Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan pengertian barang milik negara berdasarkan ketentuan PP No 6 th 2006!

 Barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah.
 Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah.

2. Jelaskan pengertian dalam pemanfaatan barang milik negara berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan RI NO.96/PMK.06/2007!
Dalam pemanfaatan barang milik negara yang digunakan oleh pihak ketiga, ada beberapa pola yang
dapat digunakan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
96/PMK.06/2007:
1) Sewa;
2) Pinjam pakai;
3) Kerja sama pemanfaatan;
4) Bangun guna serah dan bangun serah guna.
Dalam pemanfaatan barang milik negara, ditentukan bahwa apabila BMN tersebut bukan berupa
tanah atau bangunan, pemanfaatannya harus dilakukan oleh pengelola barang, yakni pejabat yang
berwenang dan bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan
pengelolaan barang milik negara. Untuk barang milik negara yang bukan berbentuk tanah atau
bangunan, pemanfaatannya dilakukan oleh pengguna barang, tetapi dilakukan dengan persetujuan
dari pengelola barang.

3. Jelaskan substansi dari perlindungan hukum bagi masyarakat!


1) Perlindungan Preventif
Berdasarkan pendapat Philiphus Hadjon, yang dimaksud dengan perlindungan preventif
terhadap masyarakat dalam bidang hukum meliputi beberapa hal, yakni kemudahan dalam
pemberian hak bagi masyarakat untuk mendapatkan akses informasi yang memadai serta
jaminan prosedur administrasi yang standar/baku dalam proses-proses pelayanan di bidang
administrasi.
2) Perlindungan Represif
Menurut Philipus Hadjon, jenis lain dari perlindungan masyarakat terhadap tindakan
pemerintah melalui jalur represif, yaitu diberikan kepada rakyat melalui jalur penyelesaian
sengketa di peradilan, baik peradilan umum maupun peradilan yang khusus menangani perkara
administrasi atau tata usaha negara. Perlindungan yang bersifat represif lebih menitikberatkan
tindakan negara/pemerintah di wilayah hukum publik, tetapi juga dalam lapangan hukum
perdata. Eksistensi dari institusi peradilan tata usaha negara (PTUN) merupakan salah satu
tiang utama dari upaya perlindungan hukum secara represif. Hal ini untuk memberikan suatu
jaminan bagi perlindungan masyarakat supaya memperoleh keadilan di bidang pelayanan
administrasi atau tata usaha negara.

4. Jelaskan Asas – asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB) dalam UU NO.9 tahun 2004!
1) Asas kepastian hukum (principle of legal security),
2) Asas keseimbangan (principle of proportionality),
3) Asas kesamaan dalam mengambil keputusan (principle of equality),
4) Asas bertindak cermat (principle of carefulness).
5) Asas motivasi dalam setiap keputusan (principle of motivation).
6) Asas larangan mencampuradukkan kewenangan (principle of nonmisuse of competence),
7) Asas permainan yang layak (principle of fair play),
8) Asas keadilan atau kewajaran (principle of reasonable or prohibition of arbitrainess),
9) Asas menanggapi penghargaan yang wajar (principle of meeting raised expectation).
10) Asas meniadakan akibat keputusan yang batal (principle of undoing the consequences of
unnulled decision),
11) Asas perlindungan atas pandangan (cara) hidup pribadi (principle of protecting the personal
way of life).

5. Mengapa terjadi bergesernya pemahaman “Keuangan Negara” dari sisi materiil fisik keuangan
negara menuju aktivitas dalam menjalankan fungsi “Keuangan Negara”!
Pemahaman keuangan negara telah bergeser dari sisi materiil fisik keuangan negara menuju
pemahaman yang menitikberatkan aktivitas yang dilakukan oleh negara dalam menjalankan fungsi
keuangan negara. Perkembangan lebih jauh mengenai pengertian keuangan negara semakin
berkembang tidak hanya pada aktivitas belaka dari keuangan negara, tetapi sudah meliputi
gabungan antara sisi material dan sisi aktivitas keuangan negara. Hal tersebut sebagaimana
dikemukakan dalam Undang-Undang Keuangan Negara Nomor 17/2003 yang mengatakan bahwa
keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang serta
segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung
dengan pelaksanaan dan kewajiban tersebut.
Dari penafsiran mengenai keuangan negara sebagaimana diatur dalam UU Nomor 17 Tahun 2003,
dapat diperinci unsur-unsur keuangan negara:
1) hak dan kewajiban,
2) dapat dinilai dengan uang,
3) berupa uang ataupun barang,
4) dapat dijadikan milik negara,
5) berhubung dengan pelaksanaan dan kewajiban tersebut.
Dari perincian atas pengertian keuangan negara di atas, tampak sekali bahwa masalah keuangan
negara tidak hanya berkait dengan uang semata. Akan tetapi, segala hal yang berkait erat dengan
barang dan segala aktivitas negara yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi negara.

Anda mungkin juga menyukai