Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

JAMAK TAKSIR
MATA KULIAH: BAHASA ARAB
DOSEN PENGAMPU: Habib Jallalu

Irna Irawan (2022010061)


Haeratun Nisa (2022010102)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-KHAIRIYAH

TAHUN AKADEMIK 2022 – 2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul “JAMAK TAKSIR”.

Tak ada gading yang tak retak karenanya kami sebagai penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,baik dari sisi materi maupun
penulisanya .Kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka masukan maupun saran
yang bersifat membangun yang diharapkan berguna bagi seluruh pembaca .

2 Juli 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PEMBAHASAN............................................................................................................2

A. Pengertian Jamak Taksir....................................................................................................2

B. Ketentuan Jamak Taksir......................................................................................................2

C. Implementasi dalam Kalimat Sempurna.............................................................................5

BAB II PENUTUP....................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

iii
iv
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jamak Taksir

Ada dua macam bentuk jamak dalam bahasa Arab, yaitu jamak beraturan dan jamak tidak
beraturan (taksir). Jamak beraturan dibentuk dengan menambahkan akhiran ‫ ﻦ و‬pada kata
benda mudzakkar dan menambah akhiran ‫ ٺ ٲ‬pada kata benda mu’annats. Sedangkan, Jamak
Taksir adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua serta berubah dari bentuk
Mufradnya. Namun, ada beberapa lafadz jamak taksir yang tidak berubah dari bentuk
mufrodnya. Jamak Taksir merupakan bentuk jamak yang banyak dipakai, baik untuk yang
berakal maupun tidak berakal, baik mudzakar maupun mu’annats. Kebanyakan bentuk jamak
taksir adalah sima’i (irregular).

B. Ketentuan Jamak Taksir

Jamak taksir dibentuk sebagai berikut:


1. Dengan perubahan kata, seperti:
ٌ‫( َك ْلب‬mufrod/tunggal) → ‫( ِكََالٌب‬jamak);
‫( َبْيٌت‬mufrod/tunggal) → ‫( ُبُيْو ٌت‬jamak).
2. Dengan penambahan kata dan penambahan akhiran, seperti:
‫( َفاِر ٌس‬pengendara-tunggal) →‫( ٌن ُفْر َس ا‬jamak);
‫( َو ِز ْيٌر‬menteri-tunggal) → ‫ُو َز َر اُء‬
3. Dengan perubahan kata dan penambahan awalan, seperti:
‫( َو َل ٌد‬anak-tunggal) → ‫( َاْو َال ٌد‬jamak)
4. Dengan perubahan kata dan penambahan akhiran serta awalan, seperti
‫( ُس َؤ اٌل‬pertanyaan-tunggal) → ‫( َاْسِئَل ٌة‬jamak)

v Beberapa kata benda memiliki dua atau lebih bentuk jamak tak beraturan, misalnya

‫( َبْح ٌر‬laut-tunggal) → ‫ ِبَح اٌر‬, ‫ َاْبُح ٌر‬, ‫ُبُح ْو ٌر َاْبَح اٌر‬,(jamak).

1
v Beberapa kata benda mempunyai bentuk jamak beraturan dan juga bentuk jamak tak
beraturan. Misalnya ‫( ِاْبٌن‬anak-tunggal) → ‫ َاْبَناٌء‬dan ‫(ُبُنْو ٌن‬jamak).
v Ada pula isim yang bentuk jamaknya sama dengan bentuk mufrodnya, misalnya:
‫َطَم اِط ٌم‬ (tomat)
‫ِبِس َّلٌة‬ (buncis)
‫َفَر اِو َلٌة‬ (strawberi)
‫ُك ْو َس ٌة‬ (terong)
‫ُذ َر ٌة‬ (jagung)
‫ُخ ْبٌز‬ (roti)
‫َم ْك ُرْو َنٌة‬ (mie)

v Jamak taksir merupakan jamak yang tidak beraturan, namun bukan berarti tidak
mempunyai pola. Pola-pola dalam jamak taksir antara lain:
a) ‫ َاْفَعاٌل‬seperti:
‫َقَلٌم‬ (pulpen) → ‫َاْقَالٌم‬ (pulpen-pulpen)
‫ُع ُضٌو‬ (anggota) → ‫( َاْع َض اٌء‬para anggota)
‫ُر ْك ٌن‬ (rukun) → ‫َاْر َك اٌن‬ (rukun-rukun)
‫َع َم ل‬ (pekerjaan) → ‫َاْع َم اٌل‬ (pekerjaan-pekerjaan)
‫َم اٌل‬ (harta) → ‫َاْمَو اٌل‬ (harta-harta)

b) ‫ ُفُعٌل‬seperti:
‫ِك َتاٌب‬ (buku) → ‫ُكُتٌب‬ (buku-buku)
‫( َر ُسْو ٌل‬utusan) → ‫ُرُس ٌل‬ (utusan-utusan)
‫( َج ِز ْيَر ٌة‬pulau) → ‫ُج ُز ٌر‬ (pulau-pulau)

c) ‫ ِفَعاٌل‬seperti:
‫َك ْبٌس‬ (biri-biri) → ‫ِكَباٌس‬ (biri-biri)
‫ِذ ْئٌب‬ (serigala) → ‫ِذ َئاٌب‬ (serigala-serigala)

d) ‫ ُفَّعاٌل‬seperti:
‫َس اِكٌن‬ (penduduk) → ‫ُس َّك اٌن‬ (para penduduk)
‫َر اِكٌب‬ (penumpang) → ‫ُر َّك اٌب‬ (para penumpang)

e) ‫ ُفُعْو ٌل‬seperti:

2
‫َدْر ٌس‬ (pelajaran) → ‫( ُد ُرْو ٌس‬pelajaran-pelajaran)
‫َبْيٌت‬ (rumah) → ‫ُبُيْو ٌت‬ (rumah-rumah)
‫ُج ْذ ٌر‬ (akar) → ‫ُج ُذ ْو ٌر‬ (akar-akar)
‫ِبْذ َر ٌة‬ (benih) → ‫ُبُذ ْو ٌر‬ (benih-benih)

Contoh-contoh lain:

‫معنى‬ ‫جمع‬ ‫مفرد‬ ‫رقم‬


Sepatِu-sepatu ‫َاْح ِذَياٌء‬ ‫ِح َذ اٌء‬ ١
Rumput-rumput ‫َاْعَشاٌب‬ ‫ُعْش ٌب‬ ٢
Teman-teman ‫َاْص ِد َقاٌء‬ ‫َصِد ْيٌق‬ ٣
Nabi-nabi ‫َاْنِبَِياٌء‬ ‫َنِبٌّي‬ ٤
Kemeja-kemeja ‫ُقْم َص اٌن‬ ‫َقِمْيٌص‬ ٥
Kisah-kisah ‫ِقَص ٌص‬ ‫ِقَّص ٌة‬ ٦
Makanan-makanan ‫َاْطِع َم ٌة‬ ‫َطَعاٌم‬ ٧
Kaset-kaset ‫َاْش ِر َطٌة‬ ‫َش ِر ْيٌط‬ ٨
Lampu-lampu ‫َم َص اِبٌح‬ ‫ِمْص َبٌح‬ ٩
Acara-acara ‫َبَر اِمٌج‬ ‫َبْر َناَم ٌج‬ ١٠
Katak-katak ‫َض َفاِد ٌع‬ ‫ِض ْفَدٌع‬ ١١
Perahu-perahu ‫َقَو اِر ٌب‬ ‫َقاِر ٌب‬ ١٢
Angsa-angsa ‫ ِاَو ٌز‬/ ‫َو ٌّز‬ ‫َو َّز ٌة‬ ١٣
Bebek-bebek ‫ ِبَطٌة‬/ ‫َبٌّط‬ ‫َبَّطٌة‬ ١٤
Apel-apel ‫ُتَّفاٌح‬ ‫ُتَّفاَح ٌة‬ ١٥
Sawi-sawi ‫َخ ٌس‬ ‫َخ َّس ٌة‬ ١٦
Kemah-kemah ‫ِخ َياٌم‬ ‫َخ ْيَم ٌة‬ ١٧
Rem-rem ‫َفْر َمٌل‬ ‫َفْر َم َلٌة‬ ١٨
Tas-tas ‫َح َقاِئٌب‬ ‫َح ِقْيَبٌة‬ ١٩
Pajak-pajak ‫َضَر اِئٌب‬ ‫َض ِر ْيَبٌة‬ ٢٠
Hakim-hakim ‫ُقَض اٌة‬ ‫ َقاِض ْي‬/ ‫َقاٍض‬ ٢١
Murid-murid ‫ُطَّالٌب‬ ‫َطاِلٌب‬ ٢٢
Sumur-sumur ‫آَباٌر‬ ‫ِبْئٌر‬ ٢٣

3
Tikus-tikus ‫َفْأٌر‬ ‫ِفْيَر اٌن‬ ٢٤
Ulat-ulat ‫ ِد ْيَداٌن‬/ ‫ُد ْو ٌد‬ ‫ُد ْو َد ٌة‬ ٢٥

C. Implementasi dalam Kalimat Sempurna

‫ُهَناَك ُبُيْو ٌت َك ِبْيَر ٌة‬


(Di sana ada rumah-rumah yang besar)
‫َذ َهَبْت َفاِط َم ُة ِاَلى الُسْو ِق َو ِاْشَتَر ْت َطَم اِط ٌم َك ِثْيَر ٌة‬
(Fatimah telah pergi ke pasar dan telah membeli banyak tomat)
‫ِع ْنِدْي ِتْسَعُة َاْقَالٍم َو َخ ْم َس ُة ُكُتٍب‬
(Saya mempunyai 9 pulpen dan 5 buku)
‫م‬.‫ ِم ْنُهْم ُم َح َّم ٌد ص‬, ‫َاْر َس َل ُهللا الُرُس َل‬
(Allah mengutus para rasul, di antaranya adalah Muhammad SAW)
‫َم َر ْر ُة ِبِذ َئاٍب ِفى الِتْلِفِز ُيْو ِن‬
(Saya telah melihat serigala-serigala di televisi)
‫َنَز َل الُر َّك اُب ِفى الَم َح َّطُة الِقَطاِر‬
(Para penumpang telah turun di stasiun)
‫ُع َم َر ُيَر اِج ُع ُد ُرْو َسُه ِفى َبْيِتِه‬
(Umar mengulang pelajaran-pelajarannya di rumahnya)

4
BAB II
PENUTUP

Tidak semua bentuk isim jamak dalam Bahasa Arab memiliki wazan (pola) yang
beraturan. Jamak taksir adalah jamak yang polanya tidak beraturan. Jamak taksir adalah
bentuk isim jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya (tunggalnya). Namun, ada beberapa
bentuk jamak taksir yang tidak berubah dari bentuk mufrodnya. Jamak taksir memiliki
banyak sekali pola yang sangat beragam. Antara lain yaitu : ‫ ُفُع ْو ٌل‬, ‫ ُفَّع اٌل‬, ‫ ِفَع اٌل‬, ‫ ُفُع ٌل‬, ‫ َاْفَع اٌل‬.
Karena polanya tidak beraturan, maka untuk mempelajarinya harus dengan menghafal atau
pembiasaan.

5
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2008. Dasar - Dasar Penguasaan Bahasa Arab. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Offset.

Bawani, Imam. 1987. Tata Bahasa Arab. Surabaya : Al Ikhlas.

Anda mungkin juga menyukai