Anda di halaman 1dari 2

KRITIK TARI

Theresia Hanna / X MIPA 2 / 30

Tiffany / X MIPA 2 / 32

No
Tahap Penjelasan
.
1. Deskripsi Data Performance “Ketika Kita” adalah sebuah pertunjukan campuran tarian dan nyanyian yang
ditampilkan pada acara SEREN1TY SMUKIEZ THEATRE NIGHT 2018 “PULANG” pada tanggal 31
Agustus 2018. Pertunjukan ini ditampilkan oleh sepasang penyanyi dan empat pasang back-up
dancer. Kostum ke delapan penari ini monotone dan sangat simple yaitu kaos (t-shirt) putih polos
dan celana legging hitam yang membuat pertunjukan penyanyi lebih menonjol. Koreografi keempat
pasang penari juga sama kecuali di beberapa bagian. Jenis tarian yang ditampilkan mungkin adalah
modern dance dengan sedikit ballet Musiknya adalah lagu tentang romantisme atau percintaan yang
cenderung bertempo mellow dan lambat. Panggung acara adalah panggung segi panjang berlantai
kayu coklat dengan latar papan yang dipenuhi oleh kertas (mungkin poster atau surat). Terlihat ada 5
lampu sorot panggung yang cukup mengempasisis dancer dan penyanyi. Ada juga dua layar besar di
sebelah kanan dan kiri panggung yang menunjukkan pertunjukan menggunakan kamera yang
fungsinya adalah untuk membantu orang yang tidak kelihatan terutama yang duduk di belakang
untuk menonton pertunjukan. Penari sudah sangat kompak menarikan koreografinya. Namun, koreo
yang ditampilkan cenderung monotone dan repetitif jadi sedikit membosankan. Terutama dibagian
mengangkat dan memutar. Namun di bagian itulah penonton terlihat paling heboh. Dan penarinya
sangat detail dan dapat menari bagian yang susah (terutama satu bagian saat perempuan pasangan
sisi kanan diangkat ke bahu laki-laki dan memutar ke tangannya) sehingga pertunjukan dapat
terlihat keren dan memikat perhatian.

2. Analisis Gerak yang disajikan koreografer seperti tarian pasangan “slow” pada umumnya dengan sedikit
elemen powerful dari gerakan mengangkat penari perempuan. Penempatan 2 penyanyi sebagai
pasangan utama di tengah dan dikelilingi dengan 4 pasangan penari di samping kanan dan kiri
pasangan utama.

Meski demikian, nampaknya koreografer cenderung mengulangi gerakan yang sama, dan terlalu
banyak gerakan mengangkat penari perempuan, hasilnya koreo tampak repetitif dan mudah ditebak.
Dalam beberapa gerakan, antara 2 pasangan di sebelah kiri dan 2 pasangan di sebelah kanan,
ditampilkan gerakan yang berbeda, jadi tampak sedikit berantakan dan tidak seimbang. Menurut
kritikus, karena setting kamera jauh, chemistry antara penari perempuan dan laki-laki juga sedikit
kurang, kecuali antara pasangan utama karena chemistry pasangan utama sudah cukup baik.
Sebaiknya untuk menambah efek ‘spektakuler’, koreografer bisa menambahkan gerakan berganti
pasangan antara pasangan penari agar tidak mudah ditebak gerakan berikutnya.

Pengaturan lighting panggung berwarna-warni berhasil memberikan spotlight kepada ke-lima


pasangan di atas panggung. Tata busana yang ditetapkan untuk penari juga sebaiknya dibenahi,
karena penggunaan kaos putih dan legging hitam untuk lagu seperti ini terlalu membosankan dan
casual.

3. Interpretasi Pertunjukan yang ditampilkan menceritakan sepasang kekasih yang sepertinya sudah menunggu
untuk dipertemukan. Tariannya yang menggunakan jenis tarian yang slow cocok dengan lagu yang
juga slow dan powerful. Tidak ada properti yang digunakan namun tarian mereka saja sudah cukup
mengisi acara yang main fokusnya lebih ke kedua penyanyi. Kedua penyanyi ini juga sedikit
berkoreografi yang membuat mereka terlihat selaras seperti kekasih sungguhan. LIghting yang
digunakan adalah warm lighting yang membuat keadaan lebih romantis dan hangat, mengikuti
pertunjukan. Overall sudah bagus dan cocok dengan konsep yang diberikan sehingga penonton tidak
bingung dengan inti pertunjukan.

Kritiktari/xi/sem2
4. Evaluasi Secara keseluruhan, penampilan tari “Ketika Kita” yang ditampilkan oleh para penari kurang bisa
nilai baik. Sebaiknya tata kostum yang dipakai penari tidak hanya kaus putih dan celana hitam,
karena kostum tidak mencerminkan estetika romantis dan intim dari lagu/penampilan tersebut.
Mungkin bisa dibuat para penari perempuan mengenakan dress agar lebih anggun. Selanjutnya,
mungkin jumlah pasangan tari dikurangi menjadi 2 pasang saja, agar tidak terlalu ramai di
panggung, dan memberikan suasana “intim” antara dua penyanyi utama di tengah.

Koreografi sudah bisa dinilai cukup, namun cenderung repetitif; terlalu banyak mengulang gerakan
mengangkat penari perempuan ke udara. Dalam beberapa bagian juga terdapat kurangnya
“chemistry” antara kedua penari pria dan wanita.

Terakhir, kekompakan antara semua kelompok pasangan penari bisa diperbaiki lagi. Dalam
beberapa adegan, antara pasangan 1 dan 2 di samping kiri pasangan utama nampak melakukan
gerakan yang berbeda dari pasangan 3 dan 4 di samping kanan pasang utama. Tampilan gerakan jadi
terkesan berantakan dan canggung. Sebaiknya antara 2 pasangan di sebelah kiri dan sebelah kanan
penari utama gerakannya disamakan agar lebih enak dilihat.

Kritiktari/xi/sem2

Anda mungkin juga menyukai