Skripsi Razi Bab 1 Sampai 5
Skripsi Razi Bab 1 Sampai 5
SKRIPSI
Oleh
MUHAMMAD RAZI
NIM. 170440033
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadhirat Allah SWT yang masih
proposal skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam penulis sampaikan
kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi kita
ummat manusia.
Pada kesempatan kali ini penulis akan melakukan penelitian tentang judul
berbagai pihak yang telah memberikan masukan, bantuan, dukungan dan motivasi
kepada penulis, sekali lagi penulis ucapkan terima kasih terutama kepada:
2. Bapak Dr. Hendra Raza, S.E., M.Si., Ak, CA selaku Dekan Fakultas
3. Bapak Mukhlis M. Nur, Lc., M.A selaku Ketua Program Studi Ekonomi
i
Lhokseumawe yang telah memberi akses kepada penulis dalam
4. Bapak Munardi, SE., M.Ec selaku Wakil Ketua Prodi Ekonomi Syariah
skripsi ini.
5. Bapak Nazli Hasan, Lc., M.A selaku Ketua Laboratorium Prodi Ekonomi
Lhokseumawe.
6. Bapak Falahuddin, SE., M.S.M selaku Ketua Unit Jaminan Mutu Prodi
7. Bapak Fuadi, S.E., M.S.M selaku dosen pembimbing skripsi yang sangat
sabar dalam memandu dan juga memberikan motivasi bagi penulis dalam
kegiatan akademis dan perwalian hingga skripsi ini dapat selesai tepat
waktu.
8. Bapak Ichsan, Lc., M.EI selaku dosen penguji kedua skripsi yang telah
ii
10. Bapak, Ibu Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
penulis.
belum sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam cara
pengungkapan, penyajian, maupun penulisan kata. Sehingga kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan oleh penulis. Akhirnya atas segala bantuan yang
telah penulis terima, semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT, dan penulis
berharap semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
MUHAMMAD RAZI
NIM. 170440033
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................8
iv
3.3 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................41
3.3.1 Data Primer........................................................................................41
3.3.2 Data Sekunder....................................................................................42
3.4 Definisi Operasional Variabel....................................................................43
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas.....................................................................44
3.5.1 Uji Validitas.......................................................................................44
3.5.2 Uji Realibilitas...................................................................................44
3.6 Uji Asumsi Klasik.......................................................................................45
3.6.1 Uji Normalitas....................................................................................45
3.6.2 Uji Heteroskedastisitas.......................................................................46
3.6.3 Uji Linieritas......................................................................................46
3.6.4 Uji Multikolinieritas...........................................................................47
3.7 Metode Analisis Data..................................................................................48
3.8 Pengujian Hipotesis.....................................................................................50
3.8.1 Uji Parsial (t)......................................................................................50
3.8.2 Uji Simultan (F).................................................................................50
3.9 Koefisien Korelasi (R)................................................................................51
3.9.1 Koefisien Determinasi( R2 ).................................................................52
BAB V PENUTUP...........................................................................................74
5.1 Kesimpulan................................................................................................74
5.2 Keterbatasan Penelitian..............................................................................74
5.3 Saran...........................................................................................................75
v
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................76
LAMPIRAN.....................................................................................................77
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi masyarakat pada saat ini, bisnis merupakan suatu aspek kehidupan
yang sangat penting. Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada dalam
ataupun masyarakat luas. Aktivitas bisnis bukan hanya kegiatan dalam rangka
barang dan jasa tersebut kepada pihak-pihak yang memerlukan, serta aktivitas lain
yang mendukung kegiatan produksi dan distribusi tersebut. Nah, salah satu
instrumen yang digunakan oleh masyarakat pada saat ini untuk menjajakan barang
untuk melakukan proses transaksi terhadap suatu barang dan jasa yang diinginkan
dengan tujuan pemenuhan kebutuhan. Penetapan harga suatu barang dalam pasar
dilakukan melalui proses tawar menawar. Dimana antara penjual dan pembeli
yang dianggap setara dengan nilai suatu barang yang diperjualbelikan. Adanya
1
2
menyampaikan pendapatnya terhadap harga barang yang akan dibeli ataupun yang
akan dibelanjakannya. Sehingga hal ini akan membuat pembeli lebih merasa
Khususnya Indonesia saat ini, pasar tradisional menjadi salah satu jantung
tradisional dalam mencari pendapatan serta kebutuhan dalam transaksi jual beli.
Selain sebagai tempat transaksi yang penuh dengan keramaian, pasar tadisional
maka akan membuat pembeli semakin merasa akrab dengan para penjual,
Bahkan harga barang yang mereka tawarkan pun tentu akan lebih murah karena
masyarakat. Semua unsur yang berkaitan dengan hal ekonomi terdapat di dalam
pasar, baik dari unsur produksi, distribusi, maupun unsur konsumsi. Segala
aktivitas yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan produsen dan
konsumen. Masing- masing dari mereka mempunyai peranan yang penting dalam
Seperti kasus yang terjadi di wilayah pasar Blang kolak II, Takengon,
Aceh Tengah Pada 2017 silam, ketahuan bahwasanya pedagang bakso masih
berisikan minuman keras yang ditemukan di sebuah kafe pinggiran sungai cunda,
Artinya: ‘‘Akan datang suatu zaman dimana manusia tidak lagi peduli
darimana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau yang
yang ada di Daerah Lhokseumawe dan merupakan salah satu pusat perbelanjaan
gula merah, minyak, sayur-sayuran, ayam, daging, ikan, serta pakaian, perhiasan,
masih acuh tak acuh dalam bersikap maupun berpakaian seperti pedagang pria
yang terkadang masih menggunakan celana pendek dan wanita yang tidak
4
memakai jilbab dalam berjualan, hal ini jelas bertentangan dengan syariat dan
etika dalam jual beli yang harusnya diperhatikan oleh pedagang. Dari banyaknya
penjual pasar tradisional Bathupat, hanya sedikit dari mereka yang melaksanakan
kewajibannya sebagai umat Islam dalam melaksanakan ibadah shalat ketika adzan
tradisional Bathupat, masih terdapat hal yang dilakukan oleh pedagang yang tidak
barang, sehingga para pembeli tertipu oleh bentuk indah suatu barang tanpa
terjadi tidak terlepas daripada masih kurangnya sisi religiusitas daripada individu
itu sendiri.
manusia untuk mencari keridhaan Allah swt. Bisnis dalam islam tidak hanya
dilandasi oleh tujuan-tujuan yang bersifat duniawi, tapi juga untuk tujuan ukhrawi
dan sebagai bentuk ibadah untuk memakmurkan bumi. Oleh sebab itu dalam
Rasulullah SAW juga telah memberikan petunjuk mengenai etika dalam berbisnis.
Rasulullah SAW banyak memberi contoh bisnis yang bermoral dalam sistem
perdagangan, yaitu perdagangan yang jujur dan adil serta tidak merugikan kedua
5
belah pihak. Selain itu setiap transaksi perdagangan dituntut untuk bersikap sopan
sebagai pegangan hidup dan Kitab suci umat Islam telah mengatur kegiatan
berbisnis secara eksplisit dengan banyaknya instruksi yang sangat detail tentang
hal-hal yang dibolehkan dan tidak dibolehkan dalam menjalankan praktek bisnis.
Salah satu macam perilaku yang tidak dibolehkan ialah mengurangi takaran dan
timbangan.
Oleh karena itu setiap muslim harus berusaha sekuat tenaga untuk berbuat
jujur (adil), sebab keadilan yang sebenarnya pada masa sekarang jarang bisa
diwujudkan. Jual beli seperti ini adalah suatu contoh yang harus dilaksanakan oleh
Islam sebagai agama yang menuntun umatnya dalam segala hal juga
menjunjung tinggi nilai setiap usaha agar manusia dapat hidup sejahtera, terutama
kegiatan usaha yang berorientasi pada keberkahan. Oleh karena itu, umat islam
memperoleh kekayaan yang halal. Kerja keras tanpa kedekatan dengan Allah,
maka kekayaan yang ia peroleh tesrsebut tidak akan membawa pemiliknya pada
kesejahteraan yang hakiki, tetapi justru akan membawa ia kepada la’nat (azab),
Kedua, bisnis islam adalah bisnis yang mengajarkan kita untuk tunduk pada
keputusan hukum dan kehendak Allah, oleh karena itu kedekatan dengan Allah
menjadi kunci keberkahan hasil bisnis tersebut. Ketiga, bisnis islam harus
digerakkan oleh konsep rahmatan lil ‘alamiin, dan terus menjaga keharmonisan
lingkungan.
Jadi, dapat disimpulkan dari kasus-kasus diatas yang terjadi, masih ada
sebagian pedagang yang masih tidak peduli terhadap praktek jual beli yang sesuai
dengan syari’ah. Tentu saja Allah tidak meridhai terhadap hal-hal semacam ini,
salah satu kiat bagaimana cara agar kita terhindar dari praktek haram ini yaitu
dengan cara meningkatkan nilai spritualitas atau religiusitas dari para pembisnis
tertarik untuk meneliti lebih lanjut dengan judul tentang ‘‘ Pengaruh Religiusitas
terhadap praktik jual beli yang sesuai syariah di pasar tradisional Bathupat
Kota Lhokseumawe ?
2. Diantara faktor akidah, syari’ah, dan akhlak faktor yang mana yang
secara signifikan terhadap praktik jual beli yang sesuai Syariah di pasar
praktik jual beli yang sesuai syariah di pasar tradisional Bathupat Kota
Lhokseumawe.
Manfaat penelitian dapat dilihat dari segi teoritis dan juga praktis yaitu
sebagai berikut:
yang diperoleh.
2. Secara Praktis, bagi penulis penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang masalah yang diteliti serta sebagai sarana belajar dan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Religiusitas
religi dalam bahasa Latin “religio” yang akar katanya adalah religure yang berarti
9
10
secara garis besarnya yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yang dapat
akan rasa aman, harga diri, cinta kasih dan sebagainya. Sedangkan pengaruh
lingkungan sosial dalam kehidupan individu. Berikut ini adalah definisi maupun
2.1.2 Akidah
atau keyakinan. Sedangkan Menurut istilah Akidah Islam adalah sesuatu yang
dipercayai dan diyakini kebenarannya oleh hati manusia, dan sesuai ajaran Islam
dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadits. Akidah adalah pondasi untuk
pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib dan memiliki akhlak yang mulia
serta bermu’amalah yang baik. Akidah berasal dari kata aqd’ yang berarti
adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Jika dikatakan, dia mempunyai akidah
yang benar berarti akidahnya bebas dari keraguan. Akidah itu merupakan
Akidah Islam penting untuk ditanamkan pada setiap diri seorang muslim,
agar dapat diamalkan dalam perbuatan sehari-hari. Iman adalah segi teoritis yang
harus dianut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu yang dipercaya
Dalam riwayat Muslim dari Umar bin Khattab, bahwa Rasulullah SAW
bersabda :
12
ِ عD أَ ْخبِ ْرنِيD ُم َح َّم ُدD َياD: َوقَا َلD فَ ِخ َذ ْي ِهD َعلَىD َكفَّ ْي ِهDض َع
َن ْ َ ﷺ فَأ
َ َو َوD ُر ْكبَتَ ْي ِهD إلَىDر ْكبَتَ ْي ِهDُ Dسنَ َد
ُ َرDًن ُم َح َّمداDَّ َ َوأDُ هللاDَّ إِالDَ إلَهDَن الDْ َد أDَ ش َه
،ِ هللاDسو ُل ْ َن تDْ َم أDُ َسال ُ سالَم َ فَقَا َل َر
ْ ا ِإلD:سو ُل هللاِ ﷺ ْ ا ِإل
ُ َو ُر، ِهDِ َو ُكتُب، ِهDِ َو َم ِالئِ َكت،ِؤْ ِمنَ ِباهللDDُ أَنْ ت:ا َلDDَا ِن! قDDاإل ْي َم
ِ Dَ َوا ْلي،لِ ِهDس
ومD ِ أ َ ْخبِ ِرنِي َع ِنDDَ ف:ا َلDDَ ق،ُص ِّدقُه
َ ُسأَلُهُ َوي
ْ َلَهُ ي
ا َولُ ْونَ فِيDDَا ِء يَتَطDالش ُ َوأَنْ تَ َرى، أَنْ تَلِ َد األَ َمةُ َربَّتَ َها:أخبِ ْرنِي عَنْ أَ َما َراتِها! قَا َل
َّ ا َءDDةَ ِر َعDَالحفَاةَ ال ُع َراةَ ال َعال ْ َف
ثُ َّم قَال يَا ُع َم ُر! أَتَ ْد ِري َم ِن،ق فَلَبِ ْثتُ َملِيًّا
َ َالبُ ْنيَا ِن ثُ َّم ا ْنطَل
ْ «فَإِنَّهُ ِج ْب ِر ْي ُل أَتَا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم» َر َواهُ ُم: قَا َل،س ْولُهُ أَ ْعلَ ُم
سلِ ٌم ُ هللاُ َو َر: ُسائِ ُل؟» قُ ْلت
َّ ال
hari kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang kepada kami seseorang
yang sangat putih pakaiannya, sangat hitam rambutnya, tidak nampak kalau
sedang bepergian, dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya.
Kemudian dia duduk menghadap Nabi SAW, lalu menyandarkan lututnya kepada
lutut beliau, dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha beliau. Dia
Lelaki itu berkata, “Engkau benar.” Kami heran terhadapnya, dia yang
kepadaku tentang iman!” Beliau ( Nabi SAW ) menjawab, “Anda beriman kepada
Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan Anda
juga beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” Lelaki itu menjawab,
Anda tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat Anda. ”Dia berkata
(Nabi SAW) menjawab, “Jika seorang budak wanita melahirkan majikannya, dan
jika Anda melihat orang yang tidak beralas kaki, tidak berpakaian, miskin, dan
Kemudian lelaki itu pergi. Aku diam sejenak lalu beliau bersabda, “Hai ‘Umar!
Tahukah kamu siapa yang bertanya itu? Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya
lebih tahu. Beliau bersabda, “Sesungguhnya dia Jibril yang datang kepada kalian
pendidikan akidah adalah faktor penting yang dapat digunakan untuk masa
mendatang atau kehidupan yang sedang dan akan dijalani. Sebab semakin tua usia
14
manusia semakin banyak pula masalah hidup yang dihadapi. Maka sangatlah
adalah suatu hal yang sangat penting bagi manusia dalam kehidupan ini. Akidah
merupakan pemelihara kesucian hati nurani, tempat berpijak dari tali berpegang.
terang, sehingga tetap kuat, bersih dan mempunyai pandangan yang jernih dan
terang. Itu disebabkan karena orang beriman meyakini, bahwa Allah senantiasa di
dekatnya, di mana saja dia berada. Di waktu berjalan atau menetap, di lapangan
mengawasinya, tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan, sampai hal yang sekecil-
kecilnya.
Sebagaimana orang beriman itu tidak menyesali dan menangisi masa yang
lalu, dan tidak menghadapi masa yang sedang dialaminya dengan kesal dan keluh
kesah, demikian pula dia tidak menanti masa depan dengan ketakutan dan
kecemasan. Dia hidup dengan perasaan aman, bagi orang yang mendiami surga.
Tuhan dan Surga, orang beriman mau melawan hawa nafsunya dan mematuhi
itu memiliki dasar yang kuat maka akan berdiri kokoh dengan megahnya. Begitu
juga sebaliknya, jika dasarnya tidak kuat, maka bangunan di atas akan runtuh.
Akidah ahlus sunnah wal Jama’ah merupakan jalan yang paling baik untuk
memperbaiki apa-apa yang rusak dari urusan agama dan dunia. Hal ini
qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW serta jalannya kaum Mukminin, yaitu
Agama mengajarkan pada setiap manusia untuk selalu hidup aman, damai
dan sentosa tanpa adanya pertikaian. Agama mengajarkan untuk menggalang tali
itulah pesan persaudaraan dari agama. Karena itu, agama sangat menekankan
untuk selalu menghormati kepada siapapun dan di manapun manusia itu berada.
16
Jangan sampai berjalan di muka bumi dengan congkak dan tidak menghargai satu
sama lain.
kehidupan manusia dan budaya. Diperlukan juga adanya ijtihad, yakni hasil usaha
pencapaian akal budi manusia dengan tidak terlepas dari butir-butir pokok agama
Islam yang terdapat dalam Al-qur'an dan Al-hadits. Di antara yang termasuk hasil
ijtihad ini adalah ijma’, qiyas, istihsan, dan maslahah mursalah, dan lain
sebagainya.
2.1.3 Syari’ah
banyak arti, Salah satunya syariah yang berarti ketetapan dari Allah bagi
hamba-hambanya. Dan juga biasa diartikan dengan jalan yang ditempuh oleh
manusia atau jalan yang menuju ke air atau juga bisa berarti jelas. Hal ini sangat
relevan dengan fungsi syariah bagi kehidupan manusia, baik dalam hubungannya
dengan Tuhan maupun dengan umat manusia, orang Islam maupun non muslim
ditetapkan oleh Allah untuk hamba-hambanya yang dibawa oleh seorang rasul
Muhammad SAW, baik hukum tersebut berhubungan dengan cara tingkah laku,
yaitu yang disebut dengan hukum- hukum furu‘. Pada dasarnya kata syariah
dalam Islam mencakup seluruh petunjuk agama Islam, baik yang menyangkut
17
ilmu- ilmu agama Islam di abad kedua dan ketiga, masalah akidah mengambil
tersendiri dalam ilmu yang dikenal dengan istilah Akhlak. Karena itu, istilah
perbuatan manusia. Atas dasar ini kata syariat Islam identik dengan kata hukum
skripsi ini merupakan sebuah keharusasn teoritis, yang tidak bisa dilewatkan
karakteristik syariah yang tertuang dalam doktrin normatif al-Quran dan hadist
dapat memperkuat basic ontologis dalam peneltian skripsi ini. Artinya gagasan
yang salah satunya adalah menganggap hukum Islam sebagai hukum yang tidak
humanis. padahal, bila kita merujuk pada pendapat Hasbiy as Sidqy yang
dunia ini tidak dibatasi oleh lautan maupun batasan suatu negara. Ini berdasarkan
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui” (Q.S Saba ayat 28).
Dan juga firman Allah Swt dalam surat Anbiya ayat 107 yang berbunyi:
Oleh karena itu pada periode Makkah, dimana Nabi Muhammad Saw.
masih menfokuskan dakwahya mengenai tauhid pada khususnya dan akidah pada
ya ayuhannas (wahai manusia) untuk mencakup siapa saja dan dimana saja. Akan
tetapi mengenai hukum- hukumnya meskipun tidak dibatasi oleh lautan dan
daratan, namun pada umumnya, terutama mengenai tentang ibadah, hanya khusus
bagi kaum muslimin saja. Maka, jika kita lihat ayat-ayat al-qur‘an yang turun
Contoh seruan kepada segenap manusia mengenai tauhid banyak ditemui dalam
ayat-ayat al-qur‘an.
b. Kemanusiaan
Salah satu ciri lain dari agama Islam adalah bersifat kemanusiaan. Oleh
sedekah. Zakat diwajibkan kepada orang yang kaya yang hartanya sampai nisab.
yang disebut fakir-miskin, maupun yang sudah tidak sanggup lagi membayar
hutang, demikian pula orang-orang yang ingin melepaskan diri dari perbudakan.
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran’’
2.1.4 Akhlak
Menurut Asnil Aida Ritonga (2013), Akhlak adalah suatu keadaan yang
melekat pada jiwa yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan yang mudah, tanpa
tentang pengertian kata akhlak lebih spesifik lagi yaitu Akhlak itu adalah karakter,
20
moral, kesusilaan dan budi baik yang ada dalam jiwa dan memberikan pengaruh
cabangnya tanpa akhlak adalah seumpama sebatang pohon yang tidak dapat
dijadikan tempat berlindung dari kepanasan, untuk berteduh dari kehujanan dan
tidak ada pula buahnya yang dapat dipetik. Sebaliknya akhlak tanpa akidah hanya
merupakan bayangan-bayangan bagi benda yang tidak tetap dan selalu bergerak.
Pentingnya kedudukan akhlak dapat dilihat dari berbagai sunnah qauliyah (sunnah
penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai misi dalam sejarah penyampaian Islam
di muka bumi ini. Seperti yang yang terdapat dalam hadist yaitu :
Rasulullah Saw pernah mendefenisikan agama itu dengan akhlak yang baik (husn
(kebaikan) seorang hamba mukmin nanti pada hari kiamat selain dari akhlaq yang
ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela individu seseorang. Sebagaimana
keseluruhan ajaran agama Islam, sumber akhlak adalah Al-quran dan Sunnah,
konsep etika dan moral. Dan bukan pula karena baik atau buruk dengan sendirinya
Jadi dapat dipahami bahwa dalam konsep akhlak, segala sesuatu itu dinilai
baik atau buruk, terpuji atau tercela, semata-mata karena syara’’(Al-quran dan
Sunnah). Maka sudah jelas bagi kita bahwa ukuran yang pasti (tidak spekulatif),
objektif, konprehensif dan universal untuk menentukan baik dan buruk hanyalah
Akhlak sebagai suatu tatanan nilai merupakan sebuah pranata sosial yang
berdasarkan pada ajaran syariat Islam. Sedangkan akhlak sebagai sebuah tingkah
laku atau tabiat manusia merupakan perwujudan sikap hidup manusia yang
dan tindakan manusia itu baik atau buruk, Islam menggunakan barometer syariat
agama Islam yang berdasarkan wahyu Allah Swt. Sedangkan masyarakat umum
22
lainnya ada yang menggunakan norma-norma adat istiadat ataupun tatanan nilai
sangat ditekankan karena itu menentukan suatu perbuatan itu baik atau buruk. Hal
ini dirumuskan dalam konsep akhlaqul karimah, yang merupakan suatu konsep
melakukan jual beli baik itu penjual maupun pembeli haruslah bersikap toleran
individu, yang bersinggungan dengan sesuatu yang ada di luar dirinya. Karena
sebagai individu, dia pasti berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya, dan
2.1.5 Pedagang
ekonomi keluarga.
3. Pedagang Subsitensi yaitu pedagang yang menjual produk atau barang dari
daerah pertanian, pedagang ini adalah seorang petani yang menjual produk
hobi atau untuk mendapatkan suasana baru atau untuk mengisi waktu
agar memperolah modal, mengingat rumitnya prosedur dan persyaratan yang sulit
mereka penuhi. Apalagi kebanyakan dari mereka buta huruf dan tak punya asset
sebagai jaminan. Akhirnya mereka berpaling pada rentenir, yang setiap saat
mampu memberikan pinjaman dengan cepat, tanpa butuh waktu lama dan proses
yang rumit.
Bahkan buta huruf sehingga mereka kurang melihat prospek masa akan
datang, bagi mereka perdagangan yang mereka lakukan selama telah memenuhi
Jual beli menurut bahasa yaitu mutlaq al-mubadalah yang berarti tukar
menukar secara mutlak. Atau dengan ungkapan lain muqabalah syai bi syai
yang berarti tukar menukar sesuatu dengan sesuatu. Sedangkan secara istilah, para
dua definisi, yaitu jual beli adalah Saling menukar harta dengan harta melalui cara
tertentu. Ataupun tukar menukar sesuatu yang diinginkan dengan yang sepadan
Praktek Jual beli yang sesuai syari’ah adalah Perilaku manusia pada suatu
aktifitas dari manusia itu sendiri. Pada hakikatnya perilaku mencerminkan akhlak
(etika) seseorang atau dengan kata lain, perilaku berelasi dengan etika. Apabila
seseorang taat pada etika, cenderung akan menghasilkan perilaku yang baik dalam
(perdagangan).
terkait dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Apabila setiap orang yang
(dimana ada pertanggung jawaban dihadapan Yang Maha Kuasa), maka insya
26
Allah perilakunya akan terkendali, dan tidak akan terjadi Korupsi, Kolusi, dan
2.1.6.3 Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Jual Beli yang sesuai syari’ah
Menurut Johan Arifin (2009), dalam buku Etika bisnis islam dalam Islam
bahwa perilaku etika individu dapat dipengaruhi oleh 3 faktor, antara lain yaitu :
tujuan untuk melindungi segenap jiwa dan raga manusia dari berbagai faktor yang
dapat menghilangkan eksistensi manusia. Akidah dan hukum akan hidup dan
mempunyai produk hukum yang bersifat permanen (altsawabit) dan juga dinamis
(al-mutaghayyirat).
Sementara yang kedua bersifat dinamis hanya berada pada ruang muamalah yang
oleh pedagang, karena disini ijtihad menjadi relevan dengan persyaratan yang
sudah disepakati oleh para ulama yang harus dipatuhi. Ketika hukum sudah
ditetapkan, maka sangat kecil kemungkinan untuk berubah, kecuali ada tuntutan
ketat dan berat. Jangankan untuk membuat sebuah produk hukum, untuk dapat
persyaratan khusus yang ketat, baik dalam segi penguasaan yang sifatnya
kondisi yang dihadapinya pada masa usia muda ataupun tua di dalam rumah dan
dalam lingkungan yang lebih luas untuk selalu berakhlakul karimah terutama pada
moral yang dimiliki seseorang pedagang merupakan sesuatu yang harus betul-
lambat laun akan membentuk pola tingkah laku bagi kehidupannya di masa yang
akan datang. Untuk itu penting bagi seseorang untuk memiliki lingkungan yang
sejak kecil turut membentuk perilaku orang yang bersangkutan dalam kehidupan
organisasionalnya.
peristiwa yang mungkin pernah dilaluinya pada organisasi yang lain, baik secara
ruang penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam studi literatur ini,
pihak, sebagai bahan rujukan dalam mengembangkan materi yang ada dalam
penelitian yang dibuat oleh penulis. Beberapa penelitian yang memiliki korelasi
Banten yang hasilnya dapat dijadikan informasi, rujukan dan rumusan kebijakan
teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket /kuesioner yaitu dengan
berdasarkan nilai r square 81,17 dan nilai results for inner weights 48.095.
‘‘Pengaruh Religiusitas Terhadap Minat Beli Produk / Jasa Bank Syariah Dengan
dalam penelitian ini adalah. Nasabah bank konvensional yang belum pernah
Partial Least Square juga digunakan sebagai metode analisis untuk mengetahui
Berdasarkan tujuan penelitian, maka populasi pada penelitian ini adalah pedagang
kaki lima pasar pagi Sandratex kecamatan Ciputat kota Tangerang Selatan, yang
berjualan setiap hari Sabtu dan Minggu, pukul: 06.00 - 11.00 WIB. Gambaran
populasi berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti, pada tanggal 4 Mei
2013 di pasar pagi Sandratex, terdapat kurang lebih 145 orang pedagang kaki
lima. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur Job stress diukur berdasarkan
teori Beehr dan Newman yang menyebutkan tiga gejala yang diakibatkan stres
yaitu gejala fisiologis, gejala psikologis dan gejala perilaku, yang terdiri dari 17
skala hardiness berdasarkan teori Maddi dan Kobasa (dalam Subramanian &
Vinothkumar).
31
yang terdiri dari tiga dimensi yaitu: kontrol, komitmen, dan tantangan. Peneliti
juga menggunakan skala pengukuran Bell (dalam, Funk & Houston,1987), skala
yaitu gejala fisiologis, gejala psikologis dan gejala perilaku, yangterdiri dari 18
preference. diakibatkan stres yaitu gejala fisiologis, gejala psikologis dan gejala
Pemahaman Etika Islam dalam Berdagang dengan Perilaku Dagang (Studi Kasus
kerja pegawai alumni dan bukan alumni pesantren yang bekerja di Kantor
perbedaan prestasi kerja dan religiusitas antara pegawai alumni dan bukan alumni
32
Adapun alat analisisnya, yaitu analisis regresi berganda dan uji beda dua
signifikan terhadap prestasi kerja pegawai alumni dan bukan alumni pesantren
terhadap prestasi kerja. Prestasi kerja santri lebih tinggi daripada Prestasi Kerja
non santri, namun perbedaan prestasi kerjanya tidak signifikan. Demikian pula
untuk religiusitas, santri lebih religius daripada yang non santri, tetapi perbedaan
penelitian ini menggunakan pilar religiusitas yang lebih kompleks yakni tiga
sebelumya relatif menggunakan satu atau lebih dari 3 variabel independen. Selain
itu study kasus lapangan dan objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
33
juga sangat berbeda, disini peneliti melakukan penelitian khusus ditujukan untuk
Tabel 2.2
Hasil Penelitian Terdahulu
Mediasi’’ signifikan
terhadap
Sikap
Konsumen,
(3) Sikap
Konsumen
berpengaruh
signifikan
terhadap Niat
Membeli, (4)
Religuisitas
secara
signifikan.
berpengaruh
terhadap Niat
Membeli
yang
dimediasi
oleh
Costumer
Attitude
sebagai
variabel
mediasi.
5.
Fauzan ‘‘Pengaruh Metode XI: Hasil
Adhim Religiusitas Kuantitatif Religiusitas
penelitian
(2009) Terhadap Y: menunjukka
Prestasi Kerja Prestasi n bahwa
Pegawai Kerja religiusitas
Alumni Dan Pegawai memiliki
Bukan Alumni Alumni pengaruh
Pesantren Dan Bukan yang
(Studi Pada Alumni signifikan
Kantor Depag Pesantren terhadap
Kabupaten prestasi
Bangkalan)’’ kerja
pegawai
alumni dan
bukan
alumni
pesantren
yang
berkarya di
Kandepag
Kabupaten
Bangkalan.
satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka
36
konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar
tentang suatu topic yang akan dibahas (Ghozali, 2010). Adapun kerangka
Kerangka Konseptual
Uji F
Akidah (X1)
Uji T
( X1 )
Uji T
Syariah (X2) Praktek Jual beli yang sesuai
( X2 ) Uji T syariah ( Y )
Akhlak (X3)
Kerangka( konseptual
X3 ) di atas menggambarkan bahwa variabel independen
dalam hal ini adalah akidah (X1), syariah (X2), dan akhlak (X3) berpengaruh
terhadap variabel dependen yaitu praktek jual beli yang sesuai syariah di Pasar
hipotesis melalui uji secara parsial (Uji t) dan uji secara simultan (Uji F).
2.4 Hipotesis
sifatnya masih praduga atau menduga- duga, sebab masih harus dibuktikan
praktik jual beli yang sesuai syariah di Pasar tradisional Bathupat Kota
Lhokseumawe
praktik jual beli yang sesuai syariah di Pasar tradisional Bathupat Kota
Lhokseumawe
praktik jual beli yang sesuai syariah di Pasar tradisional Bathupat Kota
Lhokseumawe
METODE PENELITIAN
data secara lebih terarah (M. Moeliono, 1999). Adapun objek penelitian
dalam penelitian ini meliputi: (X1) akidah (X2) syariah, (X3) akhlak , dan
(Y) praktek jual beli syariah. Sedangkan lokasi dalam penelitian ini penulis
3.21 Populasi
pedagang pakaian wanita dan pria, 15 pedagang daging ayam & sapi, 17
38
39
pedagang sepatu, sandal, dan tas, 34 pedagang Ikan, ,52 pedagang serba
penjahit.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
4 Pedagang Ikan 34
6 Penjahit 12
JUMLAH 201
3.2.2 Sampel
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.. Untuk itu
populasi kedalam sub-sub wilayah dan setiap sub wilayah dibagi lagi ke
N
n= 2
(1+( N × e ))
N = Jumlah populasi
N
n= 2
(1+( N × e ))
201
n= 2
(1+(201 ×0,1 ))
201
n=
(3,01)
n=67 orang
41
Tabel 3.2.2
Sampel Penelitian
N1 54
1 Pakaian Wanita dan Pria 54 n1 = × n= × 67=18
N 201
N1 15
2 Daging Ayam & Sapi 15 n1 = × n= × 67=5
N 201
N1 17
3 Sepatu, Sandal, & Tas 17 n1 = × n= × 67=6
N 201
4 Pedagang Ikan 34 N1 34
n1 = × n= × 67=11
N 201
N1 52
5 Serba Serbi/ Kelontong 52 n1 = × n= × 67=17
N 201
N1 12
6 Penjahit 12 n1 = × n= × 67=4
N 201
Perlengkapan N1 17
7 17 n1 = × n= × 67=6
RumahTangga N 201
JUMLAH 201 67
penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung
bagian internal dari proses penelitian dan yang seringkali diperlukan untuk
pengambilan keputusan. Data primer dianggap lebih akurat, karena data ini
Timur.
daftar pertanyaan kepada para pedagang yang telah dipilih sebagai sampel
dengan melihat bagaimana kondisi sosial yang terjadi antara pedagang dan
43
pengunjung yang ada di tempat penelitian. Serta pada teknik ini peneliti
melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (Indriarto dan
Supomo, 2002). Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut
oleh peneliti dan disajikan oleh pengumpul data primer maupun oleh pihak lain
misalkan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder dalam penelitian
ini diperoleh dari buku, jurnal, dan data –data dari Dinas Perindustrian,
atas variabel yang ada pada penelitian ini. Definisi operasional untuk
Tabel 3.4
Definisi Operasional Variabel dan Indikator
(Sanifah, 2018)
44
(Khuzaimah., 2018)
Takaran
Praktik Jual Kegiatan timbangan
beli syari’ah mu’amalah yang Kualitas
dilakukan untuk barang / produk
mendapatkan Keramahan Skala likert
keuntungan Penepatan janji
Pelayanan
dibuat betul- betul dapat mengukur apa yang hendak diukur (Imam, 2009).
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik uji reliabilitas yang
digunakan adalah teknik Alpha Cronbach > 0.60. jika nilai Cronbach
Alpha > 0.60 maka pertanyaan variabel tersebut reliabel dan sebaliknya
jika nilai Cronbach Alpha < 0.60 maka pertanyaan variabel tersebut tidak
dahulu, yang mana terdiri dari tiga pengujian yaitu : Uji Normalitas, dan
terdistribusi normal Salah satu model regresi yang baik adalah data yang
distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
a. Apabila nilai Asymp.Sig. (2- tailed) < 0.05 maka H0 ditolak. Artinya data
b. Apabila nilai Asymp.Sig. (2- tailed) > 0.05 maka H0 diterima. Artinya
ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011). Jika varian dari residual satu
yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan
dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat, atau kubik
diikuti kenaikan skor variabel terikat. Uji linearitas ini digunakan dengan
antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat tidak linear. Sedangkan
jika Fhitung lebih kecil daripada Fhitung berarti hubungan antara variabel
bebas yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan
nol.
dilakukan dengan melihat (1) nilai toleransi dan lawannya (2) variansi
inflation (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan bahwa setiap variabel bebas
48
manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Nilai toleransi yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/toleransi) dan
menunjukan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cut off yang dipakai
adalah nilai toleransi >0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10, (Ghozali,
2005).
pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data yang diperoleh dari hasil
f
¿ ×100 %
n
Keterangan: P = Presentase
f =¿ Frekuensi teramati
pedagang terhadap praktik jual beli yang sesuai syariah. Skor item
2. Setuju (S) =4
×=
´
∑×
n
Keterangan: ×
´ = Rata- rata
Y= a + β1X1+β2X2+β3X3+ ei
50
Dimana:
a = Konstanta
X1 = akidah
X2 = syariah
X3 = akhlak
ei = Error Term
penelitian. Kebenaran dari uji ini harus dibuktikan melalui data yang terkumpul.
Uji ini diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji
(Sugiyono, 2010).
Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita
(Y).
sebagai berikut:
Ho : b1=b2=b3=0
dependen.
H1 : b1≠b2≠b3≠0
dependen.
52
gambaran yang lebih bermanfaat dari data- data yang kita miliki. Jenis
1. Korelasi positif: kedua variabel memiliki hubungan searah yaitu jika nilai
variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Atau sebaliknya,
yaitu jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan rendah. Atau
positif, dan bila koefisien korelasi bernilai nol, artinya tidak terdapat
prediksi hasil masa depan berdasarkan informasi terkait lainnya. Ini adalah
model statistik. Ini memberikan ukuran seberapa baik hasil masa depan
BAB IV
pedagang pakaian wanita dan pria, 5 pedagang daging ayam dan sapi, 6
Tabel 4.1.1
Sampel Penelitian
N1 54
1 Pakaian Wanita dan Pria 54 n1 = × n= × 67=18
N 201
55
N1 15
2 Daging Ayam & Sapi 15 n1 = × n= × 67=5
N 201
N1 17
3 Sepatu, Sandal, & Tas 17 n1 = × n= × 67=6
N 201
4 Pedagang Ikan 34 N1 34
n1 = × n= × 67=11
N 201
N1 52
5 Serba Serbi/ Kelontong 52 n1 = × n= × 67=17
N 201
N1 12
6 Penjahit 12 n1 = × n= × 67=4
N 201
Perlengkapan N1 17
7 17 n1 = × n= × 67=6
RumahTangga N 201
JUMLAH 201 67
pedagang terhadap praktik jual beli yang sesuai syariah, maka diperoleh
hasil data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi pada
Tabel 4.2.1.1
Jenis Kelamin
Valid Cumulative
responden laki- laki pada penelitian ini sebanyak 51 orang (80.7%) dan
Tabel 4.2.1.2
Umur
Tabel 4.2.1.3
Status
Kawin
Duda/ Janda 1 1,2 1,2 100,0
Total 67 100,0 100,0
Sumber: Data Primer ( Diolah tahun 2021)
57
yang kawin pada penelitian ini sebanyak 53 orang (63.9%), belum kawin
Tabel 4.2.1.4
Jenjang Pendidikan
tinggi
Total 67 100,0 100,0
Sumber: Data Primer ( Diolah tahun 2021)
Tabel 4.2.1.5
Jenis Usaha
tangga
Pakaian Pria 9 9,6 9,6 94,0
Penjahit 4 2,4 2,4 96,4
Pakaian Wanita 9 3,6 3,6 100,0
58
dengan jenis usaha Pakaian wanita pada penelitian ini sebanyak 9 orang (26.5%),
Pakaian pria sebanyak 9 orang (34.9%), sepatu, sandal & tas sebanyak 6 orang
penjahit sebanyak 4 orang (2.4%), Daging, ayam & sejenisnya sebanyak 5 orang
(3.6%).
Tabel 4.2.1.6
Pendapatan Per Bulan
Valid Cumulative
10,000,000.00
11,000,000.00- 16 38,6 38,6 100,0
20,000,000.00
Total 67 100,0 100,0
Sumber: Data Primer ( Diolah tahun 2021)
(38.6%).
masing variabel yang diteliti dalam penelitian ini, maka akan diuraikan dalam
Tabel 4.2.2.1
Akidah
Frequenc
pengetahuan akidah positif pada penelitian ini sebanyak 44 orang (53.0%) dan
Tabel 4.2.2.1
Syariah
Frequenc
pengetahuan syariah positif pada penelitian ini sebanyak 54 orang (53.0%) dan
Tabel 4.2.2.2
Akhlak
Frequenc
dengan akhlak positif pada penelitian ini sebanyak 34 orang (51.8%) dan
Tabel 4.2.2.3
Praktik Jual Beli Syariah
dengan perilaku praktik jual beli syariah positif pada penelitian ini
dibuat betul- betul dapat mengukur apa yang hendak diukur (Imam, 2009).
Tabel 4.2.3.1
Uji Validitas
Variabel Indikator α rtabel rhitung Ket
masing variabel praktik jual beli syariah, akidah, syari’ah dan akhlak maka
dapat dilihat bahwa nilai rhitung > 0,217 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Tehnik uji reliabilitas yang digunakan adalah tehnik Alpha Cronbach >
0.60. Jika nilai Cronbach Alpha > 0.60 maka pertanyaan variabel tersebut
reliable dan sebaliknya jika nilai Cronbach Alpha < 0.60 maka pertanyaan
Tabel 4.2.3.2
Uji Reabilitas Statistik
a Alpha
syariah
63
penelitian ini nilai Cronbach’s Alpha > 0.60. Hal ini menunjukan bahwa
signifikan lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
bebas dan terikat linear tau tidak. Kriteria pengujian linearits adalah jika
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka hubungan antara variabel
65
bebas dan variabel terikat adalah linear. Hasil rangkuman linearitas adalah
sebagai berikut:
syariah
syariah
syariah
Hasil uji linearitas ditujukkan oleh tabel 4.23 yang menggambarkan bahwa
semua variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 ,hal ini
baik itu ialah yang bebas dari multikolinearitas. Deteksi terhadap ada
66
multikolinearitas
Syariah 0,540 1,851 Tidak terjadi
multikolinearitas
Akhlak 0,701 1,427 Tidak terjadi
multikolinearitas
memiliki nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. Hal ini menunjukkan
yaitu analisis yang digunakan untuk menganalisa data yang diperoleh dari
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
konstanta adalah 6,884 hal ini berarti jika akidah (X 1), syariah (X2), akhlak
(X3) konstan (bernilai 0), maka pedagang yang melakukan praktik jual beli
(parsial) ada pengaruh antar variabel bebas dan variabel terikat. Pengujian setiap
kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan yang dipilih) maka hipotesis alternative (Ha)
signifikansi lebih besar dari 0.05 (tingkat kepercayaan yang dipilih) maka
hipotesis alternative (Ha) ditolak. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t
yaitu:
1. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan menerima Ha yang artinya secara
parsial ada pengaruh akidah, syariah, dan akhlak terhadap praktik jual beli
syariah.
68
2. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan menolak Ha yang artinya secara
parsial tidak ada pengaruh akidah, syariah, dan akhlak terhadap praktik
Tabel 4.4.1
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
1. Variabel Akidah
dengan nilai thiting sebesar 0,552 lebih kecil daripada ttabel (df = n-k)) pada n
2. Variabel Syariah
69
dengan nilai thitung sebesar 1,881 lebih kecil daripada ttabel (df = n-k) n = 61
sebesar 2,00324 pada nilai α = 5% dan nilai signifikansi sebesar 0,065 >
0,05.
3. Variabel Akhlak
terhadap praktik jual beli syariah. Hal tersebut ditunjukkan dengan niali
thitung sebesar 2,500 lebih besar daripada ttabel (df = n-k) n = 61 sebesar
2,00324 pada nilai α = 5% dan nilai signifikansi sebesar 0,015 < 0,05.
Tabel 4.4.2
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Total 282.590 60
diketahui bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel ( 15,048 > 2.37) dan nilai
signifikan (sig) = 0.000 < 0.05. Hasil perhitungan regresi menunjukkan bahwa
hipotesis alternative Ha diterima. Hal ini berarti variabel variable akidah (X 1),
gambaran yang lebih bermanfaat dari data- data yang kita miliki. Rentang
dari koefisien korelasi berkisar antara -1 hingga +1: bila koefisien korelasi
korelasi bernilai nol, artinya tidak terdapat hubungan sama sekali antara
kedua variabel.
Model Summary
Change Statistics
F
Std. Error
R Square Chan
Adjusted R of the
Model R R Square Square Estimate Change ge df1 df2 Sig. F Change
1 15.04
.760a .578 .539 1.473 .578 5 55 .000
8
71
pengujian dari tabel 4.27 diperoleh nilai R sebesar 0,760 atau 76 yang
berarti bahwa variabel Religiusitas yang terdiri dari akidah, syari’ah dan
akhlak mempunyai hubungan yang erat dan positif dengan praktik jual beli
Tabel 4.2.5.2
Uji Koefisien Determinasi
beli syariah (Y). Hal ini ditunjuk dengan nilai thiting sebesar 0,552 lebih
kecil daripada ttabel (df = n-k)) pada n = 61 sebesar 2,00324 pada nilai α =
5% dan nilai signifikansi sebesar 0,583 > 0,05. nilai signifikan sebesar
0.583 > dari p-value yaitu 0.05, maka terdapat pengaruh antara X1 dengan
akidah terhadap Praktik Jual beli syariah terdapat pengaruh yang positif
1,881 lebih kecil daripada ttabel (df = n-k) n = 61 sebesar 2,00324 pada nilai
α = 5% dan nilai signifikansi sebesar 0,065 > 0,05. Nilai signifikan sebesar
0.065 > dari p-value yaitu 0.05, maka tidak terdapat pengaruh antara X 2
variabel syariah terhadap Praktik Jual beli syaria terdapat pengaruh yang
syariah (Y). Hal tersebut ditunjukkan dengan niali thitung sebesar 2,500 lebih
besar daripada ttabel (df = n-k) n = 61 sebesar 2,00324 pada nilai α = 5% dan
nilai signifikansi sebesar 0,015 < 0,05. nilai signifikan sebesar 0.015 < dari
terhadap Praktik Jual beli syariah terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pedagang Terhadap Praktik Jual Beli yang sesuai syariah pada Pasar
1. Secara Parsial Pengaruh Akidah pedagang Terhadap Praktik Jual Beli yang
signifikan.
74
Muara Satu Kota Lhokseumawe, berada pada kategori positif dan tidak
signifikan.
3. Secara Parsial Pengaruh Akhlak pedagang Terhadap Praktik Jual Beli yang
(Y).
1. Penelitian ini hanya mengambil pada satu objek penelitian yaitu Pasar
masih terdapat 46,1% dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
75
5.3 Saran
dilakukan serta dapat menjadi bahan renungan yang positif bagi para
pedagang agar dapat menerapan praktik jual beli yang benar dan sesuai
syariah kedepannya.
76
77
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
di Tempat
Wassalam,
MUHAMMAD RAZI
NIM 170440033
78
IDENTITAS RESPONDEN
dibawah ini:
Isilah jawaban yang sesuai dengan kondisi anda dan Berilah tanda ( ) pada
1. Nama :………………….
48-58 tahun
SMP SMA
D3 S1
Penjahit
Pedagang terhadap Praktek Jual beli sesuai syariah. Berilah tanda ( ) pada kolom
S : Setuju Skor 4
1. Akidah (X1)
2. Syariah (X2)
3. Akhlak (X3)
STS TS KS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5
1 Saya dapat menghitung setiap takaran yang
saya lakukan terhadap barang.
2 Saya selalu memilih barang yang berkualitas
dalam berjualan untuk memuaskan
keinginan konsumen.
3 Menepati Janji sangat penting dalam
melakukan bisnis dagang untuk menjaga
kesetiaan konsumen
4 Saya Selalu memberikan Pelayanan bagus
kepada pembeli atau pelanggan.