Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Kewirausahaan 2

PITCH DECK

Fakultas Program Studi Modul Kode MK Disusun Oleh

8A
EKONOMI & BISNIS Akuntansi-S1 U001700010 R.M.Rasyid, S.E., M.M.
(FEB)

Abstract Kompetensi
Pitch Deck adalah sebuah presentasi Peserta kuliah mampu menjelaskan
singkat yang digunakan untuk memberi gambaran umum dan “Pesan Menarik”
calon investor gambaran umum dan dalam Pitch Deck dan mampu menyusun &
“Pesan Menarik” namun singkat tentang menggunakan “Pesan Menarik” dalam
Pitch Deck untuk menarik perhatian calon
sebuah rencana bisnis / bisnis. “Pesan investor agar tertarik untuk berinvestasi.-
Menarik” yang terdapat dalam Pitch Deck
sangat penting untuk mendapatkan
pendanaan dari calon investor.-
Konsep Pitch Deck
Pengertian

Pitch Deck adalah sebuah presentasi singkat yang digunakan untuk memberi audiens
gambaran umum namun singkat tentang sebuah rencana usaha / usaha / perusahaan. Alat
bantu yang digunakan untuk melakukan presentasi singkat tersebut biasanya dibuat dengan
menggunakan aplikasi PowerPoint, Keynote atau Prezi. Biasanya Pitch Deck digunakan
selama pertemuan tatap muka ataupun pertemuan online dengan calon investor, calon
pelanggan, ataupun calon mitra usaha. (https://pitchdeck.improvepresentation.com/what-is-a-
pitch-deck)

Tantangannya adalah, apa saja yang harus ditampilkan dalam sebuah Pitch Deck agar
menarik minat calon investor agar mau berinvestasi dalam rencana bisnis / bisnis kamu?

Biasanya, Pitch Deck yang ditujukan untuk calon investor sedikit berbeda poin-poin
penekanannya jika dibandingkan dengan Pitch Deck untuk calon pelanggan dan juga calon
mitra usaha. Dalam pembahasan selanjutnya maupun contoh kasus Pitch Deck ini, digunakan
Pitch Deck yang ditujukan kepada calon investor.

Bahwasanya terdapat ribuan usaha baru atau usaha rintisan (startup) yang bersaing
untuk mendapatkan modal dan satu kesempatan untuk menyampaikan pitch deck kepada
calon investor sehingga hal itu merupakan sebuah tantangan yang sangat menantang untuk
menyiapkan sebuah pitch deck yang baik.

Sampaikan “Pesan Menarik” dan Tim Kamu Siap Mendukung


Jika kamu ingin mendapatkan dana yang akan meningkatkan startup kamu, maka kamu
harus memastikan pesan kamu harus jelas laksana bunyi bel, dan kamu perlu memastikan
bahwa kamu memiliki tim terpadu yang mampu mengkomunikasikannya. Pesan sangatlah
penting. Kata-kata kamu, tagline kamu, slogan kamu, cerita latar kamu, dan merek kamu —
semuanya penting. Mereka tidak hanya penting dalam hal pemasaran secara umum untuk
menarik pelanggan, tetapi juga dalam mendapatkan pendanaan, dan bahkan dalam hal siapa
yang mendanai kamu dan dalam kebutuhan apa.

Milikilah gambaran yang jelas tentang dengan siapa kamu ingin terhubung, apa yang
ingin kamu tunjukkan kepada mereka, apa yang akan menggerakkan hati dan pikiran mereka,
maka pesan yang optimal yang akan mendatangkan dana dan kebutuhan yang kamu cari.

2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Kenali investor yang kamu targetkan secara lebih baik daripada pesaing kamu, dan
setidaknya juga pelanggan kamu, dan layani mereka. Jangan hanya mengatakan apa yang
ingin mereka dengar. Pastikan kamu juga melayani investor dengan baik. Jika itu benar-benar
cocok dengan mereka, dan kamu bisa melakukannya, maka kamu akan membantu mereka.
Bantu mereka secara cerdas untuk menghubungkan titik-titik kesadaran agar menyadari
bahwa berinvestasi dalam startup kamu adalah apa yang ingin mereka lakukan, dan bahwa
kamu adalah pilihan yang lebih baik daripada pesaing kamu.

Proses untuk menyampaikan pesan dengan tepat memerlukan empat langkah sebagai
berikut (Cremades, 2016):

1. Tentukan kepada siapa kamu berbicara;


2. Tentukan bagaimana kamu dapat memenangkan peluang untuk melayani mereka
dengan menekankan bahwa kamu memiliki apa yang mereka cari;
3. Tekankan kata-kata spesifik yang akan beresonansi dan meningkatkan positioning
kamu (dan hubungan kamu);
4. Koordinasikan butir 1 sampai dengan 3 tersebut dengan seluruh tim kamu.

Langkah-langkah tersebut di atas tidak akan berhasil jika hanya salah satu dari tim kamu
yang menyampaikan pesan, atau jika salah satu anggota tim kamu menyampaikan pesan
yang berbeda. Pesan yang sama berlaku untuk seluruh anggota tim. Jadi kebersamaan dan
kekompakan perlu dalam hal ini, yakni mendapatkan masukan dari seluruh anggota tim,
mengumpulkan ide-ide terbaik, menyatukannya dalam dokumen internal kamu, dan
memastikan setiap orang menggunakan pesan yang sama kepada setiap orang yang mereka
ajak bicara tentang bisnis tersebut. Hal ini berlaku untuk semua media komunikasi yang
digunakan termasuk media sosial. Jadikan konsistensi sebagai hal yang terpenting.

Pesan yang konsisten akan menarik calon investor masuk. kamu perlu memiliki
keselarasan dan sinkronisasi internal dengan tim kamu. Ketika investor besar datang, maka
proses uji kelayakan akan mencakup pertemuan investor dengan seluruh anggota tim kamu
yang lain, dan kamu perlu bersiap.

Misalnya, kamu mungkin adalah perusahaan teknologi real estat. Kemungkinannya


adalah kamu ingin fokus mengidentifikasi bisnis kamu sebagai perusahaan real estat yang
memiliki keunggulan teknologi yang hebat, ataukah perusahaan teknologi yang memiliki
keunggulan di dunia real estat. kamu harus memilih salah satunya dan tetap setia dengan
pilihan kamu, jika tidak, maka kamu mungkin akan mendapatkan orang yang tidak tepat.

2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Jadi apa yang membuat sebuah pesan disebut “Pesan Menarik” dan bagaimana kamu
mengasah kemampuan kamu untuk menyampaikannya secara optimal? Berikut kriterianya
(Cremades, 2016):

 “Pesan Menarik” hanyalah pengenalan singkat tentang bisnis (startup) kamu ;


 Berdurasi sekitar 30 detik;
 Memicu minat dan respons;
 Sangat jelas;
 Memiliki kekuatan;
 Tentang pelanggan kamu;
 Tentang nilai kamu dan masalah yang kamu solusikan;
 Menampilkan keunikan kamu;
 Relevan.

Berikut CONTOH SEBUAH “PESAN MENARIK” yang disampaikan oleh sebuah startup:
“Saya menciptakan dan menjalankan portal pendanaan yang memberi investor akses awal ke
perusahaan startup teknologi terpopuler dan tersaring sebelumnya, dan kemampuan untuk
berinvestasi dalam waktu 10 menit atau kurang dari perangkat yang terhubung dengan Wi-Fi,
di mana pun di dunia”.

Jangan meremehkan “Pesan Menarik”. Pastikan seluruh tim kamu menguasainya. Ia


merupakan kunci kamu untuk membuka gerbang pendanaan (perolehan dana). “Pesan
Menarik” dapat digunakan secara langsung baik online (daring), melalui telepon, melalui
pesan singkat, dan melalui email (Cremades, 2016).

Pembuatan Pitch Deck


Secara mendasar, ada dua hal penting yang harus diperhatikan ketika menyiapkan
sebuah pitch deck yang baik. Hal yang pertama adalah tentang Desain Pitch Deck termasuk
jumlah slide yang tepat dan tampilan serta gaya yang sesuai. Dan hal kedua adalah Isi Pitch
Deck.

Isi Pitch Deck

Sebuah Pitch Deck yang baik HARUS berisi hal-hal sebagai berikut (diadaptasi dari
https://pitchdeck.improvepresentation.com/what-is-a-pitch-deck):

2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
1) Informasi Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan. Hal ini mencakup logo dan nama
Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan kamu, serta info kontak kamu (nomor telepon,
mobile maupun fixed-line serta alamat email) sehingga audiens (calon investor) dapat
menindaklanjuti informasi yang telah Kamu sampaikan kepada mereka.

2) Konsep Bisnis. Tampilkan secara visual dengan gambar/foto berikut tagline yang
menarik sehingga mereka tahu bahwa itu adalah sesuatu yang mereka (calon investor)
minati.

3) Masalah. Apa masalah yang disolusikan oleh Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan


kamu? Selama presentasi kamu perlu memadukan dan menyampaikan dengan jelas:
apa (what), mengapa (why), mengapa sekarang (urgency – urgensi) dan mengapa
kamu harus mencapainya dengan tim kamu.

4) Solusi. Bagaimana Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan kamu sebagai solusi terhadap


masalah pada poin (3) tersebut? Bagaimana Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan kamu
menjadi bagian dari solusi tersebut?

5) Ukuran Pasar. Setiap pitch deck harus menampilkan besarnya pasar yang ingin diraih
dan potensi pasar yang ada sekarang. Tampilkan dalam jumlah moneter (rupiah atau
dollar) dan jumlah unit, dan selalu gunakan nara sumber yang terpercaya. Poin (5) ini
sangat penting bagi calon investor karena akan menentukan hasil potensial bagi mereka.

6) Persaingan. Setiap bisnis selalu memiliki pesaing. Kamu harus tahu siapa pesaing bisnis
kamu. Lakukan penelitian yang memadai untuk mengetahui secara jelas dan tepat siapa
pesaing langsung maupun pesaing tidak langsung dari bisnis kamu.

7) Keunggulan Bersaing. Apa keunggulan bersaing dari Rencana Usaha / Usaha /


Perusahaan kamu terhadap para pesaing kamu di pasar? Apa yang unik dari Rencana
Usaha/Usaha/Perusahaan kamu? Apa yang dapat kamu lakukan (sesuatu yang penting
bagi pelanggan dan profitabilitas) dengan lebih baik dibandingkan dengan para pesaing
kamu?

8) Produk (Barang dan Jasa). Apa saja fitur dan manfaat dari produk kamu? Tampilkan
gambar/foto/video dari produk kamu.

2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
9) Daya Tarik. Ada satu hal penting yang ingin diketahui oleh setiap calon investor yaitu
daya tarik dari produk yang kamu miliki. Pengujian apa yang telah kamu lakukan? Apa
umpan balik (masukan) dari keterlibatan calon pelanggan/pelanggan kamu dengan
produk yang kamu tawarkan? Bagaimana potensi pertumbuhan bisnis kamu?

10) Model Bisnis. Apa model bisnis kamu untuk memperoleh pelanggan dan menghasilkan
pendapatan? Walaupun kamu boleh dan bisa mengubah strategi dan taktik bisnis kamu
nantinya jika strategi dan taktik bisnis kamu yang ada sekarang ternyata kurang pas.
Namun di tahap awal, calon investor ingin melihat bahwa kamu benar-benar memikirkan
dan memiliki sesuatu yang masuk akal.

11) Prediksi Keuangan. Biasanya, ada tiga poin yang diperhatikan oleh calon investor pada
sebuah pitch deck yaitu burn rate bisnis kamu, break-even point (titik impas) kamu dan
berapa banyak pelanggan yang kamu butuhkan untuk menghasilkan profit (laba). Burn
rate adalah tingkat di mana sebuah usaha/perusahaan yang baru menghabiskan modal
awal (arus kas keluar) untuk membiayai biaya overhead sebelum menghasilkan arus kas
masuk dari aktivitas bisnis kamu.

12) Investor Lainnya. Siapa investor kamu saat ini dan sebelumnya? Pada tahap awal
bisnis, perolehan modal dari calon investor sangat didorong oleh keberhasilan dalam
mengumpulkan modal awal (mungkin berasal dari tabungan kamu sendiri, bantuan dari
keluarga dan kerabat serta teman kamu) yang menunjukkan bahwa orang lain percaya
pada kamu dan Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan kamu.

13) Penggunaan Dana. Apa yang akan kamu lakukan dengan dana/modal yang kamu akan
peroleh dari calon investor?

14) Siapa yang Terlibat. Ingatlah, Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan adalah semuanya itu
hanyalah benda mati dan tidak hidup. Yang membuatnya hidup dan bergerak maju adalah
kamu bersama dengan tim kamu. Oleh karena itu, calon investor harus diyakinkan bahwa
kamu dan tim kamu bisa dipercaya. Misalnya, tampilkan keahlian kamu atau tim kamu
yang relevan dengan Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan kamu, pendidikan kamu atau
tim kamu dan juga pengalaman kamu (jika ada) atau tim kamu yang mendukung Rencana
Usaha/Usaha/Perusahaan kamu.

2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
15) Terima kasih. Slide ini termasuk informasi kontak kamu (nomor telepon, mobile maupun
fixline serta alamat email) dan mungkin beberapa kutipan dari media cetak atau media
elektronik (media sosial – medsos) atau pihak lain yang berpengaruh dalam masyarakat
di mana mereka mengatakan hal-hal baik tentang Rencana Usaha / Usaha / Perusahaan
kamu.

Panduan Umum: Menyiapkan dan Mempresentasikan Pitch Deck

Yang HARUS KAMU LAKUKAN:

a) Ceritakan sebuah kisah dan libatkan orang secara emosional. Semua orang suka
mendengar cerita, bahkan para calon investor, calon mitra usaha, dan calon
pelanggan. Jadi, ceritakan kisah menarik tentang Rencana Usaha/Usaha/Perusahaan
kamu.

b) Buatlah satu slide untuk mengekspresikan hanya satu ide. Hal ini akan menjaga
fokus dan kejelasan informasi terhadap audiens kamu.

2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
c) Buatlah kesan pertama yang bagus. Kesan pertama memiliki dampak psikologis
yang sangat kuat. Dengan kata lain, 2 – 3 menit pertama dari presentasi kamu adalah
momen yang paling penting.

Sumber: http://likacoaching.blogspot.com/2014/08/first-impression.html

d) Tampilkan orang-orang di belakang ide kamu. Perkenalkan satu per satu anggota
tim kamu, sebutkan prestasi dan keunggulan mereka masing-masing.

e) Tetaplah konsisten dalam pitch deck kamu. Gunakan font (huruf), size (ukuran),
color (warna), dan format yang SAMA di semua slide pitch deck kamu.

2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
f) Ketahuilah potensi dan kemampuan kamu dan tim kamu. Daya tarik ‘berbicara
lebih nyaring’ daripada serangkaian kata-kata.

Yang HARUS KAMU HINDARI:

a) Jangan gunakan terlalu banyak bullets (poin-poin) dalam slide kamu. Batasi
jumlah bullets kamu. Terlalu banyak bullets akan menghancurkan presentasi;

b) Jangan presentasi terlalu lama. Rata-rata fokus perhatian audiens yang normal
adalah 10 sampai dengan 20 slide, jika lebih dari itu maka fokus mereka akan
menurun.

2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
c) Jangan membaca kata demi kata dari slide kamu. Kamu akan tampak seperti robot
dan kamu melewatkan semua kontak mata yang penting dengan audiens kamu.

d) Jangan membuat slide yang ‘kaya’ dengan teks, namun ‘miskin’ dengan visual
(gambar / foto/). Kebanyakan orang tidak dapat membaca dan mendengarkan pada
saat yang sama. Tampilan visual yang tepat akan menginspirasi dan melibatkan orang
secara emosional.

e) Jangan presentasi tanpa persiapan. Cobalah untuk mengantisipasi jenis pertanyaan


yang mungkin muncul dari audiens dan siapkanlah jawaban kamu.

2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
f) Jangan gunakan font (huruf) yang size (ukuran) kecil. Selalu gunakan font (huruf)
yang size (ukuran) cukup besar untuk dilihat oleh semua audiens. Gunakan size
(ukuran) 32 point hingga 44 point untuk JUDUL dan size (ukuran) minimal 28 point
untuk ISI slide.

Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2008. Kewirausahaan, Bandung: CV. Alfabeta

Barlow, B A. 2016. What is Self-Potential and How Does It Relate to Personal Intelligence?.
University of New Hampshire. Durham, UK

Cremades, Alejandro. 2016. The Art Of Startup Fundraising: Pitching Investors, Negotiating:
The Deal, and Everything Else Entrepreneurs Need to Know. Hoboken, New Jersey:
John Wiley & Sons, Inc.

Darmiyati. 2008. Humanisasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Dorst, K. (2011). The Core Of ’Design Thinking’ And Its Application. Design Studies, 32 (6),
521–532

Duckworth, Angela. L. 2016. Grit: The Power of Passion and Perseverance.

Fierst, K., Murray, P., Randolph, D., Schurr, M., Diefenthaler, A., Geremia, A., et al. (2011,
April). Design thinking for educators [Computer software manual]. Riverdale Country
School and IDEO

Fontana, Avanti. 2009. Innovate We Can!: Manajemen Inovasi dan Penciptaan Nilai Individu,
Organisasi, Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Fullerton, T. (2008). Game Design Workshop: A Playcentric Approach To Creating Innovative


Games. Burlington, MA: Morgan Kaufman.

Gage, Randy. 2004. How to Build a MLM Money Machine the Science of Network Marketing,
terjemahan. Gramedia: Jakarta

Glos, Raymond E. 1980. Business, Its Nature and Environment: An Introduction. South-
Western Pub. Co.

2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Gunawan, Adi. W. 2006. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Gunawan, Adi W. 2007. The Secret of Mindset. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Heskett, J. (2005). Design: A Very Short Introduction. New York: Oxford University Press.

Isaksen & Tidd. 2011. Innovation and Entrepreneurship. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Karamoy, Amir 2005. Menjadi Kaya Lewat Waralaba, Jakarta: Pustaka Bisnis Indonesia

Kasali, Rhenald. 2010. Wirausaha Muda Mandiri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Kiyosaki, Robert T. 2010. Business School. Terjemahan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama

Kiyosaki, Robert T. 2008. Rich Dad's Cashflow Quadrant: Rich Dad's Guide to Financial
Freedom. Terjemahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Kotler, Phillip & Keller, Kevin L. 2016. Marketing Management. 16th edition. New Jersey:
Pearson Education

Kembel, G. (2009). Awakening creativity. http://fora.tv/2009/08/14/George_Kembel_


Awakening_Creativity, (Presentation at the Chautauqua Institution). accessed,
December 25, 2019

Kiyosaki, Robert T. 2010. Business School. Terjemahan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama

Kiyosaki, Robert T. 2008. Rich Dad's Cashflow Quadrant: Rich Dad's Guide to Financial
Freedom. Terjemahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Kutz, Martin. 2016. Introduction to E-Commerce: Combining Business and Information


Technology. bookboon.com

Lindberg, T., Noweski, C., & Meinel, C. (2010). Evolving Discourses On Design Thinking: How
Design Cognition Inspires Meta-Disciplinary Creative Collaboration.Technoetic Arts, 8
(1), 31–37

Lufityanto, G., Donkin, C., & Pearson, J. 2016. Mengukur Intuisi: Informasi Emosional yang
Tidak Sadar Meningkatkan Akurasi dan Keyakinan Keputusan. DOI: 10.1177 /
0956797616629403

MacGregor, Sandy. 2000. Piece of Mind. Terjemahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Mahmudi, Ali. 2012. Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif. Bandung: CV. Alfabeta

Maxwell, John C. 1993. Developing the Leader Within You, Thomas Nelson

McClelland, David. Memacu Masyarakat Berprestasi. terjemahan. Jakarta: CV Intermedia

McLeod, L.E. 2015. https://www.mcleodandmore.com/2015/07/15/5-steps-for-creating-a-


noble-purpose-organization/; accessed, December 25, 2019

2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id
Meredith, Geoffrey G. et al. 2007. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo.

Pekerti, Anugerah. 1997. Mitos dan Teori dalam Pengembangan Kewirausahaan, Makalah
Lokakarya Kewirausahaan PT, DP3M Dikti, Puncak Bogor, 18 – 20 Agustus 1997.

Pipe, Steve. 2002. 101 Ways to Make More Profit, Jakarta: Elex Media Komputindo

Rowe, P.G. (1991). Design Thinking. Cambridge, MA: The MIT Press

Rye, David E. 1995. Tools for Executives: The Vest Pocket Entrepreneur. Terjemahan. New
Jersey: Prentice Hall, Inc.

Sharma, Sangeeta. 2016. Entrepreneurship Development. Delhi: PHI Learning Private Limited

Sinaga, Matthew. 2004. Kiat Membuat Perencanaan dan Proposal Bisnis yang Efektif dan
Memikat, Jakarta: Penerbit Progress

Sinamo, Jansen. 2005. 8 Etos Kerja Profesional. Jakarta: Institut Dharma Mahardika

Stokes, Rob & the Minds of Quirk. 2013. eMarketing: The Essential Guide to Marketing in a
Digital World. 5th edition. Quirk Education Pty (Ltd)

Surya, Hendra. 2011. Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar. Jakarta: Gramedia

Suryana. 2014. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta:
Salemba Empat.

Szczelkun, Stefan (2018-03-03). SENSE, THINK, ACT: a collection of exercises to experience


total human ability. ISBN 9781870736107.

Terry, George R. 1977. Principles of Management, Homewood, IL: Richard D. Irwin, Inc.

Wijaya, Gunawan. 2002. Lisensi Atau Waralaba: Suatu Panduan Praktis. Depok, JB: PT Raja
Grafindo Persada.

Widyatmoko, Agoeng. 2010. Peluang Usaha, Jakarta: Mediakita.

Wiratmo, Masykur. 2011. Pengantar Kewirausahaan. Yogyakarta: BPFE

Yarnell, Mark & Reid, Rene. 1999. Tahun Pertama Kamu Dalam Network Marketing, Jakarta:
Erlangga.

Zimmerer W. Thomas, et al. 1996. Entrepreneurship and The New Venture Formation, New
Jersey: Prentice Hall Inc.

https://pitchdeck.improvepresentation.com/what-is-a-pitch-deck .-

2020 Kewirausahaan 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 R.M.Rasyid, S.E., M.M. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai