Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA PASIEN DENGAN MASALAH HIPOTERMI

DOSEN PEMBIMBING :

Adi Try Wurjatmiko,S.Kep.,Ns.,M.Kep

NAMA : NURFADILLA

NIM : D.0020.P.015

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

STIKES KARYA KESEHATAN KENDARI

2022
BAB I

KONSEP MEDIS

1. DEFINISI
Hipotermi adalah suatu keadaan suhu tubuh dibawah 36,5oC pada
pengukuran melalui ketiak (Depkes RI, 2009). Hipotermi yang tidak
diinginkan dapat dialami pasien sebagai akibat dari suhu rendah di kamar
operasi (25-26oC), infus dengan cairan yang dingin, inhalasi gas – gas dingin,
luka terbuka pada tubuh, aktivitas otot yang menurun, usia lanjut atau obat –
obatan yang digunakan pada anestesi umum.
Hipotermia adalah komplikasi pasca anestesi yang sering ditemukan diruang
pemulihan baik pasca anestesi umum maupun regional.(jurnal hipotermia,ezra
oktaliansah,2012)
Hipotermia adalah suhu tubuh berada di bawah rentang normal tubuh (SDKI,2016).
Menurut WHO (2016), rentang hipotermi adalah :
1) Hipotermi ringan : 36,0 – 36,50C
2) Hipotermi sedang : 32,0 – 36,00C
3) Hipotermi berat : <32,00C

2. ETIOLOGI
Berdasarkan buku standar diagnosis keperawatan indonesia SDKI penyebab
hipotermia sebagai berikut:
a. kerusakan hipotalamus
b. mengkonsumsi alkohol
c. berat bdan yang ekstrim
d. kekurangan lemak subkutan
e. terpapar suhu lingkungan rendah
f. malnutrisi
g. pemakaian pakaian tipis
h. penururnan laju metabolisme
i. tidak beraktivitas
j. transfer panas
k. trauma
l. efek agen farmakologis

3. PATOFISIOLOGI
Berdasarkan makalah yang ditulis oleh hasyanul bahria yang diuanggah di
scribd document dijelaskan bahwa Mekanisme hilangnya panas dari tubuh melalui
radiasi,kondukasi,konveksi dan evaporasi.
a. a.radiasi adalah panas yang hilang dari objek yang hangat ke objek yang
dingin.
b. konduksi adalah pindah panas dari tubuh karena kontak langsung dengan
benda dingin.
c. konveksi adalah hilangnya panas dari tubuh ke udara.
d. evaporasi adalah proses terjadinya penguapan.
Sewaktu kulit menjadi dingin ,saraf efferen menyampaikan pada sentral
pengatur panas dihipotalamus. Saraf yang dari hopotalamus seaktu mencapai brown fat
memacu pelepasan noradrenalin lokal sehingga trigeliserida dioksidasi menjadi gliserol
dan asam lemak. Blood gliserol meningkat dan menghasilkan panas ,kemudian
didistribusikan ketubuh melalui sirkulasi.

4. MENIFESTASI KLINIS
Berdasarkan buku standar diagnosis keperawatan indonesia SDKI tanda
tanda hipotermia sebagai berikut
a. kulitp pasien teraba dingin saat dipalpasi
b. klien akan menggigil karna suhu tubuh yang rendah
c. suhu tubuh di bawah normal yaitu kurang dari 37 derajat celcius
d. ditemukan sianosis di ujung ujung jari.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. pemeriksaaln laboratorium seperti darah rutin.
2. pemeriksaan analisa gas darah.
6. PENATALAKSANAAN
Secara famakologi
1. pemberian oksigen melaluinasal kanul atau masker.
2. pemberian cairan normal salin yang sudah dihangatkan.
Secara non farmakologi
1. lepaskan baju yang basah dan ganti dengan yang kering
2. gunakan kain tebal untuk menghngtkan tubuh.
BAB II

KONSEP KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
a. Anamnesa
1. Data klien dan penanggung jawab
2. Keluhan utama,sering dijumpai rasa kedinginan
3. Adanya informasi riwayat pascaoperasi atau terpapar lingkungan dingin
4. Adanya informasi penggunaan obat obatan
5. Adanya informasi penyakit berat dan penyakit keturunan .
b. Pemeriksaan fisik
1.Inspeksi : ditemukan akrosianosis
2.Palpasi: kulit teraba dingin
3. pada sistem kardiovaskuler nadi biasanya takikardi. Dan CRT lebih dari dua detik
4.sistem persyarafan biasanya kesadaran menurun.
5.sistem pernafasan ditemukan dispneu.

c. hasil pemeriksaan penunjang

1. hasil pemeriksaan analisa gas darah ditemukn saturasi oksigen menurun

2. hasil pemeriksaan laboratorium kadang ditemukan kadarnutrisi menurun.

2. DIAGOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang sering ditegakan adalah

1. Hipotermia b/d kerusakan hipotalamus


2. Hipotermia b/d tepapar suhu lingkungan rendah
3.INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA STANDAR LUARAN STANDAR


KEPERAWATAN KEPERAWATAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
(SDKI) (SLKI)
(SIKI)

Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipotermia


1. Hipotermia
keperawatan, diharapkan tingkat
Observasi
suhu tubuh menurun, dengan
criteria hasil: 1) Monitor suhu tubuh
2) Identifikasi penyebab
1. Menggigil menurun
hipotermia
2. Kejang menurun
3) Monitor tanda dan
3. Kulit merah menurun
gejala akibat
4. Konsumsi oksigen menurun
hipotermia
5. Pucat menurun
Terapeutik
6. Suhu tubuh membaik
1) Sediakan lingkungan
hangat
2) Ganti pakaian
dan/atau linen yang
basah
3) Lakukan
penghangatan pasif
4) Lakukan
penghangatan aktif
eksternal
5) Lakukan
penghangatan aktif
internal
Edukasi
Anjurkan makan/minum
hangat
DAFTAR PUSTAKA

Prabantini dwi,2014,keperawatan medikal bedah ,Rapha publishing,Jakarta pusat.

Mansjoer arif,2000,kapita selekta kedoteran,media aescuplapius,fakultas kedokteran


universitas indonesia

Halodoc.2018,osteopororsis, https://www.halodoc.com/kesehatan/hipotermia

Chapter pdf.

Dikutip pada tanggal 31 oktober 2021.

Tim pokja SDKI PPNI 2016,standar diagnosis keperawatan indonesia jakarta selatan DPP
PPNI .

Tim pokja SLKI PPNI 2019 ,standar luaran keperawatan indonesia.jakarta selatan DPP PPNI.

Tim pokja SIKI PPNI 2018 ,standar intervensi keperawatan indonesia,jakarta selatan DPP
PPNI.

Anda mungkin juga menyukai