Anda di halaman 1dari 12

NAMA: ROSARI ARDINATA ELENARI

NIM: P07220220070
PRODI: SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TINGKAT II
TUGAS: VILEP KMB 1 MEMBUAT WOC HEPATITIS DAN SIROSIS HATI

WOC HEPATITIS DAN SIROSIS HATI

Reaksi obatan dan bahan kimia


Infeksi Virus Alkohol

Inflamasi pada hepar

Hepatitis

Inflamasi menyebar
Masuk kealiran tubuh H2O2

Gangguan terhadap
Peradangan Alkoholik
suplay darah normal

Kerusakan sel” hati Peradangan


Nekrosis

Penurunan penyerapan Hiperme-bilitas


Kerusakan sel” hepar
dan konjugasi bilirubin

Fungsi hepar Pembesaran hati


Disfungsi hepatosit menurun
Nyeri
Ikterik Hyperbilirubin
Nyeri Akut ( D.077)
Peningkatan suhu tubuh
Pigmen empedu meningkat

HipertermIa
Prunitus
(D.0131)

RIsiko Gangguan
integritas kulit / Jaringan
(D.0139)
SLKI

Termoregulasi (L.14134) SIKI

Setelah dilakukan intervensi di harapkan Hipertermia ( I.15506)


mendapatkan kriteria hasil dengan:
Tindakan:
1. Menggigil menurun
Observasi
2. Suhu tubuh membaik
3. Suhu kulit membaik 1. Identifikasi penyebab hipertermia ( mis. Dehidrasi,
4. Kejang menurun terpapar sinar panas, penggunaan incubator)
5. Pucat menurun 2. Monitor suhu tubuh
6. Ventilasi membaik 3. Monitor kadar elektrolit
7. Tekanan darah membaik 4. Monitor kadar elektrolit
5. Monitor komplikasi akibat hipertermia
Integrasi kulit dan jaringan ( L.14125)
Teraupetik
Setelah dilakukan intervensi di harapkan
mendapatkan kriteria hasil dengan: 1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
1. Kerusakan jaringan menurun
3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
2. Kerusakan lapisan kulit menurun
4. Berikan cairan oral
3. Nyeri menurun
5. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
4. Nekrosis menurun
hyperhidrosis (keringatan)
5. Tekstur membaik
6. Lakukan pendinginan eksternal ( mis. Selimut hiportermia
6. Sensasi membaik
atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen,
7. Kemeraan menurun
aksila)
( L.08066) 7. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
8. Berikan oksigen, jika perlu
Setelah dlakukan intervensi di harapkan
mendapatkan kriteria hasil dengan: Edukasi

1. Keluhan nyeri menurun Anjurkan tirah baring


2. Meringis menurun
Kolaborasi
3. Sikap protektif menurun
4. Gelisah menurun Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit, jika perlu
5. Kesulitan tidur menurun
6. Frekuensi nadi membaik
7. Mual menurun Risiko gangguan integritasi kulit / jaringan (I.11353)
8. Muntah menurun
Tindakan:

Observasi:

1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit ( mis.


Perubahan sirkulsi, perubahan status nutrisi penurunan
kelembapan, suhu lingkungan ekstrem, penurunan
mobilitas)

Teraupetik:

1. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring


2. Hindari produk berbahan alcohol pada kulit kering
3. Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang
4. Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama
periode diare
5. Gunakan produk berbahan ringan atau alami dan
hipoalergik pada kulit sensitif
Edukasi:

1. Anjurkan menggunakan pelembab


2. Anjurkan minum air yang cukup
3. Anjurkan mmeningkatkan asupan nutrisi
4. Anjukan meningkatkanb buah dan sayur
5. Anjurkan mandi menggunakan sabun secukupnya
6. Anjurkan menghindari terpapar suhu eksttrem

Manajemen nyeri (I.08238)


Tindakan

Observasi:

1. Identifikasi lokasi, karakteristik, lokasi, frekuensi, kualitas,


intensitas nyeri.
2. Identfikasi skala nyeri
3. Identifikasi skala non verbal
4. Identifiasi pengaruh budaya terhadp respon nyeri
5. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
6. Montir keberhasillan terapi komplementer yang sudah di
berikan
7. Monitor efek samping penggunaan analgetic

Teraupetik:

1. Berikan Teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa


nyeri
2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
3. Fasilitasi istirhatat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri

Edukasi:

1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri


2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Ajarkan Teknik non farmakologis untuk mengurangkan
rasa nyeri

Kolaborasi:

Kolaborasi pemberian analgetic, jika perlu


Konsumsi alkohol Virus hepatis Obat- obatan &
Bakteri
stress

Kerusakan hepatosite

Peradangan Hati

Perubahan aliran darah Stmulus kemoreseption


hipotalamus

Nekrosis Hati
Set point berubah

Metabolisme bilirubin Peningkatan panas tubuh


Risiko infeksi
(D.0142) menurun

Hipertermi
Hiperbilirubinemia

Mual muntah
Ikterus

Anoreksia

Intake menurun

Defisit Nutrisi (D.0019)

Kelemahan
Risiko intoleransi aktivitas (D.0060)
SLKI SIKI
Tingkat infeksi (L.14137) Manajemen imunisasi / vaksinasi (I.03116)
Setelah dilakukan intervensi di harapkan Tindakan
mendapatkan kriteria hasil dengan:
Observasi:
1. Demem menurun
1. Identifikasi kontraindikasi pemberian
2. Kemerahan menurun
imunisasi
3. Bengkak menurun
2. Identifkasi status imunisasi setiap kunnjungan
4. Nyeri menurun
ke pelayanan Kesehatan
5. Kadar sel darah putih membaik
Teraupetik:
Status Nutrisi (L.03030)
1. Dokuentasikan informasi vaksinisasi
Setelah dilakukan intervensi di harapkan
2. Jadwalakan imunisasi pada interval yang tepat
mendapatkan kriteria hasil dengan:
Edukasi:
1. Porsi makanan yang di habiskan meningkat
2. Serum albumin meningkat 1. Jelaskan tujuan, manfaat, reaksi yang terjadi,
3. Berat badan tubuh membaik efek samping, jadwal
4. IMT membaik
5. Nafsu makan membaik Manajemen nutrisi (I.03119)
6. Diare menurun Tindakan
7. Membrane mukosa membaik
Observasi:
Toleransi Aktivitas (L.05047)
1. Identifikasi status nutrisi
Setelah dilakukan intervensi di harapkan 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
mendapatkan kriteria hasil dengan: 3. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
1. Frekuensi nadi meningkat nutrient
2. Keluhan Lelah menurun 4. Identifikasi perlunya pengggunaan selang
3. Dispnea saat aktviitas menurun nasogastric
4. Dispnea setelah aktivitas menurun 5. Monitor asupan makan
5. Saturasi oksigen meningkat 6. Monitor berat badan
7. Monitor hasil pemeiksaan laboratorium

Teraupetik:

1. Lakukan oral hygiene sebelum makan


2. Fasilitasi menetukan pedoman diet
3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
4. Berikan makana tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
5. Berikan makanan tinggi kalori dan tigggi
protein
6. Berikan suplemen makanan
7. Hentikan pemberian makan melalui selang
nasogatrik jika asuhan oral dapat di toleransi
Edukasi:

1. Anjurkan posisi dududk


2. Ajarrkan diet yang di programkan

Kolaborasi:

1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum


makan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukkan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang di butuhkan.

Manajemen Energi (I.05178)

Tindakan

Observasi:

1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang


mengakibatkan kelelahan
2. Monitor pola dan jam tidur
3. Monitor lokasi ketidaknyamanan Selama
melakukan aktivitas

Teraupetik:

1. Sediakan linngkungan nyaman danrendah


stimulus
2. Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
3. Lakukan Latihan rentang gerak pasit atau aktif

Edukasi:

1. Anjurkan tirah baring


2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubugi perawata jika tanda
dan gejala kelelahan tidak berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan

Kolaborasi:

Kolaborasi dengan ahli giszi tentang caa meningkatkan


asupan makanan

Anda mungkin juga menyukai