Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya

suatu bisnis yang dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus.

Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan

dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu

memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Aspek - aspek

dalam studi kelayakan adalah bidang kajian dalam studi kelayakan tentang

keadaan objek tertentu, yang dilihat dari fungsi - fungsi bisnis. Secara

umum analisis kelayakan terbagi menjadi aspek pasar, aspek teknis, aspek

manajemen, aspek sosial, dan aspek finansial.

Menurut Subagyo (2007), pembagian dan pengkajian aspek - aspek

dalam studi kelayakan terbagi menjadi dua bagian yaitu aspek primer dan

aspek sekunder. Aspek primer merupakan aspek yang utama dalam

penyusunan studi kelayakan. Aspek primer ini ada dalam semua sektor

usaha yang terdiri dari : aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan

teknologi, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum, serta aspek

ekonomi dan keuangan. Aspek sekunder adalah aspek pelengkap yang

disusun berdasarkan permintaan instansi / lembaga yang terkait dengan objek

studi, yaitu aspek analisis mengenai dampak lingkungan dan aspek sosial.

Pembuatan biopelet sebagai sumber energi biomasa kelapa sawit

dilihat dari studi eksperimental merupakan studi kelayakan dengan

1
menggunakan metode Break Event Point ( BEP ) yaitu kondisi suatu usaha

yang tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian atau jika jumlah

pendapatan sama dengan jumlah biaya. Penelitian ini dilakukan karena

penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya, untuk mengetahui

keuntungan / kerugian yang didapat dalam pembuatan biopelet dan dari segi

usaha, pembuatan biopelet sangat menguntungkan.

Pembuatan biopelet dapat dimanfaatkan untuk keperluan sumber

energi terbarukan baik oleh perkebunan kelapa sawit, untuk industri bahan

bakar biomassa, maupun untuk memenuhi keperluan energi rumah tangga.

Karena kandungan energi biomassa cukup tinggi, yaitu sekitar 4000 – 5000

kkal/kg.

Biopelet yang dihasilkan berasal dari bahan baku utama yaitu

pelepah kelapa sawit dan tandan kosong, dan bahan perekat tapioka.

Pembuatan biopelet dengan menggunakan bahan baku pelepah dan tankos

karena bahan baku yang digunakan mudah didapat, proses pembuatannya

sederhana dan ramah lingkungan.

B. Perumusan Masalah

Berisi tentang inti permasalahan penelitian, yaitu :

 Bagaimana studi kelayakan usaha pembuatan biopelet dari biomassa

kelapa sawit dengan menggunakan metode Break Event Point ( BEP )

untuk menganalisis sejauh mana banyaknya jumlah unit yang

2
diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk

mendapatkan titik impas atau kembali modal.

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui studi kelayakan usaha pembuatan biopelet dari bahan

baku pelepah kelapa sawit dan tandan kosong.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Menambah referensi pembaca agar mengetahui pemanfaatan limbah

untuk pembuatan biopelet serta kajian biaya yang digunakan dalam

pembuatan biopelet.

2. Memberikan pengetahuan tentang biomassa sebagai energi terbarukan.

3. Dapat memperkaya pengetahuan dan melatih diri serta mengembangkan

pemahaman dan kemampuan berfikir melalui penulisan ilmiah dengan

menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama belajar di STIPAP

jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan ( TPHP ).

E. Batasan Masalah

Studi kelayakan usaha menggunakan metode Break Event Point

(BEP) yang meliputi :

1. Fix Cost : Upah karyawan, kendaraan, alat – alat dan mesin

2. Variabel Cost : Bahan pendukung, listrik, telepon, air.

3
Parameter Kelayakan Usaha :

a) Biaya produksi yaitu merupakan nilai pengorbanan yang dijabarkan

dalam satuan uang untuk memperoleh hasil dalam proses produksi.

b) Harga pokok merupakan nilai memperoleh dari suatu barang, baik

diproses sendiri maupun pembelian yang telah siap dipakai atau

dijual.

c) Harga Jual produk

d) Break Event Point ( BEP )

Anda mungkin juga menyukai