Anda di halaman 1dari 12

X

K T SP

s
Kela
bahasa indonesia
IDE POKOK DAN TEKNIK MEMBACA

Semester 1, Kelas X SMA/MA – KTSP 2006

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


Membaca 2.1 Menemukan ide pokok berbagai
2. Memahami berbagai teks bacaan nonsastra teks nonsastra dengan teknik
dengan berbagai teknik membaca. membaca cepat. (250 kata per
menit).
2.2 Mengidentifikasi ide teks non-
sastra dari berbagai sumber
melalui teknik membaca
ekstensif.
2.3 Mengidentifikasi fakta dan opini
dalam teks nonsastra.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami konsep dasar paragraf, ide pokok, dan teknik membaca.
2. Mencari ide pokok dalam karangan nonsastra dengan teknik membaca cepat (250 kata
per menit).
3. Mengidentifikasi ide pokok teks nonsastra dengan teknik membaca ekstensif.
4. Memahami konsep dasar fakta dan opini.
5. Mengidentifikasi fakta dan opini.

1
A. PARAGRAF DAN IDE POKOK
a. Pengertian Paragraf
Paragraf atau alinea adalah bagian wacana yang mengungkapkan satu ide pokok yang
dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi
yang lebih.

Wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan
sastra atau nonsastra. Wacana disebut juga bacaan atau karangan.

b. Ide Pokok
Ide pokok merupakan salah satu unsur dari paragraf berupa hal pokok yang diungkapkan
dalam paragraf dan inti keseluruhan isi paragraf. Nama lain dari ide pokok adalah pokok
pikiran, gagasan utama, gagasan pokok, gagasan inti, inti masalah, pokok pembicaraan,
atau pikiran utama.
Unsur-unsur paragraf lainnya, yaitu:
1. Kalimat utama atau kalimat topik adalah kalimat inti suatu paragraf yang pernyataan
di dalamnya merupakan gagasan menyeluruh yang dapat mewakili pernyataan-
pernyataan lain dalam paragraf itu.
2. Gagasan penjelas adalah gagasan yang peranannya menjelaskan gagasan utama.
Gagasan ini terdapat di dalam kalimat penjelas.
3. Kalimat penjelas adalah kalimat yang mendeskripsikan kalimat utama.
4. Judul disebut juga titel/kepala karangan adalah bagian karangan/paragraf yang
memayungi karangan.
5. Pungtuasi adalah tanda baca. Paragraf haruslah menggunakan tanda baca.

c. Cara Mencari Ide Pokok


Ide pokok bisa diketahui dalam kalimat pokok atau kalimat utama baik secara eksplisit
maupun implisit. Oleh karena itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu posisi kalimat
utama dalam paragraf.
Ada tiga posisi kalimat utama di dalam paragraf, yaitu di awal paragraf, di akhir paragraf,
dan campuran (awal dan akhir paragraf ).
1. Awal Paragraf
Posisi kalimat utamanya di awal paragraf kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas.
Paragraf ini disebut paragraf deduktif.

2
2. Akhir Paragraf
Posisi kalimat utamanya di akhir paragraf yang diawali kalimat-kalimat penjelas.
Paragraf ini disebut paragraf induktif.
3. Awal dan Akhir Paragraf
Posisi kalimat utama di awal yang diikuti beberapa kalimat penjelas dan ditutup
dengan kalimat utama di akhir paragraf. Paragraf ini disebut paragraf campuran/
variatif.

Setelah mengetahui kalimat utama, kita bisa menentukan ide pokoknya.

Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan


kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut
disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan
mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat
bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar
30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat
dengan pengawasan dari pihak LSM.
Sumber: kafeilmu.com
Catatan:
1. Kalimat utamanya adalah Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan
rumah atau bangunan kepada korban gempa.
2. Ide pokoknya adalah pemerintah memberikan bantuan.

B. MENEMUKAN IDE POKOK TEKS NONSASTRA DENGAN TEKNIK MEMBACA CEPAT


a. Teknik Membaca Cepat
Teknik membaca cepat merupakan sistem membaca dengan memperhitungkan waktu
baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya (Suyoto: 2008).

Berikut data kecepatan membaca ideal berdasarkan kriteria siswa.

Kategori Siswa Kecepatan ideal yang seharusnya dicapai


Siswa SD—SMP 200 kata per menit
Siswa SMA 250 kata per menit
Mahasiswa 325 kata per menit
Mahasiswa pascasarjana 400 kata per menit
Orang dewasa awam 200 kata per menit

3
Teknik membaca cepat adalah sebagai berikut.
1. Membaca dengan konsentrasi tinggi. Hal ini dilakukan untuk melatih koordinasi
antara mata dan otak.
2. Membaca tanpa suara. Saat menggunakan teknik ini, hindari gerakan bibir dan vokalisasi
karena kecepatan membaca akan turun drastis menjadi setara kecepatan bicara.
3. Apabila ada yang kurang paham jangan mundur ke belakang (regresi), yakinkan
pasti ada kalimat lanjutan yang menjelaskannya.
4. Memperluas jangkauan mata dengan cara membaca per kelompok kata dan bukan
kata per kata.
5. Jangan berhenti di awal baris karena membuat lupa tentang hal yang baru saja
dibaca. Berhentilah agak lama pada akhir bab (sub judul baru).
6. Carilah kata kunci karena hal tersebut menjadi tanda sebuah ide pokok. Dalam setiap
bacaan selalu ada ide pokok yang menjiwai seluruh karangan.
7. Abaikan kata tugas. Kata tugas yang sifatnya berulang tidak perlu dibaca seperti di,
ke, dari, pada, dan sebagainya.
8. Arah gerak mata tidak ke samping, tetapi sapu ke bawah atau melingkar-lingkar.
9. Hindari menunjuk dengan jari dan menggerak-gerakan kepala karena dapat
menghambat kecepatan membaca.

b. Menghitung Kecepatan Membaca


Rumus dasar menghitung kecepatan membaca adalah sebagai berikut.

JK
KPM= × 60
W

KPM : Kata Per Menit


JK : Jumlah kata yang dibaca
W : Waktu dalam detik
60 : Jumlah detik dalam satu menit

Contoh:
Argha adalah siswa SMA Tunas Bangsa, membaca artikel dengan jumlah kata sebanyak
1.000 kata. Argha dapat menyelesaikan bacaannya dalam waktu 5 menit. Berapa kecepatan
membaca Argha?

4
Pembahasan:
Diketahui : JK = 1.000
W = 5 menit = 300 detik
Ditanya : KPM?
Jawaban :
JK
Rumus KPM= × 60
W
1.000
KPM = × 60 = 200KPM(Kata Per Menit)
300

Catatan:
Argha adalah siswa SMA dengan kecepatan membaca 200 KPM, berarti belumlah ideal
karena idealnya 250 KPM. Jadi, untuk mencapai 250 KPM, Argha membutuhkan waktu 4
menit ketika membaca artikel sebanyak 1.000 kata tersebut.

c. Menentukan Ide Pokok dengan Membaca Cepat


Setelah menguasai teknik membaca cepat, latihlah dengan membaca teks nonsastra,
misalnya artikel atau berita sampai dengan kecepatan 250 KPM. Tentukan ide pokoknya
sesuai dengan teknik membaca cepat, yaitu cari kata-kata kunci pada setiap paragraf. Kata
kunci dapat diambil dari kalimat utama yang posisinya di awal paragraf, akhir paragraf,
atau awal dan akhir paragraf.

C. MENGIDENTIFIKASI IDE TEKS NONSASTRA DENGAN TEKNIK MEMBACA EKSTENSIF


a. Teknik Membaca Ekstensif
Teknik membaca dalam hati terbagi dua, yakni teknik membaca ekstensif dan teknik
membaca intensif. Membaca ekstensif adalah membaca cepat (targetnya bukan kecepatan
membaca) untuk mengetahui hal-hal penting, sedangkan membaca intensif merupakan
kelanjutan dari membaca ekstensif dengan membaca keseluruhan teks, kata demi kata
agar dapat memahaminya.
Salah satu jenis teknik membaca ekstensif adalah membaca skimming. Membaca skimming
adalah membaca cepat untuk mengetahui isi umum atau bagian dari suatu bacaan
(Rahim: 2005). Membaca skimming untuk mengetahui sudut pandang penulis tentang
sesuatu, menemukan pola organisasi paragraf, dan mengidentifikasi ide pokok. Membaca
skimming disebut juga membaca layap, selintas, atau sepintas.

5
b. Mengidentifikasi Ide Pokok dengan Membaca Skimming
Mengidentifikasi ide pokok adalah kegiatan menentukan atau menetapkan identitas
ide pokok dalam paragraf. Bagaimanakah mengidentifikasi ide pokok dengan membaca
skimming? Caranya sebagai berikut.
1. Ide pokok terdapat pada kalimat utama yang posisinya bisa di awal paragraf, akhir
paragraf, atau campuran. Bacalah kalimat awal ke kalimat akhir pada setiap paragraf.
Jangan membaca kata per kata.
2. Pada kalimat utama terdapat kata kunci atau frasa kunci. Bacalah dengan mencari
kata kunci atau frasa kuncinya. Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti kata/frasa
kunci tersebut.
Di bawah ini disajikan contoh teks nonsastra, bacalah dengan teknik membaca ekstensif
(skimming) dan carilah ide pokoknya.

Pendidikan Penyembuh Kemiskinan?


Oleh Ahmad Baedowi
Riset terbaru para ahli ekonomi menyebutkan pendidikan hanya menyumbang
sedikit, yaitu sekitar 16.1% per tahun, pertumbuhan produk domestik bruto
rata-rata di dunia (Greg J. Duncan: 2010). Di samping memercayai bahwa investasi
di bidang pendidikan memang sangat strategis dan signifikan, terutama pendidikan
prasekolah, para ahli ekonomi menyarankan agar dunia pendidikan memiliki kepekaan
pasar dalam rangka menumbuhkan semangat entrepreneurship di kalangan para
siswa.
Memadukan pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan dunia kerja
merupakan sebuah keniscayaan yang harus ditekuni para pengambil kebijakan
bidang pendidikan. Namun, masalah yang kerap kali muncul ialah dunia pendidikan
saat ini sangat bergantung pada situasi politik dan ekonomi sebuah negara. Karena
itu, menjadi jelas bahwa pendidikan bukan merupakan satu-satunya alat untuk
mengurangi kemiskinan, apalagi jika dilihat dari konteks politik dan sistem
ekonomi yang dianut, katakanlah liberalisme seperti di Indonesia.
Tidak ada yang meragukan tenaga kerja berpendidikan lebih baik dan lebih
mungkin menikmati pendapatan yang lebih tinggi. Orang miskin benar-benar
membutuhkan lebih banyak pendidikan dan pelatihan keterampilan. Akan tetapi,
mereka juga membutuhkan suatu konteks ekonomi di saat pertumbuhan sejalan
dengan suasana politik yang kondusif. Selama beberapa dekade terakhir, seperangkat
institusi dan norma-norma yang secara historis mempertahankan hubungan antara
keterampilan dan pendapatan telah berkurang. Hal itu menyebabkan sulitnya
mengangkat orang miskin menjadi lebih terdidik dan memiliki keterampilan.

6
• Dalam artikel tersebut terdapat kalimat yang dicetak tebal. Itulah kalimat yang
dibaca ketika melakukan skimming. Kalimat tersebut berada di awal paragraf dan
akhir paragraf.
• Setelah dibaca kita bisa menemukan kata kunci atau frasa kunci.
Paragraf satu: riset pendidikan, paragraf dua: pendidikan bukan satu-satunya alat, dan
paragraf tiga: tenaga kerja berpendidikan.
• Kata kunci terdapat pada kalimat utama maka kalimat utama setiap paragraf sebagai
berikut.
Paragraf satu:
Riset terbaru para ahli ekonomi menyebutkan pendidikan hanya menyumbang sedikit,
yaitu sekitar 16.1% per tahun, pertumbuhan produk domestik bruto rata-rata di dunia
(Greg J. Duncan: 2010).
Paragraf dua:
Karena itu, menjadi jelas bahwa pendidikan bukan merupakan satu-satunya alat untuk
mengurangi kemiskinan, apalagi jika dilihat dari konteks politik dan sistem ekonomi
yang dianut, katakanlah liberalisme seperti di Indonesia.
Paragraf tiga:
Tidak ada yang meragukan tenaga kerja berpendidikan lebih baik dan lebih mungkin
menikmati pendapatan yang lebih tinggi.

• Ide pokok terdapat dalam kalimat utama maka ide pokok masing-masing paragraf
tersebut sebagai berikut.
Paragraf satu:
Pendidikan hanya menyumbang sedikit pertumbuhan produk domestik bruto rata-rata
di dunia.
Paragraf dua:
Pendidikan bukan merupakan satu-satunya alat untuk mengurangi kemiskinan.
Paragraf tiga:
Tenaga kerja berpendidikan akan menikmati pendapatan tinggi, tetapi sulit bagi orang
miskin.

D. MENGIDENTIFIKASI FAKTA DAN OPINI


a. Pengertian Fakta dan Opini
Fakta adalah informasi yang mengungkapkan keadaan yang sesungguhnya berdasarkan
kenyataan yang ada. Sebuah fakta keakuratannya dapat dibuktikan dan terjamin

7
kebenarannya karena disertai dengan data dan bukti yang jelas.
Opini adalah pendapat, ide, pemikiran, atau gagasan seseorang pada suatu masalah.
Keakuratan sebuah opini tidak dapat dibuktikan karena bersifat subjektivitas, masih
meragukan, dan bisa benar atau bisa juga salah.
Perbedaan Fakta dan Opini

No. Fakta Opini


1. Berisi peristiwa yang sudah terjadi Berisi tanggapan atau pendapat
sesuai dengan kenyataan. terhadap peristiwa.

2. Pernyataan yang tidak diragukan lagi Pernyataan yang masih meragukan,


kebenarannya. artinya bisa benar atau salah.

3. Bersifat objektif. Bersifat subjektif.

4. Tidak ada unsur keberpihakan karena Terdapat unsur keberpihakan pada


hanya menguraikan kebenaran. masalah tertentu.

5. Disertai dengan data dan bukti yang Tidak disertai dengan data yang
akurat, seperti grafik, tabel, tanggal, akurat karena cuma pemikiran dan
hari, bulan, tahun, nama pelaku, dan pernyataan seseorang saja.
tempat.
6. Kalimat fakta terdapat kata sudah atau Kalimat opini terdapat kata akan,
telah. sedang, mungkin, kira-kira, sekitar,
seandainya, menurut…

7. Kalimat fakta terdapat jawaban dari Kalimat opini terdapat jawaban


kata Tanya, yakni apa, siapa, kapan, di dari kata Tanya, yakni mengapa dan
mana, berapa. .

b. Contoh Kalimat Fakta dan Kalimat Opini


1. Contoh Kalimat Fakta
• Gunung Raung di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memuntahkan material
pijar dari puncaknya sejak Minggu malam, 28 Juni 2015.
• Gunung Raung yang mempunyai ketinggian 3.332 meter mengalami
peningkatan aktivitas dari 24 Juni 2015.
• Pengumuman Trump ini, Selasa 16 Juni, disampaikan sehari setelah Jeb Bush
menyatakan diri sebagai bakal calon presiden dari Partai Republik.

8
• Trump adalah anggota Partai Republik dan belum pernah mencalonkan diri
sebagai presiden Amerika Serikat.
• Tariq tinggal di Kota Tampa, negara bagian Florida, Amerika Serikat.

2. Contoh Kalimat Opini


• Kepala Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Surono,
mengatakan ada peningkatan energi kegempaan vulkanik di gunung tersebut.
• Kami merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas atau mendekat
dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Raung karena dikhawatirkan
terkena lontaran material pijar.
• Pengusaha raksasa properti, Donald Trump, mengumumkan akan mengajukan
diri sebagai bakal calon presiden Amerika Serikat dalam pemilihan 2016.
• Dia menambahkan kekayaannya akan membuatnya menjadi presiden yang efektif.
• Seorang pria di Israel ditahan karena diduga telah menganiaya seorang remaja
asal Amerika Serikat yang juga keturunan Palestina.

LATIHAN SOAL

1. Kenaikan harga BBM yang sangat tinggi mengagetkan masyarakat bawah. Sejumlah
pengamat menilai kenaikan itu sangat tidak rasional dan terburu-buru. Menurut mereka,
alasan pemerintah soal kebijakan itu merupakan kebohongan publik.

Gagasan utama paragraf tersebut adalah .…


A. Sorotan harga BBM sangat sering.
B. Penilaian harga BBM tidak rasional.
C. Kenaikan harga BBM mengagetkan masyarakat bawah.
D. Pengumuman BBM disampaikan masyarakat.
E. Kebijakan itu merupakan kebohongan publik.

2. Di beberapa daerah sudah mulai kekeringan. Sawah-sawah mulai kekurangan air. Rumput-
rumput tampak kekuningan. Beberapa orang sudah mulai mencari air untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Wabah penyakit pun mulai berjangkit. Diimbau agar penduduk
untuk selalu waspada akan bahaya ini.

Kalimat utama dari wacana di atas adalah .…

9
A. Di beberapa daerah sudah mulai kekeringan.
B. Sawah-sawah mulai kekurangan air.
C. Beberapa orang sudah mulai mencari air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
D. Wabah penyakit pun mulai berjangkit.
E. Diimbau agar penduduk untuk selalu waspada akan bahaya ini.

3. Teknologi peningkatan batu bara kalori rendah penting dikembangkan. Sekitar 60 persen
cadangan batu bara Indonesia saat ini sekitar 170 juta ton per tahun. Apabila hanya
bertumpu pada batu bara kalori tinggi, produksi bisa bertahan untuk 150 tahun. Kalau
ditambah batu bara kalori rendah, bisa diperpanjang untuk 200-300 tahun.

Ide pokok paragraf tersebut adalah ….


A. Cadangan batu bara kalori rendah di Indonesia.
B. Produksi batu bara kalori rendah di Indonesia.
C. Pentingnya peningkatan batu bara berkalori rendah.
D. Kurun waktu produksi batu bara kalori tinggi.
E. Penambahan batu bara kalori rendah.

4. Salah satu kebiasaan yang menghambat kecepatan membaca adalah vokalisasi, yaitu …
A. membaca dengan menggerakkan kepala.
B. membaca dengan suara nyaring.
C. membaca dengan menunjuk baris bacaan.
D. membaca dengan mengulang kata atau kalimat sebelumnya.
E. membaca dalam hati.

5. Devanni membaca artikel 1.500 kata dalam waktu 4 menit 10 detik. Berdasarkan
pernyataan tersebut kecepatan membaca Devanni adalah .…
A. 380 kata per menit
B. 320 kata per menit
C. 360 kata per menit
D. 300 kata per menit
E. 340 kata per menit

Bacalah paragraf ini dengan metode skimming untuk menjawab pertanyaan nomor 6 dan 7!
(1) Teknik utama penanaman pohon adalah pemilihan bibit tanaman. (2) Bibit yang baik adalah
bibit generatif yang berasal dari biji. (3) Bibit ini lebih tepat karena mempunyai akar tunggang
dan hidup lebih lama. (4) Akan tetapi, bibit ini sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya
selama enam bulan dengan tinggi batang minimal lebih dari 1,50 m dan diameter 0,05 m. Untuk
mengujinya, cukup dengan mencabut bibit tersebut. Apabila sulit dilepaskan maka itulah bibit yang

10
baik. (5) Lubang tanam perlu dipersiapkan sedikitnya satu minggu sebelum penanaman dilakukan
dan ukuran lubang tanam sangat bergantung pada besarnya tanaman.

6. Kalimat utama paragraf tersebut terdapat pada nomor ….


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

7. Ide pokok paragraf tersebut adalah .…


A. Macam-macam bibit tanaman pohon.
B. Teknik utama penanaman pohon.
C. Bibit pohon yang tahan lama hidup.
D. Penanaman bibit pohon yang baik.
E. Pengujian bibit tanaman pohon.

8. Bacalahlah teks berikut dengan saksama!

(1) Pengembangan perikanan dan kelautan belum sepenuhnya berpihak pada


pemberdayaan nelayan kecil yang jumlahnya kurang dari 90 persen dari total nelayan
di Indonesia. (2) Kebijakan pemerintahan cenderung berpihak pada pengembangan
industri skala besar. (3) Persoalan tersebut menjadi catatan dalam peringatan Hari
Nelayan, 6 April 2009. (4) Kebijakan perikanan dan kelautan belum menempatkan
nelayan sebagai elemen penting perekonomian. (5) Sektor perikanan belum dianggap
sebagai bagian dari faktor utama ketetahan pangan nasional.

Kalimat fakta dalam paragraf tersebut terdapat pada kalimat nomor .…


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

9. Bacalah teks berita berikut dengan cermat!

(1) Peran seni teater termasuk penting karena dapat membantu karakter bangsa
Indonesia yang selama ini dikenal penuh toleransi dan menghormati pluralisme.

11
(2) Melalui latihan teater, orang diajarkan untuk mengenal karakter orang lain dan
memahami orang lain dari tokoh-tokoh yang ditampilkan. (3) Hal ini juga disampaikan
oleh Jose Rizal Manua, seniman teater sekaligus pendiri teater anak-anak bernama
Teater Tanah Air, Sabtu (4/6) di Jakarta. (4) Pemahaman terhadap orang lain ini terbentuk
karena dalam teater seseorang diajarkan untuk mengenal tidak hanya psikologi
manusia, tetapi juga latar belakang sosial seseorang. (5) Karakter juga dapat terbentuk
dari latar belakang budaya seseorang.

Kalimat yang bukan merupakan opini dalam teks berita tersebut adalah nomor adalah ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

10. Kita sangat antusias melihat angka pertumbuhan ekonomi kita pada triwulan II mencapai
6,2 persen. (2) Namun, begitu melihat kinerja perekonomian negara tetangga, terlihat
prestasi kita yang membanggakan itu bukan apa-apa. (3) Pada periode yang sama. Seperti
dikutip Surat Kabar, Singapura mencapai angka pertumbuhan 18,8 persen. (4) Sementara
itu, Thailand 9,1 persen, Malaysia 8,9 persen , dan Filipina pada triwulan I mampu tumbuh
7,3 persen.

Kalimat yang merupakan opini adalah ….


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (1), (2), (3), dan (4)

12

Anda mungkin juga menyukai