DISLOKASI
OLEH:
1. Anisah
2. Priscilla V Pattipeilohy
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kelompok dapat menyususn tugas mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah III yang berjudul “ DISLOKASI “.
Dalam penulisan makalah ini masih banyak lagi kekurangan-kekurangan yang harus di
perbaiki, maka dari itu kelompok senantia menerima kritik dan saran dari pembaca makalah ini.
Harapan kelompok, semoga makalah ini menambah wawasan dan ilmu, khususnya bagi
kelompok sendiri dan pada umumnya bagi pembaca makalah ini.
Kelompok
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
a) Defenisi ………………………………………………………
b) Etiologi ……………………………………………………….
c) Patofisiologi……………………………………………………
d) Manifestasi Klinis …………………………………………….
e) Pemeriksaan penunjang ………………………………………
f) Penatalksanaan ………………………………………………
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUANA
2. Tujuan khusus
Diharpkan mahasiswa mampu memberikan gambaran dislokasi meliputi :
a. Mampu memahami dan menjelaskan definisi dislokasi sendi
b. Mampu memahami dan menjelaskan etiologi dislokasi sendi
c. Mampu memahami dan menjelaskan patofisiologi dislokasi sendi
d. Mampu memahami dan menjelaskan manifestasi klinis dislokasi sendi
e. Mampu memahami dan menjelaskan pemeriksaan penunjang dislokasi sendi
f. Mampu memahami dan menjelaskan penatalksanaan dislokasi sendi
g. Mampu memahami dan menjelaskan komplikasi dislokasi sendi
C. METODE PENULISAN
Metode yang dipakai dalam karya tulis ini adalah metode pustaka Yaitu metode yang
dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan
dengan alat, baik berupa buku maupun informasi dari internet.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Dislokasi sendi adalah suatu keadaan di mana permukaan sendi tulang yang membentuk
sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis. Dislokasi sendi dimaksud juga dengan keluarnya
kepala sendi dari mangkuknya atau tulang lepas dari sendi.
Dislokasi sendi jika tidak segera di tangani dapat mengakibatkan nekrosis afaskuler, yaitu
kematian jaringan akibat anoksia dan hilangnya pasokan darah, dan juga mengakibatkan paralisis
syaraf:
1. Dislokasi congenital : dislokasi sendi yang terjadi sejak lahir akibat kesalahan
pertumbuhan.
2. Dislokasi patologik : dislokasi sendi akibat penyakit sendi atau jaringan sekitar sendi.
3. Dislokasi traumatic: dislokasi sendi akinbat kedaruratan ortopedi (seperti pasokan darah,
susunan syaraf rusak dan mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia) yag
disebabkan oleh cederah di mana sendi mengalami kerusakan akibat kekerasan (Brunner
and suddarth, 2012).
B. ETIOLOGI
Dislokasi sendi terjadi karena trauma akibat kecelakaan, seperti kecelakaan mobil,
kecelakaan sepeda motor, kecelakaan terjatuh dari tempat yang tinggi, dan lain-
lain. Dislokasi sendi dapat disebabkan juga oleh trauma akibat pembedahan
ortopedi. Dislokasi sendi juga dapat disebabkan oleh faktor predisposisi, terjadi
infeksi didekitar sendi dan juga akibat kelainan pertumbuhan sejak lahir (brunner
and suddarth, 2012)
C. PATOFISIOLOGI
Sumber : Sylvia A (2009)
TRAUMA
Trauma joint
Dislocation
Deformitas Tulang
MK : Gangguan
mobilitas Fisik Tidak Nafsu MK : Nyeri
Ketidak nyamanan
makan
akibat bentuk yang
tidak normal
MK : Ketidak seimbangan
Nutrisi kurang dari
Pengungkapan secara kebutuhan tubuh
verbal merasa malu,
cemas dan takut tidak di
terma
Pada penderita Dislokasi sendi, akan menunjukan tanda dan gejala seperti :
1. Nyeri
2. Perubahan kontur sendi
3. Perubahan panjang ekstremitas
4. Kehilangan mobilitas normal
5. Kekakuan
6. Deformitas
7. Perubahan sumbu tulang yang mengalami Dislokasi
Diagnosis Dislokasi :
1. Anamnesis
a. Ada trauma
b. Mekanisme trauma yang sesuai
c. Ada rasa sendi keluar
d. Bila trauma minimal
2. Pemeriksaan klinis
a. Deformitas
Hilangnya tonjolan tulang yang normal
Pemendekan atau pemanjangan
Kedudukan yang khas untuk dislokasi tertentu
b. Nyeri
c. Function Laesa
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Untuk pemeriksaan diagnose terhadap penyakit dislokasi dapat dilakukan
beberapa cara pemeriksaan, seperti:
1. Pemeriksaan foto Rontgen yang di gunakan untuk menentukan lokasi
dislokasi.
2. Pemeriksaan radologi foto X-Ray yang dapat di gunakan untuk
menentukan arah dislokasi dan apakah disertai fraktur.
3. Pemeriksaan CT Scan, MRI, Scan Tulang, dan Tomogram yang di gunakan
untuk memperlihatkanDislokasi juga dapat Digunakan untuk
Mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak (Brunner and Suddarth, 2012).
F. PENATALAKSANAAN
Pemilihan pengobatan tergantung dari lokasi dan keparahan sendi yang dislokasi
Pengobatan tahap awal adalah RICE, yaitu:
Rest, yaitu mengistirahatkan sendi yang dislokasi
Ice, yaitu mendinginkan sendi yang dislokasi
Compression, yaitu menekan sendi yang dislokasi
Elevation, yaitu menaikkan atau meniggikan sendi yang dislokasi
Pada beberapa kasus, sendi dapat kembali dengan sendirinya setelah dilakukan
RICE. Jika tidak, ada beberapa pilihan pengobatan lain, meliputi :
1. Manipulasi atau meroposisi
Dokter akan memanipulasi atau mengembalikan posisi tulang ke sendinya.
Sebelum itu, dokter akan memberikan zat bius atau anastesi untuk membuat
otot relaks dan pasien tetap nyaman.
2. Imobilitas
Setellah sendi kembali normal, imobilisasi penting untuk mencegah sendi
bergerak sehingga sembuh sempurna. Pasien dapat mengunakan slang, splint
atau cast untuk beberapa minggu tergantung dari keparahan dislokasi
3. Obat-obatan
Setelah sendi normal biasanya penderita sudah tidak merasakan nyeri.
Namun, obat –obatan anti-nyeri dan pelemas otot boleh diberikan sebagai
penunjang.
4. Terapi diet
Air
Protein
Makanan kaya kalsium dan vitamin D
Karbohidrat kompleks
Buah
BAB III
KESIMPULAN DAN SARA
Kesimpulan
Dislokasi sendi adalah suatu keadaan di mana permukaan sendi tulang yang membentuk
sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis. Disloksi sendi dimaksud juga dengan keluarnya
kepala sendi dari mangkuknya atau tulang lepas dari sendi.
Disloksi sendi jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan nekrosis avaskuler, yaitu
kematian jaringan akibat anoksia dan hilangnya pasokan darah, dan juga mengakibatkan
paralysis syaraf.
Saran
Kelompok kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini, oleh
karena itu kelompok kami mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini. Agar
kelompok kami dapat berbuat lebih baik lagi kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami pada khususnya dan serta
secara umum bagi pembaca dan teman-teman dari kelompok lain.
DARTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth, 2012. Keperawatan Medikal Bedah volume 3. Jakarta : EGC