Anda di halaman 1dari 13

SOAL UJIAN KIMIA FARMASI-I

UNTUK MAHASISWA AKFAR HANG TUAH JAKARTA


TANGGAL 29 April 2021

Petunjuk : Hanya ada satu opsi jawaban yang benar

1. Kimia Farmasi adalah segala bentuk kajian yang berkaitan dengan sifat fisika
maupun kimia senyawa-senyawa yang digunakan dalam dunia pengobatan modern.
Besaran utama yang pertama harus diketahui dalam mempelajari sifat fisika-kimia
suatu senyawa yaitu :
a. Jenis ikatan c. Titik didih
b. Massa Jenis d. Berat molekul e. Entalpi reaksi

2. Stabilitas fisika suatu obat antara lain dimaknai sebagai :


a. Ketahanannya terhadap adanya sedikit perubahan suhu lingkungan
b. Ketahanannya terhadap adanya perubahan besar dari suhu lingkungan
c. Ketahanannya terhadap penurunan tekanan atmosfer
d. Tidak hancur selama proses metabolisme dalam tubuh
e. Mampu mencapai pembuluh darah dalam keadaan utuh ketika digunakan

3. Efek dari obat-obatan golongan NSAID (non steroidal anti inflammatory drugs)
bekerja atas dasar :
a. Memicu pelepasan fibrinogen
b. Menstimulasi terbentuknya immunoregulator
c. Mengambat kerja enzim siklo oksigenase
d. Memicu pembentukan serotonin
e. Menghambat terjadinya reaksi peradangan

4. Bagian yang paling menentukan dalam efikasi suatu senyawa obat adalah :
a. Jumlah kandungan zat aktif
b. Komposisi antara zat aktif dan ajuvan

1
c, Stereokimia (benuk molekul) zat aktif
d. Efektifitas ikatan obat-reseptor
e. Gugus aktif yang berikatan spesifik dengan reseptornya

5. Senyawa-senyawa obat yang merangsang SSP lebih disukai jika bersifat


asam/basa lemah karena dengan demikian memiliki derajat ionisasi yang rendah,
sehingga diharapkan :
a. Tidak terurai oleh asam lambung
b. Tidak dimetabolisme di organ hepar
c. Mampu melewati sawar darah-otak
d, Mudah dieksresikan lewat ginjal
e. Aktivitasnya konstan saat berikatan dengan reseptor saraf

6. Asam salisilat dan derivatnya dapat berefek mengiritasi lambung karena memiliki
gugus karboksilat pada cincin benzennya. Bagian yang diukurkan kadarnya dalam
penetapan kadar asam salisilat adalah :
a. Inti benzena c. Gugus karboksilat
b. Jumlah proton bebasnya d. Seluruh senyawa e. Gugus amina

7. Modifikasi struktur molekul suatu senyawa obat antara lain dimaksudkan untuk
meningkatkan ...... dalam tubuh.
a. Ekskresinya c. Distribusinya
b. Absorbsinya d. a dan b e. b dan c

8. Ekskresi hasil metabolisme obat dalam tubuh dipermudah jika metabolit


sekundernya bersifat :
a. Asam lemah c. Polar
b. Hidrofob d. Lipofil e. Basa lemah

9. Gugur alkil, disimbolkan R, (rumus empiris CnH2n+1), memiliki sifat hirofobik dan
seringkali menentukan dalam efektivitas suatu senyawa obat. Jika gugus R dioksidasi

2
menjadi gugus karboksilat (-COOH) akan mengubah sifatnya menjadi hidrofil.
Dampaknya terhadap daya absorbsinya melewati membran menjadi :
a. Meningkat c. Tetap
b. Menurun d. Mudah e. Sulit

10. Proses pembuatan senyawa obat yang berasal dari "hasil antara"nya atau dari obat
yang sudah ada, disebut proses :
a. Biosintesis c. Fermentasi
b. Semisintesis d. Isolasi e. Sintesis murni

11. Aktifitas obat yang memiliki struktur molekul spesifik ditentukan oleh :
a. Kelarutan obat c. Koefisien partisi
b. Tegangan permukaan d. Ikatan obat dengan reseptor
e. Viskositas larutan obat

12. Berikut ini yang merupakan contoh obat yang berstruktur tidak spesifik adalah :
a. Morfin (analgetika) c. Asetazolamid (diuretika)
b. Difenhiramin (antialergi) d. Kloroform (anestetika)
e. Salbutamol (beta-adrenergik)

13. Tujuan dari modifikasi struktur suatu senyawa obat adalah :


a. Memperbesar aktifitas biologisnya
b. Selektifitas pemilihan obat meningkat
c. Toksisitas obat lebih kecil
d. Poin a, b, c di atas benar
e. Poin a dan b di atas benar

14. Alkil atau R merupakan komponen penting dalam senyawa obat yang berpengaruh
terhadap sifat lipofilitasnya sehingga otomatis berperan penting dalam absorbsi molekul
obat ke dalam tubuh. Salah satu proses metabolisme obat di dalam tubuh adalah
"dealkilasi" yang merupakan reaksi metabolisme fase I yang terjadi di organ :

3
a. Lambung c. Hepar
b. Ginjal d. Duodenum e. Paru-paru

15. Merefer kepada soal no. 25 maka tujuan proses "dealkilasi" adalah agar :
a. Membentuk substrat untuk fase II c. Detoksifikasi
b. Mudah diekskresikan d. Hidrofobik e. Semua salah

16. Reaksi glukuronidasi pada metabolisme fase II adalah pembentukan konjugasi


metabolit obat dengan asam glukuronat dan selanjutkan dapat dieksresikan melalui air
seni. Maka konjugat tersebut pasti bersifat :
a. Asam lemah c. Basa lemah
b. Lipofil d. Hidrofil e. Nukleofil

17. Senyawa salisilat dan derivatnya berisiko menimbulkan hepatotoksik dan iritasi
dinding lambung. Gugus yang menjadi tertuduh dalam kerusakan dinding lambung
adalah gugus karboksilat yang bersifat asam, sedangkan risiko hepatotoksiknya
disebabkan oleh adanya reaksi :
a. Pembentukan garam di organ hati
b. Metabolisme fase I (reaksi lisis)
c. Metabolisme fase II (reaksi konjugasi)
d. Enzimatik di saluran pencernaan
e. Inhibisi kerja COX 2 (enzim siklooksigenase 2)

18. Senyawa yang dapat menekan sistem syaraf pusat secara selektif dan digunakan
untuk mengatasi nyeri hebat disebut golongan :
a. Analgetika-antipiretika c. Analgetika non narkotika
b. Analgetika narkotika d. Analgetika-antti inflamasi
e. NSAID

19 Modifikasi terhadap senyawa turunan morfin yang berdampak pada penurunan


aktivitas analgesiknya adalah :

4
a. Reaksi metilasi (penambahan metil) pada gugus fenolnya
b. Penjenuhan ikatan rangkap pada posisi atom C-7 dan C-8
c. Penutupan gugus alkohol (-OH) nya
d. Pengubahan gugus -OH pada posisi atom C-6
e. Tidak ada yang benar

20. Berikut ini adalah bagian dari struktur kimia derivat morfin yang paling penting bagi
aktifitas/efek analgesiknya, adalah :
a. Cincin B c. Cincin B, C dan D
b. Cincin B dan C d. Cincin E e. Cincin A

21. Modifikasi struktur senyawa derivat morfin yang dapat meningkatkan aktifitas
analgesiknya adalah :
a. Pemutusan jembatan eter pada posisi atom C-4 dan C-5
b. Adanya substansi pada cincin aromatik
c. Substitusi gugus -OH dengan halogen (F, CL, Br, I)
d. Pembukaan/pemutusan cincin piperidin
e. Pemutusan cincin B

5
22. Asetaminofen (Parasetamol) merupakan analgetika non steroid (juga non
narkotika) yang merupakan derivat dari :
a. Anilin dan p-aminofenol c. Asam salisilat
b. 5-Pirazolon d. Asam N-antranilat
e. Asam propionat

23. Modifikasi struktur molekul pada analgetika derivat asam salisilat yang TIDAK
membuat aktifitas analgesiknya meningkat adalah jika :
a. Substitusi pada gugus -OH
b. Substitusi pada gugus hidroksil dan karboksil (-COO-)
c. Menambahkan gugus -OH pada cincin aromatiknya
d. Mengubah gugus hidroksil (-OH) menjadi ester (-COOR)
e. Melarutkannya dalam pH basa

24. Asetosal (aspirin) adalah analgetika derivatif dari :


a. Anilin dan p-aminofenol c. Asam salisilat
b. 5-pirazolon d. Asam N-antranilat
e. Asam propionat

25. Analgetika berikut ini yang tidak bekerja dengan mekanisme penghambatan
pelepasan senyawa serotonin maupun prostaglandin adalah :
a. Asam mefenamat c. Metampiron
c. Fenilbutazon d. Kodein e. Naproxen

26. Pada proses penetapan kadar asam salisilat maupun asam benzoat dengan
menggunakan titran NaOH 1 N merupakan metode analisis kimia kuantitatif dimana
kadar zat terperiksa ditentukan oleh :
a. Reaksi netralisasi terbentuknya air
b. Pembentukan garam natrium salisilat
c. Perubahan warna indikator PP menjadi merah muda
d. Jumlah volume titran yang digunakan

6
e.Kadar asam yang digunakan

27. Kromatografi merupakan metode analisis yang memiliki prinsip kerja :


a. Perbedaan kekuatan ikatan kimia antar sampel dengan solute tertentu
b. Perbedaan kekuatan ikatan kimia antara solute dengan solvent
c. Adanya retensi yang khas suatu atom atau molekul dalam solute tertentu
d. Perbedaan waktu retensi antar komponen dalam sampel uji
e. Panjang gelombang yang berbeda-beda

28. Akurasi hasil pemeriksaan dimaknai sebagai :


a. Setiap pengulangan pemeriksaan menghasilkan nilai yang serupa
b. Data hasil pemeriksaan mendekati nilai sebenarnya
c. Nilai rata-rata hasil pemeriksaan sama dengan nilai median seluruh data
d. Mudah dikerjakan dengan hasil yang sama persis
e. Metode yang tepat

29. Ketelitian atau presisi suatu metode analisis dicirikan oleh :


a. Setiap pengulangan pemeriksaan menghasilkan nilai yang serupa
b. Data hasil pemeriksaan mendekati nilai sebenarnya
c. Nilai rata-rata hasil pemeriksaan sama dengan nilai median seluruh data
d. Mudah dikerjakan dengan hasil yang sama persis
e. Metode yang tepat

30. Pembuatan kurva kalibrasi pada metode analisis spektrofotometri berguna untuk :
a. Membuat acuan standar yang akan digunakan dalam penetapan kadar
b. Sebagai pengganti kurva standar
c. Menjadi sarana bantu pembanding hasil pengukuran
d. Mengoreksi hasil pengukuran dan menetapkan standar deviasi
e. Patokan nilai pengukuran yang harus diperoleh

7
31. Metode Argentometri adalah metode yang digunakan untuk menetapkan kadar
halida (biasanya untuk menetapkan kadar klorida). Titik akhir titrasi ditentukan dengan
adanya :
a. Perubahan warna c. Endapan putih
b. Perbedaan potensi d. Terbentuknya air e. Uap

32. Berdasarkan aktivitas farmakologinya, obat dibedakan menjadi golongan obat-


obat berstruktur spesifik dan obat-obat berstruktur tidak spesifik. Berikut ini hal pokok
yang merupakan karakteristik obat berstruktur spesifik :
a. Efek sama jika aktivitas termodinamika sama walau struktur berbeda
b. Memiliki struktur dasar yang bertanggung jawab terhadap aktivitas biologis
c. Dosis yang diperlukan sangat besar
d. Perubahan struktur yang tidak menyebabkan perubahan aktivitas
e. Tidak ada jawaban yang benar

33. Absorbsi obat dipengaruhi oleh beberapa faktor di bawah ini, kecuali :
a. Bentuk sediaan farmasi akan mempengaruhi absorbsi obat yang mengandung
zat aktif yang sama
b. Ukuran partikel mempengaruhi kelarutan , semakin kecil ukuran partikel maka
kelarutan akan semakin berkurang
c. Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan obat akan mempengaruhi
penghancuran dan berakibat pada absorbsi obat
d. Umumnya hanya molekul obat yang dalam bentuk yang tidak terurai yang
dapat diabsorbsi oleh tubuh
e. Tidak ada jawaban yang benar

34. Semakin panjang rantai samping atom hidrokarbon (gugus alkil), maka senyawa
tersebut bersifat..
a. Meningkatkan kelarutannya dalam air
b. Menurunkan kadar obat bebasnya di dalam plasma sehingga efek
farmakologis akan menurun

8
c. Masa kerja obat (durasi) menjadi lebih singkat
d. Menurunkan titik didih
e. Tidak ada jawaban yang benar

35. Berikut ini merupakan tujuan dari modifikasi struktur senyawa obat, kecuali...
a. Mendapatkan obat dengan efek lebih poten
b. Mendapatkan obat dengan ESO minimal
c. Mendapatkan obat dengan spektrum lebih spesifik
d. Mendapatkan obat dengan aktivitas baru
e. Mendapatkan obat dengan t1/2 lebih singkat

36. Hal yang terjadi pada fase farmakodinamik pada proses aksi obat adalah...
a. Interaksi obat dengan reseptor dalam jaringan target
b. Disintegrasi bentuk sediaan
c. Disolusi senyawa aktif
d. Absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi
e. Optimasi ketersediaan biologis

37. Aktivitas biologi obat ditentukan oleh suatu fase yang berperan
dalam menjaga ketersediaan obat untuk dapat diabsorbsi. Fase apakah yang
dimaksud?
a. Fase farmasetik
b. Fase farmakokinetik
c. Fase farmakodinamik
d. Fase praklinik
e. Fase klinik

38. Aktivitas biologi obat ditentukan oleh suatu fase yang berperan dalam menjaga
ketersediaan obat untuk dapat mencapai jaringan target atau reseptor. Fase apakah
yang dimaksud ?
a. Fase farmasetik

9
b. Fase farmakokinetik
c. Fase farmakodinamik
d. Fase pra klinik e. Fase klinik

39. Aktivitas biologi obat ditentukan oleh suatu fase yang berperan dalam timbulnya
respon biologis obat. Fase apakah yang dimaksud?
a. Fase farmasetik
b. Fase farmakokinetik
c. Fase farmakodinamik
d. Fase praklinik
e. Fase klinik

40. Suatu obat dapat menimbulkan respon biologis apabila terjadi interaksi antara
obat dengan reseptor. Pada fase apa peristiwa tersebut terjadi?
a. Fase farmasetik
b. Fase farmakokinetik
c. Fase farmakodinamik
d. Fase praklinik
e. Fase klinik

41. Absorbsi obat di dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor apakah
yang menentukan luas permukaan yang bersinggungan dengan pelarut?
a. Ukuran partikel
b. Derajat ionisasi
c. Sekresi cairan lambung
d. Derajat keasaman
e. Eksipien obat

42. Derajat ionisasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi absorbsi obat. Obat
bersifat apakah yang di dalam lambung akan terdapat dalam bentuk tidak

10
terionisasi sehingga mudah larut dalam lemak dan mudah menembus membran
lambung?
a. Basa lemah
b. Asam lemah
c. Basa kuat
d. Asam kuat
e. Netral

43. Derajat ionisasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi absorbsi obat. Obat
bersifat apa didalam lambung sehingga sebagian besar sukar menembus membran
lambung ?
a. Basa lemah
b. Asam lemah
c. Basa kuat
d. Asam kuat
e. Netral

44. Terdapat 2 hal penting pada interaksi antara obat dengan reseptor, yaitu...
a. Jenis obat dan jenis reseptor
b. Distribusi muatan elektronik dan bentuk konformasi obat-reseptor
c. Sifat fisika dan sifat kimia obat
d. Derajat ionisasi dan koefisien partisi obat
e. Ukuran molekul obat reseptor dan jumlah donor elektron

45. Pada tahapan reaksi metabolisme obat terdapat 2 fase, yaitu reaksi fase I dan fase
II. Berdasarkan kelarutannya, obat yang bersifat apakah yang akan langsung masuk ke
dalam fase II?
a. Lipofil
b. Hidrofil
c. Sangat lipofil
d. Sangat hidrofil

11
e. Kurang lipofil

46. Pada tahapan reaksi metabolisme obat terdapat 2 fase, yaitu reaksi fase I dan fase
II. Berdasarkan kelarutannya, obat yang bersifat apakah yang akan masuk ke dalam
fase I ?
a. Lipofil
b. Hidrofil
c. Sangat lipofil
d. Sangat hidrofil
e. Kurang lipofil

47. Pada tahapan reaksi metabolisme obat terdapat 2 fase, yaitu reaksi fase I dan fase
II. Reaksi apakah yang terjadi pada fase I?
a. Oksidasi, reduksi dan hidrolisis
b. Oksidasi, metilasi dan halogenasi
c. Metilasi, halogenasi dan asetilasi
d. Konjugasi, metilasi dan asetilasi
e. Konjugasi, asetilasi dan hidrolisis

48 Pada tahapan reaksi metabolisme obat terdapat 2 fase, yaitu reaksi fase I dan fase
II. Reaksi apakah yang terjadi pada fase II?
a. Oksidasi, reduksi dan hidrolisis
b. Oksidasi, metilasi dan halogenasi
c. Metilasi, halogenasi dan asetilasi
d. Konjugasi, metilasi dan asetilasi
e. Konjugasi, asetilasi dan hidrolisis

49. Tujuan metabolisme obat adalah mengubah obat menjadi metabolit tidak aktif dan
tidak toksik. obat yang bersifat apakah yang dapat diekskresikan dari tubuh?
a. Larut dalam air
b. Sukar larut dalam air

12
c. Larut dalam lemak
d. Sangat larut dalam lemak e. Kurang larut dalam air

50 Organ berikut ini yang bukan merupakan tempat metabolisme obat adalah...
a. Hati
b. Ginjal
c. Paru
d. Usus
e. Kulit

------------------------------------------------------END---------------------------------------------------

13

Anda mungkin juga menyukai