Anda di halaman 1dari 23

NAMA KELOMPOK

1. Apsara Bhakti Pradika (2016319032)


2. Herry Kurniawan
3. Dimas Setiawan
4. Ahmad Isnain Gofur
5. Prastyo
Universitas Sahid Jakarta

FUNGSI PENGARAHAN
BAB 10
PENGERTIAN FUNGSI PENGARAHAN

Fungsi Pengarahan adalah fungsi manajemen yang terpenting dan


paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini baru dapat
diterapkan setelah rencana, organisasi, dan karyawan ada. Jika
fungsi ini diterapkan maka proses manajemen dalam merealisasi
tujuan dimulai.
G. R TERRY
Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau
bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk
mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha
pengorganisasian.
POKOK-POKOK MASALAH
YANG DIPELAJARI PADA
FUNGSI PENGARAHAN
1. TINGKAH LAKU MANUSIA (HUMAN BEHAVIOUR)
Tingkah laku manusia dapat kita ketahui dengan mempelajari psikologi, sosiologi, antropologi,
psikologi social, dan psikologi manajemen.
D.Yung mengemukakan bahwa sifat dan tingkah laku manusia terbentuk dari keturunan dan
lingkungannya
2. HUBUNGAN MANUSIAWI (HUMAN RELATION)

Hubungan manusiawi adalah hubungan antara orang-orang yang dilakukan dalam suatu
organisasi. Jadi bukan hubunga dalam arti kekeluargaan. Hubungan manusiawi ini tercipta
serta didorong oleh kebutuhan dan kepentingan yang sama, misalnya untuk memperoleh
pendapatan, keamanan, kekuatan, dan lain sebagainya.
3. KOMUNIKASI (COMMUNICATION)
Komunikasi merupakan hal yang terpenting dalam manajemen, Karena proses manajemen
baru terlaksana jika komunikasi dilakukan. Pemberian perintah, laporan, informasi, berita,
saran, dan menjalin hubungan hanya dapat dilakukan dengan komunikasi saja. Tanpa
komunikasi proses manajemen tidak terlaksana.
4. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Kepimimpanan merupakan intisari manajemen. Dengan kepemimpinan yang baik, proses
manajemen akan berjalan lancar dan karyawan bergairah melaksanakan tugas-tugasnya.
Menurut Pancasila
Kepemimpinan yang berdasarkan Pancasila ialah kepemimpinan yang memiliki jiwa Pancasila,
yang memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta dan memimpin masyarakat
lingkungannya ke dalam kesadaran kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Universitas Sahid Jakarta

MOTIVASI
PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berasal dari Bahasa latin, Mavere yang berarti dorongan atau daya penggerak.
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu
perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan bekerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif
dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
TUJUAN MOTIVASI
1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3. Menignkatkan produktivitas kerja karyawan
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
6. Mengefektifkan pengadaan karyawan
7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
8. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
ASAS-ASAS MOTIVASI
1. Asas mengikutsertakan
2. Asas komunikasi
3. Asas pengakuan
4. Asas wewenang
5. Asas adil dan layak
6. Asas perhatian timbal balik
ALAT-ALAT MOTIVASI
1. Material Insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa uang atau barang yang mempunyai nilai
pasar
2. Nonmaterial Insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa barang atau benda yang tidak ternilai
3. Kombinasi Material, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa material (uang dan barang) dan
nonmaterial (medali/piagam)
METODE-METODE MOTIVASI

1. Metode Langsung, adalah motivasi (material dan nonmaterial) yang diberikan secara langsung kepada
setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.
2. Metode Tidak Langsung, adalah motivasi yang diberika hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang
mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas.
Universitas Sahid Jakarta

FUNGSI PENGENDALIAN
BAB 11
PENGERTIAN DAN TUJUAN FUNGSI
PENGENDALIAN
Fungsi pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses manajemen. Fungsi ini
sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen, Karena itu harus
dilakukan sebaik-baiknya.
Earl P. Strong mengemukakan bahwa pengendalian adalah proses pengaturan berbagai
factor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam
rencana.
TUJUAN PENGENDALIAN
1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana
2. Melakukan tindakan perbaikan (corrective), jika terdapat penyimpangan-penyimpangan
(deviasi)
3. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencana
ASAS-ASAS PENGENDALIAN
1. Asas tercapainya tujuan (principle of assurance of objective)
2. Asas efisiensi pengendalian (principle of effictency of control)
3. Asas tanggung jawab pengendalian (principle of control responsibility)
4. Asas pengendalian terhadap masa depan (principle of future control)
5. Asas pengendalian langsung (principle of direct control)
6. Asas refleksi rencana (principle of reflection plan)
7. Asas penyesuaian dengan organisasi (principle of organization suitability)
8. Asas pengendalian individual (principle of individual of control)
9. Asas standar (principle of standard)
10. Asas pengendalian terhadap strategis (principle of strategic point control)
11. Asas kekecualian (The Exception Principle)
12. Asas pengendalian flexible (principle of flexibility control)
13. Asas peninjauan kembali (principle of riview)
14. Asas tindakan (principle of action)
JENIS-JENIS PENGENDALIAN
1. Pengendalian karyawan (personnel control)
2. Pengendalian keuangan (financial control)
3. Pengendalian produksi (production control)
4. Pengendalian waktu (time control)
5. Pengendalian teknis (technical control)
6. Pengendalian kebijaksanaan (policy control)
7. Pengendalian penjualan (sales control)
8. Pengendalian inventaris (inventory control)
9. Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)
PROSES PENGENDALIAN
Proses pengendalian dilakukan secara bertahap melalui langkah-langkah berikut
1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan dasar pengendalian
2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai
3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan
jika ada
4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan
sesuai dengan rencana
CARA-CARA PENGENDALIAN
1. Pengawasan langsung, adalah pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung
oleh seorang manajer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk
mengetahui hasil dari pekerjaan tersebut
2. Pengawasan tidak langsung, adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui
laporan yang diberikan oleh bawahan yang berupa lisan maupun tulisan
3. Pengawasan berdasarkan kekecualian, adalah pengendalian yang dikhususkan
untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan
SIFAT DAN WAKTU PENGENDALIAN
1. Preventive control, adalah pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan dilakukan untuk
menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaannya
2. Repressive control, adalah pengendalian yang dilakukan setelah terjadi kesalahan dalam
pelaksanaannya dengan maksud agar tidak terjadi pengulangan kesalahan
3. Pengendalian saat proses dilakukan, jika terjadi kesalahan segera diperbaiki
4. Pengendalian berkala, adalah pengendalian yang dilakukan secara berkala
5. Pengendalian mendadak, adalah pengawasan yang dilakukan secara mendadak untuk mengetahui
apa pelaksanaan dilakukan dengan baik atau tidak
6. Pengamatan melekat, adalah pengawasan yang dilakukan secara integrative mulai dari sebelum, pada
saat, dan sesudah kegiatan dilakukan

Anda mungkin juga menyukai