Kewirausahaan 2
PITCH DECK
8A
EKONOMI & BISNIS Akuntansi-S1 U001700010 R.M.Rasyid, S.E., M.M.
(FEB)
Abstract Kompetensi
Pitch Deck adalah sebuah presentasi Peserta kuliah mampu menjelaskan
singkat yang digunakan untuk memberi gambaran umum dan “Pesan Menarik”
calon investor gambaran umum dan dalam Pitch Deck dan mampu menyusun &
“Pesan Menarik” namun singkat tentang menggunakan “Pesan Menarik” dalam
Pitch Deck untuk menarik perhatian calon
sebuah rencana bisnis / bisnis. “Pesan investor agar tertarik untuk berinvestasi.-
Menarik” yang terdapat dalam Pitch Deck
sangat penting untuk mendapatkan
pendanaan dari calon investor.-
Konsep Pitch Deck
Pengertian
Pitch Deck adalah sebuah presentasi singkat yang digunakan untuk memberi audiens
gambaran umum namun singkat tentang sebuah rencana usaha / usaha / perusahaan. Alat
bantu yang digunakan untuk melakukan presentasi singkat tersebut biasanya dibuat dengan
menggunakan aplikasi PowerPoint, Keynote atau Prezi. Biasanya Pitch Deck digunakan
selama pertemuan tatap muka ataupun pertemuan online dengan calon investor, calon
pelanggan, ataupun calon mitra usaha. (https://pitchdeck.improvepresentation.com/what-is-a-
pitch-deck)
Tantangannya adalah, apa saja yang harus ditampilkan dalam sebuah Pitch Deck agar
menarik minat calon investor agar mau berinvestasi dalam rencana bisnis / bisnis kamu?
Biasanya, Pitch Deck yang ditujukan untuk calon investor sedikit berbeda poin-poin
penekanannya jika dibandingkan dengan Pitch Deck untuk calon pelanggan dan juga calon
mitra usaha. Dalam pembahasan selanjutnya maupun contoh kasus Pitch Deck ini, digunakan
Pitch Deck yang ditujukan kepada calon investor.
Bahwasanya terdapat ribuan usaha baru atau usaha rintisan (startup) yang bersaing
untuk mendapatkan modal dan satu kesempatan untuk menyampaikan pitch deck kepada
calon investor sehingga hal itu merupakan sebuah tantangan yang sangat menantang untuk
menyiapkan sebuah pitch deck yang baik.
Milikilah gambaran yang jelas tentang dengan siapa kamu ingin terhubung, apa yang
ingin kamu tunjukkan kepada mereka, apa yang akan menggerakkan hati dan pikiran mereka,
maka pesan yang optimal yang akan mendatangkan dana dan kebutuhan yang kamu cari.
2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Kenali investor yang kamu targetkan secara lebih baik daripada pesaing kamu, dan
setidaknya juga pelanggan kamu, dan layani mereka. Jangan hanya mengatakan apa yang
ingin mereka dengar. Pastikan kamu juga melayani investor dengan baik. Jika itu benar-benar
cocok dengan mereka, dan kamu bisa melakukannya, maka kamu akan membantu mereka.
Bantu mereka secara cerdas untuk menghubungkan titik-titik kesadaran agar menyadari
bahwa berinvestasi dalam startup kamu adalah apa yang ingin mereka lakukan, dan bahwa
kamu adalah pilihan yang lebih baik daripada pesaing kamu.
Proses untuk menyampaikan pesan dengan tepat memerlukan empat langkah sebagai
berikut (Cremades, 2016):
Langkah-langkah tersebut di atas tidak akan berhasil jika hanya salah satu dari tim kamu
yang menyampaikan pesan, atau jika salah satu anggota tim kamu menyampaikan pesan
yang berbeda. Pesan yang sama berlaku untuk seluruh anggota tim. Jadi kebersamaan dan
kekompakan perlu dalam hal ini, yakni mendapatkan masukan dari seluruh anggota tim,
mengumpulkan ide-ide terbaik, menyatukannya dalam dokumen internal kamu, dan
memastikan setiap orang menggunakan pesan yang sama kepada setiap orang yang mereka
ajak bicara tentang bisnis tersebut. Hal ini berlaku untuk semua media komunikasi yang
digunakan termasuk media sosial. Jadikan konsistensi sebagai hal yang terpenting.
Pesan yang konsisten akan menarik calon investor masuk. kamu perlu memiliki
keselarasan dan sinkronisasi internal dengan tim kamu. Ketika investor besar datang, maka
proses uji kelayakan akan mencakup pertemuan investor dengan seluruh anggota tim kamu
yang lain, dan kamu perlu bersiap.
2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Jadi apa yang membuat sebuah pesan disebut “Pesan Menarik” dan bagaimana kamu
mengasah kemampuan kamu untuk menyampaikannya secara optimal? Berikut kriterianya
(Cremades, 2016):
Berikut CONTOH SEBUAH “PESAN MENARIK” yang disampaikan oleh sebuah startup:
“Saya menciptakan dan menjalankan portal pendanaan yang memberi investor akses awal ke
perusahaan startup teknologi terpopuler dan tersaring sebelumnya, dan kemampuan untuk
berinvestasi dalam waktu 10 menit atau kurang dari perangkat yang terhubung dengan Wi-Fi,
di mana pun di dunia”.
Sebuah Pitch Deck yang baik HARUS berisi hal-hal sebagai berikut (diadaptasi dari
https://pitchdeck.improvepresentation.com/what-is-a-pitch-deck):
2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
1) Informasi Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan. Hal ini mencakup logo dan nama
Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan kamu, serta info kontak kamu (nomor telepon,
mobile maupun fixed-line serta alamat email) sehingga audiens (calon investor) dapat
menindaklanjuti informasi yang telah Kamu sampaikan kepada mereka.
2) Konsep Bisnis. Tampilkan secara visual dengan gambar/foto berikut tagline yang
menarik sehingga mereka tahu bahwa itu adalah sesuatu yang mereka (calon investor)
minati.
5) Ukuran Pasar. Setiap pitch deck harus menampilkan besarnya pasar yang ingin diraih
dan potensi pasar yang ada sekarang. Tampilkan dalam jumlah moneter (rupiah atau
dollar) dan jumlah unit, dan selalu gunakan nara sumber yang terpercaya. Poin (5) ini
sangat penting bagi calon investor karena akan menentukan hasil potensial bagi mereka.
6) Persaingan. Setiap bisnis selalu memiliki pesaing. Kamu harus tahu siapa pesaing bisnis
kamu. Lakukan penelitian yang memadai untuk mengetahui secara jelas dan tepat siapa
pesaing langsung maupun pesaing tidak langsung dari bisnis kamu.
8) Produk (Barang dan Jasa). Apa saja fitur dan manfaat dari produk kamu? Tampilkan
gambar/foto/video dari produk kamu.
2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
9) Daya Tarik. Ada satu hal penting yang ingin diketahui oleh setiap calon investor yaitu
daya tarik dari produk yang kamu miliki. Pengujian apa yang telah kamu lakukan? Apa
umpan balik (masukan) dari keterlibatan calon pelanggan/pelanggan kamu dengan
produk yang kamu tawarkan? Bagaimana potensi pertumbuhan bisnis kamu?
10) Model Bisnis. Apa model bisnis kamu untuk memperoleh pelanggan dan menghasilkan
pendapatan? Walaupun kamu boleh dan bisa mengubah strategi dan taktik bisnis kamu
nantinya jika strategi dan taktik bisnis kamu yang ada sekarang ternyata kurang pas.
Namun di tahap awal, calon investor ingin melihat bahwa kamu benar-benar memikirkan
dan memiliki sesuatu yang masuk akal.
11) Prediksi Keuangan. Biasanya, ada tiga poin yang diperhatikan oleh calon investor pada
sebuah pitch deck yaitu burn rate bisnis kamu, break-even point (titik impas) kamu dan
berapa banyak pelanggan yang kamu butuhkan untuk menghasilkan profit (laba). Burn
rate adalah tingkat di mana sebuah usaha/perusahaan yang baru menghabiskan modal
awal (arus kas keluar) untuk membiayai biaya overhead sebelum menghasilkan arus kas
masuk dari aktivitas bisnis kamu.
12) Investor Lainnya. Siapa investor kamu saat ini dan sebelumnya? Pada tahap awal
bisnis, perolehan modal dari calon investor sangat didorong oleh keberhasilan dalam
mengumpulkan modal awal (mungkin berasal dari tabungan kamu sendiri, bantuan dari
keluarga dan kerabat serta teman kamu) yang menunjukkan bahwa orang lain percaya
pada kamu dan Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan kamu.
13) Penggunaan Dana. Apa yang akan kamu lakukan dengan dana/modal yang kamu akan
peroleh dari calon investor?
14) Siapa yang Terlibat. Ingatlah, Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan adalah semuanya itu
hanyalah benda mati dan tidak hidup. Yang membuatnya hidup dan bergerak maju adalah
kamu bersama dengan tim kamu. Oleh karena itu, calon investor harus diyakinkan bahwa
kamu dan tim kamu bisa dipercaya. Misalnya, tampilkan keahlian kamu atau tim kamu
yang relevan dengan Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan kamu, pendidikan kamu atau
tim kamu dan juga pengalaman kamu (jika ada) atau tim kamu yang mendukung Rencana
Usaha/Usaha/Perusahaan kamu.
2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
15) Terima kasih. Slide ini termasuk informasi kontak kamu (nomor telepon, mobile maupun
fixline serta alamat email) dan mungkin beberapa kutipan dari media cetak atau media
elektronik (media sosial – medsos) atau pihak lain yang berpengaruh dalam masyarakat
di mana mereka mengatakan hal-hal baik tentang Rencana Usaha / Usaha / Perusahaan
kamu.
a) Ceritakan sebuah kisah dan libatkan orang secara emosional. Semua orang suka
mendengar cerita, bahkan para calon investor, calon mitra usaha, dan calon
pelanggan. Jadi, ceritakan kisah menarik tentang Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan
kamu.
b) Buatlah satu slide untuk mengekspresikan hanya satu ide. Hal ini akan menjaga
fokus dan kejelasan informasi terhadap audiens kamu.
2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
c) Buatlah kesan pertama yang bagus. Kesan pertama memiliki dampak psikologis
yang sangat kuat. Dengan kata lain, 2 – 3 menit pertama dari presentasi kamu adalah
momen yang paling penting.
Sumber: http://likacoaching.blogspot.com/2014/08/first-impression.html
d) Tampilkan orang-orang di belakang ide kamu. Perkenalkan satu per satu anggota
tim kamu, sebutkan prestasi dan keunggulan mereka masing-masing.
e) Tetaplah konsisten dalam pitch deck kamu. Gunakan font (huruf), size (ukuran),
color (warna), dan format yang SAMA di semua slide pitch deck kamu.
2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
f) Ketahuilah potensi dan kemampuan kamu dan tim kamu. Daya tarik ‘berbicara
lebih nyaring’ daripada serangkaian kata-kata.
a) Jangan gunakan terlalu banyak bullets (poin-poin) dalam slide kamu. Batasi
jumlah bullets kamu. Terlalu banyak bullets akan menghancurkan presentasi;
b) Jangan presentasi terlalu lama. Rata-rata fokus perhatian audiens yang normal
adalah 10 sampai dengan 20 slide, jika lebih dari itu maka fokus mereka akan
menurun.
2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
c) Jangan membaca kata demi kata dari slide kamu. Kamu akan tampak seperti robot
dan kamu melewatkan semua kontak mata yang penting dengan audiens kamu.
d) Jangan membuat slide yang ‘kaya’ dengan teks, namun ‘miskin’ dengan visual
(gambar / foto/). Kebanyakan orang tidak dapat membaca dan mendengarkan pada
saat yang sama. Tampilan visual yang tepat akan menginspirasi dan melibatkan orang
secara emosional.
2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
f) Jangan gunakan font (huruf) yang size (ukuran) kecil. Selalu gunakan font (huruf)
yang size (ukuran) cukup besar untuk dilihat oleh semua audiens. Gunakan size
(ukuran) 32 point hingga 44 point untuk JUDUL dan size (ukuran) minimal 28 point
untuk ISI slide.
Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2008. Kewirausahaan, Bandung: CV. Alfabeta
Barlow, B A. 2016. What is Self-Potential and How Does It Relate to Personal Intelligence?.
University of New Hampshire. Durham, UK
Cremades, Alejandro. 2016. The Art Of Startup Fundraising: Pitching Investors, Negotiating:
The Deal, and Everything Else Entrepreneurs Need to Know. Hoboken, New Jersey:
John Wiley & Sons, Inc.
Dorst, K. (2011). The Core Of ’Design Thinking’ And Its Application. Design Studies, 32 (6),
521–532
Fierst, K., Murray, P., Randolph, D., Schurr, M., Diefenthaler, A., Geremia, A., et al. (2011,
April). Design thinking for educators [Computer software manual]. Riverdale Country
School and IDEO
Fontana, Avanti. 2009. Innovate We Can!: Manajemen Inovasi dan Penciptaan Nilai Individu,
Organisasi, Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Gage, Randy. 2004. How to Build a MLM Money Machine the Science of Network Marketing,
terjemahan. Gramedia: Jakarta
Glos, Raymond E. 1980. Business, Its Nature and Environment: An Introduction. South-
Western Pub. Co.
2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Gunawan, Adi. W. 2006. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Gunawan, Adi W. 2007. The Secret of Mindset. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Heskett, J. (2005). Design: A Very Short Introduction. New York: Oxford University Press.
Isaksen & Tidd. 2011. Innovation and Entrepreneurship. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Karamoy, Amir 2005. Menjadi Kaya Lewat Waralaba, Jakarta: Pustaka Bisnis Indonesia
Kasali, Rhenald. 2010. Wirausaha Muda Mandiri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Kiyosaki, Robert T. 2008. Rich Dad's Cashflow Quadrant: Rich Dad's Guide to Financial
Freedom. Terjemahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kotler, Phillip & Keller, Kevin L. 2016. Marketing Management. 16th edition. New Jersey:
Pearson Education
Kiyosaki, Robert T. 2008. Rich Dad's Cashflow Quadrant: Rich Dad's Guide to Financial
Freedom. Terjemahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Lindberg, T., Noweski, C., & Meinel, C. (2010). Evolving Discourses On Design Thinking: How
Design Cognition Inspires Meta-Disciplinary Creative Collaboration.Technoetic Arts, 8
(1), 31–37
Lufityanto, G., Donkin, C., & Pearson, J. 2016. Mengukur Intuisi: Informasi Emosional yang
Tidak Sadar Meningkatkan Akurasi dan Keyakinan Keputusan. DOI: 10.1177 /
0956797616629403
MacGregor, Sandy. 2000. Piece of Mind. Terjemahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Mahmudi, Ali. 2012. Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif. Bandung: CV. Alfabeta
Maxwell, John C. 1993. Developing the Leader Within You, Thomas Nelson
2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Meredith, Geoffrey G. et al. 2007. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo.
Pekerti, Anugerah. 1997. Mitos dan Teori dalam Pengembangan Kewirausahaan, Makalah
Lokakarya Kewirausahaan PT, DP3M Dikti, Puncak Bogor, 18 – 20 Agustus 1997.
Pipe, Steve. 2002. 101 Ways to Make More Profit, Jakarta: Elex Media Komputindo
Rowe, P.G. (1991). Design Thinking. Cambridge, MA: The MIT Press
Rye, David E. 1995. Tools for Executives: The Vest Pocket Entrepreneur. Terjemahan. New
Jersey: Prentice Hall, Inc.
Sharma, Sangeeta. 2016. Entrepreneurship Development. Delhi: PHI Learning Private Limited
Sinaga, Matthew. 2004. Kiat Membuat Perencanaan dan Proposal Bisnis yang Efektif dan
Memikat, Jakarta: Penerbit Progress
Sinamo, Jansen. 2005. 8 Etos Kerja Profesional. Jakarta: Institut Dharma Mahardika
Stokes, Rob & the Minds of Quirk. 2013. eMarketing: The Essential Guide to Marketing in a
Digital World. 5th edition. Quirk Education Pty (Ltd)
Surya, Hendra. 2011. Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar. Jakarta: Gramedia
Suryana. 2014. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta:
Salemba Empat.
Terry, George R. 1977. Principles of Management, Homewood, IL: Richard D. Irwin, Inc.
Wijaya, Gunawan. 2002. Lisensi Atau Waralaba: Suatu Panduan Praktis. Depok, JB: PT Raja
Grafindo Persada.
Yarnell, Mark & Reid, Rene. 1999. Tahun Pertama Kamu Dalam Network Marketing, Jakarta:
Erlangga.
Zimmerer W. Thomas, et al. 1996. Entrepreneurship and The New Venture Formation, New
Jersey: Prentice Hall Inc.
https://pitchdeck.improvepresentation.com/what-is-a-pitch-deck .-
2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id