Anda di halaman 1dari 8

RISET AKUNTANSI

TELAAH ARTIKEL (ARTIKEL REVIEW)

DOSEN PENGAMPU:
DR. NI MADE DWI RATNADI, S.E., M.Si., Ak., CA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

KADEK MEINAWATI (1807531013) / 01

NI KADEK DARMITI (1807531019) / 05

NI MADE WILANTARI (1807531020) / 06

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
TELAAH ARTIKEL (ARTIKEL REVIEW) 1
Judul : Tax Evasion, Political/Public Corruption And Increased Taxation:
Evidence From Zimbabwe
Nama Jurnal : Journal of Financial Crime
Vol/Hal : -
Tahun : -
Penulis : Ophias Kurauone and Yusheng Kong, Stephen Mago, Huaping Sun,
Takuriramunashe Famba and Simbarashe Muzamhindo

1. Latar Belakang Masalah


Isu Teoritis: Keberadaan UKM sangat berperan bagi perekonomian negara, UKM
memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
berkelanjutan ekonomi ( Ariyo, 2008 ) khususnya dalam menyumbang PDM (Reserve
Bank of Zimbabwe, 2017). Kemudian pada wirausaha informal cenderung tidak patuh
terhadap kode pajak atau membelanjakan sumber daya untuk mengurangi pengeluaran
fiskal sementara wirausaha formal sebaliknya (Lopez, 2017)
Isu Praktis: Zimbabwe mengalami kerugian sebesar US $ 12 miliar yang diakibatkan
oleh kegiatan korupsi yang mencakup penggelapan pajak dan kegiatan komersial ilegal
lainnya dalam kurun waktu tiga dekade terakhir.
2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara penggelapan pajak, korupsi
politik / publik dan peningkatan perpajakan di Usaha kecil dan menengah (UKM)
Zimbabwe
3. Landasan Teori dan Hipotesis Penelitian
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah definisi dari beberapa
variabel yang digunakan. Diantaranya peningkatan pajak dan korupsi publik / politik
dan penggelapan pajakyang menjadi acuan untuk melakukan penelitian. Adanya
peningkatan pajak diindikasikan tidak dilaporkan secara keseluruhan sehingga
menimbulkan adanya korupsi dalam perpajakan yang mengakibatkan penerimaan pajak
dan menghambat pembangunan ekonomi.
H1: Kenaikan tarif pajak juga cenderung meningkatkan penghindaran pajak karena
korupsi publik dan politik tingkat tinggi, kesalahan penyajian laporan keuangan dan
pasar gelap.

1
H2: Korupsi publik dan politik mengundang berbagai bentuk penggelapan pajak di
UKM saat perpajakan meningkat.
4. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan kombinasi data sekunder dari Dana Moneter Internasional,
Bank Dunia, Transparansi Internasional, ZIMRA, Kementerian Keuangan, Bank Sentral
Zimbabwe dan data primer yang diambil melalui survei deskriptif menggunakan
kuesioner dan wawancara. Kemudian, untuk uji validitas data digunakan validitas
metode Lawshe's (1975) untuk untuk mengukur validitas file instrumen atau alat
penilaian seperti yang direview oleh para ahli.
5. Pembahasan Hasil Penelitan
Berdasarkan analisis data yang dilakukan penelitian ini memperoleh hasil korupsi
publik / politik saat ini berkontribusi secara signifikan terhadap penggelapan pajak di
Zimbabwe setelah kenaikan pajak 2% oleh Pemerintah Zimbabwe pada 1 Oktober 2018
dan hasil ini konsisten dengan konseptual penulis dalam penelitian ini.
6. Pembahasan Artikel dan Kemungkinan Pengembangan
Bagian judul dari penelitian ini kurang mampu menjelaskan isi dari penelitian karena
hanya mencantumkan variabel tanpa mengaitkannya satu sama lain. Pada bagian
abstrak kata kunci yang digunakan terlalu banyak. Pada latar belakang cukup relevan
dengan kondisi sekarang karena korupsi dalam bidang perpajakan masih banyak
ditemui khususnya di Zimbabwe. Pada bagian landasan teori secara garis besar hanya
memaparkan definis variabel. Hipotesis penelitian ini sudah dipaparkan dengan sangat
jelas. Metode penelitian telah menjelaskan mengenai sumber data, pendekatan, sampel,
dan populasi dengan baik. Bagian diskusi dan kesimpulan telah menjelaskan
kesimpulan secara general dan keterbatasan dari penelitian. Kemungkinan
pengembangan untuk artikel ini adalah mengambil lokasi penelitian yang memiliki
tingkat korupsi perpajakan yang cukup tinggi.

TELAAH ARTIKEL (ARTIKEL REVIEW) 2

Judul : Coercive, Normative, and Mimetic Isomorphisms As Drivers of


Corporate Tax Disclosure. The Case Of The Tax Reconciliation
Nama Jurnal : Journal of Applied Accounting Research
Vol/Hal : Vol. 21 No. 1 / Hal. 90–105
2
Tahun : 2020
Penulis : Florence Depoers, Tiphaine Jérôme

1. Latar Belakang Masalah


Isu Teoritis:
Kvaal dan Nobes (2013) menunjukkan bahwa kerangka kelembagaan menjelaskan
perbedaan pengungkapan perusahaan antar negara. Hardeck dan Kirn (2016)
menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di tiga negara menganalisis kepatuhan
mereka terhadap Global Reporting Initiative yang menunjukkan bahwa tingkat
pengungkapan pajak secara keseluruhan cukup rendah dan bergantung pada ETR,
liputan media, dan sektornya.
Isu Praktis:
Audiens yang terus meluas termasuk warga negara, pemangku kepentingan, organisasi
non-pemerintah, politisi, dll. Sekarang tertarik pada perpajakan perusahaan (PwC,
2013). Adanya tuntutan dari publik kepada perusahaan terkait pengungkapan
rekonsiliasi fiskal (TR) terkait biaya pajak hipotetis mereka, biaya pajak efektif mereka,
dan perbedaan antara keduanya.
2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji tekanan institusional mana yang mempengaruhi
tingkat pengungkapan rekonsiliasi pajak perusahaan.
3. Landasan Teori dan Hipotesis Penelitian
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori neo-institusional yaitu
menempatkan organisasi dalam kerangka sosiopolitik dan menganggap pelaporan
perusahaan sebagai cara bagi manajer untuk membangun dan memelihara legitimasi
organisasi mereka. Pada penelitian ini, disarankan bahwa kebijakan pengungkapan
rekonsiliasi fiskal menjadi bagian dari praktik kelembagaan yang ditransmisikan ke
organisasi di lapangan melalui proses isomorfik (DiMaggio dan Powell, 1983).
H1: Tingkat pengungkapan TR berhubungan positif dengan kepemilikan Negara.
H2: Tingkat pengungkapan TR berhubungan positif dengan ukuran perusahaan audit.
H3: Tingkat pengungkapan TR berhubungan positif dengan tingkat pengungkapan
berlaku di kelompok referensi (industri).
4. Metode Penelitian

3
Studi ini mengacu pada pendekatan kearsipan empiris di mana tingkat pengungkapan
pertama-tama diukur dan kemudian dikaitkan dengan tekanan kelembagaan. Sampel
terdiri dari 120 perusahaan yang terdaftar di bursa efek Paris (SBF 120) dengan periode
2013-2015. Sampel akhir terdiri dari 248 observasi tahun perusahaan. Pengujian yang
dilakukan menggunakan analisis regresi. Peneliti melakukan dua tes sensitivitas yaitu
regresi dengan data non-winorized dan 5 persen winorized. Tes kedua yaitu menghapus
pengamatan yang memiliki ETR positif karena beban pajak negatif dan pendapatan
sebelum pajak negatif.
5. Pembahasan Hasil Penelitan
Berdasarkan analisis data yang dilakukan penelitian ini memperoleh hasil sebagai
berikut: H1 berfokus pada tekanan institusional koersif melalui kehadiran Negara
Prancis di perusahaan ekuitas menghasilkan koefisien yang positif dan signifikan.
Terkait H2, koefisien ukuran perusahaan audit tidak signifikan yang artinya keberadaan
KAP besar tidak mempengaruhi kelengkapan TR. Mengenai H3, koefisien positif dan
signifikan pada Ind_Compl hal tersebut berati pengungkapan TR sangat dipengaruhi
dan dimodelkan oleh industri tempat mereka berada.
6. Pembahasan Artikel dan Kemungkinan Pengembangan
Judul dari penelitian ini baik karena telah konsisten dengan isi dari artikel. Kemudian,
pada bagian abstrak sudah cukup baik namun kurang menjelaskan latar belakang
penelitian. Pada latar belakang terlalu sulit untuk mencari poin dari tiap isu
dikarenakan banyak penelitian terdahulu yang dipaparkan. Kebaruan dari penelitian ini
tidak dijelaskan. Pada bagian landasan teori telah dijelaskan dengan baik terlihat pada
penjelasan mengenai teori neo-institusional. Hipotesis penelitian ini sudah dipaparkan
dengan sangat jelas. Artikel ini telah mampu menjelaskan pengukuran dari setiap
variabel yang digunakan. Metode penelitian telah menjelaskan mengenai sumber data,
pendekatan, sampel, dan populasi dengan baik namun untuk beberapa hasil dalam tabel
masih sulit untuk dipahami. Bagian diskusi dan kesimpulan telah menjelaskan
kesimpulan secara general dan saran terkait hasil penelitian, namun kurang memberikan
saran untuk penelitian selanjutnya. Kemudian pada bagian Daftar Pustaka telah
menampilkan daftar rujukan dari berbagai sumber untuk mendukung penelitian tersebut
dan telah diurutkan secara alphabet. Kemungkinan pengembangan untuk artikel ini
adalah dengan mengembangkan lokasi penelitian di Indonesia dengan sumber data
perusahaan yang terdaftar di BEI. Selain itu dapat pula dengan menambahkan fenomena
4
seperti COVID 19 mengenai pengaruhnya terhadap pengungkapan pajak perusahaan
untuk melakukan rekonsiliasi fiskal dan periode yang digunakan disesuaikan dengan
tahun saat ini.

TELAAH ARTIKEL (ARTIKEL REVIEW) 3

Judul : Pengaruh Penerapan Pajak Daerah, Retribusi Daerah Dan Dana Bagi
Hasil Terhadap Kemandirian Keuangan Daerah di Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Eks Karesidenan
Pekalongan pada Tahun 2013 – 2017
Nama Jurnal : Permana
Vol/Hal : Vol. 9 No. 2/ Hal 34-49
Tahun : 2018
Penulis : Balqis, Sri Murdiati, dan Amirah

1. Latar Belakang Masalah


Isu Teoritis: Pendapatan Asli Daerah yang besar tidak menjamin tingkat kemiskinan
yang rendah pada suatu daerah.
Isu Praktis: Menurut BPS pada tahun 2010, 2011, dan 2012 menjelaskan bahwa
kabupaten termiskin di Karesiden Pekalongan adalah kabupaten Brebes, Pemalang,
Pekalongan, Batang, Tegal, kota Tegal dan kota Pekalongan. Hal ini mencerminkan
masih tergantungnya pemerintah daerah terhadap bantuan dana dari pemerintah pusat
atau dalam pelaksanaan otonomi daerah tidak diiringi dengan mandirinya keuangan
suatu daerah tersebut.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan sistem pajak
daerah, retribusi daerah, dan dana bagi hasil secara simultan maupun secara parsial
berpengaruh terhadap kemandirian keuangan daerah.
3. Landasan Teori dan Hipotesis Penelitian
Landasan teori yang berkaitan erat dengan variabel yang diteliti dalam penelitian ini
adalah penejelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu kemandirian keuangan daerah, penerapan pajak daerah, retribusi daerah, dan dana
bagi hasil (Ditemukan pada bagian metode penelitian).

5
Hipotesis dari penelitian ini, yaitu: H1: Diduga terdapat pengaruh secara simultan antara
variabel penerapan pajak daerah, retribusi daerah dan dana bagi hasil terhadap
kemandirian keuangan daerah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset
Daerah eks Karesidenan Pekalongan (DPPKAD) pada tahun 2013-2017. H₂: Diduga
terdapat pengaruh secara parsial antara variabel penerapan pajak daerah terhadap
kemandirian keuangan daerah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset
Daerah eks Karesidenan Pekalongan (DPPKAD) pada tahun 2013-2017. H₃: Diduga
terdapat pengaruh secara parsial antara variabel retribusi daerah terhadap kemandirian
keuangan darah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah eks
karesidenan Pekalongan (DPPKAD) pada tahun 2013-2017. H₄: Diduga terdapat
pengaruh secara parsial antara variabel dana bagi hasil terhadap kemandirian keuangan
daerah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah eks karesidenan
Pekalongan (DPPKAD) pada tahun 2013–2017.
4. Metode Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah Daerah Eks Karesidenan Pekalongan
dengan sampel yang digunakan adalah 7 Kabupaten/Kota karesidenan Pekalongan yang
diambil dengan menggunakan sampling jenuh. Semua variabel yang digunakan dalam
penelitian ini diukur dengan rasio. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder berupa data pajak daerah, retribusi daerah, dana bagi hasil dan
rasio kemandirian keuangan daerah yang diperoleh dari Dinas Pendapatan. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda.
5. Pembahasan Hasil Penelitan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
penerapan pajak daerah, retribusi daerah dan dana bagi hasil terhadap kemandirian
keuangan daerah. 2) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan penerapan pajak
daerah terhadap kemandirian keuangan daerah. 3) Terdapat pengaruh yang positif dan
tidak signifikan retribusi terhadap kemandirian keuangan daerah. 4) Terdapat pengaruh
yang negatif dan signifikan dana bagi hasil terhadap kemandirian keuangan.
6. Pembahasan Artikel dan Kemungkinan Pengembangan
Judul dari penelitian ini baik karena telah konsisten dengan isi dari artikel, namun
kurang tepat karena menggunakan kata “terhadap” dalam judul yang seharusnya
memakai kata “pada”. Kemudian, pada bagian abstrak terdapat kelemahan seperti
6
menyebutkan hasil SPSS yang sebenarnya hasil SPSS tersebut tidak perlu disebutkan,
serta di bagian abstrak tidak dicantumkan abstrak yang berbahasa Indonesia.
Selanjutnya, pada latar belakang sudah menyajikan isu dengan baik, namun belum
menyajikan kebaruan dari penelitian tersebut. Pada latar belakang dikatakan uraian
tentang motivasi penelitian sebagai alasan untuk mengambil judul penelitian tersebut,
hal tersebut seharusnya tidak disampaikan pada latar belakang. Kemudian, pada bagian
landasan teori penjelasan dari masing-masing variabel tidak disebutkan dan hanya
disajikan di metode penelitian. Pada landasan teori belum disajikan grand theory yang
digunakan. Selanjutnya, pada bagian metode penelitian sudah mampu menjelaskan
populasi, sampel, teknik pemilihan sampel, variabel, definisi operasional variabel,
pengukuran variabel, sumber data, serta teknik analisis data dengan baik. Pada bagian
hasil penelitian dan pembahasan sudah dijelaskan dengan baik karena bukan hanya
menyebut hasil statistik tetapi sudah diinterpretasikan lebih lanjut maksud dari hasil
statistik tersebut. Selain itu, terdapat pula kelemahnnya yaitu tabel-tabel hasil uji
sebagai besar langsung meng-copy dari SPSS sehingga penulisan desimalnya masih
banyak yang salah. Selanjutnya, pada bagian simpulan sudah baik dengan didukung
adanya saran-saran. Kemudian, pada bagian daftar pustaka, terkait penulisannya
sudah disajikan konsisten serta sudah sesuai dengan urutan alfabet, namun sebagian
besar sumber rujukan berasal dari jurnal nasional saja. Terakhir, dari segi penulisan
secara keseluruhan masih terdapat kata-kata yang penulisannya salah, seperti kata
predictor (seharusnya dicetak miring), menjadi (ditulis menjasi), antecendent
(seharusnya dicetak miring), variance (seharusnya dicetak miring).
Kemungkinan pengembangan dari penelitian ini adalah dengan menambah variabel
independen seperti variabel Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, serta Dana
Alokasi Khusus. Kemudian pengembangan lainnya bisa dengan menambahkan grand
theory yaitu menggunakan stakeholder theory. Teori tersebut menjelaskan pemerintah
selaku pemegang kekuasaan dalam roda pemerintahan harus menekankan aspek
kepentingan rakyat sebagai stakeholder. Penjelasan tersebut mampu menjelaskan
variabel yang digunakan dalam penelitian ini sehingga teori ini sangat cocok digunakan.
Pengembangan lainnya bisa juga dengan menambah jumlah sampel penelitian.

Anda mungkin juga menyukai