Anda di halaman 1dari 47

ANGGARAN

PRODUKSI
KELOMPOK 2

01 02
MARYATI pUTRI APRILiyANI
7211418011 7211418034

03 04
GUNTUR PRAYOGA QONITA ANINDYA N
7211418074 7211418131
KELOMPOK 2

05 06
FAJRI RIZKA FAUZIAH A.M
KUSUMANINGRUM 7211418218
7211418179

07
ALFIRA RISTA
SUSANTI
7211418243
MIND MAPPING

TUJUAN kEBIJAKSANAAN
Anggaran Produksi Persediaan

01 02 03 04 05
INTRODUCTION PENYUSUNAN LATIHAN SOAL
Anggaran Produksi Anggaran Produksi Anggaran Produksi
01

INTRODUCTION
Anggaran Produksi
INTRODUCTION
anggaran produksi dalam arti luas
adalah berupa penjabaran dari rencana penjulan
menjadi rencana produksi.

sedangkan anggaran produksi dalam arti sempit


sering disebut sebagai anggaran jumlah yang
harus diproduksi.
INTRODUCTION
dalam perencanaan produksi
mencakup masalah penentuan;
● tingkat produksi
● kebutuhan akan fasilitas fasilitas produksi
● tingkat persediaan barang jadi.
INTRODUCTION
dalam pelaksanaan harian perusahaan
terdapat kebijakan tertentu berkaitan dengan
tingkat produksi dan tingkat persediaan barang.
1. Kebijakan mengutamakan stabilisasi tingkat
produksi dengan tingkat persediaan
dibiarkan mengambang.
2. Kebijakan yang mengutamakan pengendalian
tingkat persediaan barang dengan tingkat
produksi dibiarkan mengambang
3. Kebijakan kombinasi
02

TUJUAN
Anggaran Produksi
TUJUAN ANGGARAN PRODUKSI

01 02 03
Menunjang dalam Menjaga tingkat Mengatur kegiatan
kegiatan penjualan persediaan yang produksi agar biaya
memadai yg dikeluarkan bisa
seminimal mungkin.
GENERAL VIEW
secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut :

tingkat penjualan [dari anggaran penjualan]...................................... XX


tingkat persediaan akhir………………………………………………………… XX
+
jumlah……………………………………………………………………………………. XX
tingkat persediaan awal………………………………………………………… XX
-
tingkat produksi…………………………………………………………………….. XX

Anggaran produksi merupakan dasar atau basic untuk penyusunan anggaran anggaran lainnya
seperti anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja dan anggaran biaya overhead pabrik.
GENERAL VIEW
Sehingga hubungan antara tingkat penjualan dan tingkat produksi dan tingkat persediaan dapat digambarkan secara
diagramatis.
Diagram tingkat produksi dan persediaan

Rencana
Penjualan

Tingkat
Persediaan

Rencana
Produksi

Anggaran biaya Anggaran biaya


Anggaran
tenaga kerja overhead
bahan mentah
langsung pabrik
LANGKAH PENYUSUNAN
1. Tahap Perencanaan

a. Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan bagian produksi.

b. Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan

2. Tahap Pelaksanaan

a. Menentukan kapan barang diproduksi

b. Menentukan dimana barang akan diproduksi

c. Menentukan urut-urutan proses produksi

d. Menentukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk efisiensi

e. Menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, buruh, service, dan peralatan

f. Menyusun standar biaya produksi

g. Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan


Contoh Penentuan Jumlah Satuan
Fisik dari Barang yang Dihasilkan
Pada umumnya rencana penjualan disajikan dalam unit fisik, sehingga menghitung
jumlah barang yang harus diproduksi dapat mudah.

Contoh:
Diharapkan bahwa 60 unit barang A akan berada di perusahaan pada awal periode nanti.
Penjualan selama 1 periode direncanakan 100 unit. Sedangkan persediaan akhir diperkirakan 40
unit. Sehingga jumlah yang harus diproduksi adalah 80 unit

Penjualan 100 unit


Persediaan akhir 40 unit
+
Kebutuhan 140 unit
Persediaan awal 60 unit
-
Produksi 80 unit
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan jangka waktu produksi dan jumlah
barang yang dihasilkan

1. Fasilitas pabrik
2. Fasilitas pergudangan
3. Stabilitas tenaga kerja
4. Stabilitas bahan mentah
5. Modal yang digunakan
03

PENYUSUNAN
Anggaran Produksi
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI

A. Mengutamakan Stabilitas Produksi

Sebelumnya telah diuraikan bahwa


dalam penyusunan anggaran produksi yang
mengutamakan stabilitas produksi ditentukan
terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun,
Kemudian diperkirakan kebutuhan
setiap bulannya. Akhirnya tingkat persediaan
tak terkalahkan dengan kebutuhan, agar
produksi tetap stabil.
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
Contoh:
Rencana penjualan selama 1 tahun (1984) pada PT "KAHURIPAN" adalah
sebagai berikut:

Bulan Tingkat Penjualan

Januari 1.500 unit

Februari 1.600 unit

Maret 1.600 unit

April 1.400 unit

Mei 1.200 unit

Juni 1.000 unit


PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
Contoh:
Rencana penjualan selama 1 tahun (1984) pada PT "KAHURIPAN" adalah
sebagai berikut:
Bulan Tingkat Penjualan

Juli 700 unit

Agustus 600 unit

September 900 unit

Oktober 1.100 unit

November 1.200 unit

Desember 1.400 unit

14.200 unit
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
Sedangkan perkiraan tingkat persediaan adalah:
- Persediaan awal tahun = 2.000 unit
- Persediaan akhir tahun = 1.500 unit

dari data diatas budget produksi yang mengutamakan stabilitas


produksi dapat disusun dengan urut urutan sebagai berikut;

Penjualan 1 tahun = 14.200 unit


persediaan akhir tahun = 1.500 unit
+
kebutuhan 1 tahun = 15.700 unit
persediaan awal tahun = 2.000 unit
-

jumlah yang harus diproduksi = 13.700 unit


PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI

Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan


dengan 2 cara;

1. Membagi tingkat produksi per tahun dengan 12.


Dimana hal bagi tersebut langsung dipakai sebagai tingkat
produksi per bulannya sehingga;

Produksi selama 1 tahun = 13.700 unit

Produksi per bulan = 13.700 / 12


= 1.141,67 unit

Kelemahan cara ini adalah sering ditemukannya bilangan bilangan yang


tidak bulat sehingga sukar dilaksanakan dengan tepat.
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI

2. Membagi tingkat produksi pertahun sedemikian rupa sehingga


dihasilkan bilangan bulat dan mudah untuk dilaksanakan secara tepat.

Kelebihan hasil pembagian dialokasikan ke bula bulan dimana tingkat


penjualannya tinggi, sehingga;

Produksi selama 1 tahun =13.700 unit

Dalam perhitungan sebelumnya [cara 1] didapatkan produksi


rata rata per bulan = 1.141,67 unit. Bilangan bulat yang paling mudah
untuk dilaksanakan dan mendekati angka tersebut adalah 1.100 unit.

Apabila produksi perbulan = 1.100 unit.


Maka kekurangannya adalah 13.700 – [12 x 1.100] = 500 unit.
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI

Kekurangan 500 unit dialokasikan kepada bulan bulan


dimana tingkat penjualannya tertinggi yakni ;
○ Januari = 1.500 unit
○ Februari = 1.600 unit
○ Maret = 1.600 unit
○ April = 1.400 unit
○ Desember = 1.400 unit

Sehingga kelima bulan tersebut masing masing akan


mendapatkan tambahan sebanyak 500 / 5 x 1 unit = 100 unit.
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
Dengan demikian secara keeluruhan adalah ;
○ 5 bulan masing masing [1.100 + 100] unit = 6.000 unit
○ 7 bulan masing masing 1.100 unit = 7.700 unit
+
Jumlah 13. 700 unit
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI

B. Mengutamakan pengendalian tingkat persediaan

Bahwa penyusunan budget produksi yang menggunakan


pengendalian tingkat persediaan terlebih dahulu ditentukan perkiraan
besarnya persediaan awal dan persediaan akhir tahun untuk
mendapatkan tingkat persediaan yang perlu dari bulan ke bulan.

Dengan 2 cara, yakni;


1. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi 12
2. Selisih antara persediaan awa,l dan akhir tahun dibagi dengan
suatu bilangan tertentu
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI

B. Mengutamakan pengendalian tingkat persediaan

1. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi 12 .


Pers awal tahun = 2.000 unit
Pers akhir tahun = 1.500 unit
-
Selisih = 500 unit

Selisih tersebut dibagi dengan 12 sehingga alokasi


perbulannya :

500
x 1 unit = 41,67 unit.
12
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI

B. Mengutamakan pengendalian tingkat persediaan

2. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan suatu
bilangan tertentu
Pers awal tahun = 2.000 unit
Pers akhir tahun = 1.500 unit
-
Selisih = 500 unit

Agar didapatkan hasil bagi yang bulat dan mudah dilaksanakan


maka 500 unit dibagi dengan 5 sehingga :

500
x 1 unit = 100 unit.
5
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
C. Cara Kombinasi di mana baik Tingkat Persediaan maupun Tingkat
Produksi Sama-sama Berfluktuasi pada Batas-batas Tertentu.

Tingkat produksi maupun tingkat persediaan dibiarkan


berubah-ubah. Tetapi tetap diusahakan agar terjadi keseimbangan yang
optimum antara tingkat penjualan, persediaan, dan produksi.
Dalam beberapa situasi, manajemen dapat mengambil
kebijaksanaan seperti :

1. Tingkat produksi tidak boleh lebih dari 15% di atas atau di bawah
rata-rata bulanan (1/12 dari tingkat produksi per tahun)
2. Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak
kurang dari separonya persediaan maksimal.
3. Produksi bulan Juli- Agustus- Septermber boleh dikurangi 30% dari
tingkat produksi normal.
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh berikut :
04

KEBIJAKSANAAN
Persediaan
KEBIJAKSANAAN PERSEDIAAN

Manfaat kebjaksanaan perusahaan :

1. Untuk menempatkan perusahaan pada


posisi yang selalu siap untuk melayani
penjualan.
2. Untuk membantu dicapainya kapasitas
produksi yang terus menerus dan seimbang.
KEBIJAKSANAAN PERSEDIAAN
Untuk memungkinkan tercapainya
sasaran-sasaran, ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan sebelum diputuskan berapa
besarnya persediaan. Antara lain:
1. Daya tahan daripada barang yang akan disimpan.
2. Sifat penawaran (bahan mentah)
3. Biaya-biaya yang timbul
4. Besarnya modal kerja yang tersedia
5. Risiko-risiko yang harus ditanggung
Risiko pada umumnya berasal dari 3 sumber, yaitu
meliputi ;
a. Manusia
b. Alam
c. Sifat barang itu sendiri
Penentuan besarnya persediaan

1. Disesuaikan dengan kebutuhan bulanan

a. Apabila kebutuhan akan bahan/barang setiap bulan sama, maka digunakan rata-rata
bulanan atau rata-rata sederhana.

Misal :
Kebutuhan barang setahun = 2.400 unit.
2.400
Kebutuhan per bulan x 1 unit = 200 unit
12

Jika perusahaan menentukan dua bulan persediaan,


maka besarnya persediaan = 2 x 200 = 400 unit.
Penentuan besarnya persediaan
b. Apabila kebutuhan akan barang/bahan setiap bulannya tidak sama
Rata-rata bulanan yang bergerak.
Misalnya :
Kebutuhan bulanan
Januari = 200 unit
Februari = 100 unit
Maret = 150 unit
April = 200 unit
Mei = 300 unit

Kebutuhan bulanan dengan rata-rata bergerak :


200 + 100 + 150
Februari = = 150 unit
3
100 + 150 + 300
Maret = = 150 unit
3
Penentuan besarnya persediaan

150+200 +300
April = = 217 unit.
3

Apabila perusahaan menentukan dua bulan kebutuhan maka besarnya


persediaan :
Februari = 2 x 150 = 300 unit
Maret = 2 x 150 = 300 unit
April = 2 x 217 = 434 unit

Dalam pelaksanaannya, persediaan riil dapat lebih tinggi dari


perkiraan di atas, karena perkiraan di atas merupakan batas terendah.
Penentuan besarnya persediaan
2. Dengan ditentukan terlebih dahulu batas maksimum dan minimum persediaan.
Cara ini lebih mudah dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah
berpengalaman, atau berkali-kali menjual barang yang sama pada tahun-tahun
sebelumnya.

3. Dengan menghitung tingkat perputaran persediaan.


Banyak perusahaan mengambil tingkat perputaran persediaan sebagai
dasar untuk menentukan tingkat persediaan.

Rencana penjualan per tahun


Tingkat perputaran =
Persediaan rata−rata

Persediaan awal+Persediaan Akhir


Persediaan rata-rata =
2
Penentuan besarnya persediaan
Sebagai ilustrasi, misalnya rencana penjualan selama 1 tahun sejumlah 150.000 unit.

Persediaan awal tahun diperkirakan sejumlah : 25.000 unit.


Persediaan akhir sebesar : 75.000 unit
Sehingga :
25.000+75.000
Persediaan rata-rata = = 50.000 unit
2

150.000
Perputaran persediaan = = 3 kali
50.000

Catatan :
Karena setiap bahan atau barang bermacam-macam sifatnya, berbeda daya
tahannya, berbeda harga persatuannya, berbeda sifat penawarannya, maka politik
persediaan untuk masing-masing bahan atau barang tidak selalu sama.
Anggaran Produksi sebagai Alat Perencanaan,
Pengkoordinasian dan Pengawasan
Anggaran produksi berfungsi sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian
dan pengawasan. Anggaran Produksi disusun dengan berdasarkan pada Anggaran
Penjualan yang telah disusun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa semua hal yang berhubungan dengan produksi,
seperti kebutuhan bahan mentah, kebutuhan tenaga kerja, kapasitas mesin-mesin,
penambahan modal dan kebijaksanaan persediaan, diselaraskan dengan kemampuan
menjual.

Jelaslah bahwa anggaran produksi mempunyai fungsi sebagai alat


perencanaan. Apabila anggaran produksi memang betul-betul disusun dengan baik,
maka anggaran inipun dapat berfungsi sebagai alat pengkoordinasian. Anggaran
produksi mengkoordinasikan berapa jumlah yang akan diprodusir dengan keadaan
finansiil, keadaan permodalan, perkembangan produk dan tingkat penjualan.
Anggaran Produksi sebagai Alat Perencanaan,
Pengkoordinasian dan Pengawasan
Sebetulnya antara bagian penjualan dan bagian produksi harus selalu ada
hubungan timbal balik. Kepala bagian penjualan harus mengetahui banyak
keadaan/kemampuan bagian produksi sebelum membuat anggaran penjualan.
Selanjutnya anggaran produksi dapat pula dipakai sebagai alat pengawasan. Pengawasan
produksi meliputi pengawasan kualitas, kuantitas, dan tentu saja pengawasan biaya.
Dalam hubungannya dengan fungsi pengawasan, hal-hal utama yang perlu
diperhatikan adalah : pengawasan bahan mentah, penganalisaan proses produksi,
penentuan routing dan scheduling, pemberian perintah kerja (disparching) dan akhirnya
sampai kepada follow-up. Untuk keperluan pengawasan terhadap tingkat produksi dan
tingkat persediaan barang jadi, baik harian maupun mingguan disusunlah laporan
pelaksanaan.
Dalam Performance Report dilakukan perbandingan antara rencana dengan
realisasinya, sehingga akan segera tampak apabila terdapat penyimpangan-
penyimpangan.
05

LATIHAN SOAL
LATIHAN SOAL
contoh
Perusahaan Murni merencanakan untuk mengatur tingkat
produksinya agar mempermudah usaha pengadaan bahan mentah dan tenaga
kerja sekaligus juga usaha penekanan tingkat biaya serendah mungkin.

Data yang tersedia adalah sebagai berikut :


a. Rencana penjualan 2015
Bulan : Januari = 15.000 unit
Februari = 16.000 unit
Maret = 17.000 unit

Kuartal II = 50.000 unit


Kuartal III = 40.000 unit
Kuartal IV = 45.000 unit
LATIHAN SOAL
contoh

b. Persediaan barang jadi pada 1 Januari 2015 sejumlah 20.000 unit.


c. Tingkat perputaran barang ditentukan sebesar 10 kali.
d. Persyaratan tingkat produksi yang perlu dijaga adalah :
1. Perbedaan antara tingkat produksi tertinggi dengan tingkat produksi
terendah tidak boleh lebih dari 10% dari tingkat produksi yang
dianggap normal.
2. Lebih mementingkan stabilitas produksi, dengan catatan tingkat
persediaan tidak boleh dari 10.000 unit.

Atas dasar data-data di atas susunlah anggaran produksi untuk tahun 2015.
LATIHAN SOAL
Penyelesaian

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 =
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛
183.000
= 10
= 18.300 𝑢𝑛𝑖𝑡

Persediaan akhir tahun = (Persediaan rata-rata x 2) – Persediaan awal


= (18.300 x 2) – 20.000
= 16.600
LATIHAN SOAL
Penyelesaian

Rencana tingkat penjualan setahun 183.000 unit


Persediaan akhir tahun 16.600 unit
Jumlah 199.600 unit
Persediaan awal tahun 20.000 unit
Jumlah yang harus diproduksi 179.600 unit

Produksi normal :
Bulanan = 179.600 : 12 = 14.966 dibulatkan menjadi 15.000
Kuartalan = 3 x 15.000 = 45.000
LATIHAN SOAL
Penyelesaian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai