Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PATALOGI

TYROID LINGUAL

Dosen pengampu : Cici Valiani, SST.,M.Kes

Disusun oleh

Nama : Cici Amelia

Nim : 201FI03047

Kelas : B/D4 Anestesiologi

PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

BANDUNG, 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“TYROID LUNGUAL”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Anestesiologi, Program Studi D IV Keperawatan
Anestesiologi Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Universitas Bhakti Kencana.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Tutor yang telah memberikan
tugas sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Saya menyadari, makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna,. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah yang saya buat selanjutnya.

Baturaja, Mei 2021


Penulis
DAFTAR ISI

COVER ………………………………………………………………………………………………..… i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..………. iii

ILUSTRASI KASUS …………………………………………………………………………….… iv

BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang …………………………….……………………………………………….……… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………..……………………………….. 2

C. Tujuan ……………………….…………………….……………………………………………….… 2

BAB II : PEMBAHASAN ………………………………………….………………………….….. 3

1. Definisi Tyroid Lingual ……………………………………………………………………… 3

2. Gejala Dan Penyebab Pada Penderita Tiroid Lingual …………………………… 3

3. Diagnosis Tiroid Lingual ……………………………………………………………………. 4

4. Pengobatan Pada Tiroid Lingual ………………………………………………………… 7

5. Komplikasi Pada Tiroid Lingual ………………………………………………………… 10

BAB III : Penutup …………………………………………………………………………..…... 13

Kesimpulan ……………………………………………………………………….………………….. 13

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..…... v


ILUSTRASI KASUS

Penderita LS, perempuan, 12 tahun, pelajar, Hindu, Bali datang ke poliklinik


THT-KL RSUP Sanglah pada tanggal 15April 2013. Penderita keluhan timbul
benjolan dibelakang lidah yang baru diketahui sejak kurang lebih 1 tahun yang
lalu.Keluhan juga dengan rasa mengganjal pada saat makan, suara serak,
teraba massa dan sensasi benjolan di tenggorokan.Nyeri pada benjolan
disangkal. Riwayat perdarahan dari massa yang disangkal.Riwayat dengan
keluhan yang sebelumnya tidak ada. Tidak ada riwayat yang sama dalam
keluarga.

Pada pemeriksaan fisik penderita didapatkan keadaan umum baik dan status
umum dalam batas normal.Pemeriksaan status lokalis THT-KL, pada telinga
dan hidung tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan tenggorokan ditemukan
mukosa kemerahan yang menyelubungi massa pada pangkal lidah. Perabaan
pada massa dirasakan padat dan terfiksir.

Pada tanggal 17 April 2013 penderita datang dengan pemeriksaan hasil


pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan USG leher, didapatkan kesan
atropi pada kedua lobus tiroid, dengan peningkatan corakan vaskuler yang
abnormal dan tak tampak pembesaran limfenode di colli kanan atau kiri.Tidak
ditemukan keberadaan tiroid normal pada lokasi anatomi yang semestinya di
leher. RS PAMA MEDIKA SiEMENS BEAE PONYA Sepuluh F IL0 TYRODO
11AMH ATAU 0 n Lege Perss MasH Se Ciear 3 100% MLA Gambar 7. USG leher
tidak tampak tampak tiroid pada leher. Pada CT Scanleher potongan axial,
diambil pada daerah batas bawah mandibula yang menunjukkan massa
jaringan lunak pada bagian pangkal lidah.Tampak massa yang berbatas tegas
ukuran 1,93 x 2,14 x 2,1 cm yang melekat pada pangkal lidah ..

Pada pemeriksaan darah didapatkan bahwa Thyroid Stimulating


Hormoneatau TSH yaitu 59,84 plU / mL (Nilai normal: 0,47-4,13), dimana
terjadi peningkat secara signifikan. FT4 yaitu 0,69 pg / dL (Nilai normal: 0,84-
1,47). FT3 yaitu 3,94 pg/dL (Nilai normal: 1,82-4,62). Hasil laboratorium yang
lain dalam batas normal dan Rontgen dada yang mengesankan jantung dan
paru dalam batas normal. Diagnosis kerja pada penderita ini adalah tumor
valekulae lingualis. Penderita direncanakan untuk dilakukan eksisi metode
transoraltiroid lingual dengan anastesi umum. Pada tanggal 18 April 2013
penderita dikonsulkan ke bagian penyakit anak dan anastesi, kemudian
dinyatakan tidak ditemukan kelainan yang merupakan kontraindikasi operasi
dan pembiusan. Operasi dilakukan pada tanggal 29 April 2013 di ruang
instalasi bedah sentral dibawah pengaruh anastesi umum, dilakukan eksisi
transoral tiroid lingual dengan temuan massa padat ukuran 2x2x2 cm dan
dilakukan pemeriksaan patologi anatomi, kemudian luka dijahit.Setelah itu
dilakukan pemasangan NGT.

Pasca operasi pasien yang diberikan terapi IVFD NaCl 0,9%, Vicillin SX 4x750
mg IV, Analgetik sesuai TS Anestesi, Transamin injeksi 3x500 mg IV, Cernevit
drip 1 ampul @ 24 jam, diet cair via sonde (NGT), observasi tanda-tanda vital
dan tanda-tanda perdarahan. Pada tanggal 2 Mei 2013, pasien dibolehkan
pulang untuk melihat dengan rawat jalan. Terapi yang diberikan saat pulang
yaitu amoxicillin 3x500 mg, dan asam mefenamat 3x500 mg, Sohobion 2x1
tablet, kontrol poliklinik THT-KL 3 hari lagi. Pada tanggal 6 Mei 2013
penderita kontrol poliklinik THT-KL tidak ada keluhan.Pada pemeriksaan
tampak luka baik. Dari hasil pemeriksaan patologi anatomi, gambaran
mikroskopis tampak jaringan tiroid yang berbatas tegas yang terdiri dari
folikel-folikel tiroid dengan bentuk dan ukuran yang tersedia yang tersedia
oleh selapis epitel kuboid dengan lumen folikel mengandung bahan koloid.
Mengesankan suatu ektopik dari tiroid.

Pada penderita didiagnosa akhir dengan tiroid lingual. Penderita dikonsulkan


ke bagian endokrinologi dan terapi levothyroxine 1x100 mcg, halmezin 3x30
mg, seretide 2x1 spray. 1 bulan setelah operasi, penderita tidak ada keluhan
dan massa tidak lagi terlihat.Penderita masih diberikan terapi oleh bagian
endokrinologi.Dibidang THT-KL tidak lagi dilakukan perawatan dan dapat
mengontrol jika terdapat keluhan.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tiroid lingual adalah perkembangan abnormal dari keberadaan
tiroid yang disebabkan penyimpangan embriologi akibat kegagalan
hilang tiroid untuk turun dari sekum melalui duktus tiroglosus ke
posisi normainya di leher pada daerah pretrakeal. Bahasa Tiroid
adalah kondisi yang jarang terjadi. Secara kasar adalah 1 dalam
100.000 populasi.
Hickmann mencatat kasus pertama tiroid bahasa pada tahun
1869. Montgomery menekankan bahwa suatu kondisi yang akan dicap
sebagai bahasa tiroid, histopatologi folikel tiroid pada jaringan sampel
darilesi. Angka kejadian kejadian kelainan kongenital dari tiroid
lingual yaitu 1: 100.000.
Tinjauan literaturmenunjukkan bahwa sekitar 400 kasus
dilaporkan telah dilaporkan sejauh ini.Umumnya kondisi bahasa yang
terjadi pada wanita yaitu 80%. Rasio wanita dibandingkan pria adalah
4: 1. Pada seluruh populasi anak didapatkan sekitar 24% anak dengan
kelainan kongenital dari tiroid lingual. Hampir seluruh kejadian
kelainan kongenital dari tiroid sekitar 90% ditemukan di daerah
lingual.7.18,25
Tiroidlingual merupakan lokasi ektopik paling sering terjadi
dari kondisi yang jarang ditemui dalam klinis. Penatalaksanaan
masalah ini penuh dengan kontroversi, sejarahnya mulai
membiarkannya begitu saja hingga dilakukan operasi pengangkatan.
14 Melalui tulisan ini dilaporkan kasus tiroid lingual pada seorang anak
perempuan umur 9 tahun, yang dilakukan operasi eksisi transoral
tiroid lingualdan mempersembahkan levothyroxine pasca operasi.
B. RUMUSAN MASALAH
6. Apa yang dimaksud dengan tiroid lingual ?
7. Apa saja gejala dan penyebab pada penderita tiroid lingual ?
8. Bagaimana diagnosis tiroid lingual ?
9. Bagaimana cara pengobatan pada tiroid lingual ?
10. Apa saja komplikasi pada tiroid lingual ?

C. TUJUAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah pada program studi
D IV Keperawatan Anestesiologi di Universitas Bhakti Kencana
Bandung.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Tyroid Lingual


Tiroid lingual adalah perkembangan abnormal dari
keberadaan tiroid yang disebabkan penyimpangan embriologi
akibat kegagalan hilang tiroid untuk turun dari sekum melalui
duktus tiroglosus ke posisi normainya di leher pada daerah
pretrakeal. Bahasa Tiroid adalah kondisi yang jarang terjadi.
Secara kasar adalah 1 dalam 100.000 populasi. Tiroidlingual
merupakan lokasi ektopik paling sering terjadi dari kondisi yang
jarang ditemui dalam klinis. Penatalaksanaan masalah ini
penuh dengan kontroversi, sejarahnya mulai membiarkannya
begitu saja hingga dilakukan operasi pengangkatan.

2. Gejala dan Penyebab Tyroid Lingual


Tyroid lingual terdapat pada semua usia, tapi sebagian
besar pada masa remaja atau setelah kehamilan yang
meningkatkan kebutuhan fisiologis hormon tiroid. Kebanyakan
pasien dengan tiroid lingual tanpa gejala gejala. Pasientidak
akan memiliki masalah lain selain pembengkakan di bagian
posterior lidah mereka. Biasanya keluhan utama pada pasien
tiroid lingual is teraba massa dan sensasi benjolan di
tenggorokan.
Gejala klinis yang disebabkan oleh tiroid lingual antara
lain disfagia, disfonia, perdarahan dari massa, sleep apnea,
hipotiroid dan dispnoea yang jarang terjadi. Pada kasus tiroid
bahasa yang sangat jarang terjadi dapat mengalami perubahan
menjadi kearah keganasan atau maligna. Pemeriksaan fisik
yang ditemukan pada pasien dengan tiroid lingual dapat berupa
gambaran mukosa kemerahan yang menyelubungi di atas massa
sepertiga lidah posterior, Perabaan pada massa yang dirasakan
dan terfiksir. Akan terlihat menempel pada lidah disekitar 2/3
anterior dan 1/3 posterior.Ini merupakan daerah dimana
foramen cecum seharusnya ada.Upaya yang harus dilakukan
untuk meraba leher di tempat semestinya tiroid berada untuk
memastikan apakah jaringan tiroid normal memang terdapat di
leher.

3. Diagnosa
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk
mendiagnosa tiroid lingual adalah USG leher, tampilan lateral
jaringan X-Raysoft, CT scan dan Technitium 99 scan. USG leher
dilakukan pada setiap pasien dengan tiroid lingual untuk
memastikan tidak ada tiroid normal pada daerah leher. X-Ray
jaringan lunak leher pandangan lateral hanya mengungkapkan
adanya bayangan jaringan lunak dan massa globularsoft
jaringan didaerah lidah tepat di atas tulang hyoid.
CT-Scan akan membantu menilai lesi secara akurat. Jika
digunakan, itu akan memberikan informasi berharga mengenai
sistem vaskularisasinya. CT-Scan leher dengan atau tanpa
kontras akan membantu mengungkapkan atau tidaknya
jaringan tiroid normal pada leher. CT-Scan potongan aksial
diambil pada daerah batas bawah mandibula yang
menunjukkan massasoft jaringan di bagian posterior lidah.
Vena jugularis interna dan arteri karotis bisa dilihat sebagai
tanda peningkatan dari massa. Technitium 99 scan merupakan
teknik diagnostik dengan menggunakan radioaktif isotop yang
akan diserap oleh jaringan tiroid di lidah. Dimana hal ini juga
akan menunjukkan ada atau tidaknya jaringan tiroid di daerah
leher.
Pemeriksaan level serum T3, T4 dan TSH mutlak
dilakukan. Hal ini akan membantu dalam memeriksa status
fungsional dari suplemen ektopik dari tiroid. Tanpa terkecuali
dari pasien ini adalah eutiroid. Jika kadar TSH meningkat, maka
penekanan dapat dilakukan dengan menggunakan dosis regular
dari tiroksin oral. 2.8 Diagnosis Banding Malignancy atau suatu
keganasan telah melaporkan sekitar 12% dari suatu ectopic
tiroid, yaitu skuamous sel karsinoma lingual, kista duktus
tiroglossal dan haemangioma.

TEKNIK PEMERIKSAAN PADA PASIEN


Teknik pemeriksaan fisik tiroid dilakukan dengan
melihat tanda dan gejala pada pasien. Dilakukan pemeriksaan
generalis dan lokalis pada tiroid. Pada pemeriksaan fisik
generalis pasien sebaiknya berbaring. Pada pemeriksaan
lokalis, pasien sebaiknya pada posisi duduk atau berdiri dan
kepala pasien sedikit hiperekstensi dengan prosedur inspeksi,
palpasi, dan penentuan status tiroid.

Persiapan Pasien
Sebelum menjalani pemeriksaan fisik tiroid, dokter akan
melakukan anamnesis seputar keluhan penyakit pasien. Apakah
terdapat gejala hipotiroid ataupun hipertiroid dan faktor risiko
terkait.

Anamnesis terkait Hipotiroid


Gejala hipotiroid dan faktor risiko yang perlu ditanyakan adalah
sebagai berikut :
▪ Riwayat keluarga
▪ Penggunaan obat tiroid
▪ Riwayat penyakit autoimun lainnya, misalnya lupus
▪ Keluhan lelah, penambahan berat badan, intoleransi suhu
dingin, infertilitas, kelemahan, kram otot, konstipasi,
hipersomnolen

Anamnesis terkait Hipertiroid


Gejala hipertiroid dan faktor risiko yang perlu ditanyakan
adalah sebagai berikut :
▪ Riwayat keluarga
▪ Riwayat penggunaan obat tiroid
▪ Riwayat penyakit autoimun lainnya
▪ Pajanan terhadap iodine
▪ Keluhan adanya penurunan berat badan tanpa pengurangan
nafsu makan, intoleransi terhadap suhu hangat, depresi, iritabel,
ansietas, oligomenorrhea, kelemahan, tremor, hiperdefekasi,
dan insomnia

Setelah menanyakan anamnesis seputar keluhan tiroid,


dokter memberitahukan kepada pasien pemeriksaan fisik yang
akan dilakukan dan tujuannya, yaitu untuk membantu
menegakkan diagnosis ke arah gangguan tiroid dan/atau
memantau terapi yang sedang dilakukan. Sebelum dilakukan
pemeriksaan fisik, dokter perlu membersihkan tangannya
terlebih dahulu.

Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan fisik tiroid
hanyalah segelas air yang akan diperlukan untuk menilai
gerakan pasien menelan saat minum.
Posisi Pasien
Pada pemeriksaan fisik generalis pasien sebaiknya pada posisi
berbaring dan pemeriksaan fisik lokalis pasien berada dalam
posisi duduk atau berdiri. Kepala pasien diposisikan sedikit
hiperekstensi. Sebaiknya lampu sorot berada di leher anterior.
Pada saat pemeriksaan, pasien diminta untuk menelan. [1,2]

Prosedural
Prosedural pemeriksaan fisik tiroid mencakup prosedural
pemeriksaan generalis dan lokalis.

4. Pengobatan
Penatalaksanaan yang diberikan pada kasus tiroid
lingual adalah terapi konservatif dan pembedahan. Terapi
konservatif yang diberikan pada pasien tersebut jikatiroid
lingual adalah satu-satunya fungsi tiroid, maka terapi
menggunakan dosis rutin tiroksin oral dapat dicoba.Bahkan
kebutuhan tiroksin secara fisiologis akan meningkat selama
masa pertumbuhan, masa subur, kehamilan dan Beberapa
met.IALIS lain-lain. Terapi terapi ini akan membantu mencegah
pembesaran fisiologi yang abnormal dari jaringan tiroid
ektopik. Terapi pembedahan dilakukan dengan indikasi, yaitu
jika massa menyebabkan gangguan obstruksi, massa mengalami
perdarahan, massa membesar dengan cepat dan curiga
malignansi.
FNAB tidak disarankan untuk dilakukan karena dapat
menimbulkan perdarahan yang diharapkan. Demikian juga
dibandingkan melakukan biopsi terhadap lesi, eksisi total yang
lebih tepat. ' e eksisi yang sering dilakukan, yaitu antara lain;
1) Metode eksisi transoral Metode eksisi ini lebih disukai
pada massa tiroid lingual yang kecil. Biasanya dilakukan
pada massa yang terletak lebih dari tulang hyoid. Secara
klinis jika batas posterior dari massa tiroid bahasa dapat
terlihat pada saat inspeksi, maka dapat dilakukan
metode tersebut. Metode pengangkatan massa secara
transoral dapat dilakukan dengan bantuan kauter,
coablasi, debrider, dan laser.
Pembedahan dilakukan dengan induksi anastesi umum
melalui intubasi nasotrakeal. Intubasi ini lebih
disarankan karena dapat menyebabkan timbulnya
masalah perdarahan akibat trauma pada saat
intubasi.Pasien dalam posisi Rose.Mouth gag Boyles
Davis digunakan untuk menahan mulut agar terbuka,
kemudian dengan menggunakan kassa dimasukkan ke
daerah faring guna mencegah perdarahan saat
dilakukan tindakan masuk ke saluran pernafasan. Lalu
kassa dililitkan di ujung depan lidah dan dipegang
dengan forep tenaculum, setelah itu ditarik kearah
depan. Kemudian batas anterior di eksisi dengan
menggunakan kauter diatermi atau coblator atau laser.
Tumor dengan perlahan diangkat dan diukur dari
jaringan lidah.
Hemostasis yang baik menjamin faktor pembekuan
darah pada 39 dasar tumor.Pisau debrider dapat
digunakan untuk mengeksisi dasar tumor dari jaringan
lidah.Perdarahan yang terjadi didasar tumor dapat
dibakar dengan menggunakan kauter bipolar.
Keuntungan dari metode pendekatan transoral adalah
mudah dikerjakan, sayatan dileher dapat dihindari,
pemulihan pasien cepat dan komplikasi yang minimal.

2) Pendekatan transmandibular translingual Pendekatan


ini digunakan dalam mengangkat massa bahasa yang
sangat besar. Pertama kali dilakukan trakeostomi
dengan anastesi lokal. Induksi dengan anastesi umum
dilakukan melalui kanul trakeostomi. Hal ini melindungi
dan menjaga sirkulasi udara secara konsistensi selama
operasi pengangkatan massa tiroid berlangsung. Insisi
mucoperiosteum pada sulkus buccoginggival dilakukan
dari daerah inferior mandibula dan tulang sekitar mental
juga terkena.Dimana dilakukan osteotomy vertikal pada
garis tengah mandibula.Lidah dipotong secara sagittal di
garis tengah kedasar mulut sampai mencapai pangkal
lidah.Massa tiroid lingual yang terlihat di eksisi.Luka
operasi dijahit lapis demi lapis.
Dipasang pemasangan kabel pada mandibula dan
lengkung gigi. Keuntungan dari pendekatan ini adalah
visualisasi yang sangat baik, tidak diperlukan ligasi
pembuluh darah lidah dan dapat menghindari
terkenanya struktur penting seperti saraf lingual, saraf
hypoglossal, dan ludah submandibula.

3) Pendekatan faringotomi lateral24 Pendekatan ini


digunakan jika transposisi tiroid lingual yang
direncanakan.Keuntungan dari pendekatan ini adalah
memastikan bahwa transposisi tiroid lingual bebas dari
hambatan ke daerah leher.Setelah transposisi dapat
dengan mudah pada leher lateral pasien.
4) Pendekatan suprahyoid garis tengah Pendekatan ini
digunakan untuk mengangkat massa lingual yang besar
bahkan yang meluas kebawah tulang hyoid. Setelah
operasi pengangkatan massa tiroid, semua pasien harus
memulai suplemen oral tiroksin.

5. Komplikasi

Berikut Jenis Komplikasi Penyakit Tiroid yang Bisa Saja


Terjadi
Penyakit tiroid terbagi menjadi beberapa jenis, dua di antaranya
adalah hipotiroidisme, yaitu saat kelenjar tiroid menghasilkan
hormon tiroid yang terlalu sedikit, dan hipertiroidisme, yaitu
saat kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang terlalu
banyak. Jika gejala yang tampak dibiarkan begitu saja, maka
akan muncul sejumlah komplikasi penyakit tiroid, di antaranya:

1. Penyakit jantung. Penyakit jantung yang menjadi komplikasi


hipertiroidisme dapat berkembang menjadi penyakit stroke,
hingga menyebabkan gagal jantung kongestif.
2. Rapuhnya tulang. Jika hormon tiroid dalam darah terlalu
banyak, maka penyerapan kalsium ke tulang akan terganggu.
Jika dibiarkan, hal ini akan memicu terjadinya osteoporosis.
3. Gangguan pada mata. Penyakit mata yang menjadi komplikasi
dari penyakit tiroid adalah Graves’ disease, yang berujung pada
hilangnya penglihatan secara permanen.
4. Pembengkakan dan kemerahan kulit. Sama halnya dengan
gangguan pada mata, pembengkakan dan kemerahan kulit
merupakan dampak dari Graves’ disease.
5. Tirotoksikosis. Kondisi terjadi karena peningkatan kadar
hormon tiroid dalam darah yang memicu munculnya gejala,
seperti tremor, peningkatan denyut jantung, hingga penurunan
berat badan.
6. Masalah pada sistem saraf. Masalah pada sistem saraf
merupakan salah satu komplikasi penyakit tiroid yang ditandai
dengan kesulitan berjalan, suara serak, kesulitan bernapas, serta
nyeri di tangan dan kaki. Saat kondisi ini sudah parah, penyakit
akan berlanjut menjadi sindrom carpal tunnel.
7. Infertilitas. Pengidap hipotiroidisme biasanya akan mengalami
gangguan menstruasi. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin
pengidap akan mengalami ketidaksuburan atau susah hamil.
8. Gangguan kehamilan. Saat penyakit tiroid dialami oleh ibu
hamil, maka mereka akan berisiko mengalami sejumlah masalah
kehamilan, seperti preeklampsia, kelahiran bayi prematur,
bahkan keguguran.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Alami Penyakit
Tiroid
Komplikasi penyakit tiroid dapat muncul karena produksi
hormon tiroid yang mengakibatkan ketidakseimbangan reaksi
kimia dalam tubuh. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi
virus atau bakteri, yang mengakibatkan peradangan pada
kelenjar. Selain infeksi virus dan bakteri, beberapa hal yang
menjadi faktor risiko kondisi ini, yaitu:

• Seseorang yang berusia di atas 60 tahun.


• Seseorang yang mengidap penyakit autoimun.
• Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit
yang sama.
• Seseorang yang melakukan perawatan atau pengobatan
tertentu.
• Seseorang yang pernah menjalani operasi tiroid.
• Seseorang yang sedang hamil.
• Seseorang yang melahirkan bayi dalam kurun waktu enam bulan
terakhir.
Untuk mencegah sejumlah komplikasinya, segera
temui dokter di rumah sakit terdekat saat ditemukan sejumlah
gejalanya, ya! Gejala umum dari penyakit tiroid dapat berupa
sembelit atau konstipasi, merasa kedinginan saat cuaca panas,
mengalami kelemahan otot, penurunan atau kenaikan berat
badan, nyeri sendi atau otot, merasa tertekan, pucat, rambut
menipis, melambatnya denyut jantung, pembengkakan wajah,
serta perdarahan menstruasi dengan volume darah yang lebih
banyak.
Intinya, untuk mencegah terjadinya penyakit tiroid diperlukan
pola makan dan gaya hidup sehat. Selain kedua hal tersebut,
kamu juga disarankan untuk melakukan diet sehat guna
mengurangi berat badan, dan menjaga fungsi kelenjar agar
dapat menghasilkan hormon yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Tiroid lingual adalah perkembangan abnormal dari keberadaan roid


yang disebabkan penyimpangan embriologi akibat kegagalan hilang tiroid
untuk turun dari foramen sekum melalui duktus tiroglosus ke posisi
normalnya di leher pada daerah pretrakeal. Angka kejadian kelainan
kongenital dari tiroid lingual yaitu 1: 100.000. Lokasi keberadaan tiroid yang
berada pada dasar lidah sering asimptomatik, tetapi pada beberapa kasus
tidak muncul gejala lokal seperti disfagia, disfonia dengan stomatolalia,
sumbatan jalan nafas atas, hemoragik dan hipotiroid. Pada kasus ini
dilaporkan tiroid lingual pada seorang anak perempuan umur 9 tahun, dengan
timbul benjolan dibelakang lidah dalam rasa mengganjal pada saat
makan.Pemeriksaan hormon perangsang tiroid terjadi peningkat secara
signifikan.Ultrasonografi tiroid mendapatkan kesan atropi pada kedua lobus
tiroid, dengan tanpa peningkatan corakan vaskuler yang abnormal dan tak
tampak pembesaran limfenode di colli kanan maupun kiri. CT-Scan tampak
massa yang berbatas tegas 1,93 x 2,14 x 2,1 cm yang melekat pada pangkal
lidah. Telah dilakukan operasi eksisi transoral tiroid lingual dan
mempersembahkan Levothyroxine pasca operasi.

Tiroid Lingual dapat menimbulkan permasalahan pada diagnostik dan


penatalaksanaannya.Pemeriksaan yang baik harus dilakukan pada semua
kasus pembengkakan disekitar garis tengah sebelum melakukan intervensi
yang lebih lanjut. Meskipun jarang, tiroid lingual harus dipikirkan pada setiap
kasus pembengkakan data yang dapat kita temui pada pemeriksaan klinis
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Tiroid Balasubramanian T. Lingual dan Penatalaksanaannya. Tersedia


dari URL

http://www.researchgate.net/publication/216425076

Lingual_Thyroid_Our experience / file / 14208c7562986e524226


bb6b5f428ab3.pdf. Diakses pada tanggal 28 Mei 2021.

Bahceci S, Tuzcu A, Kemec Z, Tiroid Lingual Tuzcu S., Kelainan


Embriologis Langka Kelenjar Tiroid dan Hipotiroidisme Primer. Turk Jem
2007; 11: 98-100.

Sood A, Kumar R. Kelenjar Tiroid ektopik dan Peran Teknik Kedokteran


Nuklir dalam Diagnosis dan Penatalaksanaannya. Neraka J Nucl Med 2008;
11: 168-71.

Cabral P, Silva C, Vinhais S. Hipotiroidisme Bawaan dengan Tiroid


Lingual ektopik. Tersedia dari URL

http: //www.eurorad. org / case.php? id = 9377. Diakses pada 27 Mei 2021

Scott PMJ, Soo G, Van Hasselt CA. Tiroid Lingual pada Wanita Muda.
HKMJ 1997; 3 (1): 111.

https://www.alomedika.com/tindakan-
medis/endokrinologi/pemeriksaan-fisik-tiroid/teknik. Di akses pada 29 Mei
2021

https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-8-komplikasi-yang-
disebabkan-oleh-penyakit-tiroid. Di akses pada 29 Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai