Anda di halaman 1dari 4

SELF LEARNING

AKTUALISASI NILAI DASAR ETIKA PUBLIK DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN


PUBLIK

Disusun oleh:

ERNI RAHMAWATI

198909132020122004

PESERTA LATSAR CPNS KOTA TASIKMALAYA

KELOMPOK IVANGKATAN VII TAHUN 2021

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI BANDUNG

2021
AKTUALISASI NILAI DASAR ETIKA PUBLIK DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN
PUBLIK

Pengertian Etika
Ricocur(1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam
institusi yang adil. Dengan demikian etika lebih difahami sebagai refleksi atasbaik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Sedangkan Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai – nilai dasar etika publik yang dapat dilakukan dalam pelyanan publik yaitu :

1. Memegang teguh Ideologi Pancasila;


 Disiplin dalam bekerja dengan datang tepat waktu dan pulang pada waaktunya
 Melaksanakan tugas dengan jujur, penuh tanggung jawab dan berintegritas
 Meleyani semua pasien dengan 5S (senyum,sapa, salam, sopan,santun)

2. Setia dan mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang
sah.
 Ikut serta dalam program pemerintah dan berkontribusi dalam setiap kebijakan yang ditetapkan
misalkan dengan melalukan penkes tentang pentingnya 5M pada masa pandemic seperti
sekarang ini

3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;


 Melayani pasien berdasarkan antrian, tidak mendahulukan pasien berdasarkan hubungan
keluarga ataupun perkenalan.
 Melakukan kegiatan keperawatan sesuai dengan kondisi pasien nya bukan melihat status sosial,
rasa atau agamanya.
 Bersikap empati pada pasien
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
 Perawat melakukan pengakajian keperawatan kepada pasien sesuai dengan kompetensi
dasarnya.
 Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan kompetensi dan wewenang yang dimiliki.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
 Tidak bersedia menerima suap dan gratifikasi berupa hadiah ataupun uang terkait pelayanan
publik.
 Menghargai dan menjalin komunikasi yang baik dengan rekan kerja.
 Tidak melakukan korupsi dan nepotisme.

6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;


 Menjaga dan memelihara aset ataupun barang instansi rumah sakit.

7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;


 Memberikan pelayanan atau tindakan keperawatan sesuai dengan SOP yang berlaku

8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;


 Mematuhi anjuran pemerintah terkait 5M dalam pencegahan covid 19.
 Mengikuti anjuran pemerintah untuk mudik pada saat hari raya idul fitri.
 Mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari – hari

9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,tepat, akurat berdaya guna,
berhasil guna, dan santun;
 Melakukan managemen waktu terkait kegiatan daan pekerjaan dalam pelayanan public.
 Menjelaskan informasi tentang kondisi atau keaadaan pasien dengan Bahasa yang mudah
dimengerti oleh keluarga.
 Memberikan prioritas pelayanan berdasarkan kondisi pasien atau dengan menggunakan triase

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;


 Menjadi atasan yang memiliki kompetensi dan pengetahuan yang luas.
 Menjalin komunikasi yang baik antara pemimpin dengan bawahan, sehingga terbentuk
hubungan pekerjaan yang baik.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
 Kolaborasi perawat dengan dokter dalam melaksanan penanganan pada pasien.
 Berkomunikasi dan berdiskusi dengan atasan dan rekan kerja dalam satu tim pelayanan guna
meningkatkan pelayanan public.
 Berkonsultasi dengan atasan ataupun nakes lainnya terkait pelayanan yang diberikan kepada
pasien.

12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;


 Mengerjakan logbook kegiatan harian sebagai dokumentasi pekerjaan yang akan dan telah
dikerjakan.
 Menetapkan target capaian instansi sebagai acuan capaian dan mendorong kinerja pegawai.

13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;


 Tidak membedakan pemberian tugas dalam pelayanan dikarenakan jenis kelamin.

14. Meningkatkan evektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier.
 Meningkatkan kompetensi diri dengan pelatihan terkait sistem kerja dan aplikasi penunjang
yang digunakan instansi.

Anda mungkin juga menyukai