Bisnis plan standar terdiri dari satu dokumen yang dibagi menjadi beberapa bagian, termasuk di dalamnya ada
deskripsi organisasi, riset pasar, analisis persaingan, strategi penjualan, kebutuhan modal dan tenaga kerja, serta
data keuangan.
Bisnis plan ini akan berguna ketika Anda hendak mengajukan proposal kepada para investor atau penanam modal
guna memulai bisnis Anda.
Pros Cons Membuat Bisnis Plan
Pros
Bisnis plan yang baik dapat memberi panduan dalam memulai bisnis, sehingga Anda tidak perlu bingung-bingung
mencari tahu dari mana harus mengawali.
Rencana bisnis yang hebat juga akan memberikan instruksi untuk setiap langkah rencana Anda, dan menunjukkan
pada Anda seperti apa rencana bisnis yang siap disetujui oleh investor.
Cons
Meskipun banyak manfaat dari membuat bisnis plan, namun bukan berarti semua sudah selesai. Membuat bisnis
plan hanyalah sebuah langkah awal yang membutuhkan tindakan lanjut.
Masih banyak pekerjaan “real” yang harus dikerjakan dan dipraktekkan daripada sekedar proses penulisan rencana
bisnis.
3 Aturan untuk Membuat Bisnis Plan yang Baik
1. Buat bisnis plan yang singkat
Ada dua alasan mengapa Anda wajib membuat bisnis plan yang singkat dan ringkas, diantaranya:
o Tentu Anda ingin bisnis plan ini dibaca oleh para calon investor. Dan rasanya tidak akan ada yang
mau membaca sebuah bisnis plan dengan tebal 100 halaman atau bahkan 40 halaman saja.
o Bisnis plan yang Anda buat akan menjadi alat untuk menjalankan serta menumbuhkan bisnis Anda,
dengan demikian ada peluang bagi Anda untuk menyempurnakannya dari waktu ke waktu.
Bisnis plan yang terlalu panjang adalah sebuah masalah besar untuk direvisi. Jadi semua akan berakhir sia-sia di laci
Anda.
2. Kenali terlebih dahulu audiens Anda
Tulis rencana Anda menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh audiens. Misalnya saja jika perusahaan Anda
sedang mengembangkan proses ilmiah yang kompleks, namun calon investor bukan merupakan orang ilmiah, maka
hindari menggunakan kosakata yang terlalu rumit dan tidak akan mereka pahami.
3. Buat secara sederhana
Anda tidak harus memulai bisnis plan secara lengkap dan terperinci, karena akan selalu lebih ringan untuk memulai
dengan bisnis plan amat sederhana.
6 Elemen Penting yang Harus Masuk Bisnis Plan
Sebelum kita mulai menyelami elemen-elemen penting yang wajib masuk bisnis plan, ada baiknya untuk mengingat
bahwa bisnis plan yang Anda buat adalah alat untuk membantu Anda membangun bisnis yang lebih baik.
Berikut ini komponen dasar dalam bisnis plan yang akan Anda buat:
1. Ringkasan Eksekuif
Ini merupakan ikhtisar bisnis dan juga rencana Anda. Idealnya ditulis dengan panjang sau hingga dua halaman, dan
kebanyakan orang meletakkannya terakhir.
2. Tinjauan Bisnis, Analisa pasar, dan Analisa Kompetitif
Bagian ini merupakan jawaban dari pertanyaan:
o Apa yang sebenarnya Anda jual dan bagaimana Anda memecahkan masalah untuk pasar Anda?
o Siapa target pasar dan pesaing Anda?
3. Eksekusi (Rencana Penjualan dan Pemasaran)
Bagaimana Anda akan mengambil peluang Anda dan mengubahnya menjadi bisnis?
Bagian ini akan membahas rencana pemasaran dan juga penjualan, operasi, serta tonggak dan metrik Anda untuk
sukses.
4. Ringkasan perusahaan dan manajemen
Investor tidak hanya mengincar ide-ide hebat, namun mereka juga mengincar tim yang hebat. Gunakan bagian ini
untuk menjelaskan tim Anda saat ini, dan siapa saja yang akan Anda rekrut.
Anda juga bisa memasukkan tinjauan singkat mengenai struktur, lokasi, serta riwayat hukum Anda jika Anda telah
siap melangkah.
5. Rencana keuangan
Bisnis plan yang Anda susun tidak akan lengkap tanpa perkiraan keuangan. Lebih detail lagi, kami akan menunjukkan
pada Anda apa yang harus dimasukkan dalam rencana keuangan Anda.
6. Lampiran
Jika Anda membutuhkan lebih banyak ruang untuk gambar produk atau pun informasi tambahan lainnya, maka
gunakanlah lembar lampiran ini.
Contoh Bisnis Plan yang Bisa Anda Buat
Di atas kita telah mengetahui tentang 6 hal pokok yang wajib ada pada bisnis plan kita. Nah pada bagian ini, kami
akan memberikan contoh secara lebih detail lagi.
Halaman judul
Pada halaman ini, masukkan informasi bisnis Anda termasuk nama resmi, alamat, dll. Jika Anda telah memiliki logo
bisnis, Anda dapat pula menambahkannya pada bagian atas atau bawah judul.
Tanggal
Alamat bisnis
Telepon
E- mail
Situs web
o Jelaskan sifat keseluruhan industri, termasuk di dalamnya penjualan dan statistik lainnya. Demikain
pula untuk tren dan demografi, serta pengaruh ekonomi, budaya, dan pemerintah.
o Jelaskan bagaimana bisnis Anda dapat masuk dan sesuai dengan industri
o Jelaskan mengenai kompetisi yang ada
o Jelaskan bidang atau pasar apa yang Anda targetkan, beserta layanan yang ditingkatkan atau
berbiaya lebih rendah
Bagian 3: Analisis Pasar dan Persaingan
Pada bagian ini Anda perlu menunjukkan bahwa Anda telah menganalisis pasar target secara menyeluruh, dan
bahwa ada cukup permintaan untuk produk atau layanan Anda yang mampu membuat bisnis ini disebut layak.
Analisis kompetitif mencakup penilaian terhadap pesaing dan bagaimana bisnis Anda akan bersaing di sektor ini.
Sederhananya demikian:
o Tetapkan target pasar untuk produk atau layanan di lokasi geografis Anda
o Jelaskan kebutuhan untuk produk atau layanan Anda
o Perkirakan ukuran keseluruhan pasar dan unit produk atau layanan yang mungkin dibeli oleh pasar
target, volume pembelian berulang potensial, serta bagaimana pasar akan dipengaruhi oleh
perubahan demografis atau ekonomi.
o Perkirakan volume dan nilai penjualan Anda dibandingkan dengan pesaing yang ada.
o Jelaskan tiap hambatan yang berguna untuk masuk yang dapat melindungi bisnis Anda dari
persaingan.
Contohnya: akses modal, teknologi, peraturan, keahlian karyawan, lokasi, dll.
Bagian 4: Rencana Penjualan dan Pemasaran
Adalah tentang bagaimana Anda bermaksud menarik pelanggan untuk membeli produk atau layanan Anda. Yang
termasuk di dalamnya adalah iklan, strategi penetapan harga, penjualan serta distribusi, dan dukungan pasca –
penjualan jika berlaku. Bagian-bagian di dalamnya dapat berupa:
Jelaskan media yang akan Anda pakai untuk beriklan, misalnya situs web, e-mail,
media sosial, Koran, dll.
Materi pemasaran apa yang akan Anda terapkan? Contohnya: kartu nama,
selebaran, brosur, dll.
Bagaimana dengan peluncuran produk serta pameran dagang?
Sertakan pula perkiraan anggaran untuk promosi tersebut
Bagian 5: Kepemilikan dan Rencana Manajemen
Bagian ini menjelaskan tentang struktur hukum, kepemilikan, dan persyaratan manajemen serta kepegawaian Anda.
o Struktur Kepemilikan
Jelaskan struktur hukum perusahaan, misalnya Koperasi, Perseroan Terbatas, Kemitraan, atau Kepemilikan
Perseorangan.
Sebutkan pula presentase kepemilikan bila ada.
o Tim Manajemen
Jelaskan manajer, posisi karyawan, bagaimana mereka akan menerima kompensasi
o Produksi
Jelaskan berapa lama proses produksi akan berlangsung, kapan akan dimulai, serta faktor
apa yang mempengaruhi kerangka waktu produksi.
Beri keterangan pula bagaimana Anda akan mengatasi setiap permasalahan produksi yang
muncul.
o Fasilitas
Jelaskan tentang lokasi fisik bangunan, biaya sewa (bila ada), biaya pemeliharaan, serta persetujuan penetapan
wilayah dan izin lain yang diperlukan untuk mengoperasikan bisnis Anda.
o Kepegawaian
Garis besar kebutuhan staf beserta proses rekruitmen dan pelatihannya.
o Peralatan
Sertakan daftar peralatan khusus yang dibutuhkan beserta biaya sewa (jika ada).
o Persediaan
Jika bisnis ini adalah ritel, layanan makanan, dll, maka sertakan deskripsi bahan yang dibutuhkan. Berikan deskripsi
tentang pemasok utama, dan bagaimana Anda akan mengelola inventaris.
Bagian 7: Rencana Keuangan
Bagian ini merupakan bagian terpenting dalam penyusunan bisnis plan. Utamanya jika Anda ingin mendapat
suntikan modal dari investor.
Rencana keuangan yang dibuat haruslah menunjukkan bahwa bisnis Anda akan tumbuh dan menguntungkan.
Setidaknya, buatlah laporan laba rugi yang diproyeksikan, laporan arus kas, dan neraca.
o Laporan Penghasilan
Menunjukkan proyeksi pendapatan, beban, dan keuntungan. Lakukan setiap bulan setidaknya pada tahun pertama
bisnis Anda berdiri.
o Neraca Keuangan
Neraca keuangan merupakan ringkasan snapshot dari aset, kewajiban, dan ekiutas bisnis
Anda pada satu titik tertentu.
Perhatikan bahwa bisnis baru tidak akan memiliki entri piutang di neraca
Perhatikan bahwa neraca jauh lebih sederhana untuk bisnis tidak berbadan hukum tanpa
karyawan
Pajak penghasilan, pensiun, asuransi medis, hanya berlaku untuk bisnis berbadan hukum.