Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan

ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah,

pengumpulan dasar-dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel dan

penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan. Proses ini membutuhkan

waktu penelitian mulai dari September hingga Desember 2016.

2. Tempat Penelitian

Dalam melakukan penelitian guna mendapatkan data yang dibutuhkan,

penulis mengambil tempat atau lokasi penelitian pada PT. Tri Daya Selaras,

JL. Hr. rasuna said kav 1-2, gedung graha irama, lantai 6-7.

B. Desain Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2014).

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat

(Y).

Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif kausal. Pendekatan deskriptif adalah suatu

pendekatan yang berusaha menjelaskan atau menggambarkan variabel Jenjang

45

http://digilib.mercubuana.ac.id/
46

Karir dan Budaya Organisasi. Sedangkan kausalitas menganalisis pengaruh

variabel independen yaitu Jenjang Karir dan Budaya Organisasi terhadap

variabel dependen Kinerja Karyawan. Dalam hal ini penelitian bertujuan untuk

mengetahui Pengaruh Jenjang Karir, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja

Karyawan PT.Tri Daya Selaras.

C. Definisi dan Operasional Variabel

1. Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2014) mendefinisikan pengertian variabel sebagai

berikut : Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk mempelajari sehingga diperoleh informasi, hal tersebut kemudian ditarik

kesimpulannya. Sedangkan pengertian variabel secara teoritis menurut

Sugiyono (2014) adalah: Variabel adalah sebagai atribut seseorang atau obyek

yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau suatu obyek

dengan obyek lain.

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran terhadap

keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrumen penelitian. Setelah

itu penulis akan melanjutkan analisis untuk mencari pengaruh suatu variabel

dengan variabel lain. Menurut Sugiyono (2014), berdasarkan hubungan antara

satu variabel dengan variabel lain.

Variabel penelitian terdiri atas dua macam, yaitu: variabel terikat

(dependent variable) atau variabel yang bergantung pada variabel lainnya, dan

variabel bebas (independent variable) atau variabel yang tidak tergantung pada

variabel lainnya.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
47

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

2. Variabel Bebas (Independent Variable)


Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang

mempengaruhi variable dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun

yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah variabel Jenjang Karir dan Budaya Organisasi.

3. Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah suatu dimensi yang diberikan pada

suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan

atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur

variabel tersebut , Sugiyono (2014).

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

http://digilib.mercubuana.ac.id/
48

Tabel 3.1
Operasional Variabel Jenjang Karir

Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran

Jenjang karir Peningkatan 1. Pendidikan Skala Ordinal


Kemampuan
formal

(X1)
2. Penilaan

Pekerjaan

3. Pengalaman
Sumber:
Jabatan

4. Hubungan

Mathis (2000) Interpesonal dengan

baik

Sikap atau perilaku 1. Melaksanakan

Karyawan Tugas

2. Tanggung jawab

dari sebuah

pekerjaan

http://digilib.mercubuana.ac.id/
49

Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Budaya Organisasi

Variabel Dimensi Indikator Skala

Penelitian

Budaya Organisasi 1.Inovasi dan 1.Menyenangkan dalam Ordinal

keberanian bekerja

Robbins

(2011:512)

Robbins 2.Perhatian 2.Kedisiplinan Ordinal

(2013:3) Terhadap detail

3.Berorientasi 3.Ketepatan Ordinal

terhadap hasil

4.Berorientasi 4.Keramahan Ordinal

kepada manusia

5.Berorientasi tim 5.Ketanggapan Ordinal

6.Agresivitas 6.Berkoordinasi Ordinal

7.Stabilitas Ordinal

http://digilib.mercubuana.ac.id/
50

Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Kinerja Karyawan

Variabel Dimensi Indikator Skala

Penelitian

Kinerja Karyawan Hasil kerja Kuantitas Ordinal

Kualitas Ordinal

Perilaku kerja Ketelitian dalam bekerja Ordinal


Wirawan
Kehadiran Ordinal
(2009:54)
Perilaku yang disyaratkan Ordinal

oleh peraturan organisasi

Sifat pribadi yang Kemampuan beradaptasi Ordinal

ada hubungannya Inisiatif Ordinal

dengan pekerjaan Penampilan Ordinal

D. Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, skala pengukuran variabel yang digunakan adalah

skala ordinal. Peneliti memberikan skala untuk mengukur variabel- variabel

yang akan diteliti melalui anggapan responden dengan menggunakan skala

http://digilib.mercubuana.ac.id/
51

Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifikoleh peneliti yang

selanjutnya disebut sebagai variable penelitian (Sugiyono 2014). Skala ini

memiliki unit pengukuran yang sama sehingga jarak antara satu titik dengan titik

yang lain dapat diketahui. Dalam skala ini pemberian bobot skor sebagai berikut:

Tabel 3.4 Skala Likert

Skor Kategori
1 Sangat setuju
2 Setuju
3 Netral
4 Tidak setuju
5 Sangat tidak setuju
Sumber : Sugiyono (2014)

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono

2014). Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristrik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2014).

Dalam penelitian ini populasinya adalah karyawan divisi pemasaran PT. Tri

Daya Selaras yang berjumlah 58 orang. Penentuan ukuran sampel yang akan

diambil dalam penelitian menggunakan sempel jenuh dalam Anwar Sanusi

(2011), yaitu :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝛼 2

http://digilib.mercubuana.ac.id/
52

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

α = Toleransi ketidaktelitian (dalam persen)

Dengan demikian jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian, dengan

sempel jenuh adalah

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝛼 2

58 58 58 58
𝑛= = = = = 50,655
1+58 (0,05)2 1+58 (0,0025) 1+0,145 1,145

Jadi, sampel penelitian untuk populasi 58 orang dan tingkat kepercayaan 95%

adalah 51 orang. Penentuan responden dipilih dengan menggunakan teknik

Probability Sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel dengan metode Simple

Random Sampling. Simple Random Sampling adalah pengambilan anggota

sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata di

dalam populasi itu (Sugiyono 2014).

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan metode pengumpulan data penelitian kepustakaan (library

research) dan penelitian lapangan (field research). Penelitian kepustakaan

dilakukan untuk memperoleh data mengenai teori yang mendukung

penelitian. Sementara itu, penelitian lapangan dilakukan untuk mengetahui

http://digilib.mercubuana.ac.id/
53

kondisi yang terjadi dilapangan secara lebih jelas dan membandingkan

dengan teori yang telah ditetapkan.

Penelitian ini dengan melakukan survey secara langsung pada obyek

penelitian, yaitu PT. Tri Daya Selaras, instrumen pengumpulan data yang

digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono:2014).

G . Metode Analisis

Metode analisis data adalah alat yang digunakan dalam menganalisis dan

menguji hipotesis yang dikemukakan untuk mempermudah penelitian terhadap

data yang terkumpul. Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka penulis

menggunakan beberapa metode analisis data yaitu sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi empiris

atas data yang dikumpulkan dalam penelitian.Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah menggunakan bantuan program SPSS versi 23.

Semua hasil pengolahan data akan dibahas dan dibuat kesimpulan yang

berdasarkan hasil analisis tersebut.

Dalam penelitian ini responden terhadap variabel Komunikasi, Insentif, dan

variabel Produktivitas Karyawan menggunakan pengukuran skala Likert seperti

yang dijelaskan di skala pengukuran. Data kuesioner yang telah terkumpul dan

dideskripsikan sehingga mempermudah dalam memahami, mendeskripsikan

data melalui penyajian data dan menggunakan tabel tanggapan responden.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
54

Dalam penelitian ini penulis mengevaluasi Pengaruh Komunikasi, Insentif,

dan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Tri Daya Selaras. Statistik

Deskriptif meliputi kegiatan mengumpulkan data, mengolah data, dan

menyajikan data.

2. Uji Kualitas Data

Data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang berdasarkan dari

kuesioner, untuk itu sebelum pengujian hipotesis, diperlukan pengujian validitas

dan realibilitas terhadap indikator atau pertanyaan-pertanyaan kuesioner.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali 2013). Maka penyelesainnya dilakukan dengan dengan menggunakan

program SPSS 23.

Uji Validitas bisa dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai

r tabel untuk degree of freedom(df) = n-2 dengan alpha 0,05. Jika r hitung lebih

besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut

dikatakan valid. Dalam pengambilan keputusan untuk menguji validitas

indikatornya adalah (Ghozali 2013) :

1.) Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan

valid.

2.) Jika r hitung < r tabel maka indikator tersebut dinyatakan tidak valid.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
55

Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥 )(∑ 𝑦)
√[𝑛 ∑ 𝑥 2 − (𝑥 2 )][𝑛 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦 2 )]

Keterangan:

𝑛 = jumlah responden

𝑥 = skor variabel (jawaban responden)

𝑦 = skor total dari variabel untuk responden ke- 𝑛

a. Uji Reliabilitas

Uji Realibilitas merupakan alat untuk mengukur suatu konsitensi kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2013).

Pengukuran realibilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan alat analisis SPSS (Statistical Package for Social Science)

versi 23, yakni dengan uji statistic Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau

variabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60maka butir pertanyaan

dalam instrumen tersebut dianggap reliable atau dapat diandalkan. Dasar

pengambilan keputusannya adalah:

1) Jika Cronbach’s Alpha< 0,60 maka tidak reliable

2) Jika Cronbach’s Alpha> 0,60 maka reliable

Jika Alpha> 0,60 maka reliable dengan rumus sebagai berikut:

𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
𝑟 [(𝑘−1)] [1 𝜎𝑡2
]

http://digilib.mercubuana.ac.id/
56

Keterangan:

r = Koefisien realibiliti instrumen ( cronbachalfa)

k = Banyaknya butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑏2 = Total varian butir

𝜎𝑡2 = Total varians

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variable penggangu atau residual memiliki distribusi

normal.Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak dapat menggunakan Chi

Kuadrat (𝑋 2 ).

(𝑓𝑖 −𝑓ℎ )
𝑋2 =
𝑓ℎ

Keterangan:

𝑋 2 = Chi Kuadrat hitung

𝑓ℎ = Frekuensi yang diharapkan

𝑓𝑖 = Frekuensi / jumlah data hasil observasi

Kriteria :

1.) Chi kuadran hitung > Chi kuadran tabel maka data tidak berdistribusi normal

2.) Chi kuadran hitung < Chi kuadran tabel maka data berdistribusi normal

http://digilib.mercubuana.ac.id/
57

b. Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2013), uji Mutikolonieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable besar (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable

independen.Jika variable independen salin berkorelasi, maka variable-variable ini

tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variable independen yang nilai korelasi

antar sesame variable independen sama dengan nol.

Cara untuk mendeteksi apakah model regresi linear mengalami

multikolinearitas dapat diperiksa menggunakan variance inflation factor (VIF)

untuk masing-masing variabel, yaitu :

1) Jika nilai VIF > 10 berarti telah terjadi multikolinearitas antara variabel

independen dalam model regresi linear.

2) Jika nilai VIF < 10 berarti telah terjadi multikolinearitas antara variabel

independen dalam model regresi linear.

Untuk menentukan ada tidaknya Multikololinearitas dapat menggunakan

rumus yang dikemukakan oleh Farrar dan Glauber (1967) dalam Ghozali

(2013) dengan rumus sebagai berikut:

𝑅2 ×𝑡 𝑛−𝑘
𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = × 𝑘−1
1−𝑅2 ×𝑡

Keterangan

𝑅2 × 𝑡 = Nilai 𝑅2 dari hasil estimasi regresi parsial variabel independen.

𝑛 = Jumlah observasi (data)

𝑘 = Jumlah variabel independen termasuk konstanta

http://digilib.mercubuana.ac.id/
58

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013), uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisis yang

dapat digunakan untuk menentukan heterodekasitas, antara lain :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasi telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroske dastisitas.

4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua

variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada

tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih

variabel bebas). Dalam penelitian ini, variabel independennya adalah

keselamatan dan kesehatan kerja (X1) dan disiplin kerja (X2). Sedangkan

variabel dependennya adalah Produktivitas kerja (Y), sehingga persamaan linier

bergandanya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1.X1 + b2X2 + ℮

http://digilib.mercubuana.ac.id/
59

Dimana:

Y = Produktivitas Kerja

a = Konstata

b1 = Koefisien regresi dari Jenjang Karir

b2 = Koefisien regresi dari Budaya Organisasi

X1 = Jenjang Karir

X2 = Budaya Organisasi

e = error / variabel pengganggu

5. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2013), koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable

dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variable dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variable-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen. Secara umum

koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relative rendah karena

adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk

data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi

yang tinggi

b. Uji hipotesis (uji signifikan parameter individual/uji statistik)

http://digilib.mercubuana.ac.id/
60

Menurut Ghozali (2013), uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji

adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan 0, atau:

Ho : bi = 0

Artinya apakah suatu variable independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternative (HA) parameter suatu

variabel tidak sama dengan nol, atau :

HA : bi ≠ 0

Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

dependen.

Adapun rumus uji t dapat digambarkan sebagai berikut :

√(𝑛 − 2)
t=
√1− 𝑟 2

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden, (n – 2 = dk, derajat kebebasan).

Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:

1) Quik look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan

derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat

ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain

kita menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa suatu variabel

independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
61

2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik krisis menurut table. Apabila

nilai statistik t hasil perhitungannya lebih tinggi dibandingkan nilai t table,

kita menerima hipotesis alternative yang menyatakan bahwa suatu variabel

independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

c. Uji signifikansi simultan (uji statistic F)

Menurut Ghozali (2013), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah

semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.

Adapun rumus uji F dapat digambarkan sebagai berikut:

𝑅2 /𝑘
𝐹ℎ
( 1 − 𝑅2 )/ ( 𝑛 − 𝑘 − 1)

Dimana:

R = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota sampel

Dalam hal ini brlaku ketentuan bila Fh lebih besar dari Ft, maka koefisien

korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, yaitu dapat diberlakukan untuk

seluruh populasi.

Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam

model sama dengan nol, atau :

Ho : b1 = b2 =…..= bk =0

Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelasan

yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) tidak

semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau :

http://digilib.mercubuana.ac.id/
62

HA : b1 ≠ b2 ≠…...≠ bk ≠ 0

Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai