Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Bilangan Reynold ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran


yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen. Jika dua pola aliran yang mirip
secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda
pula, memiliki nilai bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut
memiliki kemiripan dinamis. Secara umum benda yang dapat mengalir disebut
fluida, sehingga yang termasuk ke dalam fluida dapat berbentuk gas, cairan atau
padatan. Namun dalam pembahasan di sini, fluida yang dimaksud adalah benda
cair.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pangan, berbagai jenis
makanan yang berbentuk gel maupun cairan telah banyak diproduksi dan beredar
di masyarakat. Bahan dan produk pangan cair (fluida) dapat diklasifikasikan
berdasarkan kekentalannya dan kemudahannya untuk mengalir. Secara umum,
produk pangan cair akan mengalir dan tidak mengalami disintegrasi apabila ada
gaya yang mengenainya. Air, susu, minuman ringan dan jus buah adalah contoh
produk pangan yang encer dan mudah mengalir, sedangkan kecap, madu, susu
kental manis, coklat cair dan saos adalah contoh produk pangan yang kental dan
iebih sulit untuk mengalir dan memerlukan gaya untuk mengalirkannya. Sifat
kekentalan dan kemudahan mengalir merupakan dua sifat fisik penting yang
sering digunakan untuk mengevaluasi karakteristik produk pangan cair. Oleh
karena itu, dilakukannya praktikum ini adalah untuk mempelajari aliran yang
melalui pipa kapiler, dan untuk mengetahui arti aliran laminar dan turbulen dan
menentukan kecepatan transisi antara kedua aliran.
1.2 Tujuan Praktikum

1. Menentukan bilangan reynolds suatu aliran fluida.


2. Mengetahui pola aliran fluida.
1.3 Manfaat Praktikum
1. Agar mahasiswa dapat membedakan kohesi dan adhesi.
2. Agar mahasiswa mengetahui cara menghitung suatu densitas fluida.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Oborne Reynolds


Menurut ahmad, (2010) osborne Reynolds lahir pada 23 Agustus 1842 di
Belfast, Irlandia. Ayahnya bekerja sebagai kepala sekolah. Sang ayah mengambil
sejumlah paten untuk perbaikan peralatan pertanian. Osborne Reynolds
mengenyam pendidikan di Queens 'College, Cambridge dan lulus pada tahun
1867. Pada tahun 1868 ia diangkat sebagai profesor teknik di Owens College di
Manchester (sekarang University of Manchester ), ia menjadi salah satu profesor
pertama dalam sejarah universitas di Inggris untuk memegang gelar "Profesor
Teknik".
Sebelum masuk universitas, Reynolds sempat magang di bengkel Edward Hayes,
seorang pembuat kapal terkenal di Stony Stratford, di sana ia memperoleh
pengalaman praktis dalam pembuatan kapal uap pesisir (di sinilah ia memperoleh
pemahaman tentang dinamika fluida). Setelah lulus dari Cambridge ia kembali
ikut mendirikan pos dengan sebuah perusahaan teknik, kali ini sebagai insinyur
sipil terrlatih di London ( Croydon ) system transfortasi limbah.
Reynolds tetap di Owens College untuk sisa karirnya - pada tahun 1880
perguruan tinggi menjadi sebuah perguruan tinggi konstituen yang baru didirikan
Victoria University. Dia dipilih menjadi mahasiswa Fellow di Royal Society pada
tahun 1877 dan dianugerahi Royal Medal pada tahun 1888. Dia pensiun pada
tahun 1905.

2.2 Bilangan Reynold

Menurut Kurnia,(2005) angka Reynolds adalah bilangan tanpa


dimensi yang nilainya bergantung padakekasaran dan kehalusan pipa sehingga
dapat menentukan jenis aliran dalam pipa.Profesor Osborne Reynolds menyatakan
bahwa ada dua tipe aliran yang ada didalamsuatu pipa yaitu :
1. Aliran laminar pada kecepatan rendah dimana berlaku h α v
Aliran laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi
lapisan-lapisan yang membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan
satu sama lain. Alirannya relatief mempunyai kecepatan rendah dan
fluidanya bergerak sejajar (laminae) & mempunyai batasan-batasan yang
berisi aliran fluida. Aliran laminar adalah aliran fluida tanpa arus turbulent
( pusaran air ). Partikel fluida mengalir atau bergerak dengan bentuk garis
lurus dan sejajar. Laminar adalah ciri dari arus yang berkecepatan rendah,
dan partikel sedimen dalam zona aliran berpindah dengan menggelinding
(rolling) ataupun terangkat (saltation). Pada laju aliran rendah, aliran
laminer tergambar sebagai filamen panjang yang mengalir sepanjang
aliran. Aliran laminer mempunyai Bilangan Reynold lebih kecil dari 2300.

2. Aliran Turbulen pada kecepatan tinggi dimana berlaku h α v n

Dalam penelitiannya bilangan reynolds mempelajari kondisi dimana satu


jenis aliran berubah menjadi aliran jenis lain., bahwa kecepatan kritias, dimana
aliran laminer berubah menjadi aliran turbulen. Keadaan ini bergantung pada
empat buah besaran berupa diameter tabung, viskositas, densitas dan kecepatan
linier rata-rata zat cair. Lebih jauh ia menemukan bahwa ke empat faktor itu dapat
di gabungkan menjadi satu gugus, dan bahwa perubahan macam aliran
berlangsung pada suatu nilai tertentu gugus itu.

2.3 Fluida

Fluida merupakan suatu zat/bahan yang dalam keadaaiun setimbang tak dapat
menahan gaya atau tegangan geser (shear force). Dapat pula didefinisikan sebagai
zat yang dapat mengalir bila ada perbedaan tekanan dan atau tinggi. Suatu sifat
dasar fluida nyata, yaitu tahanan terhadap aliran yang diukur sebagai tegangan
geser yang terjadi pada bidang geser yang dikenai tegangan tersebut adalah
viskositas atau kekentalan/kerapatan zat fluida tersebut (Raswari, 1986).
2.4 Viskositas Fluida
Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap
deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur,
tekanan, kohesi dan laju perpindahan momentum molekularnya. Viskositas zat
cair cenderung menurun dengan seiring bertambahnya kenaikan temperatur hal ini
disebabkan gaya – gaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami
penurunan dengan semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang
menyebabkan berturunya viskositas dari zat cair tersebut (Ridwan, 2012).
BAB III

METEDOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan


1. Pipa
2. Stopwatch
3. Wadah air
4. Air

3.2 Prosedur Praktikum


1. Meniapkan alat dan bahan.
2. Menjalankan aliran air.
3. Meletakkan wadah air di bawah aliran air lalu pada waktu yang sama
memulai perhitungan waktu dengan Stopwatch.
4. Menggeser wadah air diluar aliran air. Pada waktu yang sama matikan
stopwatch.
5. Menghitung volume air dan mencatat waktu dan volume air.
6. Melakukan 3 kali pengambilan data.
7. Menghitung debit air Q1, Q2 dan Q3 (m3/s).
(Vi/t)
8. Menghitung Kecepatan air v1, v2 dan v3 (m/s)
(Qi/A)
9. Menghitung rata-rata kecepatan aliran
10. Menentukan bilangan Reynolds (Re = v D/ ʋ ).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Bilangan Reynolds

Massa Kec. Diamet Viskositas Bilangan jenis


N jenis Fluida er pipa dinamik
o D (m) (μ, Ns/m2) Reynold aliran
Relatif (s) (v, m/s)
(Re)

1 0,938 0,078 0,85 1,557. 10-6 39941,81 Turbulen

0,85 1,575. 10-6 349645,20 Turbulen


2 0,040 0,764
6

0,85 1,755. 10-6 417432,33 Turbulen


3 0,875 0,985
6

0,85 1,557. 10-6 33404572, Turbulen


4 0,789 77,553
543

0,85 1,575. 10-6 26824918, Turbulen


5 0,732 67,903
476

Perhitungan :

ρ .V . D
Re = dimana µ = ν . ρ
μ

ρ .V . D V .D
Re = = sehingga . ℜ=
ν.ρ ν

m2
V .D 0,078 . 0,85 m
1. ℜ= = s
ν
1,557 x 10−6 m2 /s

0,0663
=
1,557 x 10−6
= 42581,88 (Aliran Turbulen)

4.2Pembahasan

Seperti bisa dilihat di atas yang mempengaruhi besaran bilangan reynold


adalah kecepatan fluida, panjang karakteristiknya, viskositas absolut fluida
dinamus, viskositas kinematik fluida, serta kerapatan dari fluida itu sendiri.

Rumus bilagan roynold :

vs - kecepatan fluida,

L - panjang karakteristik,

μ - viskositas absolut fluida dinamis,

ν - viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ,

ρ - kerapatan (densitas) fluida.

Rumus di atas merupakan rumus bilangan Reynolds secara umum,


sebenernya apasih bilangan reynold itu, bilangan reynold merupakan suatu
besaran yang tidak berdimensi. Biasanya bilangan reynold ini digunakan untuk
mengetahui jenis-jenis aliran yang terjadi pada suatu wadah, semisal pipa dan
lain-lain. Jika model pipa yang dilewati oleh aliran fluida tersebut berubah bentuk
tentu saja nilai debitnya berubah yang juga berpengaruh pada kecepatan fluida itu
sendiri, dan lebih jauh mempengaruhi bilangan reynold yang ada pada keadaan
tersebut.

Hasil percobaan pada data pertama memiliki nilai Re 42581,88 dengan


kecepatan fluida 0,078 m/s, pada data ke 2 memiliki nilai Re 412317,46 dengan
kecepatan fluida mengalir 0,764 m/s, pada data ke 3 memiliki nilai Re 477065,527
dengan kecepatan fluida mengalir 0,985 m/s, pada data ke 4 memiliki nilai Re
42337861,27 dengan keceptan fluida mengalir 77,553 m/s, pada tada ke 5
memiliki nilai Re 36646063,49 dengan kecepatan 67,903 m/s.

Dari hasil pengamatan bilangan reynolds pada tabel diperoleh bahwa


aliran yang dilakukan pada praktikum yang telah kami lakukan termasuk aliran
turbulen, hal tersebut dapat dilihat dari hasil Re pada perhitungan dimana dari 5
jumlah data memiliki nilai Re ≥ 4000.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum acara iv bilangan Reynolds yaitu :
1. Bilangan reynold fluida adalah 39941,811 berdasarkan data pengamatan
praktikum.
2. Pola aliran fluida tersebut adalah aliran turbulen ( Re ≥ 4000).

5.2 Saran
Sebaiknya mahasiswa lebih bekerja sama pada saat praktikum dalam
menyiapkan bahan bahan praktikum sebelum praktikum dimulai.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,2010.Memahami-bilangan-reynolds-dalam-mekanika-
fluida.Bogor:Erlangga.
Kurnia, 2005. Bilangan Reynol dan Aliran Laminer. Universitas Pasunda.
Bandung.
Raswari,1986.Teknologi dan Perencanaan Sistem Perpipaan. Universitas
Indonesia:Jakarta.
Ridwan, 2012.Mekanika Fluida. Dwimedia Press:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai