Anda di halaman 1dari 3

1 Risiko Hipotermia Setelah dilakukan Manajemen Hipotermia

Definisi :
intervensi selama ... x... Observasi
Berisiko mengalami kegagalan
menit, maka pola
mempertahankan suhu tubuh  Monitor suhu tubuh bayi sampai
termoregulasi membaik
dalam rentang normal. stabil
dengan kriteria hasil :
Faktor risiko :  Identifikasi penyebab hipotermia
 Menggigil menurun
 Berat badan ekstrem (mis. Terpapar suhu lingkungan
(5)
rendah, pakaian tipis, kerusakan
 Kerusakan hipotalamus
 Kulit merah menurun
hipotalamus, penurunan laju
 Konsumsi alkohol (5)
metabolisme, kekurangan lemak
 Kurangnya lapisan  Akrosianosis
subkutan).
lemak subkutan menurun (5)
 Monitor tanda gejala hipotermia
 Suhu lingkungan rendah  Konsumsi oksigen
(hipotermia ringan : takipnea,
 Malnutrisi menurun (5)
disartria, mengigil, hipertensi,
 Pemakaian pakaian  Piloereksi menurun
dieresis;, hipotermia sedang :
yang tipis (5)
aritmia, hipotensi, apatis,
 Penurunan laju  Takikardia menurun koagulopati, reflex menurun,
metabolisme (5) Hipotermia berat : oliguria,
 Terapi radiasi  Takipnea menurun refleks menghilang, edema paru,
 Tidak beraktivitas (5) asam-basa abnormal).
 Transfer panas (mis.  Hipoksia menurun (5)
Terapeutik
Konduksi, konveksi,  Pucat menurun (5)
evaporasi, radiasi)  Suhu tubuh membaik  Sediakan lingkungan yang
 Trauma (5) hangat (mis. Atur suhu ruangan,
 Prematuritas  Tekanan darah incubator)
 Penuaan membaik (5)  Ganti pakaian dan/atau linen

 Berat badan lahir  Ventilasi membaik yang basah

rendah (5)  Lakukan pengahangatan pasif

 Bayi baru lahir (mis. Selimut, menutup kepala,

 Kurang terpapar pakaian tebal).

informasi tentang  Lakukan penghangatan aktif


eskternal (mis. Kompres hangat,
pencegahan hipotermia botol hangat, selimut hangat,
 Efek agen farmakologis perawatan metode kangguru).
Kondisi klinis terkait :  Lakukan penghangatan aktif
 Berat badan ekstrem internal (mis. Infuse cairan
 Dehidrasi hangat, oksigen hangat, lavase

 Kurang mobilitas fisik peritoneal dengan cairan hangat).

Edukasi

 Anjurkan makan/minum air


hangat
2 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
Definisi :
tindakan keperawatan Observasi
Asupan Nutrisi tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan selama ... x ... jam
Metabolisme.  Identifikasi status nutrisi
diharapkan perawatan
Penyebab :
 Ketidakmampuan defisit Nutrisi  Indentiikasi Alergi makanan

mencerna makanan. meningkat dengan


 Indentifikasi kebutuhan kalori
 Ketidakmampuan kriteria hasil :
yang dibutuhkan pasien
menelan makanan. Status nutrisi
 Porsi makanan yang  Monitor berat badan
 Ketidakmampuan
mengabsorpsi makanan. dihabiskan  Monitor asupan mkanan
 Peningkatan kebutuhan meningkat (5)
 Monitor hasil pemeriksaan
mtabolisme.
 Berat badan laboratorium.
meningkat (5)
Gejala dan Tanda Mayor Terapeutik
Subjektif :
-  Nafsu makan
 Lakukan oral hygene sebelum
Objektif : meningkat (5)
 Berat badan menurun makan
minimal 10% dibawah  Kekuatan otot
 Fasilitasi menentukan pedoman
rentang ideal. mengunyah
diet
membaik (5)
Gejala dan Tanda Minor  Sajikan mkanan secara menarik
Subjektif :  Kekuatan otot
 cepat kenyang setelah
makan menelan membaik  Berikan makanan tinggi kalori
 kram/nyeri abdomen (5)
Edukasi
 nafsu makan menurun
 Anjurkan posisi duduk
Objektif :
 bising usus hiperaktif  Anjurkan diet yang diprogramkan

 otot pengunyah lemah  Kolaborasi dengan ahli gizi


 otot menelan lemah
 membrane mukosa
pucat
 sariawan
 serum albumin turun

Kondisi Klinis Terkait :


 Stroke
 parkinson
 Mobious syndrome
 Cerebral palsy
 Cleft lip
 Cleft palate
 Luka bakar
 Kanker
 Infeksi

Anda mungkin juga menyukai