Pedoman Internal Program KB
Pedoman Internal Program KB
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
a. Umum :
Meningkatkan kemampuan pengelola program KIA/KB dalam hal
manajemen pelayanan KB sebagai upaya mendukung percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
b. Khusus
1. Meningkatkan kemampuan pengelola program KIA/KB dalam
pengorganisasian pelayanan KB.
2. Meningkatkan kemampuan pengelola program KIA/KB dalam
perencanaan pelayanan KB.
3. Meningkatkan kemampuan pengelola program KIA/KB dalam
pelaksanaan pelayanan KB.
4. Meningkatkan kemampuan pengelola program KIA/KB dalam
pemantauan dan evaluasi pelayanan KB.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penyusunan Pedoman Manajemen Pelayanan KB
meliputi:
1. Pengorganisasian,
2. Perencanaan dan Advokasi,
3. Pelaksanaan,
4. Pemantauan dan Evaluasi Pelayanan KB.
F. TATA LAKSANA
G. METODE
Pelayanan KB mendukung percepatan penurunan jumlah
kematian ibu dengan mencegah kehamilan 4 terlalu dan kehamilan yang
tidak diinginkan. Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) ini dapat terjadi
pada; PUS dengan unmet need, kegagalan dan Drop Out (DO) KB;
kasus perkosaan dan remaja seks pra-nikah. Terjadinya kehamilan pada
keadaan tersebut sering berakhir dengan tindakan aborsi yang tidak
aman (unsafe abortion) yang dapat membahayakan nyawa ibu yang
merupakan salah satu penyebab masih tingginya jumlah kematian ibu.
Dalam pelaksanaannya, pelayanan keluarga berencana mengacu
pada standar pelayanan dan kepuasan klien. Pelaksanaan pelayanan
KB baik oleh pemerintah maupun swasta harus sesuai standar
pelayanan yang ditetapkan untuk menjamin pelayanan yang berkualitas
dengan memenuhi: pilihan metode kontrasepsi (cafetaria system);
informasi kepada klien; kompetensi petugas; interaksi antara petugas
dan klien; mekanisme yang menjamin kelanjutan pemakai KB; jejaring
pelayanan yang memadai (Judith Bruce, 1990).
Upaya peningkatan mutu pelayanan KB dilaksanakan dengan
berkoordinasi Lintas Program dan Sektor terkait serta profesi melalui
pendekatan 3 sudut pandang: dari pengelola program; pelaksana dan
klien.
1. Pengelola program
a. menjamin terselenggaranya pelayanan KB yang berkualitas
agar dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa
diskriminasi (status sosial, budaya, ekonomi, pendidikan
dan geografi) Pedoman Manajemen Pelayanan Keluarga
Berencana
b. Memastikan penggunaan standar pelayanan KB bagi
petugas kesehatan termasuk standar pencegahan infeksi,
sesuai dengan Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi (BP3K).
2. pelaksana pelayanan
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui
pendidikan berkelanjutan, pelatihan, magang yang
dilaksanakan melalui kerjasama dengan pusat pendidikan,
pusat pelatihan dan organisasi profesi.
b. Menerapkan standar pelayanan KB yang telah ditetapkan,
termasuk melaksanakan pencegahan infeksi , pengayoman
medis dan rujukan
c. Memberikan pelayanan KB yang berkualitas sesuai harapan
dan kebutuhan klien serta tanpa diskriminasi (status sosial,
budaya, ekonomi, pendidikan dan geografi)
d. sudut pandang klien
1. Hak mendapatkan informasi yang lengkap dan
benar tentang : Berbagai metode kontrasepsi
yang ada Kemungkinan terjadinya efek samping/
KEGIATAN PROGRAM KB
A. PENDATAAN PUS
Pus ( Pasangan Usia Subur ) adalah pasangan yang istrinya
berumur antara 15- 49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan yang
istrinya lebih dari 49 tahun tetapi masih mendapat menstruasi.
Pendataan PUS merupakan data dasar untuk perhitungan
sasaran KB. Dimana data tersebut akan menjadi penyebut /
denominator dalam perhitungan pelayanan KB dan perhitungan
cakupan hasil pelayanan KB.
1. TUJUAN UMUM:
Untuk mendata jumlah pasangan usia subur yang masih
aktif maupun yang sudah tidak memakai alat
kontrasepsi
2. TUJUAN KHUSUS
a. Penyuluhan Di posyandu
2. Preventif
Melaksakan SOP
3. Kuratif
a. KB suntik
b. KB pil
Tindakan memberikan KB pil yaitu kontrasepsi yang mengandung
hormon steroid yakni estrogen dan progesteron.
c. KB implant
Tata cara pemasangan KB Implan yang terdiri dari dua batang , berisi
75 mg levonorgestrel dengan lama kerjanya 3 tahun.
d. KB IUD
Tata cara memasukkan KB IUD/ AKDR ke dalam rahim atau uterus
e. KB kondom
4. Rehabilitatif
b. Tujuan Khusus :
1. Skrining kanker sedini mungkin.
2. Mengetahui faktor penyebab dan menghindari faktor-faktor
penyebab
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1 Seluruh PUS yang Beresiko Tinggi Pus yang beresiko tinngi dapat di
skrining kanker servik dan kanker
payudara
TUJUAN
1. Tujuan umum
Membentuk keluarga yang berkualitas
2. TujuanKhusus:
a. Memberdayakan masyarakat untuk membangun keluarga
kecil berkualitas,
b. Menggalang kemitraan dalam peningkatan
kesejahteraan, kemandirian dan ketahanan keluarga,
c. Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan
reproduksi
d. Meningkatkan promosi perlindungan dan upaya
mewujudkan hak hak reproduksi
e. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan untuk
mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui
program keluarga berencana
f. Mempersiapkan sumber daya berkualitas sejak
pembuahan dalam kandungan sampai dengan lanjut usia
g. Masyarakat dapat memilih secara tetap alat kontrasepsi
yang akan mereka gunakan.
A. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Pemberian informasi tentang Mengadakan penyuluhan tentang
Keluarga Berencana Keluarga Berencana
PENUTUP
TAHUN 2017
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Ngawi
Pada tanggal : 13 Januari 2017
KEPALA
UPT PUSKESMAS NGAWI PURBA,