang dapat merusak akal. Prinsip
ini diambil dari surat Ali Imron ayat 190.
2. Prinsip yang diambil dari surat al-Mujadalah ayat 11 yeaitu prinsip memotivasi untuk
menuntut ilmu dan meningkatkan ilmu.
3. Menghindari taklid buta artinya kebudayaan Islam tidak menerima sesuatu hal tanpa
diteliti dahulu, tidak mengikuti orang lain tanpa tahu alasannya. Prinsip ini diambl
dari surat al-Isra‟ ayat 36.
4. Tidak membuat pengrusakan. Dalam mengembangkan kebudayaan Islam tetap
memperhatkan keseimbangan alam agar tidak terjadi kerusakan di bumi. Prinsip ini
dari surat al-Qashash ayat 77.

B. Perkembangan Kebudayan Islam

Rasulullah SAW diutus dimuka bumi sebagai rahmatallil‟alamin, yaitu membawa


rahmat bagi semesta alam. Beliau diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan ajaran
Islam kepada manusia serta menjadikan Islam sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi
manusia sampai akhir masa. Seperti kita ketahui Rasulullah adalah orang Arab yang hidup
dalam kebudayaan Arab. Oleh karena itu, beliau berbicara dalam bahasa Arab dan model
pakaiannya seperti pakaian masyarakat Arab.. Bagi umat Islam Arab, kebudayaan-
kebudayaan Islam berkembang dalam bentuk kebudayaan-peradaban Arab, begitu pula
dengan umat Islam yang ada di Indonesia. Dalam Islam, perbedaan yang lahir dari
kekhususan kelompok masyarakat atau bangsa tidak dianggap sebagai sesuatu yang
menyimpang atau bertentangan dengan ajaran Islam, selama tetap mencerminkan nilai-nilai
ajaran Islam, seperti cara berbicara, bahasa komunikasi, model pakaian,dan lain-lain. Oleh
karena itu kebudayaan-peradaban Islam harus dibedakan dengan syari‟at Islam. Kebudayaan-
peradaban Islam boleh beragam, berkembang, dan dapat berubah-ubah, tetapi syari‟at islam
bersifat tetap. Dimanapun umat Islam berada dan sampai kapanpun syari‟atnya tetap sama.

C. Ciri-ciri Kebudayaan Islam


Ciri-ciri kebudayaan Islam antara lain ; 1). Bernafaskan tauhid, karena tauhidlah yang
menjadi prinsip pokok ajaran Islam, 2). Hasil buah pikiran dan pengolahannya dimaksudkan
untuk meningkatkan kesejahteraan dan membahagiaan ummat. Sebab Nabi Muhammad
diutus sebagai rahmatan lilalamin.

Kedua ciri kebudayaan Islam di atas merupakan formulasi dari dua kata dalam al-
Qur`an yang senantiasa muncul secara berurutan, Amanuu dan `amilushalihaat Kebudayaan
Islam mencerminkan adanya perpaduan antara moral yang merupakan pokok ajaran Islam
dengan dorongan pemakaian akal. Aspek pertama ditunjukkan oleh al-Qur`an melalui
formulasi perlunya mengedepankan aspek moral dalam beraktifitas, seperti ayat: ya
ayyuhalladziina amanuu anfiquu mimma razaqnaakum. Untuk yang terakhir dalam al-qur`an
seperti : afalaa ya`qiluun, afalaa tatadabbaruun dan sebagainya.

Struktur semacam ini merupakan perpaduan antara dua arus besar kebudayaan yang
pernah muncul sebelum kehadiran Islam. Dua arus tersebut adalah Mesir dan Yunani. Mesir
merupakan pusat gerakan moral dalam agama-agama samawi, sedangkan Yunani merupakan
pusat pengkajian logic filosifis.

D. Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan Islam

Pada waktu Rasulullah tiba di Madinah, aktifitas pertama yang ia lakukan adalah
mendirikan masjid, karena masjid merupakan suatu tempat yang dapat mengumpulkan dan
menghimpun umat Islam dari berbagai jenis..Selain itu masjid juga dapat digunakan oleh
setiap muslim sebagai tempat untuk membahas dan menyelesaikan setiap persoalan, tempat
bermusyawarah untuk mencapai tujuan bersama, menjauhkan diri dari kerusakan, serta
menghadang berbagai penyelewengan akidah. Bahkan masjid juga menjadi tempat beribadah
umat Islam, sebagai wujud dari ketundukan dan keta‟atannya kepada Allah selaku mahkluk
ciptan-Nya. Selain itu manusia dapat mencurahkan segala isi hatinya kepada Allah SWT,
serta dapat meminta pertolongan agar keluar dari masalah yang dihadapinya. Dimasjid juga,
mereka mengisi hatinya dengan kekuatan spiritual yang baru sehingga Allah selalu
menganugerahkan kesabaran, ketangguhan,kesadaran, kewaspadaan, serta aktifitas yang
penuh semangat. (anNahlawi, 1995 :136).

Anda mungkin juga menyukai