mudzakkar dan menambah akhiran ٺ ٲpada kata benda mu’annats. Sedangkan, Jamak Taksir
adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua serta berubah dari bentuk Mufradnya.
Namun, ada beberapa lafadz jamak taksir yang tidak berubah dari bentuk mufrodnya. Jamak
Taksir merupakan bentuk jamak yang banyak dipakai, baik untuk yang berakal maupun tidak
berakal, baik mudzakar maupun mu’annats. Kebanyakan bentuk jamak taksir adalah sima’i
(irregular).
Beberapa kata benda memiliki dua atau lebih bentuk jamak tak beraturan, misalnya
( بَ ْح ٌرlaut-tunggal) → بِ َحا ٌر, اَ ْب ُح ٌر,بُ ُح ْورٌ اَ ْب َحا ٌر,(jamak).
Beberapa kata benda mempunyai bentuk jamak beraturan dan juga bentuk jamak tak
beraturan. Misalnya ٌ( اِبْنanak-tunggal) → اَ ْبنَا ٌءdan ٌ(بُنُ ْونjamak).
Ada pula isim yang bentuk jamaknya sama dengan bentuk mufrodnya, misalnya:
ِ ( طَ َمtomat)
اط ٌم
1
ٌسلَّة
ِ ِب (buncis)
ٌفَ َرا ِولَة (strawberi)
ٌ سة
َ ُك ْو (terong)
ٌُذ َرة (jagung)
ُخ ْب ٌز (roti)
ٌَم ْك ُر ْونَة (mie)
Jamak taksir merupakan jamak yang tidak beraturan, namun bukan berarti tidak mempunyai pola.
Pola-pola dalam jamak taksir antara lain:
a) اَ ْف َعا ٌلseperti:
قَلَ ٌم (pulpen) → اَ ْقالَ ٌم (pulpen-pulpen)
ض ٌو
ُ ُع (anggota) → َ ( اَعpara anggota)
ْضا ٌء
ٌُر ْكن (rukun) → ٌاَ ْر َكان (rukun-rukun)
َع َمل (pekerjaan) → اَ ْع َما ٌل (pekerjaan-pekerjaan)
َما ٌل (harta) → اَ ْم َوا ٌل (harta-harta)
b) فُ ُع ٌلseperti:
َاب
ٌ ِكت (buku) → ُكت ٌُب (buku-buku)
س ْو ٌل
ُ َر (utusan) → س ٌل
ُ ُر (utusan-utusan)
ٌ( َج ِز ْي َرةpulau) → ُج ُز ٌر (pulau-pulau)
c) فِ َعا ٌلseperti:
ٌ َك ْب
س (biri-biri) → اس
ٌ َِكب (biri-biri)
ْب ٌ ِذئ (serigala) → َاب
ٌ ِذئ (serigala-serigala)
d) فُعَّا ٌلseperti:
ٌسا ِكن
َ (penduduk) → ٌس َّكان
ُ (para penduduk)
ب
ٌ َرا ِك (penumpang) → ٌ ُر َّك
اب (para penumpang)
e) فُ ُع ْو ٌلseperti:
س
ٌ د َْر (pelajaran) → س
ٌ ( ُد ُر ْوpelajaran-pelajaran)
ٌبَ ْيت (rumah) → ٌبُيُ ْوت (rumah-rumah)
ُج ْذ ٌر (akar) → ُج ُذ ْو ٌر (akar-akar)
ٌبِ ْذ َرة (benih) → بُ ُذ ْو ٌر (benih-benih)
Contoh-contoh lain:
معنى جمع مفرد رقم
Sepatِu-sepatu اَ ْح ِذيَا ٌء ِح َذا ٌء ١
Rumput-rumput َاب ٌ اَ ْعش ْب ٌ ُعش ٢
Teman-teman ص ِدقَا ٌء ْ َا ق ٌ ص ِد ْي َ ٣
Nabi-nabi اَ ْنبِِيَ^َِا ٌء نَبِ ٌّي ٤
Kemeja-kemeja ٌصان َ قُ ْم ص ٌ قَ ِم ْي ٥
Kisah-kisah ص ٌ ص َ ِق ٌ صة َّ ِق ٦
Makanan-makanan ٌاَ ْط ِع َمة طَ َعا ٌم ٧
Kaset-kaset ٌش ِرطَة ْ َا ٌش ِر ْيط َ ٨
Lampu-lampu صابِ ٌح َ َم صبَ ٌح ْ ِم ٩
Acara-acara َب َرا ِم ٌج بَ ْرنَا َم ٌج ١٠
Katak-katak ضفَا ِد ٌع َ ض ْف َد ٌع ِ ١١
Perahu-perahu ب ٌ قَ َوا ِر ب ٌ قَا ِر ١٢
Angsa-angsa اِ َو ٌز/ َو ٌّز ٌَو َّزة ١٣
Bebek-bebek ٌ بِطَة/ ٌّبَط ٌبَطَّة ١٤
Apel-apel احٌ َّتُف ٌاحة َ َّتُف ١٥
Sawi-sawi س ٌ َخ ٌ سة َّ َخ ١٦
Kemah-kemah ِخيَا ٌم ٌَخ ْي َمة ١٧
Rem-rem فَ ْر َم ٌل ٌفَ ْر َملَة ١٨
Tas-tas ب ٌ َِحقَائ ٌَحقِ ْيبَة ١٩
Pajak-pajak ب ٌ ِض َرائ َ ٌض ِر ْيبَة َ ٢٠
Hakim-hakim ٌضاة َ ُق ِ قَا/ ض
ض ْي ٍ قَا ٢١
Murid-murid ب ٌ َّطُال ب ٌ ِطال َ ٢٢
Sumur-sumur آبَا ٌر ِب ْئ ٌر ٢٣
Tikus-tikus فَأْ ٌر ٌفِ ْي َران ٢٤
Ulat-ulat ٌ ِد ْيدَان/ د ُْو ٌد ٌد ُْو َدة ٢٥
BAB III
PENUTUP
Tidak semua bentuk isim jamak dalam Bahasa Arab memiliki wazan (pola) yang beraturan.
Jamak taksir adalah jamak yang polanya tidak beraturan. Jamak taksir adalah bentuk isim jamak
yang berubah dari bentuk mufrodnya (tunggalnya). Namun, ada beberapa bentuk jamak taksir
yang tidak berubah dari bentuk mufrodnya. Jamak taksir memiliki banyak sekali pola yang
sangat beragam. Antara lain yaitu : فُ ُع ْو ٌل, فُعَّا ٌل, فِ َعا ٌل, فُ ُع ٌل, اَ ْف َعا ٌل. Karena polanya tidak beraturan,
maka untuk mempelajarinya harus dengan menghafal atau pembiasaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2008. Dasar - Dasar Penguasaan Bahasa Arab. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Offset.
Bawani, Imam. 1987. Tata Bahasa Arab. Surabaya : Al Ikhlas.
Kapliwatzky, Jochanan. 1986. Pelajaran Bahasa Arab untuk Orang Non Arab ( Bahasa dan
Tata Bahasa Arab ) Seri Terjemahan Arabic Language and Grammar, penerjemah Rahman
Partosentono, dkk. Jakarta : Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag RI.
Pasmin, dkk. Risalah Bahasa Arab untuk MTs kelas 9. Surakarta : CV Alfadinar.
Team Forum Bina PAI. Hikmah Lancar Berbahasa Arab kelas X. Sragen : Akik Pusaka.
Buku Panduan Bahasa Arab Pusat Bahasa dan Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun
Ajaran 2010/2011.
Buku Panduan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
( Kitabu al Tilmidz Jilid 2 )
http://lembayun9senja.blogspot.com/2012/10/jamak-taksir.html
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Jama’
Jama’ adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua atau banyak, baik muannats maupun
mudzakar. Isim Jamak dibagi menjadi tiga, yaitu Jama’ Midzakar Salim, Jama’ Muannats, dan
Jama’ Taksir.
2. Macam-macam Jama’
Jama’ dibagi menjadi tiga macam yaitu Jama’ Mudzakar Salim, Jamak Mu’annas Salim, dan
Jama’ Taksir.
1. Jama’ Mudzakar Salim
Jama’ mudzakar salim adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua, mempunyai makna
laki-laki dan jama’ nya itu teratur. Ciri-ciri dari jama’ mudzakar salim yaitu terdapat tambahan
wawu dan nun ketika rofa’ atau huruf ya’ dan nun ketika nasob maupun jer .
Contoh :
a. Rofa – َار ُموْ ن ِ َجا َء ال َّزي ُدونَ ال َك
b. Nashob – َار ِم ْين ُ َراَي
ِ ْت الزَي َد ْي ِن ال َك
ُ َْم َرر
ِ ت بِالزَي َدي ِ^ْن ال َك
c. Jer – َار ِم ْين
ين ين ون
Keterangan:
َ مُسْ لِــــــــم ُْو
1. Marfu’ ditandai ونdengan contoh ن
2. Manshub ditandai dengan ينcontoh مُسْ ـــــــــلِ ِميْن
3. Majrur diandai dengan ينcontoh مُسْ ـــــــــلِ ِميْنSyarat Jamak Mudzakkar Salim
(Syarat isim yang diJamak Mudzakar Salim – kan) Isim yang boleh dibuat jamak mudzakar
salim ada dua macam, yaitu ; a. Alam (Nama); b. Sifat (Kata Sifat). Dari kedua isim tersebut
mempunyai ketentuan masing-masing, yaitu ;
a. Syarat Alam, syarat alam yang dapat dijamak mudzakar salimkan adalah :
1. Alam mudzakar, artinya isim harus nama laki – laki, nama perempuan tidak bisa
dibuat jamak mudzakar salim melainkan dibuat jamak muannats salim. Misal nama
زينبtidak bisa dijama’kan زينبون.
2. Alam aqil, yaitu nama untuk mahluk yang berakal, bukan nama hewan atau benda
mati.
3. Tidak ada ta’nis dalam lafadznya, walaupun alam mudzakar dan aqil, tetapi terdapat
tanis dalam lafadznya maka tidak bisa dijadikan jamak mudzakar salim. Seperti ,حمزة
معاوية.
4. Alam tidak berupa tarkib/murokkab, baik terkib isnadi (seperti nama ; ُ)رزقَاهلل, tarkib
idhofi (seperti nama )عبد العزيز, maupun tarkib mazji (seperti nama )سيبو ْي ِه.
Jika nama yang berupa terkib isnadi atau mazji akan dijama’kan maka seperti halnya
isim tasniyah, yaitu dengan menambahkan lafadz ( َذ ُووrofa’) dan ( َذ ِوىnashob/dan jer).
َ َجا َء َذ ُوو َر َز
Contoh : ُق هللا
Adapun jika berupa terkib idhofi, maka dengan hanya menjamakkan lafadz mudhofnya
saja, seperti ; ْت َع ْب ِدي الرحمن ُ َراَي، َجا َء َع ْبدُوالرحمن.
5. Alam tidak berupa lafadz isim tasniyah atau jamak mudzakar salim, seperti nama المحمدانatau
المحمدونtidak bisa dijamak mudzakar salimkan.
b. Syarat Sifat. Sifat merupakan bentuk kata sifat yang biasanya berupa isim fail dan isim
maf’ul, syarat Sifat yang dapat dijamak mudzakar salimkan adalah :
1. Sifat mudzakar, artinya sifat yang untuk menyipati laki-laki, seperti ; عَاقِلmenjadi
عاقلون, sifat yang untuk menyifati muannats/perempun tidak bisa dijamak mudazakar
salimkan seperti ; َحائض
2. Sifat ‘aqil, yaitu sifat bagi yang berakal bukan sifat untuk hewan atau benda mati.
3. Sifat yang tidak terdapat tanis di akhirnya, jika sifat ada ta’nisnya maka tidak bisa
dijamak mudzakar salimkan.
4. Sifat yang tidak mengikuti wazan أ ْف َع^^ َلyang muannatsnya فَعْالء. Seperti lafadz
أخضرtidak bisa dijamakkan menjadi أخضرون.
5. Sifat yang tidak mengikuti wazan فَعْالنyang muannatsnya فَعْلى. Seperti lafadz
سكران tidak bisa dijamakkan menjadi سكرانون.
6. Bukan berupa sifat yang untuk menyifati laki-laki dan perempuan dengan
lafadz yang sama, seperti ; صبور شكور َ , kedua lafadz tersebut tidak bisa dibuat
jamak mudzakar salimkan, sebab untuk muanas dan mudzakar sama.
2. Jamak Muannats Salim
Jamak Muannats Salim adalah jamak yang teratur dan menunjukkan makna perempuan yang
lebih dari dua. Lafat yang di jamakkan dengan memakai alif dan ta’ yang ditambahkan
diakhirnya. Ciri dari jamak muannats salim yaitu terdapat tambahan alif dan ta’ pada
bentukmufradnya. Karena jamak ini menunjukkan perempuan, maka bentuk singular yang
diubah adalah bentuk muannats bukan mudzakar. Dan irobnya Dhommah ketika rofa’ dan kasroh
ketika nasob dan jer. Contoh: مسامة menjadi مس^لمات. Alif dan ta di akhir kalimah yang bukan
tambahan, itu bukan jamak muannast salim, melainkan jamak taksir. Seperti dalam lafadz ُضاة َ ُ قyang
ٌ
asalnya ضيَة ُ
َ ق, alif yang terdapat dalam lafadz ضاة ُ ُ
َ قadalah alif pergantian dari ya.
Syarat Jamak Muannats Salim
Syarat suatu lafadz bisa dibuat jamak muannast salim ada dua, yaitu : a.Mufrod; b.Muannats.
Ta’tanits atau muannats ada tiga macam, yaitu :
a. Fi al lafdzi wal makna (Ta’nis pada lafadz dan makna) Contoh :ُط َمة ِ فَا
b. Fi al makna faqoth (Ta’nis pada maknanya saja) Contoh : هن ٌد ْ ِ
c. Fi al lafdzi faqoth (Ta’nis pada lafadznya saja) Contoh :ُحة َْ َط
ل
Lafadz yang dijadikan jamak muannats salim, adalah :
a. Isimnya harus isim tsulasi (tiga huruf asal) baik akhirnya berupa ta atau bukan.
b. Harus menunjukan makna muannats
c. ‘Ain fi’ilnya harus mati
d. ‘Ain fi’ilnya harus berupa huruf soheh
Contoh:
اطيْس ِ – ج قَـ َر قِـرْ طَاس- ٌ قِرْ طَــسartinyaKertas
ِم ْفتَـــا ٌح – ج َمفَـــاتِيْــ ٌحartinya Kunci
ق ٌ ق – ج َمغَـــالِ ْيٌ َ ِم ْغــــالartinya Kunci pintu
َ صُـــوْ َرةٌ^ – ج صartinya Gambar
ُــــو ٌر
ٌ َر ْأسٌ – ج ُر ُؤوْ سartinya Kepala
ُ َرإيْــسٌ – رُأ َســـأartinya Kepala, ketua
Dari contoh diatas terlihat bahwa bentuk plural dari mufrod / singularnya tidak beratura
sebagaimana pada jamak salim.
Jamak taksir memiliki 27 bentuk wazan, dan dari jumlah tersebut dikelompokkan atas ;
a. Jamak Taksir Qillah (sedikit), yaitu bentuk jamak yang jumlahnya 3 – 10, wazannya ada
4 yaitu :
""أَ ْفعُل" "أَ ْف َعال" "أَ ْف ِعلَةَ" "فِ ْعلَة
b. Jamak Taksir Kasroh (banyak), yaitu bentuk jamak yang jumlahnya lebih dari
10, wazannya ada 23 yaitu :
""فُعْل" "فعُل" "ف َعل" "ف َعل" "ف َعلَة" "ف َعلَة" "ف ْعلَى" "ف َعلَة" "فعَّل" "فعّال" "ف َعال" "فعُول" "ف ْعالَن" "ف ْعالَن
ِ َ""ف َعالء" "أ ْف ِعالء" "فوا ِعل" "ف َعائِل" "ف َعالي" "ف َعالى" "ف َعال ّي" "ف َعالِل" "شبهُ فَ َعالِل" "مف
اعل
https://docs.google.com/document/d/1qBZ9kzQTxWIAYfTNzvV6d_HIM5tWqGc4GCS5Uy6uBjA/edit?
pli=1