PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah salah satu kelainan yang paling sering terjadi pada bayi laki-laki.
Pada kelainan ini, testis tidak terletak di dalam skrotum. Sekitar 20% atau
lebih bayi prematur mengalami kelainan ini, mengingat tahap akhir dari
UDT saat lahir, tetapi pada setengah dari jumlah bayi laki-laki tersebut,
testis akan turun dalam 3 bulan pertama setelah mereka lahir. Sehingga
jumlah kejadian dari kelainan ini menjadi sekitar 1-2% pada bayi laki-laki
terjadinya UDT karena pada keadaan ini bisa terdapat pertumbuhan dalam
janin yang terhambat dan adanya fungsi plasenta yang terganggu. Selain
Beckowitz dan Lapinski tahun 1996, bahwa ras Asia memiliki resiko
1
2
dilaporkan pada penelitian Czeizel pada tahun 1981 bahwa faktor genetika
dan sekitar 6,2% pada hubungan saudara laki-laki. Dan pada penelitian
memiliki riwayat keluarga yang sama (baik pada orang tuanya, saudara
bulan dan meningkat menjadi 30% pada bayi prematur. Dua pertiga kasus
berat bayi baru lahir yang rendah, kecil untuk masa kehamilan, kembar
didapatkan prevalensi di dunia dari 4,3% - 4,9% pada saat lahir, 1% - 1,5%
pada umur 3 bulan, dan 0,8% - 2,5% pada umur 9 bulan. Sedangkan di
Amerika Serikat, prevalensi UDT sekitar 3,7% saat lahir dan 1,1% dari
dari 50% pada kurun waktu 1965 – 1985. di FKUI – RSUPCM kurun
RSUP. Adam Malik Medan kurun waktu 1994 – 1999 terdapat 15 kasus
jarang terjadi. Selama kurun waktu satu tahun yaitu 2017-2018 bulan
Februari, hanya ada 1 kasus UDT dengan orchidopexy, yaitu pada An. A
(2 tahun).
hormonal. Oleh karena sesuatu hal proses desensus testis tidak berjalan
skrotum tetapi masih berada dalam jalur yang normal, keadaan ini disebut
UDT, atau pada testis yang keluar jalur normal yang disebut sebagai
ektopik. Testis yang belum turun ke kantung skrotum dan masih berada
yaitu terletak diantara fossa renalis dan annulus inguinalis internus. Testis
dewasa muda. Oleh karena itu, Esensi terapi rasional yang dianut hingga
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari karya tulis ilmiah ini adalah penulis mampu
2. Tujuan Khusus
tindakan orchidopexy
praktik dilapangan
6
umum kelas madya (C) yang merupakan salah satu unit kerja dari Yayasan
kesehatan kristen yang berdiri sebagai hasil kerjasama antara Sinode Gereja
Bersalin Panti Wilasa di lokasi lain karena tempat yang lama sudah tidak
mencari lokasi yang tepat, pada bulan Mei 1969 diperoleh sebidang tanah di
Sentral yang terstandart HIPKABI sejak tahun 2011. Ruang Instalasi Bedah
terdapat tiga ruang kamar operasi dan satu ruang khusus untuk operasi
7
mata, satu ruang serah terima pasien, ruang recovery room, ruang
perempuan, dan ruang istirahat dokter. Di setiap kamar operasi terdapat satu
mesin anastesi, satu meja mayo, satu set lampu operasi, satu bedsite
monitor, satu mesin pemasangan arde, satu troli untuk intubasi dan
ekstubasi, satu troli untuk persiapan perlangkapan operasi yang berisi spuit,
jelly, gunting, plaster, cairan infus dan alat untuk BHP. Di ruang instalasi
bedah sentral terdapat tiga tempat cuci tangan yang setiap satu tempat cuci
tangan terdiri dari empat keran otomatis dan sabun, satu apotik yang
biasa dilakukan yaitu operasi bedah umum, bedah obsgyn, bedah THT,
bedah gigi dan mulut, bedah digestif, bedah saraf, bedah urologi, bedah
orang. Pelatihan yang dimiliki yaitu pelatihan bedah dasar dan yang
seperti spesialis bedah mata 1 orang dan spesialis bedah urologi 1 orang.
Instalasi bedah central di dukung oleh ruang ICU, ruang HCU, ruang
pelayanan IGD.
Hasil karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat praktis dalam
keperawatan yaitu:
1. Bagi Perawat
2. Bagi Penulis
Hasil karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat praktis dalam
keperawatan yaitu: