1. Kimia Farmasi adalah segala bentuk kajian yang berkaitan dengan sifat fisika
maupun kimia senyawa-senyawa yang digunakan dalam dunia pengobatan modern.
Besaran utama yang pertama harus diketahui dalam mempelajari sifat fisika-kimia
suatu senyawa yaitu :
a. Jenis ikatan c. Titik didih
b. Massa Jenis d. Berat molekul e. Entalpi reaksi
3. Efek dari obat-obatan golongan NSAID (non steroidal anti inflammatory drugs)
bekerja atas dasar :
a. Memicu pelepasan fibrinogen
b. Menstimulasi terbentuknya immunoregulator
c. Mengambat kerja enzim siklo oksigenase
d. Memicu pembentukan serotonin
e. Menghambat terjadinya reaksi peradangan
4. Bagian yang paling menentukan dalam efikasi suatu senyawa obat adalah :
a. Jumlah kandungan zat aktif
b. Komposisi antara zat aktif dan ajuvan
1
c, Stereokimia (benuk molekul) zat aktif
d. Efektifitas ikatan obat-reseptor
e. Gugus aktif yang berikatan spesifik dengan reseptornya
6. Asam salisilat dan derivatnya dapat berefek mengiritasi lambung karena memiliki
gugus karboksilat pada cincin benzennya. Bagian yang diukurkan kadarnya dalam
penetapan kadar asam salisilat adalah :
a. Inti benzena c. Gugus karboksilat
b. Jumlah proton bebasnya d. Seluruh senyawa e. Gugus amina
7. Modifikasi struktur molekul suatu senyawa obat antara lain dimaksudkan untuk
meningkatkan ...... dalam tubuh.
a. Ekskresinya c. Distribusinya
b. Absorbsinya d. a dan b e. b dan c
9. Gugur alkil, disimbolkan R, (rumus empiris CnH2n+1), memiliki sifat hirofobik dan
seringkali menentukan dalam efektivitas suatu senyawa obat. Jika gugus R dioksidasi
2
menjadi gugus karboksilat (-COOH) akan mengubah sifatnya menjadi hidrofil.
Dampaknya terhadap daya absorbsinya melewati membran menjadi :
a. Meningkat c. Tetap
b. Menurun d. Mudah e. Sulit
10. Proses pembuatan senyawa obat yang berasal dari "hasil antara"nya atau dari obat
yang sudah ada, disebut proses :
a. Biosintesis c. Fermentasi
b. Semisintesis d. Isolasi e. Sintesis murni
11. Aktifitas obat yang memiliki struktur molekul spesifik ditentukan oleh :
a. Kelarutan obat c. Koefisien partisi
b. Tegangan permukaan d. Ikatan obat dengan reseptor
e. Viskositas larutan obat
12. Berikut ini yang merupakan contoh obat yang berstruktur tidak spesifik adalah :
a. Morfin (analgetika) c. Asetazolamid (diuretika)
b. Difenhiramin (antialergi) d. Kloroform (anestetika)
e. Salbutamol (beta-adrenergik)
14. Alkil atau R merupakan komponen penting dalam senyawa obat yang berpengaruh
terhadap sifat lipofilitasnya sehingga otomatis berperan penting dalam absorbsi molekul
obat ke dalam tubuh. Salah satu proses metabolisme obat di dalam tubuh adalah
"dealkilasi" yang merupakan reaksi metabolisme fase I yang terjadi di organ :
3
a. Lambung c. Hepar
b. Ginjal d. Duodenum e. Paru-paru
15. Merefer kepada soal no. 25 maka tujuan proses "dealkilasi" adalah agar :
a. Membentuk substrat untuk fase II c. Detoksifikasi
b. Mudah diekskresikan d. Hidrofobik e. Semua salah
17. Senyawa salisilat dan derivatnya berisiko menimbulkan hepatotoksik dan iritasi
dinding lambung. Gugus yang menjadi tertuduh dalam kerusakan dinding lambung
adalah gugus karboksilat yang bersifat asam, sedangkan risiko hepatotoksiknya
disebabkan oleh adanya reaksi :
a. Pembentukan garam di organ hati
b. Metabolisme fase I (reaksi lisis)
c. Metabolisme fase II (reaksi konjugasi)
d. Enzimatik di saluran pencernaan
e. Inhibisi kerja COX 2 (enzim siklooksigenase 2)
18. Senyawa yang dapat menekan sistem syaraf pusat secara selektif dan digunakan
untuk mengatasi nyeri hebat disebut golongan :
a. Analgetika-antipiretika c. Analgetika non narkotika
b. Analgetika narkotika d. Analgetika-antti inflamasi
e. NSAID
4
a. Reaksi metilasi (penambahan metil) pada gugus fenolnya
b. Penjenuhan ikatan rangkap pada posisi atom C-7 dan C-8
c. Penutupan gugus alkohol (-OH) nya
d. Pengubahan gugus -OH pada posisi atom C-6
e. Tidak ada yang benar
20. Berikut ini adalah bagian dari struktur kimia derivat morfin yang paling penting bagi
aktifitas/efek analgesiknya, adalah :
a. Cincin B c. Cincin B, C dan D
b. Cincin B dan C d. Cincin E e. Cincin A
21. Modifikasi struktur senyawa derivat morfin yang dapat meningkatkan aktifitas
analgesiknya adalah :
a. Pemutusan jembatan eter pada posisi atom C-4 dan C-5
b. Adanya substansi pada cincin aromatik
c. Substitusi gugus -OH dengan halogen (F, CL, Br, I)
d. Pembukaan/pemutusan cincin piperidin
e. Pemutusan cincin B
5
22. Asetaminofen (Parasetamol) merupakan analgetika non steroid (juga non
narkotika) yang merupakan derivat dari :
a. Anilin dan p-aminofenol c. Asam salisilat
b. 5-Pirazolon d. Asam N-antranilat
e. Asam propionat
23. Modifikasi struktur molekul pada analgetika derivat asam salisilat yang TIDAK
membuat aktifitas analgesiknya meningkat adalah jika :
a. Substitusi pada gugus -OH
b. Substitusi pada gugus hidroksil dan karboksil (-COO-)
c. Menambahkan gugus -OH pada cincin aromatiknya
d. Mengubah gugus hidroksil (-OH) menjadi ester (-COOR)
e. Melarutkannya dalam pH basa
25. Analgetika berikut ini yang tidak bekerja dengan mekanisme penghambatan
pelepasan senyawa serotonin maupun prostaglandin adalah :
a. Asam mefenamat c. Metampiron
c. Fenilbutazon d. Kodein e. Naproxen
26. Pada proses penetapan kadar asam salisilat maupun asam benzoat dengan
menggunakan titran NaOH 1 N merupakan metode analisis kimia kuantitatif dimana
kadar zat terperiksa ditentukan oleh :
a. Reaksi netralisasi terbentuknya air
b. Pembentukan garam natrium salisilat
c. Perubahan warna indikator PP menjadi merah muda
d. Jumlah volume titran yang digunakan
6
e.Kadar asam yang digunakan
30. Pembuatan kurva kalibrasi pada metode analisis spektrofotometri berguna untuk :
a. Membuat acuan standar yang akan digunakan dalam penetapan kadar
b. Sebagai pengganti kurva standar
c. Menjadi sarana bantu pembanding hasil pengukuran
d. Mengoreksi hasil pengukuran dan menetapkan standar deviasi
e. Patokan nilai pengukuran yang harus diperoleh
7
31. Metode Argentometri adalah metode yang digunakan untuk menetapkan kadar
halida (biasanya untuk menetapkan kadar klorida). Titik akhir titrasi ditentukan dengan
adanya :
a. Perubahan warna c. Endapan putih
b. Perbedaan potensi d. Terbentuknya air e. Uap
33. Absorbsi obat dipengaruhi oleh beberapa faktor di bawah ini, kecuali :
a. Bentuk sediaan farmasi akan mempengaruhi absorbsi obat yang mengandung
zat aktif yang sama
b. Ukuran partikel mempengaruhi kelarutan , semakin kecil ukuran partikel maka
kelarutan akan semakin berkurang
c. Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan obat akan mempengaruhi
penghancuran dan berakibat pada absorbsi obat
d. Umumnya hanya molekul obat yang dalam bentuk yang tidak terurai yang
dapat diabsorbsi oleh tubuh
e. Tidak ada jawaban yang benar
34. Semakin panjang rantai samping atom hidrokarbon (gugus alkil), maka senyawa
tersebut bersifat..
a. Meningkatkan kelarutannya dalam air
b. Menurunkan kadar obat bebasnya di dalam plasma sehingga efek
farmakologis akan menurun
8
c. Masa kerja obat (durasi) menjadi lebih singkat
d. Menurunkan titik didih
e. Tidak ada jawaban yang benar
35. Berikut ini merupakan tujuan dari modifikasi struktur senyawa obat, kecuali...
a. Mendapatkan obat dengan efek lebih poten
b. Mendapatkan obat dengan ESO minimal
c. Mendapatkan obat dengan spektrum lebih spesifik
d. Mendapatkan obat dengan aktivitas baru
e. Mendapatkan obat dengan t1/2 lebih singkat
36. Hal yang terjadi pada fase farmakodinamik pada proses aksi obat adalah...
a. Interaksi obat dengan reseptor dalam jaringan target
b. Disintegrasi bentuk sediaan
c. Disolusi senyawa aktif
d. Absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi
e. Optimasi ketersediaan biologis
37. Aktivitas biologi obat ditentukan oleh suatu fase yang berperan
dalam menjaga ketersediaan obat untuk dapat diabsorbsi. Fase apakah yang
dimaksud?
a. Fase farmasetik
b. Fase farmakokinetik
c. Fase farmakodinamik
d. Fase praklinik
e. Fase klinik
38. Aktivitas biologi obat ditentukan oleh suatu fase yang berperan dalam menjaga
ketersediaan obat untuk dapat mencapai jaringan target atau reseptor. Fase apakah
yang dimaksud ?
a. Fase farmasetik
9
b. Fase farmakokinetik
c. Fase farmakodinamik
d. Fase pra klinik e. Fase klinik
39. Aktivitas biologi obat ditentukan oleh suatu fase yang berperan dalam timbulnya
respon biologis obat. Fase apakah yang dimaksud?
a. Fase farmasetik
b. Fase farmakokinetik
c. Fase farmakodinamik
d. Fase praklinik
e. Fase klinik
40. Suatu obat dapat menimbulkan respon biologis apabila terjadi interaksi antara
obat dengan reseptor. Pada fase apa peristiwa tersebut terjadi?
a. Fase farmasetik
b. Fase farmakokinetik
c. Fase farmakodinamik
d. Fase praklinik
e. Fase klinik
41. Absorbsi obat di dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor apakah
yang menentukan luas permukaan yang bersinggungan dengan pelarut?
a. Ukuran partikel
b. Derajat ionisasi
c. Sekresi cairan lambung
d. Derajat keasaman
e. Eksipien obat
42. Derajat ionisasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi absorbsi obat. Obat
bersifat apakah yang di dalam lambung akan terdapat dalam bentuk tidak
10
terionisasi sehingga mudah larut dalam lemak dan mudah menembus membran
lambung?
a. Basa lemah
b. Asam lemah
c. Basa kuat
d. Asam kuat
e. Netral
43. Derajat ionisasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi absorbsi obat. Obat
bersifat apa didalam lambung sehingga sebagian besar sukar menembus membran
lambung ?
a. Basa lemah
b. Asam lemah
c. Basa kuat
d. Asam kuat
e. Netral
44. Terdapat 2 hal penting pada interaksi antara obat dengan reseptor, yaitu...
a. Jenis obat dan jenis reseptor
b. Distribusi muatan elektronik dan bentuk konformasi obat-reseptor
c. Sifat fisika dan sifat kimia obat
d. Derajat ionisasi dan koefisien partisi obat
e. Ukuran molekul obat reseptor dan jumlah donor elektron
45. Pada tahapan reaksi metabolisme obat terdapat 2 fase, yaitu reaksi fase I dan fase
II. Berdasarkan kelarutannya, obat yang bersifat apakah yang akan langsung masuk ke
dalam fase II?
a. Lipofil
b. Hidrofil
c. Sangat lipofil
d. Sangat hidrofil
11
e. Kurang lipofil
46. Pada tahapan reaksi metabolisme obat terdapat 2 fase, yaitu reaksi fase I dan fase
II. Berdasarkan kelarutannya, obat yang bersifat apakah yang akan masuk ke dalam
fase I ?
a. Lipofil
b. Hidrofil
c. Sangat lipofil
d. Sangat hidrofil
e. Kurang lipofil
47. Pada tahapan reaksi metabolisme obat terdapat 2 fase, yaitu reaksi fase I dan fase
II. Reaksi apakah yang terjadi pada fase I?
a. Oksidasi, reduksi dan hidrolisis
b. Oksidasi, metilasi dan halogenasi
c. Metilasi, halogenasi dan asetilasi
d. Konjugasi, metilasi dan asetilasi
e. Konjugasi, asetilasi dan hidrolisis
48 Pada tahapan reaksi metabolisme obat terdapat 2 fase, yaitu reaksi fase I dan fase
II. Reaksi apakah yang terjadi pada fase II?
a. Oksidasi, reduksi dan hidrolisis
b. Oksidasi, metilasi dan halogenasi
c. Metilasi, halogenasi dan asetilasi
d. Konjugasi, metilasi dan asetilasi
e. Konjugasi, asetilasi dan hidrolisis
49. Tujuan metabolisme obat adalah mengubah obat menjadi metabolit tidak aktif dan
tidak toksik. obat yang bersifat apakah yang dapat diekskresikan dari tubuh?
a. Larut dalam air
b. Sukar larut dalam air
12
c. Larut dalam lemak
d. Sangat larut dalam lemak e. Kurang larut dalam air
50 Organ berikut ini yang bukan merupakan tempat metabolisme obat adalah...
a. Hati
b. Ginjal
c. Paru
d. Usus
e. Kulit
------------------------------------------------------END---------------------------------------------------
13