KUNJUNGAN LABORATORIUM
MATA KULIAH PRAKTIK MANAJEMEN LABORATORIUM
KLINIK RYEGA
Kelompok 2 Kelas 5A :
D3 ANALIS KESEHATAN
AKADEMI ANALIS KESEHATAN PEKALONGAN
2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KUNJUNGAN LABORATORIUM
KLINIK RYEGA
JL. RAYA KUTOSARI, DORO, PEKALONGAN
Oleh:
1. A2021017 Eka Putri Septiani
2. A2021018 Eka Septi Lufitasari
3. A2021032 Lia Auladina Falah
4. A2021036 Maya Andalia Sofiana
5. A2021038 Meilia Maharani
Mengetahui, Menyetujui,
Assalamualaikum Wr Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan kunjungan laboratorium ini. Penyusunan makalah ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Manajemen
Laboratorium. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengajar yang telah
membimbing kami dalam penyusunan laporan kunjungan laboratorium ini. Semoga tugas
ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih terhadap kami.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan kunjungan laboratorium ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kritik dan masukan kita
nantikan untuk penyempurnaan penulisan selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Sistem perencanan dan pengendalian di Laboratorium Klinik Ryega
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Pengendalian manajemen meliputi tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaha guna
mencapai tujuan organisasi, maupun tindakan untuk mengoreksi unjuk kerja yang tidak
efektif dan efisien. Menurud Anthony, Dearden, dan Bedford (agus maulana, 1992;15)
Sumber daya laboratorium kesehatan secara garis besar dibedakan menjadi dua macam,
yaitu: sumber daya manusia (human resources) dan sumber daya non-manusia (non-human
resources). Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi manusiawi yang melekat
keberadaannya pada seorang pegawai yang terdiri atas potensi fisik dan potensi non-fisik.
Potensi fisik adalah kemampuan fisik yang terakumulasi pada seorang pegawai, sedangkan
potensi non-fisik adalah kemampuan seorang pegawai yang terakumulasi, baik dari latar
belakang pengetahuan, inteligensia, keterampilan, human relations. Sedangkan sumber daya
non-manusia merupakan sarana atau peralatan berupa mesin-mesin atau alat-alat nonmesin
dan bahan-bahan yang digunakan dalam proses pelayanan laboratorium klinik. SDM yang
bekerja di dalam pelayanan laboratorium kesehatan cukup beragam, baik profesi maupun
tingkat pendidikannya. Kebutuhan jumlah pegawai antara laboratorium kesehatan di rumah
sakit dengan laboratorium kesehatan swasta atau Puskesmas tentu tidak sama. Hal ini
dikarenakan jenis pelayanan, jumlah pemakai jasa dan permasalahan yang dihadapi oleh
masing-masing laboratorium tersebut berbeda-beda.
Jenis ketenagaan yang diperlukan dalam pelayanan laboratorium kesehatan adalah
sebagai berikut :
a. Staf medis
a. Tata ruang
b. Alat yang baik dan terkalibrasi
c. Infrastruktur
d. Administrasi laboratorium
e. Organisasi laboratorium
f. Fasilitas pendanaan
g. Inventarisasi dan keamanan
h. Pengamanan laboratorium
i. Disiplin yang tinggi keterampilan SDM
j. Peraturan umum
k. Penanganan masalah umum
Jenis-jenis pekerjaan Semua perangkat diatas, jika dikelola secara optimal akan mendukung
terwujudnya penerapan manajemen laboratorium yang baik. Dengan demikian manajemen
laboratorium dapat dipahami sebagai suatu tindakan pengelolaan yang kompleks dan
terarah, sejak dari perencanaan tata ruang sampai dengan perencanaan semua.
A. Desain Laboratorium
Desain laboratorium adalah bentuk, ukuran, denah atau tata letak dan fasilitas
diruangan tersebut dirancang dengan baik, sehingga semua kegiatan dapat berjalan
dengan baik dan nyaman.
Syarat-syarat desain laboratorium :
1. Lokasi pembangunan laboratorium tidak terletak pada arah angin yang menuju
bangunan lain atau pemukiman.
2. Bangunan laboratorium tidak berdekatan atau dibangun pada lokasi sumber air.
3. Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan
memudahkan tindakan lainnya misalnya apabila terjadi kebakaran, mobil
kebakaran harus dapat menjangkau bangunan laboratorium.
B. Alur Kerja
Alur kerja merupakan sarana yang memodelkan dan mengimplementasikan
proses karena Alur Kerja terdiri dari langkah-langkah aktivitas yang berurutan dan
memiliki aturan-aturan tertentu yang ada di dalamnya sehingga dapat digunakan untuk
mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan.
Prosedur kerja :
1. Memahami prosedur keselamatan.
2. Tidak meningggalkan pekerjaan sedang berlangsung.
3. Hati-hati menangani peralatan panas / dengan pemanas.
4. Tidak memipet dengan mulut.
5. Tidak menyalakan api / pemanas dekat pelarut yang mudah menguap.
6. Tidak meninggalkan api / pemanas tanpa pengawasa.
7. Mematikan peralatan, api, dan kran air bila tidak digunakan.
8. Tidak membawa peralatan dan bahan kimia keluar lab tanpa ijin.
9. Tas dan barang bawaan tidak diletakkan di meja percobaan.
10. Melapor pada asisiten tentang alergi / penyakit bawaan terhadap bahan kimia atau
hewan percobaan.
11. Memahami prosedur penanganan hewan percobaan.
BAB IV
PEMBAHASAN
KOORDINATOR LABORATORIUM
Erna Susilowati, Amd.AK
Gambar 4.1
WASTAFEL MEJA
PETUGAS
MEJA
PEMERIKSAAN
MEJA SAMPLING
PINTU
keputusan manajemen. Kegiatan dimulai dari preanalitik, analitik dan paska analitik.
1. Input
laboratorium
Proses
Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif
pemeriksaan
2. Output
Laporan keuangan
Selain itu Sistem informasi Laboratorium Klinik Ryega meliputi promosi melalui pamflet
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan observasi berupa kunjungan ke Laboratoriu Klinik Ryega dapat diketahui
bahwa Laboratorium ini termasuk kedalam laboratorium Pratama apabila didasarkan pada
klinik kami dapat menyimpulkan bahwa pengelolaan laboratorium di Klinik Ryega sudah
5.2 Saran
Saran dari kami bahwa laboratorium di klinik Ryega masih kurang lengkap pada
pemeriksaan, pada pencatatan dan pelaporan hasil masih menggunakan manual dan belum
Nama. Tahun cetak/terbit. Judul Buku ditulis miring. Kota tempat dicetak/terbit. Jilid.
Edisi. Nama Penerbit.
Contoh penulisan :
Timoshenko, Stephen, P., Gere, James M. 1997. Mekanika Bahan. Jakarta. Jilid 1. Edisi
ke Empat. Penerbit Erlangga.
Nama. Tahun penulisan. Judul Tulisan. Nama kelembagaan atau Penerbit bila ada.
(online). (alamat website, tanggal diakses).
Contoh :
Supriadi, Dedi, 1999. Restructuring The School Book Pravision System in Indonesia:
Some Recent Intratives. Junal EPAA.(Online).
(http://www.Epaa.asu.edu/educationpolicyachieves)
Nama. Tahun terbit jurnal. Judul tulisan. Nama jurnal. Edisi/volume. Nomor halaman.
Contoh :
Supriadi, Dedi. March 1,1999. Restructuring The School Book Pravision System in
Indonesia: Some Recent Intratives. Junal EPAA.(Online).
(http://www.Epaa.asu.edu/educationpolicyachieves)
Timoshenko, Stephen P . Gere, James M. 1997. Mekanika Bahan. Jakarta. Jilid 1.Edisi ke
Empat. Penerbit Erlangga.
Yang L. Azzopardi B,J. 2007. Phase Split Of Liquid-liquid Two Phase Flow at A
Horisontal T-Junction. International Journal of Multiphase Flow. Vol.33. Page 207-
216.
LAMPIRAN
R. STERIL
Lampiran 4.Pertanyaan dan jawaban
1. Apakah diklinik pratama pemeriksaan harus seperti yang tertera? Bagaimana jika pemeriksaan
dipratama lebih lengkap apakah harus masuk ke madya?
Harus sesuai dengan peraturan jenis pemeriksaan yang ada diklinik pratama,jika
pemeriksaan tidak bisa langsung menjadi labolatorium klinik madya karena harus ada
syarat lain yang harus dipenuhi seperti luas bangunan,tenaga kesahatan.