Dosen Pengampu :
Eriva Syamsiatin, S.Pd., M.Si.
Evaluasi menurut Hornby dan Parnwell (dalam Mardikanto, 2009) adalah sebagai suatu
tindakan pengambilan keputusan untuk menilai suatu objek, keadaan, peristiwa atau kegiatan
tertentu yang sedang diamati. Evaluasi juga diperlukan ketika sudah melakukan sesuatu kegiatan,
evaluasi di gunakan untuk menilai apakah suatu kegiatan tersebut lancar, apakah sesuai dengan
rencana kegiatan, dari evaluasi tersebut kita belajar untuk memperbaiki kesalahan yang ada.
Evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap suatu kegiatan. Kegiatan dapat berupa
suatu program yang sudah direncanakan, sehingga untuk mengetahui keberhasilan dan
manfaatnya dilakukan proses penilaian. Evaluasi sebagai suatu proses hanya menyiapkan data
kepada pengambilan keputusan. Data yang disediakan mengandung nilai yang dapat memberikan
arti tergantung pada pertimbangan yang dilakukan oleh pengambil keputusan. Evaluasi dapat
diartikan juga sebagai menilai kesenjangan antara standart yang di tetapkan dengan program
yang terlaksana di lapangan untuk mengetahui kelemahan dari suatu program tersebut dan
dilakukan perbaikan program.
Pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 16 Tahun 2009 mengatakan bahwa penilaian kinerja guru adalah penilaian yang
dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir,
kepangkatan, dan jabatannya. Ini dilakukan agar kinerja guru profesional bisa sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan yang diharapkan.
Evaluasi kinerja tenaga kependidikan dilakukan demi menjaga kulitas tenaga
kependidikan. Dengan adanya evaluasi kinerja, setiap tenaga kependidikan akan memiliki
pedoman sebagai tolak ukur kinerja mereka dimasa yang akan datang. Setiap Tenaga
Kependidikan tentu memerlukan umpan balik atas kinerja mereka, hal ini dapat menjadi
pedoman bagi kinerja mereka kedepannya, oleh karena itu dibutuhkan pedoman penilaian yang
menggambarkan kinerja personil. Hasil penilaian kinerja dapat menunjukkan apakah Tenaga
Kependidikan yang ada telah memenuhi standar yang dikehendaki oleh lembaga, baik dilihat
dari kualitas maupun kuantitas. Informasi dalam penilaian kinerja Tenaga Kependidikan ini
merupakan refleksi dari perkembangan lembaga.
Supervisi adalah proses kerja supervisor dalam mendiagnosis, menentukan fokus,
melakukan bimbingan profesional, dan menilai peningkatan profesionalitas guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, baik secara individual maupun secara kolektif. Supervisi
adalah aktivitas dan kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh seorang profesional untuk
membantu guru dan tenaga pendidikan lainnya dalam memperbaiki bahan, metode dan evaluasi
pengajaran dengan melakukan stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara kontinyu agar guru
menjadi lebih profesional dalam meningkatkan pencapaian tujuan sekolah.
Supervisi pendidik dan tenaga kependidikan yaitu segala bantuan dari para pemimpin
sekolah yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan pendidik dan tenaga kepenedidikan
lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. la berupa dorongan, bimbingan, dan
kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam
usaha dan pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan
alat-alat pelajaran dan metode - metode mengajar yang lebih baik, cara-cara penilaian yang
sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran, dan sebagainya. Selain itu juga pengamatan
supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dengan pelancar
terlaksanannya pembelajaran. Dengan kata lain, Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan
pekerjaan mereka secara efektif. Supervisi pendidik dan tenaga kependidikan merupakan
pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di sekolah, bukan sekedar
pengawasan fisik terhadap fisik material. Supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan
akademik yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar ,
pengawasan terhadap situasi yang menyababkannya.
Supervisi pendidik adalah bantuan profesional keadaan guru, melalui siklus perencanaan
yang sistimatis, pengamatan yang cermat, dan umpan balik yang beroobjektif dan segera.
Dengan cara itu guru dapat mengunakan balikan tersebut untuk memperhatikan kinerjanyan.
Supervisi merupakan proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan,
menilainya dan bila perlu mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan rencana semula. Supervisi merupakan usaha memberi pelayanan agar guru menjadi lebih
profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta didik.
2. Strategi/ Cara yang Dilakukan Untuk Melakukan Evaluasi dan Supervisi Pendidik dan
Tenaga Pendidikan
1) Evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan untuk melihat bagaimana keterlaksanaan
tugas pokok dan fungsi sesuai struktur organisasi disetiap lembaga menurut Karyono,
2017 dalam Modul Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Untuk melakukan
evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan membuat tabel untuk menguraikan atau
menjelaskan tugas pokok dan fungsi, atau rincian tugas dari masing-masing komponen
struktur organisasi, berikut contoh tabelnya :
Lalu pada supervisor menggunakan teknik supervisi sebagai alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhirnya dapat melakukan perbaikan pengajaran
yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam teknik supervisi individual terdapat menilai diri
sendiri yang mana pada bagian ini, guru melakukan penilaian diri secara obyektif. Untuk maksud
itu diperlukan kejujuran diri sendiri. Berikut cara-cara menilai diri sendiri:
Membuat suatu daftar yang berisi pandangan atau pendaat yang disampaikan kepada
anak-anak untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas, yang disusun dalam bentuk
pertanyaan secara tertutup maupun terbuka, dengan tidak perlu menyebut nama
Melakukan analisa tes-tes terhadap unit kerja
Mencatat aktivitas anak-anak dalam suatu catatan, ketika mereka bekerja secara individu
maupun secara kelompok
Kesimpulan yang dapat dituliskan mengenai self reflection ini adalah penilaian diri bagi
pendidik dan tenaga kependidikan dalam pekerjaan mereka yang mana mereka melakukan
evaluasi diri sesuai dengan kompetensi yang sesuai dengan pekerjaannya untuk meningkatkan
dan mengembangkan sikap keprofesional agar dapat menjadi lebih baik dalam bekerja.
Mardikanto T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta (ID): LPP UNS dan UNS Press.
Maryono. 2011. Dasar-dasar dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. Yogyakarta: Arruz
Media.
Oemar,Hamalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bima
Aksara
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung:
Alfabeta.
Soemanto. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2001. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Cet-ke-IV
Supriyana, Heri dan Sutedjo. 2019. Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Wina,Sanjaya. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Rahman, Bujang. Refleksi Diri dan Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar Di
Provinsi Lampung. Bandar Lampung: FKIP UNILA.
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan. 2019. Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga
Kependidikan (MPPKS-PKT).
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Modul Supervisi Akademik (Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Kepala Sekolah 2017).
Sulthon, M, dan Khusnuridhlo, Moh. 2006. Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif
Global. Yogyakarta: laksBang PRESSIndo
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru.