WAWASAN
AGRIBISNIS
Disusun Oleh :
Tim Pengajar dan Lab. MBK
Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jember
TIM LABORATORIUM
1. Sigit Agung K.
2. Eka Surya Putra
3. Elok Ebrilyani
4. Dita Wulan Lestari
5. Vandu Apriyuanda
6. Alfi Choirotun Umma
7. Ryan Riadi Vandi
8. Putri Nur Rahmawati
9. Helga Syahputra
10. Khaya Bastanta Parangin Angin S
11. Lilyani Tengadi
12. Belia Selva Wulan Septyana
13. Nurafia Delpiana
14. Nadintha Rahmaaisya
15. Bima Galang Rambu Anarki
16. Putri Diah Suci Anggraini
17. I. M. Windy Fahami Qur'ani
18. Muhamad Rifian Agasa
8. Praktikan wajib meminta ijin kepada asisten jika akan keluar masuk
ruangan praktikum (zoom / Gmeet) selama acara praktikum berlangsung.
9. Praktikan mengerjakan tugas praktikum pada hari dan jam praktikum yang
berlangsung kemudian mengirimkan hasil ke MMP praktikum sesuai dengan
batas pengumpulan
10. Praktikan wajib untuk mengikuti kegiatan praktikum dari awal hingga akhir
acara berlangsung
11. Praktikan yang tidak hadir pada acara praktikum, wajib menyerahkan surat
ijin tertulis yang dilegalisasi oleh Ketua Laboratorium atau Koordinator
ACARA 5
ASPEK MANAJERIAL DALAM AGRIBISNIS
Basic Resources
The 6 M’s
1. Men/Manusia
2. Money/Uang Tujuan
3. Materials/Materi dan
al Sasaran
4. Machines/Mesin
5. Methods/Metode
6. Market/Pasar
Gambar 5.1 Mekanisme Kerja dan Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber (Firdaus. 2008)
Gambar 5.1 menunjukkan bahwa kegiatan manajemen bermula dari adanya
informasi untuk memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia baik berupa sumber
daya alam (natural resources) maupun sumber daya manusia (human resources) guna
memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia itu sendiri. Untuk mencapai hasil yang
sebaik-sebaiknya, kegiatan tersebut perlu dilaksanakan secara manajerial melalui fungsi-
fungsi manajemen.
• Kebutuhan pasar
• Kebutuhan agroindustri
• Ketersediaan agroinput.
• Ketersediaan modal
Selain itu, perlu memeperhatikan juga 3 tahapan perencanaan agribisnis dan 3 titik tolak
perencanaan agribisnis.
Metode penyusunan dilakukan dengan cara yang paling sederhana yaitu metode
trial dan error. Dengan mencoba-coba menemukan pola rencana yang optimal dengan
cara menukar cabang usaha yang memiliki saldo usaha yang memiliki saldo usaha kecil
dengan memiliki saldo usaha yang lebih besar. Untuk situasi perencanaan yang sangat
kompleks metode ini tidak dapat digunakan.
f) Perencanaan Modal dan Pengajuan Kredit
Modal agribisnis mencakup keseluruhan sarana produksi yang dikuasai. Jangka
waktu berputarnya modal jangka waktu uang terinvestasi adalah sebagai berikut :
➢ Dalam tanah : kekal atau lama sekali
➢ Dalam bangunan : 10-50 tahun
➢ Dalam alat-alat : 5-10 tahun
➢ Dalam tanaman : tahunan( > 1 tahun) dan musiman ( < 1 tahun)
Kebutuhan modal usaha dengan jangka waktu yang berbeda beda yaitu:
• Kebutuhan modal permanen : tanah, alat produksi tahan lama
• Kebutuhan modal jangka lama (10 tahun): bangunan, tanaman tahunan berumur
panjang
• Kebutuhan modal jangka sedang (1 – 10 tahun): ternak, tanaman kertas
• Kebutuhan modal jangka pendek (sampai 1 tahun): tanaman semusim, ikan, sarana
produksi.
Terdapat 2 jenis modal yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah
modal yang selalu siap dipakai, oleh karena itu sangat penting. Sedangkan modal asing
selalu membawa kewajiban membayar bunga dan membayar cicilan.
Likuiditas menunjukkan sampai di mana agribisnis dapat memenuhi kewajiban
finansialnya. Likuiditas berperan penting karena menjaga agar lamanya lamanya periode
tersedianya uang, setidak-tidaknya sama lamanya dengan periode perputaran modal
dalam proses agribisnis.
Solvabilitas adalah perbandingan anara modal milik sendiri dan modal yang
diinvestasikan. Agribisnis dapat dikatakan bonafit atau memiliki reputasi baik kalau
solvabilitasnya >80%. Oleh karena itu pemupukan modal sendiri adalah penting.
Rentabilitas menunjukkan beberapa besarnya bunga yang dapat dihasilkan oleh kekayaan
total.
g) Perencanaan Tenaga Kerja
Untuk perencanaan tenaga kerja perlu diperhatikan 2 keadaan berikut ini:
➢ Kebutuhan lebih besar dari pada penyedia
✓ Perlu merubah rencana pola agribisnis sehingga dapat diselenggarakan dengan
tenaga kerja keluarga.
✓ Ambil tenaga kerja musiman.
➢ Kebutuhan lebih kecil dari pada penyediaan
✓ Pengangguran tersamar (disguised unemployment).
Carilah jalan guna memanfaatkan tenaga kerja yang berlebih.