Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KEGIATAN BELAJAR 2:

1. Jelaskan mengenai Model Strategi Operasi!

Strategi Operasi adalah suatu visi fungsi operasi yang menetapkan keseluruhan
arah atau daya dorong untuk pengambilan keputusan. Visi ini harus diintegrasikan
dengan strategi bisnis dan seringkali direfleksikan pada perencanaan formal.
Strategi operasi seharusnya menghasilkan suatu pola pengambilan keputusan
operasi yang konsisten dan suatu keunggulan bersaing bagi perusahaan. Strategi
operasi merupakan penjabaran dari strategi bisnis/korporasi sehingga keempat
kategori keputusan yang telah diuraikan di atas dapat diambil secara cepat dan
konsisten. Dengan demikian strategi operasi akan memberikan arah untuk
mengambil keputusan hubungan antara strategi bisis/korporasi dan strategi operasi.

Dalam strategi operasi, terdapat empat elemen strategi operasi yaitu, misi, kemampuan
khusus, tujuan dan kebijakan. Keempat elemen operasi tersebut mendapat masukan
dari strategi bisnis, analisis internal, dan analisis eksternal. Hubungan tersebut
digambarkan dalam suatu model yang dinamakan Model Strategi Operasi. Model
strategi operasi, merupakan strategi fungsional yang diarahkan oleh strategi bisnis dan
merupakan hasil dari pola keputusan yang konsisten. Model strategi operasi
digambarkan sebagai berikut.

Strategi perusahaan
dan strategi bisnis

Misi operasi
Analisis Analisis
internal Kemampuan eksternal
khusus operasi

Tujuan operasi

Kebijakan operasi

Keputusan
taktikal

Hasil
Pada gambar diatas terdapat beberapa komponen diataranya strategi perusahaan dan
strategi bisnis, analisis internal dan eksternal, misi operasi, kemampuan khusus operasi,
tujuan operasi, kebijakan operasi, keputusan taktikal, dan hasil.

a. Strategi perusahaan dan strategi bisnis

Strategi perusahaan mendefinisikan dalam bisnis yang seperti apa perusahaan berada.
Sedangkan strategi bisnis mendefisikan bagaimana bisnis tertentu bersaing. Banyak
perusahaan terdiri dari sekelompok bisnis yang saling berhubungan, setiap kelompok
bisnis ini dikenal dengan unit strategis atau divisi. Setiap bisnis perlu menemukan
dasar persaingannya sendiri berdasarkan segmen pasar dan produk tertentu yang
telah diputuskan untuk dimasuki. Akan tetapi pada bisnis yang sudah berjalan,
kemampuan operasi tertentu dapat membuat strategi bisnis tertentu menjadi pilihan
yang jelas. Jadi, strategi operasi juga dapat mempengaruhi strategi bisnis demikian
sebaliknya.

b. Analisis internal dan eksternal

Dalam merumuskan suatu strategi operasi dan persoalan strategi bsinis suatu analisis
harus dibuat dengan lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal biasanya
meliputi persaingan, pelanggan, ekonomi, teknologi dan kondisi sosial. Lingkungan
eksternal selain dapat membentuk strategi bisnis dan strategi perusahaan juga dapat
membentuk strategi operasi. Beberapa contoh pengaruh eksternal dimasa lalu yang
telah memberikan efek yang dramatis pada strategi operasi adalah meningkatnya
persaingan luar negeri, perubahan harga minyak, inflasi, fluktuasi tingkat mata uang
dan perubahan permintaan tenaga kerja. Hal yang sama, lingkungan internal dapat
mempengaruhi strategi operasi melalui ketersediaan sumber daya, keberadaan
kultur organisasi, keahlian dan kemampuan tenaga kerja, lokasi dan fasilitas, bentuk
sistem pengendalian dan sebagainya. Suatu analisis lingkungan internal biasanya
mengarah pada pengidentifikasian kekuatan dan kelemahan operasi yang ada. Strategi
operasi mencoba mengatasi kelemahan dan mengembangkan kekuatan yang ada.

c. Misi operasi

Misi operasi yang merupakan elemen pertama dari empat elemen strategi operasi
mendefinisikan manfaat fungsi operasi dalam hubungannya dengan strategi bisnis dan
strategi operasi. Sasaran operasi adalah harga, kualitas, pengiriman dan fleksibilitas.
Misi operasi harus menentukan prioritas dari sasaran operasi. Misi operasi seringkali
merupakan pernyataan ulang dari strategi bisnis dalam pengertian operasi dan
diturunkan langsung dari strategi bisnis.

d. Kemampuan khusus operasi

Keunggulan khusus operasi adalah operasi harusunggul secara relative untuk bersain.
Keunggulan khusus ini harus sesuai dengan misi operasi. Sebagai contoh, jika misi
menghendaki agar operasi unggul pada pengenalan produk baru, maka operasi
harus mengembangkan keunggulan khusus pada bidang ini. Keunggulan khusus
mengarah pada keunggulan bersaing, hingga inti strategi operasi. Pada umumnya
bisnis yang berhasil dapat menentukan suatu keunggulan khusus dan mereka
bekerja keras untuk melindungi keunggulan itu.

Keunggulan khusus dapat dilihat dalam beberapa bentuk. Operasi menjadi unggul
dengan sasaran operasi: harga terendah, kualitas tertinggi, pengiriman terbaik atau
fleksibilitas terbesar. Operasi juga dapat menjadi unggul dengan menggunakan
sumberdayanya: memiliki oirentasi pada orang banyak, pemilik tunggal bahan baku,
mempunyai teknologi lebih baik bila dibandingkan dengan pesaing.

e. Tujuan operasi

Elemen ketiga dari strategi operasi adalah sasaran. Sasaran dalam operasi harus
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif yang spesifik dan dalam bentuk yang dapat
diukur. Sasaran ini diharapkan dapat dicapai dalam jangka waktu yang singkat maupun
jangka waktu yang panjang. Sasaran sebaiknya ditetapkan sebagai suatu
perbaikan misi secara kuantitatif dan terukur.

f. Kebijakan operasi

Kebijakan operasi menerangkan bagaiamana sasaran operasi akan dicapai.


Kebijakan operasi harus dikembangkan untuk setiap kategori keputusan :
• Proses
• Kapasitas
• Persediaan
• Kualitas

Ada beberapa kebijakan yang dapat dipertimbangkan dan pilihan tertentu


mengandung tradeoff atau pilihan yang mengandung konflik. misalnya tenaga kerja
yang mempunyai keahlian tinggi mungkin mahal tetapi memberikan fleksibilitas yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang bermacam-macam. Pemilihan kebijakan
pada akhirnya bergantung pada sasaran yang telah ditetapkan. Beberapa pilihan
kebijakan operasi yang utama ditunjukan pada table berikut.
g. Keputusan taktikal

Taktik harus mengikuti perkembangan strategi. Keputusan taktik pada umumnya dibagi
dalam kerangka waktu yang singkat (1 atau 2 tahun) dan dikembangkan untuk
menerapkan strategi operasi. Keputusan taktik dibuat oleh manajemen tingkat
menengah dan manajemen tingkat bawah untuk melaksanakan strategi yang telah
ditetapkan oleh manajemen yang lebih tinggi.

h. Hasil

Hasil biasanya diukur pada keadaan yang sama dengan sasaran dan digunakan untuk
menentukan apakah suatu strategi dan taktik terlaksana. Pengukuran hasil erat
hubungannya dengan putaran dan umpan balik yang tersedia dari manfaat strategi
terpilih.

2. Jelaskan mengenai Pola Pengambilan Keputusan dan sumbernya!

Dalam manajemen produksi akan melibatkan serangkaian proses pengambilan


keputusan operasional, keputusan-keputusan taktikal bahkan keputusan strategis.
Secara umum ada 5 (lima) jenis kategori keputusan di dalam manajemen produksi yang
tersaji dalam table berikut ini.

Table. Contoh Keputusan Dalam Manajemen Produksi

Sumber : Schroeder : Operation Management.

1. Kategori Proses Produksi


Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada prinsipnya berkaitan dengan penentuan
wahana atau fasilitas fisik yang dipergunakan untuk terjadinya transformasi input menjadi
produk/jasa. Keputusan yang dimaksud meliputi :
 Teknologi produksi
 Type peralatan
 Jenis proses dan aliran proses produksi
 Tata letak fasilitas
Pada umumnya keputusan-keputusan yang diambil dalam kategori ini berdampak jangka
panjang dan tidak mudah diubah dalam waktu yang singkat (long term strategic decision).

2. Kapasitas
Keputusan-keputusan yang termasuk dalam kategori ini berkaitan dengan penentuan
kemampuan sistem produksi untuk menghasilkan barang dalam jumlah dan waktu yang
tepat. Dipandang dari sudut waktu dibedakan atas:
 Keputusan jangka panjang, antara lain penentuan kapasitas design sistem produksi,
expansi kapasitas, integrasi vertikal, integrasi horizontal, dan sebagainya.
 Keputusan jangka menengah, antara lain penentuan sub kontrak, penambahan mesin,
rekrutasi tenaga kerja, dan sebagainya.
 Keputusan jangka pendek, pada prinsipnya berkaitan dengan pengalokasian
pendayagunaan sumber-sumber yang tersedia untuk menghasilkan barang yang diminta
konsumen. Keputusan ini diantaranya adalah penjadwalan produksi (Scheduling & dispatching),
pengaturan mesin, dan lain sebagainya.

3. Persediaan (Inventory)
Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada hakekatnya berkaitan dengan
pengaturan material yang diperlukan untuk keperluan produksi, mulai dari pengaturan
bahan baku, barang setengah jadi maupun produk jadi. Ditinjau dari segi permasalahan
yang dihadapi, keputusan ini dapat dibedakan atas keputusan tentang operating system
persediaan dan keputusan tentang policy persediaan.

4. Tenaga Kerja
Mengelola orang merupakan pekerjaan terpenting yang perlu dibuat oleh seorang manajer
mengingat tenaga kerja tidak hanya sebagai salah satu faktor produksi tetapi merupakan
faktor penentu dari keberhasilan semua aktivitas didalam sistem produksi. Keputusan
dalam kategori ini dimulai sejak proses seleksi karyawan sampai dengan pensiun. Adapun
keputusan – keputusan rutin diantaranya penugasan karyawan, pengaturan lembur dan
cuti, penggiliran kerja dan sebagainya.

5. Kualitas Produksi
Manajer produksi bertanggungjawab atas kualitas dari barang / jasa yang dihasilkan, oleh
sebab itu manajer produksi wajib untuk melakukan kegiatan-kegiatan agar produk/jasa
yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pola pengambilan keputusan menurut Agus Ahyari (1986)

Identifikasi masalah

Penemuan model

Pengumpulan data

Analisis data

Rangking alternatif

Keputusan

a. Identifikasi masalah

Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal dalam pengembilan keputusan.


Untuk mengidentifikasi masalah perlu adanya pengumpulan informasi.

b. Penemuan model

Penemuan model dalam pola pengambilan keputusan memungkinkan pengambil keputusan


menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi.

c. Pengumpulan data

Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen. Teknik pengumpulan
data dapat berupa interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan),
serta gabungan ketiganya.
1. Interview
Dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun menggunakan telepon.
• Wawancara terstruktur menggunakan instrumen
• Wawancara tidak terstruktur/wawancara bebas
2. Kuesioner
Yakni dengan pertanyaan tertutup/terbuka bisa diberikan kepada responden. Prinsip
penulisan angket berupa:
• Isi pertanyaan yang berbentuk pengukuran harus teliti, skala pengukuran dan jumlah
itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti,
• Bahasa yang digunakan mudah,
• Pertanyaan dapat terbuka atau tertutup,
• Pertanyaan tidak mempunyai arti yang mendua, dll.
3. Observasi
Observasi berperan serta, dimana peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang
sedang diamati atau yang digunakan. Observasi non partisipan, dimana peneliti hanya
sebagai pengamat independen. Misalnya peneliti dalam suatu pusat perbelanjaan
mengamati bagaimana perilaku pembeli terhadap barang-barang yang paling diminati.
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang
apa yang akan diamati dan dimana tempatnya. Observasi tidak terstruktur adalah
observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diamati.
4. Gabungan ketiganya, yakni menggunakan wawancara, kuesioner, dan observasi.

d. Analisis data

Pada analisis data ini, dilakukan proses lanjut dari data-data yang telah diperoleh.

e. Rangking alternatif

Tahap ini mungkin memerlukan pengujian yang sulit, yakni mempertimbangkan mengenai
laba rugi untuk setiap alternatif. Hal ini menyangkut tujuan jangka panjang dan jangka
pendek perusahaan. Meskipun analisis harus dilakukan secara objektif, tetapi proses
pemilihan akhir pasti mengandung unsure penilaian yang subjektif.

f. Keputusan

Setelah melewati tahap-tahap di atas, manajer dapat menyarankan suatu penyelesaian yang
logis, meskipun kenyataan, kesempatan,dan risiko yang dihadapi sama, tetapi kesimpulan
yang diambil dapat berbeda-beda di antara para manajer.
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Muhammad. 2007. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara.

Hodgetes, RH and Karatko, DF. 1988. Management. Harcounat Brace. Jovarovich


USA.

Sarwoto. 1981. Dasar- Dasar Organisasi dan Manajemen. Ghalia Indonesia.

Syafi’i, Imam. 2005. Manajemen. Diktata Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya:


Malang.

Terry, G. 1966. Prinsip-Prinsip Manajemen (The Principle of Manajemen). Tri Karya


Bhakti, SC.

Wordpressa, 2007. Sistem Produksi. http://distians.wordpress.com/2007/09/26/sistem-


produksi/. Diakses tanggal 2 Maret 2011.

Wordpressb, 2008. Perencanaan Produksi. http://zulidamel.wordpress.com/2008/01/14/


perencanaan-produksi/. Diakses tanggal 2 Maret 2011.

Zulian, Yamit. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Ekonisisa. Fakultas Ekonomi
UII: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai