Abstract: The purpose of this study is to analyze the effect of exports and imports on economic
growth in Indonesia in the long term and short term. The data used in this study is secondary data
obtained from the World Bank 2000-2016. The analysis used is regression analysis using Error
Corection Model (ECM) Method. Tests used in the model are Stationarity Test, R-Square Test, F
Test and T Test. The result of this research is that long term, export variable and exchange rate in-
fluence to economic growth while import does not have an effect on to economic growth. In the short
run, export and import variables affect economic growth, while exchange rates have no effect on eco-
nomic growth
Key Words: export, import, economic growth, ECM
JEL Classification: F10, F14, F17
Hasil estimasi tabel 5 didapat koefisien var- dan kurs secara bersama-sama berpengaruh ter- hadap
iabel ECT (Error Correction Term) yaitu sebesar tingkat pertumbuhan ekonomi.
1.036208 yang mempunyai makna bahwa perbe- daan Dua variabel tersebut adalah variabel ek- spor
antara tingkat pertumbuhan dengan nilai yang signifikan pada tingkat signifikansi 5 persen dan
keseimbangannya akan disesuaikan dalam waktu impor juga signifikan pada tingkat signifikansi 10
1 tahun. Koefisien ECT ini digunakan untuk mengukur persen, sedangkan kurs tidak sig- nifikan pada jangka
respon regressand setiap periode yang menyimpang pendek. Kurs dalam jangka pendek atau kurang dari
dari keseimbangan. Menurut Widarjono (2009), lima tahun tidak mempunyai pengaruh terhadap
koefisien ECT dalam bentuk nilai absolute pertumbuhan ekonomi. Tingkat kurs yang meningkat
menjelaskan seberapa cepat waktu yang diperlukan atau menurun tidak berpengaruh terhadap pertum-
untuk mendapatkan nilai kese- imbangan. Nilai ECT buhan ekonomi.
sebesar -1.036208 dengan probabilitas 0.0000 yang Ekspor berpengaruh positif dan signifikan
berarti signifikan pada tingkat signifikansi 1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek.
sehingga model ECM dalam jangka pendek adalah Koefisien ekspor sebesar 6.344579 berarti apabila
valid atau cukup baik. ekspor meningkat 1 persen maka akan meningkatkan
Nilai adjusted R2 sebesar 0.662096 yang pertumbuhan ekonomi sebesar 6,344 persen dan
mempunyai arti bahwa sebesar 66, 21 persen variasi apabila ekspor menurun sebesar 1 persen maka akan
variabel pertumbuhan ekonomi secara bersama-sama menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,344
dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari persen. Ekspor yang meningkat akan mendorong
ekspor, impor dan tingkat kurs. Sedangkan sisanya peningkatan produksi dalam negeri. Produksi yang
sebesar 33.79 persen di- jelaskan oleh variabel-variabel meningkat akan menggerakkan roda perekonomian
lain di luar model. Nilai F-statistik sebesar 23.53329 dalam negeri sehingga pertumbuhan ekonomi mening-
menunjukkan bahwa variabel independen seperti kat.
ekspor, impor
Impor berpengaruh positif dan signifikan ini bahwa Dalam jangka panjang, jumlah ekspor
terhadap pertumbuhan ekonomi. Koefisien impor dan tingkat kurs rupiah ber- pengaruh signifikan
sebesar 2.895370 berarti apabila impor meningkat 1 terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan jumlah
persen maka akan meningkatkan pertumbuhan impor tidak ber- pengaruh signifikan terhadap
ekonomi sebesar 2,895 persen dan apabila impor pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut sejalan
menurun sebesar 1 persen maka akan menurunk- an dengan teori perdagangan internasional, apabila
pertumbuhan ekonomi sebesar 2,895 persen. Barang jumlah ba- rang atau jasa yang di ekspor ke luar
dan jasa yang digunakan untuk memen- uhi kebutuhan negeri se- makin banyak maka di dalam negeri
masyarakat dan sebagai bahan baku produksi banyak harus memproduksi barang dan jasa lebih banyak
yang diimpor dari negara lain. Apabila barang dan jasa juga. Kenaikan barang impor akan menaikkan
yang diimpor dari luar negeri meningkat maka akan barang produksi yang diimpor dari luar negeri
mendorong peningkatan kegiatan perekonomian dalam sehingga produktifitas dalam negeri semakin
negeri baik produksi, konsumsi dan distribusi. Jika menurun yang akan menurunkan pertumbuhan
kegiatan perekonomian berjalan dengan baik maka ekonomi dalam negeri.
akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka pendek terdapat dua variabel
yang yang signifikan. Dua variabel tersebut ada-
SIMPULAN lah variabel ekspor yang signifikan pada tingkat
signifikansi 5 persen dan impor juga signifikan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian pada tingkat signifikansi 10 persen, sedangkan
8 Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan Volume 19, Nomor 1, April 2018: 1-10
kurs tidak signifikan pada jangka pendek. Ekspor yang akan menggerakkan roda perekonomian dalam negeri
meningkat akan mendorong peningkatan produksi sehingga pertumbuhan ekonomi mening- kat. Apabila
dalam negeri. Produksi yang meningkat barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri
meningkat maka akan mendorong peningkatan
kegiatan perekonomian dalam negeri baik produksi,
konsumsi dan distribusi. Jika kegiatan perekonomian
berjalan dengan baik maka akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Pengaruh Ekspor Dan Impor Terhadap Pertumbuhan… (Ismadiyanti P. Astuti, Fitri J. Ayuningtyas) 9
Journal of Perspectives, Vol.8: 23-44.
Holland, Marcio, Flavio Vieire dan Otaviano Ca- nuto.
(2004). Economic Growth and the Bal- ance-of-
Payment Constraint in Latin Ameri- ca.
Investigacion Economica, Vol.63 No.247: 45-74.
Mankiw, N.Gregory. (2003). Teori Mak- roekonomi.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mccombie dan Thirlwall. (1994). Economic Growth
and the Balance of Payment Con- straint.
London: MacMilan.
Razmi, Arslan. (2005). Balance-of-payment-
constrained growth model: the case of India,
Vol.27 No. 4: 655-687.
Reksoprayiitno, Soedijono. (2002). Ekonomi Keu-
angan Internasional. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Thirlwall. (1979). The balance of payments con- straint
as an explanation of international growth rate
differences. Banca Nazionale del Lavoro,
Quarterly Review: 45-53
Widarjono, Agus. (2009). Ekonometrika: Pengan- tar
dan Aplikasinya. Yogyakarta: Penerbit ekonisia
FE UII.