Alvara Indonesia Gen Z and Millenial Report 2020
Alvara Indonesia Gen Z and Millenial Report 2020
AND
MILLENNIAL REPORT
2020:
The Battle Of
Our Generation
Januari 2020
“Be Careful
Millennial,
Gen Z
is Coming”
INDONESIA GEN Z
AND MILLENNIAL REPORT 2020:
The Battle Of Our Generation
GEN Z &
“BAHAN BA
ADALAH
KAR”PERADABAN
INDONESIA
MASA DEPAN
GEN Z, MILLENNIAL, GEN X: WHAT'S THE DIFFERENT?
The Urban Middle Class Creative, Confidence, Millennial Report 2019” And Millennial Report 2020:
Januari 2020 01
T ahun 2018
Alvara Research Center
bersama IDN Media
kami melakukan riset
dengan cakupan yang
lebih luas, tidak hanya
pesat, bila Milenial
adalah generasi yang
lahir 1981 – 1997 maka
melakukan riset bersama generasi milenial, tapi Gen Z adalah mereka
untuk memotret perilaku juga memotret Gen Z yang lahir 1998 hingga
generasi milenial di berbagai dan Gen X sebagai 2010, artinya mereka
bidang kehidupan. Hasil riset perbandingannya. Barangkali saat ini berusia 9 – 21
itu kemudian diterbitkan inilah pertama di Indonesia, tahun. Menurut BPS
dalam sebuah laporan yang riset publik pertama yang jumlah Gen Z saat ini
bertajuk “Indonesia Millennial membandingkan antar generasi berjumlah 29,23% (BPS, 2017),
Report 2020”. Berbeda dengan di Indonesia.Gen Z sebagai adik bandingkan dengan generasi
tahun-tahun sebelumnya, Milenial saat ini di Indonesia milenial yang berjumlah 33,75%
Di tahun 2020 ini juga tumbuh dan Gen X yang berjumlah 25,74%.
Januari 2020 02
33.75
29.23 25.74
11.27
Januari 2020 03
K onsumsi internet GEN-Z
lebih tinggi dibanding
generasi-generasi sebelumnya.
GEN-Z ternyata cukup protektif
dan tertutup dalam menyuarakan
opini nya di social media.
Sebuah studi yang dilakukan Sebuah studi yang dilakukan
oleh Refuel Agency yang Pew Research Center
dimuat adweek.com bulan mengungkapkan lebih
Desember 2015 menunjukkan dari setengah (57%)
GEN-Z lebih menyukai situs-situs GEN-Z lebih menghindar tidak
dan social media yang berisi memposting sesuatu di social
hiburan dibanding generasi media yang sekiranya akan
milenial. Meski sangat mengganggu mereka
aktif di internet, di masa depan.
Januari 2020 04
G EN-Z jarang ditemui
di social media seperti
Facebook dan Twitter,
Report ini akan
menyajikan data-data
komparatif antara Gen Z,
mereka bukannya tidak Milenial, dan Gen X
punya akun di Facebook, Indonesia terkait beberapa
mereka punya namun isu penting. Isu/topik
mereka hanya pasif. tersebut adalah internet
Mereka menganggap & digital lifestyle,
Facebook dan Twitter financial & expenditure,
lebih banyak diisi oleh online shopping behavior,
generasi-generasi sebelumnya, travelling experience, ideology &
GEN-X dan Milenial. nationalism, faith & religion
Januari 2020 05
P E R B E D A A N P E R I L A K U A N TA R
G E N E R A S I I N I T E R JA D I
T E R U TA M A D I D O R O N G O L E H
Januari 2020 07
Gambar 2. Topik Pembicaraan
Politics
Music
Social
Younger
Millennial
Younger Gen X Technology
Older Gen x
Movies
Older Millennial
Januari 2020 08
21,3% 19,1% 16,9%
GEN Z
MILLENIAL
GEN X
Januari 2020 09
INTERNET & DIGITAL LIFESTYLE
GEN Z ADALAH MOBILE GENERATION
Januari 2020 11
INTERNET DIMANA SAJA, KAPAN SAJA
I nternet telah menjadi candu bagi
mayoritas masyarakat
Jika ditelaah Indonesia.
lebih
Mereka yang menggunakan internet
Internet telah menjadi
dalam 6 bulanlanjut, Milenial
terakhir dan
(82,7%) candu bagi mayoritas
mengkonsumsi Geninternet antara 1-3
X juga masih masyarakat Indonesia. Mereka
jam (39,1%) dan 4-6 jam (36,3%).
banyak yang mengakses yang menggunakan internet
Menariknya, intensitas Gen Z
mengkonsumsi internet melalui
internet PCtinggi
paling dalam 6 bulan terakhir (82,7%)
dibandingkankomputer
generasi lainnya.
dan laptop. mengkonsumsi internet antara
93,9% Gen Z telah terkoneksi
Apalagi Milenial dan 1-3 jam (39,1%) dan 4-6 jam (36,3%).
dengan internet, ini cukup berbeda
dengan para Gen
orangX yang telah bekerja,
tua mereka, Menariknya, intensitas Gen Z
misalnya Older Gen banyak
cukup X yangyang
hanya mengkonsumsi internet paling
separuhnya saja (54,2%) yang
mengakses
terkoneksi dengan internet melalui
internet. tinggi dibandingkan generasi
PC/laptop kantor, lainnya. 93,9% Gen Z telah
berbeda dengan Gen Z terkoneksi dengan internet,
yang telah banyak meninggalkan ini cukup berbeda dengan
PC komputer. Tidak hanya itu, para orang tua mereka,
hanya sedikit Gen Z misalnya Older Gen X
yang mengakses internet yang hanya separuhnya
menggunakan tablet, smart TV, saja (54,2%) yang
tablet, dan lainnya. terkoneksi dengan internet.
98.4 92.1
83.6
72.5
54.2
45.8
27.5
16.4
6.1 7.9
Januari 2020 12
Mayoritas Gen Z menkonsumsi Aspek komunikasi antar
internet mencapai 4-6 Jam generasi cukup berbeda.
(39,0%). Sebagai generasi Gen X dan Milenial masih
yang lahir dan tumbuh banyak berkomunikasi via
di era digital, tidak telepon dan sms,
heran jika Gen Z Gen Z justru tumbuh
memang tidak bisa di era voice call, video call,
hidup tanpa internet. chatting, dan media sosial.
Konsumsi internet mereka, Mereka dengan mudah
mayoritas masuk dalam saling berinteraksi melalui
kategori heavy dan berbagai aplikasi dengan
addicted user. berbagai fitur yang menarik.
56.5
36.7 37.4
35.7
34.8 34.4
29.9
[
[
Januari 2020 13
93,9% Gen Z telah terkoneksi dengan internet, ini
cukup berbeda dengan para orang tua mereka,
misalnya Older Gen X yang hanya separuhnya saja
(54,2%) yang terkoneksi dengan internet.
ENTERTAINMENT UNTUK GEN Z & MILLENNIAL,
INFORMASI & KOMUNIKASI UNTUK GEN X
Chatting/Messaging 91.6
Browsing 73.8
Milenial di Indonesia. Secara umum,
masyarakat Indonesia mengkonsumsi Video Streaming ( Youtube, dll) 54.3
internet untuk chatting (91,6%),
Mengunduh 51.9
jejaring sosial (79,2%), dan browsing
(73,8%). Kebutuhan untuk berinteraksi Musik 37.7
tersebut justru lebih besar Mencari Berita 37.5
dibandingkan kebutuhan untuk
Game Online 36.8
hiburan, seperti video streaming
(54,3%) dan musik (37,7%). Bahkan, Email 30.8
konsumsi untuk game online (36,8%) E-Commerce (Order, Pembelian,
18.7
dan belanja online (18,7%) cenderung Pembayaran, dll)
Januari 2020 15
H asil survei Alvara
menunjukkan bahwa, semua
generasi telah menggunakan
Gen X lebih senang berinteraksi
dan berkomunikasi secara langsung.
Baginya, saling berkunjung,
internet untuk chatting. bersilaturrahmi, berdialog dengan
Namun, dalam berjejaring teman sembari mengenang
sosial, Gen Z dan Milenial romantisme masa lalu merupakan
lebih antusias dibanding aktivitas yang sangat berharga dan
Gen X, terutama mereka butuhkan untuk
Older Gen X (61,9%). tetap menjaga semangat.
GENERASI
TUJUAN AKSES
TOTAL
INTERNET
TEMA VIDEO YANG DILIHAT / DOWNLOAD (%) TEMA VIDEO YANG DIUPLOAD (%)
Januari 2020 17
Pengguna game online lebih banyak berasal
dari Gen Z dibandingkan Milenial dan Gen X.
Bagaimana dengan video berita (17,7%), dan komedi (9,9%).
yang dilihat di internet? Gen Z dan Milenial
Hasil riset Alvara lebih tertarik menonton
menunjukkan topik video konten video entertainment,
yang paling banyak seperti musik, komedi,
ditonton masyarakat di animasi/ kartun dibandingkan
internet adalah musik (62,6%), dengan Gen X yang lebih
berita (37,4%), dan komedi (26,9%). senang menonton video
Sedangkan, topik video edukasi, seperti berita,
yang paling banyak pendidikan, dokumenter,
diupload adalah musik (37,7%), dan ceramah agama.
Januari 2020 19
BAGI GEN Z , GAME ADALAH KEBUTUHAN
GENERASI
APLIKASI YANG
TOTAL
DOWNLOAD
Januari 2020 20
M enariknya, Gen Z dan
Younger Milenial lebih
banyak mendownload aplikasi
M ereka tahu bahwa Gen
Z dan Milenial
merupakan ceruk pasar
A rtinya, Gen dan Milenial
merupakan ceruk pasar
strategis untuk perusahaan game
games dibandingkan generasi tertinggi untuk peminat game online. Mereka, rela mengeluarkan
lainnya. Artinya, Gen Z dan online. Bahkan, saat ini terdapat uang cukup banyak demi game
Younger Milenial lebih banyak cabang e-sport yang favoritnya. Newzoo juga merilis
kecanduan games. Mereka bisa mempertandingkan game total pendapatan industri game di
menghabiskan waktu berjam- online. Semua itu, untuk Indonesia di tahun 2017 diprediksi
jam untuk bermain. Dari sisi mengakomodasi minat Gen Z mencapai US$879,7 juta. Angka
bisnis, tren game online masih dan Milenial.Tren bisnis game tersebut lebih besar dari Malaysia
sangat tinggi. Oleh karena itu, online juga sangat kompetitif. yang hanya US$586,6 juta dan
saat ini terdapat beberapa game Riset Newzoo di tahun 2016 Singapura sebesar US$317,6 juta.
online yang populer di kalangan menyebutkan jumlah pemain Bahkan, Indonesia menduduki
Gen Z dan Milenial, seperti mobile game didominasi laki-laki ranking ke-16 sebagai negara
PUBG, Football Manager, Call of berusia 21-35 tahun (27%), usia dengan potensi bisnis terbesar dari
Duty Mobile, Garena Free Fire, 10-20 tahun sebesar 24%, dan 100 negara yang diriset Newzoo.
Arena of Valor (AOV), Clash of sisanya usia 36-50 tahun. Negara terbesar yang menduduki
Clans (COC), dan lainnya. Para Sedangkan, untuk perempuan, posisi nomor 1 dan 2 adalah
perusahaan pun porsi terbesar dipegang oleh Tiongkok dan Amerika Serikat,
menyelenggarakan mereka yang berusia 21-35 (18%), dengan potensi pendapatan
pertandingan game online untuk usia 10-20 tahun sebesar 14%, masing-masing sebesar US$27,55
Gen Z dan Milenial. dan 36-50 tahun sebesar 7%. miliar dan US$25 miliar.
Januari 2020 21
DOMPET GEN Z & MILLENIAL SEMAKIN TIPIS
Januari 2020 22
P emerintah memahami
potensi bisnis game online
Pada tahun 2017, kontribusi
industri kreatif terhadap total
Pemerintah berupaya untuk
mengembangkan industri game
di Indonesia. Sayangnya, produk domestik bruto (PDB) online di Indonesia dengan
minat pengguna game di bawah 1%. Padahal, menginisiasi program-program kreatif,
online tidak dibarengi pertumbuhan PDB di mulai dari mencetak sumber daya
dengan pertumbuhan pelaku setiap sektor tumbuh alam, membangun infrastruktur,
industri game online. sekitar 7% tiap tahunnya. hingga bantuan pendanaan, seperti
Di Indonesia, pembuat Untuk kontribusi aplikasi Program Bekraf Developer Day (BDD)
game online masih dan developer game yang berupaya mencetak
perlu ditingkatkan. hanya sebesar 1,77%. pengembang aplikasi game online.
Januari 2020 23
GENERASI
KEBUTUHAN DIGITAL
TOTAL
PAYMENT
Januari 2020 24
Kedua, kenyamanan transaksi Ketiga, transaksi lebih aman.
karena pembayaran sesuai Digital payment memang
harga barang. Pernah ga, tidak luput dari ancaman
kita beli makanan seharga tindak kenjahatan. Pembayaran
Rp 15.420. Tentu sulit dengan digital payment
membayar dengan nominal memang mengandung risiko
tersebut dengan uang cash. terkena tindakan peretasan,
Kita juga kesulitan pencurian data, fraud atau
mendapatkan uang kembalian. kecurangan. Namun, pemerintah
Berbeda dengan digital telah meluncurkan gerbang
payment, uang yang pembayaran nasional (GPN),
dibayarkan selalui sesuai sehingga semua data
dengan harga barang. transaksi diproses di dalam negeri.
Januari 2020 25
Selain itu, aplikasi digital payment Hal ini sangat menguntungkan,
juga diawasi oleh terutama ketika kita terdesak
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) waktu untuk membayar tagihan.
sehingga data transaksi Kenyamanan transaksi tersebut
memperoleh perlindungan dan juga bermanfaat bagi pengusaha
dapat dilaporkan jika toko online, untuk menjamin
terdapat kecurangan transaksi. perputaran uang secara stabil.
Keempat, kecepatan transaksi. Tentu masih banyak
Digital payment merupakan kemudahan lain, bertransaksi
sistem pembayaran real time. melalui digital payment.
Januari 2020 26
JEJARING SOSIAL :
GEN Z, SAYONARA TWITTER..!
Cek Instastory kita ya, kakak..
Media sosial telah menjelma menjadi ruang komunikasi,
berekspresi, dan aktualisasi diri. Banyak keuntungan yang
didapatkan dari menggunakan media sosial, seperti jejaring
pertemanan, branding, hingga ladang bisnis sebagai
endorser. Namun, dinamika ruang media sosial selalu
dinamis. Pada masa awal era digital, media sosial yang cukup
populer adalah facebook, friendster, line, hingga kakao talk.
Beberapa aplikasi tersebut, ada yang menyerah, tetapi ada
yang semakin kuat bertahan.
73.7
38.6
4.3
77.2
19.9
Januari 2020 27
Hal yang sama juga Mungkin twitter memang
terjadi di kalangan Milenial. lebih menarik bagi kalangan
Facebook perkasa di kalangan Gen X yang hanya dapat
Younger Milenial (74,2%) menampung status dengan
dan Older Milenial (82,5%). jumlah karakter terbatas,
Begitu pula dengan sehingga kurang bebas bagi
Instagram yang cukup Gen Z dan Milenial yang
banyak dipakai Younger Milenial membutuhkan banyak ruang
(22,1%) dan Older Milenial (16,8%). ekspresi. Layout tampilan twitter
Sedangkan, twitter yang yang sederhana juga kurang
kini mulai ditinggalkan menarik bagi Gen Z
Gen Z dan Milenial. dan Milenial, sehingga mereka
Gen Z tidak begitu lebih aktif di Facebook
aktif di twitter (0,9%). yang lebih atraktif
Begitu pula, di kalangan atau beralih ke
Younger Milenial (0,9%) Instagram yang menampilkan
dan Older Milenial (0,7%). banyak foto atau video.
GENERASI
RATA-RATA UPDATE
TOTAL
STATUS
Januari 2020 29
B erbicara tentang media sosial,
tentu tidak bisa dilepaskan dari
influencer. Kali ini, Alvara mencoba
Bagi Gen Z, selebgram yang
terfavorit adalah Atta Halilintar (22,8%)
dan Ria Ricis (14,7%). Mayoritas
mencari tahu siapa selebgram Younger Milenial mengidolakan
favorit masyarakat Indonesia. Atta Halilintar (15,2%), tetapi
Riset menemukan, selebgram Older Milenial paling banyak
terfavorit masyarakat adalah mengidolakan Ria Ricis (18,2%).
Atta Halilintar (18,5), Ria Ricis (14,5%), Di generasi Younger Gen X,
dan Raffi Ahmad (3,7%). mereka banyak yang mengidolakan
Masing-masing generasi Atta Halilintar (18,2%) dan Ria Ricis (18,2%).
memiliki selebgram terfavorit Menariknya, di kalangan Older Gen X
yang berbeda. paling banyak mengidolakan Opick (19,2%).
GENERASI
RATA-RATA UPDATE
TOTAL
STATUS
Januari 2020 30
S aat ini, menjadi selebgram
memang sangat menguntungkan.
Selain populer, mereka juga
Beberapa selebgram yang
memasang tarif endorser
tinggi adalah Syahrini,
bisa mendapatkan pundi-pundi Raffi Ahmad, Atta Halilintar,
uang sebagai endorser. Berdasarkan Ria Ricis, Zaskia Adya Mecca,
data sociabuzz, tarif endorser untuk satu dan lainnya. Bahkan,
kali posting mulai Rp 50.000 sociabuzz menyebutkan tarif
hingga ratusan juta rupiah. endorser dari Syahrini
Biasanya, selebgram yang bisa mencapai Rp 100 juta
memiliki jumlah follower untuk satu kali
banyak akan mematok tarif postingan per harinya.
yang lebih mahal. Fantastis..
Januari 2020 31
S ekarang, beralih ke akun Messeging.
di era digital saat ini, berkirim pesan
tidak lagi menggunakan sms yang
Pertama, interaksi online dengan mudah.
Aplikasi whatsapp memberikan
kemudahan untuk berkomunikasi dan
membutuhkan biaya pulsa. mengirimkan informasi berupa cerita,
Masyarakat lebih senang video, pengetahuan, berita dan lainnya
menggunakan aplikasi messeging dengan tampilan dan cara yang mudah.
yang lebih mudah, murah, Kedua, whatsapp dihubungkan dengan
dan dapat mengirim pesan nomer handphone. Aplikasi whatsapp
secara variatif. Beberapa aplikasi pada dasarnya lebih berfokus pada
messeging yang banyak interaksi melalui kontak handphone
dimiliki masyarakat adalah sehingga untuk menemukan teman
whatsapp (83,6%), line (9,2%), atau relasi yang menggunakan
dan telegram (1,4). Namun, whatsapp tidak susah. Whatsapp
aplikasi yang paling sering secara otomatis akan menemukan
digunakan adalah whatsapp (99,4%). para pengguna whatsapp lainnya
Saat ini, aplikasi whatsapp memiliki melalui nomor kontak yang
beberapa keunggulan tertentu. tersimpan di handphone kita.
Akun Messaging
Yang Digunakan (%)
83.6
LINE 38.6
1.4
1.3
99.4
0.2
0.1
LINE
0.1
13:25
e y at
Nameen toda
s
last
PM
5:20
PM
5:20
PM
5:18
PM
5:18
PM
5:20
PM
5:22
PM
5:18
age
ess
e am
Typ
Januari 2020 33
S etelah whatsapp, aplikasi
messeging yang banyak
digunakan adalah line.
Desain layout line memang lebih
menarik dan lebih friendly bagi Gen Z
dan Milenial. Kedua, ID line dapat diatur
Menariknya, line paling dengan mudah. Beberapa orang mungkin
banyak digunakan oleh kesulitan mengingat nomor handphone
Gen Z (13,5%) dan Younger mereka, tetapi mereka lebih mudah
Milenial (12,5%). Ada beberapa untuk mengingat ID line mereka.
alasan, mereka senang Oleh karena itu, untuk beberapa
menggunakan line. orang lebih suka memberikan
Pertama, tampilan lay out ID line mereka dibandingkan
rapi dan menarik. nomor handphonenya.
Januari 2020 34
K etiga, fitur timeline. Kehadiran
timeline, membuat aplikasi line
semakin menarik. Fitur timeline
K ita kembali ke whatsapp. Saat ini
whatsapp memiliki fitur group. Dengan
fitur tersebut, kita dapat membuat group
membiarkan kita untuk tahu update chatting sendiri yang diikuti oleh maksimal 256
status dari teman-teman kita, share anggota group. Mayoritas masyarakat
informasi dari line official account, dan Indonesia memiliki <5 group (66,1%). Namun,
banyak informasi lain. Keempat, tentu Gen Z dan Milenial justru yang lebih banyak
saja stickernya. Bisa dibilang, line memiliki group whatsapp. Gen Z yang memiliki
merupakan pelopor sticker pada aplikasi group whatsapp antara 14 hingga >25 group
messeging. Saat ini, line menyediakan sebesar 1,7%. Sedangkan, Older Milenial yang
ratusan sticker yang sangat menarik memiliki sebesar group whatsaap antara 14
untuk dipakai chatting. hingga >25 group mencapai 1,6%.
Januari 2020 35
Portal Berita Online : Berselancar Secepat Detik
PORTAL ONLINE YANG DIKUNJUNGI (%) YANG DICARI DALAM WEBSITE (%)
Januari 2020 36
L alu, apa saja yang mereka
cari di portal berita online?
Masyarakat paling banyak
B erbeda dengan Gen Z dan
Milenial, Gen X justru lebih
tertarik ke berita politik. Konten
mencari informasi terkini (65,4%), yang paling sering dicari
lifestyle/ travel (20,0%), berita Younger Gen X di portal media
politik (18,4%), dan berita olahraga online adalah info terkini
(17,6%). Namun, jika diteropong (72,9%), berita politik (26,0%),
lebih lanjut, mayoritas Gen Z lebih dan berita olahraga (16,7%).
senang mencari info terkini Sedangkan, Older Gen X adalah
(58,9%), lifestyle (travel, wisata, info terkini (71,4%), berita politik
musik, film, kuliner, dan lainnya) (27,4%), dan berita ekonomi
(24,1%), dan berita olahraga (20,2%). Kecenderungan Gen X
(20,4%). Informasi yang dicari terhadap berita politik memang
mayoritas Milenial juga sama, berbeda dengan generasi
mereka lebih tertarik mencari lainnya. Mereka sangat kepo
infor terkini dan berita lifestyle. dengan isu-isu politik terkini.
Januari 2020 37
Secara umum, masyarakat Sedangkan, Younger Milenial
mengunjungi portal media yang berkunjung 8-13 kali
online sebanyak 2-4 kali/ hari mencapai 4,2%, Older Milenial
(53,0%). Durasi tersebut juga sebesar 2,0, dan Younger Gen X
dilakukan oleh mayoritas hanya 2,1%. Data tersebut juga
Gen Z, Milenial, dan Gen X. mengkonfirmasi bahwa Gen X
Namun, Gen Z dan Milenial masih senang menggunakan
terlihat lebih aktif media cetak dan elektronik
berkunjung dibandingkan Gen X. untuk update infromasi.
Gen Z yang mengunjungi Sedangkan, Gen Z dan Milenial
portal media online selama mengupdate informasi terbaru
8-13 kali sebesar 3,5%. telah beralih ke dunia digital.
RATA-RATA
TOTAL
KUNJUNGAN WEBSITE Gen Z
Younger
Millennial
Older
Millennial
Younger
Gen X
Older
Gen X
Januari 2020 38
FINANCIAL
&
EXPENDITURE
Makin muda, konsumsi
untuk telekomunikasi dan
leisure makin besar,
khususnya untuk konsumsi
internet. Konsumsi untuk
internet dari kalangan
Gen Z mencapai 7,3%,
kemudian Younger
Milenial 7,1% dan Older
Milenial 6,1%.
M
emotret perilaku antar Alvara menemukan beberapa
generasi dari sisi keuangan pergeseran antar generasi
sangat menarik, mengingat terkait perilaku konsumsi
perilaku keuangan merupakan dan keuangan.
hal yang tidak bisa dipisah. Telekomunikasi & Leisure
Kondisi ekonomi selalu Kebutuhan Pokok Baru.
dinamis, banyak perubahan- Temuan survei
perubahan yang muncul Alvara Research Center
yang dipengaruhi oleh menunjukkan bahwa pengeluaran
beberapa aspek misalnya di Indonesia mayoritas
tren teknologi, trend masih digunakan untuk
ekonomi global dan kebutuhan sehari-hari (58,9%).
regional dan tren Yang cukup menarik
kondisi sosial maupun adalah tingginya pengeluaran
kondisi politik. untuk telekomunikasi dan
Melalui riset ini leisure (hiburan).
Januari 2020 42
Tabungan 7.7
Saving & Investment
Investasi 0.6
10.3%
Asuransi 2.4
ZIS 4.5
(Zakat, Infaq, dan Sedekah)
Telepon 6.6
Telecomunication
Internet 6.4 13%
Hiburan/
6.2
Entertainment/Leisure
T otal pengeluaran
untuk telekomunikasi dan
kebutuhan pokok.
Fakta bahwa telekomunikasi
leisure ada diangga 19,2%, dan leisure sebagai kebutuhan
mengalahkan pengeluaran untuk pokok khususnya terjadi
kebutuhan saving dan dikalangan keluarga Gen Z
investment (10,3%). Fakta tersebut dan Milenial. Ada kecenderungan
menunjukkan bahwa telekomunikasi makin muda, konsumsi
dan leisure mulai untuk telekomunikasi dan
menjadi kebutuhan pokok leisure makin besar,
baru. Millenial sebagai khususnya untuk konsumsi
digital native telah internet. Konsumsi untuk
menjadi menggeser pola internet dari kalangan
pengeluaran rumah tangga, Gen Z mencapai 7,3%,
dengan menjadikan telekomunikasi kemudian Younger Milenial
dan leisure sebagai 7,1% dan Older Milenial 6,1%.
Januari 2020 43
Generation
Alokasi
Gen Z Younger Older Younger Older
Pengeluaran Millennial Millennial Gen X Gen X
Januari 2020 44
Kepemilikan produk keuangan Kepemilikan produk keuangan
By Generasi
Memiliki Tidak Memiliki
80%
31.5
18.8
14.8
14.6 13.0
Januari 2020 45
L alu produk keuangan
apa yang dimiliki?.
Temuan yang menarik
adalah kepemilikan produk
Produk tabungan dari keuangan bank yang
bank konvensianal masih sifatnya e-channel, seperti
menjadi produk keuangan sms banking, mobile banking,
yang paling banyak dimiliki dan internet banking.
oleh masyarakat Indonesia. Pengguna SMS banking
Tujuh dari sepuluh masyarakat mencapai 7.9%, kemudian
Indonesia merupakan nasabah mobile banking 7.0% dan
bank konvensional. internet banking 5.8%.
CR
12
ED
NA
IT C
34
D
M
AR
E
D
SU
4
4 5 AME
23
RN
67
1 12
D 34
AR 99
NA 45
78
ME
C 67
78
SU
99
IT RN 78
ED
AM
E 99
7
12
R
C 56 12
34
4 E 34
AM
N
34
R
SU
12 AME
N
Januari 2020 46
“Gen Z dan Millenial Melalui digital payment
Makin menjauhi cash”. konsumen bisa membayar
Beberapa tahun terakhir berbagai hal dengan mudah
digital payment telah dan praktis. Temuan riset
menjadi trend baru. Alvara menunjukkan bahwa
Konsumen tidak perlu 19.5% masyarakat Indonesia
membawa uang cash telah menggunakan digital
untuk bertransaksi. payment atau bisa dikatakan
Cukup membawa handphone 2 dari 10 masyarakat Indonesia
sudah bisa bertransaksi menggunakan digital payment
dimana saja. sebagai alat pembayaran.
Listrik 11.7
Tiket 6.3
Pesawat/ Kereta
Januari 2020 47
S ecara berlahan-lahan
kesadaran dan kebutuhan
Kepemilikan produk keuangan
e-channel (sms banking, mobile
akan e-channel perbankan banking, dan internet banking)
makin tinggi, seiring dengan pada Milenial lebih tinggi dibanding
kesadaran dan kebutuhan pada Gen X. Milenial adalah
masyarakat, yang makin lama digital native sehingga
makin sibuk dan makin mobile. produk keuangan yang
Kondisi tersebut juga menggunakan teknologi
didukung oleh ekosistem terutama gadget, smartphone
e-channel yang makin dan internet sangat
lama makin berkembang. mudah diadopsi oleh mereka.
Generation
Produk keuangan
Younger Older Younger Older
yang dimiliki Gen Z
Millennial Millennial Gen X Gen X
Januari 2020 48
P enetrasi digital payment
lebih banyak dikalangan
yang lebih muda, khususnya
pembayaran listrik pra bayar (11.7%).
Digital Payment saat
ini mayoritas masih
Younger Milenial (27.4%) dikuasai oleh brand
dan Gen Z (20.6%). yang berasal dari
Tiga dari sepuluh Younger brand transportasi online,
Milenial memiliki digital misalnya OVO yang berkolaborasi
payment. Konsumen digital dengan Grab, kemudian
payment menggunakan Go-Pay yang merupakan
produk tersebut untuk brand miliki Gojek.
mayoritas masih untuk Terbaru adalah DANA,
membayar transportasi online brand digital payment
(78.3%), kemudian pembelian yang baru diluncurkan
pulsa handphone (28.3%) dan sekitar 2 tahun lalu.
27.4
20.6
19.1
15.7
10
Januari 2020 49
engingat penetrasi Pinjaman online termasuk masih terbatas.Temuan
M digital payment yang kategori produk baru. riset menunjukkan
masih rendah, tentunya ini Lembaga keuangan yang bahwa jumlah responden
masih menjadi peluang memiliki produk pinjaman yang memiliki produk
yang cukup menjanjikan online berdasarkan data pinjaman online masih 1.1%.
bagi pelaku industri Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Artinya penetrasi produk
digital payment ini. jumlahnya terus bertambah. pinjaman online masih
Generasi muda dari Per Nopember 2019, jumlah terbatas. Lembaga keuangan
kalangan kelas menengah Fintech peer to peer pemilik produk pinjaman
tentu bisa menjadi landing mencapai 144 online perlu terus
segmen yang menjanjikan lembaga, baik konvensional mengedukasi masyarakat,
karena mereka memiliki maupun syariah. Mayoritas karena produk ini masih
adopsi yang tinggi terhadap (135 lembaga) masih ada baru. Dengan masih rendahnya
teknologi dan juga memiliki di Jabodetabek. Artinya penetrasi produk fintech
daya beli.“Fintech: Masih Proses baik dari sisi jumlah tersebut, tentunya potensi
Edukasi dan Adaptasi”. maupun spreading-nya pasar masih terbuka lebar.
YA TIDAK
1.1
98.9
Januari 2020 50
TUJUAN PENGGUNAAN PRODUK dan pembayaran tagihan.
KEUANGAN NON TUNAI E-money lebih banyak
Produk keuangan non digunakan untuk bayar
tunai yang dimaksud tol dan pembayaran
antara lain: kertu debit, transportasi lain. Internet
kartu kredit, internet banking lebih banyak
banking, mobile banking, digunakan untuk pembayaran
e-money dan kartu kredit. belanja online, pembelian
Mayooritas penggunaan produk dan pembayaran tagihan.
keuangan non tunai, sesuai Mobile banking lebih
dengan fitur produknya. banyak digunakan untuk
Kartu debit lebih banyak pembayaran tagihan, dan
digunakan untuk pembayaran belanja online. Pembiayaan
pembelian, belanja online dan digital lebih banyak
pembayaran tagihan. Kartu digunakan untuk pembayaran
kredit lebih banyak digunakan transportasi online dan
untuk pembayaran pembelian belanja online.
N = 276 N = 35
Januari 2020 51
E-MONEY INTERNET BANKING
Pembelian 10.2 N = 42
N = 147
N = 276 N = 35
Januari 2020 52
Generation
KEPEMILIKAN
TOTAL Younger Older Younger Older
RUMAH PRIBADI Gen Z
Millennial Millennial Gen X Gen X
Januari 2020 53
ONLINE SHOPPING BEHAVIOR
Trusted Location
Connected
Security Timely
Deal
Promotion
“Internet menggeser media lain sebagai rujukan utama informasi produk”.
Januari 2020 55
Temuan riset Alvara banyak yang mencari
menunjukkan bahwa 49.6% informasi sebelum melakukan
konsumen saat ini mencari pembelian dibanding generasi
informasi produk secara yang lebih tua. Gen Z yang
online sebelum melakukan mencari informasi secara
pembelian produk. Artinya online sebenar 56.6%,
lima dari sepuluh konsumen kemudian younger millenial
mencari informasi secara (61.4%), older millenial (50.3%),
online sebelum melakukan younger millenial (39.3%) dan
pembelian produk. Jika older Gen X (26.9%). Artinya
dilihat dari sisi generasi konsumen Gen Z dan Milenial
maka generasi yang lebih jauh lebih kritis dibanding
muda cenderung lebih konsumen dari Gen X.
61.4
60.7
49.6 56.6
50.3 49.7
43.4
38.6 39.3
26.9
Januari 2020 56
5 dari 10 konsumen mencari informasi
secara online sebelum melakukan pembelian produk.
Produk yang dicari tangga lebih banyak
informasinya secara online oleh generasi yang
diataranya pakaian (80.2%), lebih tua (Older Milenial
kemudian diikuti peralatan dan Younger Gen-X).
rumah tangga (20.6%), Sedangkan untuk produk
handphone (17.5%), peralatan elektronik khususnya
elektronik (17.3%), dan handphone, komputer/
computer/laptop/aksesoris laptop/aksesoris lebih
(14.6%). Dilihat dari sisi banyak cari oleh Gen Z,
generasi trend pencarian Younger Mllenial dan
produk peralatan rumah Older Milenial.
Generation
JENIS PRODUK
Pakaian/Garmen 80.2 Gen Z Younger Older Younger Older
YANG DICARI Millennial Millennial Gen X Gen X
Peralatan Elektronik 17.3 PERALATAN ELEKTRONIK 12.0 22.9 18.3 11.3 29.0
(TV/Kulkas/Mesin Cuci) (TV/Kulkas/Mesin Cuci)
Januari 2020 58
3 dari 10 Masyarakat Indonesia pernah melakukan
pembelian via online selama 6 Bulan terakhir.
“E-commerce menjadi mall baru”.
28.6
Januari 2020 60
Produk yang dibeli
via online selama
6 bulan terakhir
antara lain pakaian
(68.9%), kemudian diikuti
handphone (9.3%), peralatan
elektronik (8.8%), peralatan
rumah tangga (8.6%)
dan Computer/ Laptop/
Aksesoris (6.0%).
Januari 2020 61
TRAVELLING EXPERIENCE
T raveling menjadi isu
beberapa tahun terakhir.
Mengunjungi dan berfoto
di tempat-tempat wisata
Traveling dianggap menjadi menjadi bagian dari
trend dan kebutuhan baru, eksistensi diri. Memotret
terutama bagi generasi muda. bagaimana pengalaman
Internet dan sosial media antar generasi dalam
dianggap sebagai pemicu. traveling sangat menarik.
Januari 2020 63
“3 dari 10 Gen Z liburan dalam 1 tahun
liburan tiap Tahunnya“. terakhir lebih besar
Tiga dari sepuluh orang dibanding generasi yang
masyarakat Indonesia dari lebih tua. Gen Z yang
Gen Z, Milenial dan melaksanakan liburan keluar
Gen X melakukan liburan kota selama satu tahun terakhir
dalam 1 tahun terakhir. persentasenya sebesar 29.2%,
Ada trend makin muda Younger Milenial sebesar 28.1%,
makin sering liburan. Older Milenial sebesar 24.2%,
Persentase generasi yang Younger Gen X sebesar 25.2%
lebih muda yang melakukan dan Older Gen X sebesar 24.4%.
Ya Tidak Ya Tidak
75.8 75.6
74.8
27% 70.8 71.9
29.2
28.1
73% 24.2 25.2 24.4
Januari 2020 64
B
agi mereka yang mencapai 32.6 tahun. yang melaksanakan liburan
melakukan liburan, Artinya lima dari 10 dalam 1 tahun terakhir
frekuensi liburan dilakukan responden yang mayoritas melaksanakan liburan
1-2 kali dalam setahun. melaksanakan liburan hanya sekali setahun.
Mereka yang melaksanakan dalam 1 tahun terakhir Generasi yang melaksanakan
liburan keluar kota mereka melaksanakan liburan dua kali dalam
satu tahun sekali liburan hanya sekali, setahun mayoritas dari
persentasenya mencapai dan tiga dari 10 responden Gen Younger Milenial (42.9%)
48.9%, sedangkan mereka yang melaksanakan liburan dan Younger Gen X (41.7%),
yang melaksanakan liburan mereka melaksanakan sedangkan yang melaksankan
dalam keluar kota liburan dua kali dalam liburan 3 kali dalam setahun
dua kali dalam setahun setahun.Jika dilihat dari lebih banyak dari kalangan
proporsinya sisi generasi, mereka Older Milenial (11.8%).
Generation
1 Kali 48.9
Durasi Liburan
2 Kali 32.6 Keluar Kota Dalam Setahun Total Gen Z
Younger Older Younger Older
Millennial Millennial Gen X Gen X
Januari 2020 65
“Yogjakarta Lokasi Liburan Terfavorit”.
Januari 2020 66
LOKASI LIBURAN By
GENERASI (%)
Generation
Januari 2020 67
Pembelian tiket via yang membeli tiket
online lebih banyak via online sebesar
dilakukan oleh Milenial. 23.6%. Gen Z yang
Younger Milenial yang membeli tiket via
membeli tiket via online sebesar 14.2%
online sebesar 25.5%, paling rendah dibanding
sedangkan Older Milenial generasi lain.
Generation
CARA PEMBELIAN
TOTAL Younger Older Younger Older
TIKET Gen Z
Millennial Millennial Gen X Gen X
Januari 2020 68
“Dua dari sepuluh Hasil riset Alvara menunjukkan
wisatawan membeli Tiket bahwa dua dari sepuluh
via online”. Akomodasi wisatawan membeli tiket
menjadi salah satu akomodasi via online,
bagian terpenting dalam sedangkan sisanya masih
proses liburan. menggunakan travel agent.
Online
19%
Travel Agent
81%
Januari 2020 69
H ampir wisatawan
disemua generasi,
mayoritas membeli tiket
dan Older Gen X (36.4%).
Selain pembelian tiket,
mayoritas dari semua
dibanding generasi lain,
dengan persentase 25%.
Untuk berlibur keluar
melalui traveloka. Gen Z generasi booking hotel negeri dalam satu
yang membeli tiket via traveloka. Gen Z tahun terakhir masih
via traveloka sebesar yang booking hotel minim. Responden yang
79.2%, kemudian Younger via traveloka sebesar mengaku berlibur keluar
Milenial (96.4%), Older 58.3%, Younger Milenial negeri hanya 2% saja. Negara
Milenial (76.5%), Younger (78.6%), Older Milenial yang dikunjungi mayoritas
Gen X (75%) dan Older (70.6%), Younger Gen X adalah negara tetangnya,
Gen X (100%). Sedangkan (75.0%) dan Older Gen X dalam lingkup negara
generasi yang banyak (90.9%). Sedangkan yang Asia Tenggara (ASEAN).
membeli tiket via tiket.com booking hotel via Negara yang dikunjungi
berasal Gen Z (20.8%), tiket.com, cukup banyak berikutnya adalah negara
Younger Gen X (33.3%) dilakukan oleh Gen Z Jepang.
NEGARA
YA TIDAK
TUJUAN (%)
2%
ASEAN 54.1
Jepang 13.5
Januari 2020 70
IDEOLOGY AND NATIONALISM
Garuda Pancasila, Akulah Pendukungmu, Patriot Proklamasi,
Setia Berkorban Untukmu. Pancasila Dasar Negara.
Gen X mungkin tidak asing dengan lirik lagu tersebut. Ya, lirik lagu “Garuda Pancasila”.
Lagu tersebut menegaskan bahwa Indonesia yang berlandaskan Pancasila
sebagai Dasar Negara.
Januari 2020 73
N amun, akhir-akhir ini, perdebatan soal ideologi yang tepat untuk Indonesia mulai
berkembang. Apalagi dibarengi dengan perdebatan tentang isu khilafah dan
radikalisme agama. Padahal, keputusan Pancasila sebagai Ideologi Negara adalah final.
Lalu, bagaimana komitmen Gen Z dan Milenial untuk menjaga Pancasila?
27.7
26.3
25.8
24.5 24.8
17.2
18.1
15.6 13.7
12.6
3.1
0.0 0.0 1.7 0.0 0.3 1.0 0.3 0.3 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.1
Pandangan Pancasila Sebagai (%) Pandangan Pancasila Sebagai (%) Pandangan Pancasila Sebagai (%) Pandangan Pancasila Sebagai (%) Pandangan Pancasila Sebagai (%)
Dasar Negara Dasar Negara Dasar Negara Dasar Negara Dasar Negara
Setuju 98.3 Setuju 98.7 Setuju 98.3 Setuju 96.9 Setuju 98.9
Tidak Setuju 1.7 Tidak Setuju 1.3 Tidak Setuju 1.7 Tidak Setuju 3.1 Tidak Setuju 1.1
Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sekali
Sekali
Januari 2020 74
Gen Z yang tidak setuju lainnya. Pemerintah tentu
S ecara umum, masyarakat
Indonesia setuju Pancasila
sebagai dasar negara.
dengan Pancasila sebagai
dasar negara sebesar
harus mewaspadai gejala
tersebut, sehingga gejala
Meskipun begitu, terdapat 1,7%, Younger Milenial kontra terhadap Pancasila
1,7% masyarakat yang sebesar 1,3%, Older Milenial tersebut tidak membesar.
tidak setuju Pancasila 1,7%, Younger Gen X Apalagi Gen Z dan
diterapkan sebagai dasar sebesar 3,1, dan Older Milenial sebagai generasi
negara. Sikap kontra Milenial sebesar 1,1%. masa depan, harus
terhadap Pancasila sebagai Older Gen X yang kontra diselamatkan dari virus
ideologi negara terdapat terhadap Pancasila paling yang merongrong dasar
di semua generasi. tinggi dibandingkan generasi negara.
Januari 2020 75
S ebenarnya, regulasi tentang
Makar telah diatur dalam
Kitab Undang-Undang
Regulasi tentang makar
memang lebih banyak
mengatur tentang upaya
Hukum Pidana (KUHP) untuk menjatuhkan pemerintahan
pada beberapa pasal, yang sah. Regulasi tentang
seperti Pasal 104, perubahan Pancasila sebagai
pasal 106, pasal 107, dasar negara sebagai upaya
pasal 139a, pasal 139b, makar tercantum pada Pasal
dan pasal 140. 107b, UU Nomor 27 tahun 1999.
Januari 2020 76
J ika dilihat berdasarkan
demografi, mayoritas masyarakat
Indonesia mendukung penerapan
sikap kuratif untuk
meminimalisi penyebaran
gerakan anti Pancasila.
Pancasila sebagai dasar Ketika ditanya apakah
negara. Sikap kontra mengubah dasar negara
terhadap Pancasila paling adalah makar, terdapat
banyak berasal dari 7,5% yang tidak setuju
Sulawesi (9,5%), dan bahwa mengubah dasar
Kalimantan (4,8%). negara adalah makar.
Beberapa wilayah tersebut Artinya, masih terdapat
rentan terhadap penyebaran masyarakat yang tidak
ideologi anti Pancasila. mempermasalahkan
Oleh karena itu, perubahan Pancasila sebagai
pemerintah perlu responsif dasar negara karena
membaca data tersebut bukan dianggap sebagai
dan berani mengambil tindakan makar.
4,8% 9,5%
Januari 2020 77
Younger Older Younger Older
Gen Z
Millennial Millennial Gen X Gen X
7,8% 7,9% 6,7% 8,4% 5,9%
13,6% 16,4%
11,1%
Januari 2020 78
Gambar 5.2: Pandangan Terhadap Mengubah Dasar Negara Adalah Makar
27.6
24.8
23.5
20.7
22.9
10.1
8.0 8.9
9.4
7.2 7.2 7.3
6.4 5.0 4.1
0.3 1.0 0.5 0.3 0.7 1.0 0.0 1.1 0.7 1.1
Pandangan Terhadap Mengubah (%) Pandangan Terhadap Mengubah (%) Pandangan Terhadap Mengubah (%) Pandangan Terhadap Mengubah (%) Pandangan Terhadap Mengubah (%)
Dasar Negara Adalah Makar Dasar Negara Adalah Makar Dasar Negara Adalah Makar Dasar Negara Adalah Makar Dasar Negara Adalah Makar
Setuju 92.2 Setuju 92.1 Setuju 93.3 Setuju 91.6 Setuju 94.1
Tidak Setuju 7.8 Tidak Setuju 7.9 Tidak Setuju 6.7 Tidak Setuju 8.4 Tidak Setuju 5.9
Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sekali
Sekali
Januari 2020 79
Isu radikalisme saat dari semua generasi.
ini sedang bergejolak. Secara umum, 99,0%
Isu mengganti Pancasila masyarakat mendukung upaya
sebagai ideologi negara mempertahankan Pancasila.
kian merebak. Isu tersebut Dukungan tersebut paling
perlu mendapat perhatian banyak berasal dari Gen Z
semua pihak, terutama dan Milenial. Meskipun
pemerintah. Meskipun begitu, begitu, mereka yang tidak
dukungan mempertahankan mendukung upaya mempertahankan
Pancasila sebagai dasar Pancasila sebagai dasar negara
negara juga muncul menyebar di semua generasi,
Januari 2020 80
S
eperti Gen Z (0,5%), pemerintah untuk memetakan
Younger Milenial (0,8%), potensi kelompok-kelompok
Older Milenial (1,7%), yang tidak mendukung
Younger Gen X (1,5%), Pancasila sebagai dasar
dan Older Gen X (0,7%). negara. Pemerintah juga
Dari kacamata demografi, perlu memberikan penguatan
mereka yang menolak nilai-nilai Pancasila,
mempertahankan Pancasila paling terutama kepada Gen Z
tinggi berasal dari Sulawesi (9,5%). dan Milenial. Mengapa?
Data tersebut dapat Karena mereka adalah
menjadi guideline bagi tunas masa depan bangsa.
9,5%
Januari 2020 81
palagi mereka adalah relevan lagi bagi Indonesia. Pancasila tidak cukup
A generasi corious. Mereka
selalu penasaran akan hal
Gen Z dan Milenial adalah
generasi yang lahir dan
hanya dilakukan melalui
acara workshop atau
baru dan jenuh dengan tumbuh di era digital. seminar, tetapi juga
kebiasaan lama. Jadi, Oleh karena itu, perlu penetrasi melalui
jangan sampai mereka dibutuhkan strategi khusus dunia digital, seperti
terkooptasi dengan pemikiran- untuk melakukan pendekatan kampanye di media
pemikiran negatif, yang kepada mereka. Bagi mereka, sosial, film, dan
menganggap Pancasila tidak penguatan nilai-nilai diskusi di kedai kopi.
Januari 2020 82
Gambar 5.3: Pandangan Terhadap Mempertahankan Pancasila
29.4
29.7 28.8
27.9
28.1
15.6 12.9
13.8
11.5
10.5
1.3
0.0 0.0 0.5 0.0 0.3 0.5 0.0 0.3 0.4 0.8 0.8 0.0 0.0 0.7
Pandangan Terhadap (%) Pandangan Terhadap (%) Pandangan Terhadap (%) Pandangan Terhadap (%) Pandangan Terhadap (%)
Mempertahankan Pancasila Mempertahankan Pancasila Mempertahankan Pancasila Mempertahankan Pancasila Mempertahankan Pancasila
Setuju 99.5 Setuju 99.2 Setuju 98.3 Setuju 98.1 Setuju 99.3
Tidak Setuju 0.5 Tidak Setuju 0.8 Tidak Setuju 1.7 Tidak Setuju 1.5 Tidak Setuju 0.7
Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sekali
Sekali
Januari 2020 83
Isu lain yang muncul Pancasila dan Agama tidak perlu
adalah pandangan Pancasila dipertentangkan. Ketua Dewan
yang bertentangan dengan pertimbangan MUI, Din Syamsuddin
agama. Riset Alvara menyebutkan Pancasila dan Islam
menunjukkan, masyarakat yang sebagai sesuatu yang berbeda.
menilai Pancasila tidak sesuai Meski demikian, antara Pancasila dan
dengan ajaran agama Islam punya kesamaan nilai untuk
perlu diwaspadai (1,1%). Bahkan, mempertahankan kedaulatan Indonesia.
pandangan tersebut cukup banyak Nilai-nilai ajaran agama telah teraktualisasi
menyebar di kalangan Younger dalam setiap pasal Pancasila. Selain itu,
Milenial (1,5%), Older Milenial (1,7%), keduanya menjadi benteng untuk
dan Younger Gen X (1,5%). Sedangkan, menghadapi gempuran paham-paham
secara demografi, mereka yang dari luar yang berpotensi mengancam
menilai Pancasila tidak sesuai dengan persatuan Indonesia. Oleh karena itu,
ajaran agama paling tinggi berada di upaya membenturkan Pancasila dan
Sulawesi (7,2%). Agama tidak lagi relevan dan perlu diwaspadai.
Januari 2020 84
Gambar 5.4: Pandangan Terhadap Pancasila Sesuai Ajaran Agama
29.3 26.9
28.1
22.5
26.8
14.2
13.8 13.7
12.0 13.0
0.0 0.0 0.5 0.0 0.3 1.3 0.0 0.3 1.3 0.4 1.1 0.4 0.0 0.00.0
Pandangan Terhadap Pancasila (%) Pandangan Terhadap Pancasila (%) Pandangan Terhadap Pancasila (%) Pandangan Terhadap Pancasila (%) Pandangan Terhadap Pancasila (%)
Sesuai Ajaran Agama Sesuai Ajaran Agama Sesuai Ajaran Agama Sesuai Ajaran Agama Sesuai Ajaran Agama
Setuju 99.5 Setuju 98.5 Setuju 98.3 Setuju 98.1 Setuju 100
Tidak Setuju 0.5 Tidak Setuju 1.5 Tidak Setuju 1.7 Tidak Setuju 1.5 Tidak Setuju 0.0
Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju
Sekali Sekali
Januari 2020 85
Isu pergantian ideologi terkini kelompok-kelompok
negara memang perlu yang yang perlu diwaspadai
diwaspadai oleh pemerintah. agar isu anti Pancasila dapat
Pancasila merupakan buah dibendung. Ideologi Pancasila
pemikiran dan kesepakatan masih dianggap sebagai
dari founding fathers ideologi yang paling
negara yang paling tepat untuk Indonesia
sesuai untuk diterapkan dibanding ideologi berbasis
di Indonesia. Selain itu, agama. Delapan dari
upaya mengganti ideologi sepuluh umat Islam
negara dapat memicu menganggap ideologi Pancasila
konflik dan mengancam lebih tepat bagi Indonesia
persatuan bangsa. Data riset dibanding ideologi berbasis
di atas dapat menjadi agama. Tentunya kita masih
masukan bagi pemerintah sebagai bangsa masih sangat
untuk mulai membaca lega karena ideologi masih
isu dan memetakan kondisi kuat dibenak masyarakat Islam.
81.6 18.4
IDEOLOGI
PANCASILA 56.4 16.3 8.9 11.0 5.4 1.9 BERBASIS
AGAMA
Januari 2020 86
Mayoritas umat Islam ideologi berbasis agama
diberbagai pulau menyatakan lebih tepat dibanding
bahwa ideologi Islam ideologi Pancasila berasal
masih sangat tepat dari Sumatera (20.5%),
menjadi idelogi NKRI Sulawesi (36.8%),
dibanding ideologi berbasis BaliNusra (29.5%)
agama. Persepsi bahwa dan Jawa (16.3%).
(%) 39.6
Ideologi Basis Ideologi Basis (%)
Ideologi Basis (%)
Pancasila 79.5 63.2
Pancasila 90.7 Pancasila 16.0 14.2
16.0
Agama 20.5 13.4 13.7 Agama 36.8
12.2 Agama 9.3 14.0
5.7 8.1 8.1 7.5
1.2 1.2 6.6
0.0
JAWA MALPAPUA
90.9
57.4
BALINUSRA
54.5
Ideologi Basis (%)
Pancasila 83.7
18.2
Agama 16.3 Ideologi Basis (%)
8.1 9.4 (%) 27.3
5.2 Ideologi Basis
Pancasila 95.5
1.6 70.5
Pancasila
Agama 4.5
Agama 29.5 9.1 4.5 4.5
6.8 0.0 0.0 0.0
2.3
0.0
Januari 2020 87
Mayoritas umat Islam dari berbagai generasi Persepsi bahwa ideologi berbasis
menyatakan bahwa ideologi Islam masih agama lebih tepat dibanding ideologi
sangat tepat menjadi idelogi NKRI dibanding Pancasila berasal dari Older Millenial (20.1%)
ideologi berbasis agama. dan Younger Millenial (19.1%).
58.6
Pancasila 82.2
Agama 17.8 15.1
10.4
8.5 5.4
1.9
Gen Z
58.5
56.6
Pancasila 83
Ideologi Basis (%) 14.3 10.3 10.7
Agama 17
Pancasila 80.9 Younger 5.4
15.8 0.9
Agama 19.1 11.7 Gen X
Younger 8.5
5.0 2.3
Millennial
53.3
52.9
Ideologi Basis (%)
Pancasila 81.8
Ideologi Basis (%) 18.2
Agama 18.2 10.2 11.1
Pancasila 79.9 19.3 Older 4.9
11.6 2.2
Agama 20.1 Gen X
Older 7.7 6.6
1.9
Millennial
Januari 2020 88
Umat Islam yang Sedangkan untuk umat
memilih khilafah sebagai Islam yang menyatakan
bentuk yang tepat NKRI merupakan bentuk
untuk negara Indonesia yang tepat untuk negara
berasal dari Sulawesi (35.8%), Indonesia ada di Malpapua
BaliNusra (27.3%) dan (100%), Kalimantan (90.6%)
Sumatra (21.1%). dan Jawa (86%).
44.3
(%) 23.6
Total (%) Total
Total (%)
NKRI 78.9 NKRI 64.2
NKRI 90.6
13.1 13.2
Khilafah 21.1 Khilafah 35.8 11.3
11.0 Khilafah 9.4 14.1
8.9 8.2 6.6
6.3 1.8 3.5 1.2 0.9
0.0
JAWA MALPAPUA
95.5
61.6
BALINUSRA
Total (%)
17.6
NKRI 86 54.5
Total (%)
Khilafah 14
(%) NKRI 100
6.8 8.1 Total
5.4
0.5 25.0 Khilafah 0
NKRI 72.7
4.5
Khilafah 23.7 11.4 0.0 0.0 0.0 0.0
6.8
0.0 1.2
83.1 16.9
Januari 2020 90
Umat Islam yang dan Older Milenial (17.4%).
63.1
Total (%)
NKRI 83.8
59.7 (%)
Total
NKRI 84.8
14.3
Caliphate 15.2 11.2
8.1
(%)
Younger 3.1
Total 0.9
Gen X
NKRI 81.8
16.5
Caliphate 18.2 12.4
Younger 5.6 5.3
Millennial 0.6
56.9
52.9 (%)
Total
NKRI 82.2 18.2
Caliphate 17.8 10.7
Total (%)
7.1
NKRI 82.6 19.3
Older 5.3
11.6 Gen X 1.8
Caliphate 17.4
Older 7.7 6.6
1.9
Millennial
Januari 2020 91
Tingkat kecenderungan kepedulian maka mayorita umat
umat Islam Indonesia terhadap islam di Indonesia
sodara seiman dan sodara lebih mengutama ukhuwah
sebangsa bisa dilihat wathaniyah, dan jika
secara tidak langsung lebih memilih membantu
dengan menganalogikan sikap Palestina mengindikasikan
mereka jika terjadi bencana mengutamakan ukhuwah Islamiyah.
alam di Indonesia Timur Riset menemukan bahwa
yang notabene mayoritas mayoritas umat Islam
berasal dari sodara lebih memilih membantu
nonmuslim dengan bencana Indonesia Timur dibanding
di Palestina yang mayoritas membantu Palestina (52.5%).
sodara sesama muslim Sedangkan yang memilih
secara bersamaan. Jika membantu Palestina ada
mayoritas memilih Indonesia sebanyak 28.4%.
52.5
28.4
16.5
2.6
Lebih Membantu Lebih Membantu Tidak Tahu/ Tidak Peduli
Indonesia TImur Palestina Karena Tidak Jawab Keduanya
Sesama Agama Islam
Januari 2020 92
U
mat Islam yang memilih membantu Indonesia
lebih memilih membantu Timur mayoritas dari
Palestina mayoritas dari MalPapua (77.3%),
Sumatera (42.0%) dan Sulawesi (50.0%),
Balinusra (40.9%). Sedangkan Kalimantan (60.5%)
umat Islam yang lebih dan Jawa (55.1%).
77.3
60.5
55.1
50.0
44.6
42.0
40.9
31.8
27.3
24.6
23.6
19.8 20.8
18.2 18.2 17.4
9.5
4.5 5.7
3.9
2.3
2.1
0.0 0.0
32.1
29.0 29.3
26.7 26.2
19.7
17.8
16.5
14.1
12.4
3.9
2.7 2.1 2.2 2.2
Januari 2020 94
FAITH AND RELIGION
Umat
Islam
Moderat
Januari 2020 97
P ertanyaan yang timbul
adalah apakah umat
radikalisme yang masuk
melalui berbagai media,
Islam Indonesia saat baik melalui kajian-kajian
ini masih seperti keagamaan, internet,
dulu?, umat yang youtube maupun sosial
religius dan ramah. media. Berikut merupakan
Pertanyaan ini tentu potret kondisi terkini, yang
timbul ditengah-tengah didapat dari riset
makin derasnya narasi- yang dilakukan oleh
narasi intelaransi dan Alvara Research Center.
Januari 2020 98
selalu melaksanakan sholat
K ewajiban sholat 5 lima
waktu dilaksanakan dengan 5 waktu. Sedangkan
baik oleh umat Islam sisanya tidak selalu
Indonesia. Hampir semua lima waktu, mereka
muslim Indonesia melaksanakan sering lima waktu
kewajiban ini, hanya 0,4% dan kadang-kadang
yang menyatakan sama lima waktu. Artinya 6
sekali tidak melaksanakan dari 10 umat Islam
sholat 5 waktu. Riset Indonesia masih “bolong-
menemukan 4 dari 10 bolong” dalam menjalankan
umat Islam Indonesia sholat 5 waktu.
29.2
26.8
7.7
2.0
0.40
Selalu 5 Waktu Selalu 5 Waktu Selalu 5 Waktu Sering 5 Waktu Kadang-kadang Sama Sekali Tidak
dan Selalu dan Sering dan Kadang-Kadang 5 Waktu Solat
Berjamaah Berjamaah Berjamaah
Januari 2020 99
Jika dilihat dari sholat 5 waktu dengan
sisi generasi, makin cara berjamaah. Kondisi
dewasa mereka cenderung ini sedikit berlawanan
lebih tertib dalam dengan generasi yang
melaksanakan sholat 5 lebih muda, khususnya
waktu. Older Gen X Gen Z dan Younger
makin tertib melaksanakan Milenial.
BERDASARKAN GENERASI
40.6
35.5 33.8
34.0 33.9
32.6
30.5 30.8 28.7
29.7 26.6
28.4
27.0
21.4
13.4
11.6
8.5
7.0 7.3
5.9
2.5 3.1 3.1
0.9 0.8 0.6 0.8 0.4 0.4
0.0
Selalu 5 Waktu Selalu 5 Waktu Selalu 5 Waktu Sering 5 Waktu Kadang-kadang Sama Sekali Tidak
dan Selalu dan Sering dan Kadang-Kadang 5 Waktu Solat
Berjamaah Berjamaah Berjamaah
40.3 39.4
13.9
6.4
Beberapa Kali Dalam Seminggu 40.3 40.1 39.3 41.7 2.2 40.4
Beberapa Kali Dalam Sebulan 39.4 37.6 44.9 38.6 7.8 36.4
82.2 73.6
88.6 64.7
11 Rokaat
54.0
Ya Tidak
Rukyat Hilal
68.7
Januari 2020 103
Hasil perbandingan antar Gen X yang melaksanakan tahlilan,
generasi menunjukkan bahwa maulid nabi, qunut subuh dan
makin berusia atau berumur ziarah kubur proporsinya
makin bijaksana dalam cenderung lebih banyak
menjalankan ritual agama. dibanding generasi sebelumnya.
Mereka lebih banyak Demikian untuk sholat
melaksanakan ritual keagamaan tarawih, yang memilih
yang sifatnya kultural dan sebanyak 23 rakaat lebih banyak
diajarkan turun-temurun. dibanding generasi sebelumnya.
TAHLIL
MAULID NABI
ROKAAT TARAWIH
11 ROKAAT 54.0 52.3 55.6 58.1 53.4 51.6
Front Pembela Islam (FPI) 73.4 71.0 79.2 77.6 72.3 66.2
Majelis Tafsir Alquran (MTA) 12.3 11.6 13.2 10.8 12.5 13.8
KH. Musthofa Bisri / Gus Mus 28.0 26.6 32.o 27.8 28.6 24.9
KH. Said Aqil Siraj 26.6 25.3 29.9 27.4 26.8 23.6
KH. Din Syamsuddin 26.0 22.o 28.4 32.0 25.9 24.9
Fiqih 58.2
Muamalah 54.6
Tarikh 28.3
28.8
21.4
18.8 17.5
8.6
Gambar 6.14. Sikap Jika Terjadi Perbedaan Pandangan Keagamaan Dalam Keluarga.
17.8%
Socializers
59.9% 22.3%
Achievers
CLIMBERS
Gen Z
Older Gen X
SOCIALIZER ACHIEVER
Younger Gen X
Older Millennial
Younger Millennial
CLIMBER
Januari 2020 118
K
onsumen Gen Z lebih Jogjakarta dan Jakarta
kritis dan rasional sebagai destinasi utama.
dibanding konsumen Milenial Gen Z merupakan generasi
dan Gen X. Mereka nasionalis, mereka berkomitmen
cenderung mencari informasi menjaga Pancasila dan NKRI,
melalui internet sebelum mereka juga generasi
melakukan pembelian produk. yang toleran. Gen Z,
E-commerce menjadi mall Millennial dan Gen X
baru bagi Gen Z. merupakan umat yang
Selama enam bulan religius sekaligus moderat
terakhir mayoritas Millenial dalam beragama. Secara
dan Gen Z pernah membeli umum mereka cukup
produk via e-commerce. dekat dengan ormas
Untuk traveling, 1 dari 3 NU dan Muhammadiyah.
Gen Z dan Milenial Internet dan Youtube bagi
melakukan liburan keluar Gen Z dan Millennial menjadi
kota tiap tahunnya, dengan sumber informasi keagamaan baru.
KESIMPULAN
G en Z dan Milenial
merupakan target
masa kini dan masa depan
berbasis internet dan digital.
Penetrasi digital payment,
e-channel perbankan, fintech,
mereka mencari informasi terlebih
dahulu sebelum melakukan
pembelian produk. Artinya
Indonesia. Mereka sangat e-commerce meski masih brand harus berhati-hati
tergantung dan juga kecil tapi akan terus dan lebih cermat
tidak bisa dipisahkan tumbuh kedepannya, artinya dalam mengelola konsumen
dengan internet dan perusahaan harus berlomba jenis ini. Program marketing
digital. Artinya apapun secepat mungkin melakukan harus menggunakan
sektor bisnis dan penetrasi ke ceruk ceruk visualisasi yang menarik.
industrinya harus beradaptasi pasar ini.Gen Z dan Milenial Gen Z dan Milenial merupakan
sekaligus mengadopsi merupakan konsumen yang penyuka visual (terutama foto
model bisnis kritis dan rasional, dan video) dibanding Gen X.
engan masih besarnya tidak pernah lelah melakukan dan digitalisasi disemua
D dukungan terhadap Internet dan Youtube sektor, tetap diperlukan
nasionalisme dan Pancasila menjadi sumber informasi pendidikan karakter yang
terutama dikalangan muda keagamaan baru, artinya kuat untuk menopang
maka tentu kita masih optimis diperlukan konten keagamaan kelestarian norma-norma
perjalanan bangsa Indonesia yang moderat agar sosial ditengah masyarakat
kedepan akan lebih baik. moderasi beragama tidak sekaligus memperkuat jati
Meski demikian kita mengalami pergeseran ditengah diri bangsa agar tidak
juga perlu waspada maraknya radikalisme atas tercerabut dari akar
karena paham-paham nama agama.Ditengah tradisi bangsa Indonesia
intoleran dan radikalisme derasnya arus informasi dikalangan generasi muda.
Sosial Kemasyarakatan
Metodologi Riset
The Portrait of Urban Moslem : Indonesia 2020 : Indonesia Middle Class Muslim :
Gairah Religiusitas Masyarakat Kota The Urban Middle-Class Millennials Religiosity and Consumerism
The Urban Middle-Class Millenials Indonesia : Radicalism Rising Among Educated People
Financial an Online Behavior
About Alvara Research Center
ALVARA is an Indonesia research firm which always puts accuracy and insight as the first
priority for the decision makers in any companies and institutions.
Inspired by the first alphabet of Greek and also one of the sacred symbol in research,
ALVARA is always striving to be THE MOST ADVANCE in developing research with
MEASURED and TESTED validity.
ALVARA also has a meaning of fairy elf, and thus ALVARA will always deliver INSPIRING
INSIGHTS to your company and institution as the guidance in decision making
Januari 2020
@alvara_id
@AlvaraResearchCenter
research@alvara-strategic.com
https://alvara-strategic.com/