Bab 1
Bab 1
SKRIPSI
Oleh
RAUZATUL HUSNA
NIM. 190260049
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Kondisi keuangan PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk ....................5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu....................................................................41
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual..................................................................43
iv
BAB I
PENDAHULUAN
tujuan tersebut. Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sumber informasi
keuangan yang tercermin dari berbagai macam rasio. Selain itu untuk melihat
perusahaan lain yang seringkali sulit untuk didapat. Selama ini pengukuran kerja
biaya modal yang ditanamkan. Dengan keterbatasan dan kelemahan rasio itulah,
maka muncul EVA (Economic Value Added) sebagai ukuran tunggal kinerja
telah mengadopsi EVA seperti: General Electrik Merck, Philip Morris, Microsoft ,
Coca-Cola, dan lain-lain. EVA dilandasi oleh konsep bahwa dalam pengukuran
ukuran kinerja lain seperti ROA dan ROE yang didasarkan pada angka akuntansi.
modal saham (cost of equity) dan hanya mempertimbangkan biaya atau bunga dari
dengan konsep MVA. Menurut Sartono (2001), tujuan utama perusahaan adalah
pemegang saham, tujuan ini juga menjamin sumber daya perusahaan yang langka
dari modal perusahaan di atas nilai modal yang disetor pemegang saham.
Kenaikan ini disebut Market Value Added (MVA). MVA merupakan hasil
kumulatif dari kinerja perusahaan yang dihasilkan oleh berbagai investasi yang
Perhitungan ini hanya melihat hasil akhir (laba perusahaan) tanpa memperhatikan
2
resiko yang dihadapi perusahaan. Untuk memperbaiki adanya kekurangan pada
analisis rasio kemudian muncullah pendekatan baru yang disebut EVA (Economic
untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa
para penyandang dana dalam hal kepentingan, harapan dan derajat keadilan, yang
awal yang ada (Widayanto, 1993:195 dalam Admin, 2009). Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa EVA merupakan suatu alat analisis finansial untuk
Selain EVA, ada pendekatan lain yang digunakan juga untuk mengukur
kinerja perusahaan yang didasarkan pada nilai pasar. Perhitungan pada nilai pasar
tersebut dikenal dengan istilah MVA (Market Value Added). MVA adalah
perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas modal
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk merupakan perusahaan bank yang
termasuk listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah
3
salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank
Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei
Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi
No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah
kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara
waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949
dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu
melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan
(BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks
BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
4
(Exim).
Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor
dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan
tahun 1968 menetapkan kembali tugas- tugas pokok BRI sebagai bank umum.
1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi
perseroan terbatas. Sampai sekarang PT. BRI (Persero) Yang didirikan sejak
tahun 1895 tetap konsisten memfokuskan pada layanan kepada masyarakat kecil,
kecil.
Di lihat dari kondisi keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, begitu pula dengan kewajiban jangka
panjang, laba sebelum pajak, laba setelah pajak, dan harga saham yang selalu
mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tetapi untuk jumlah saham yang beredar
Tabel. 1.1
Kondisi Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
Keteranga
n 2015 2016 2017
5
Aktiva 878.426 1.003.644 1.126.248
Laba
sebelum 32.494.018 33.441.643 36.350.730
pajak
Laba setelah
25.410.788 25.753.456 28.469.235
pajak
EVA 15.816.385 16.003.534 17.701.111
34.801.907.164.32 57.084.636.282.28 448.978.583.352.79
MVA 1 2 3
Jumlah
Saham 24.669.162.000 24.669.162.000 123.345.810.000
beredar
Sumber : Data Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk adalah sebagai salah satu bank
milik pemerintah yang sudah go public yang tentu saja memiliki tanggung jawab
dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk nantinya dapat digunakan sebagai
sukses dalam persaingan di dalam maupun diluar negeri dan sebagai bahan
Agung Frima Nugroho pada tahun 2021 dengan judul “Analisis kinerja keuangan
menggunakan Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
Indonesia menunjukan nilai EVA yang positif pada tahun 2014 -2019. Hal ini
6
baik. Nilai EVA > 0 tersebut menunjukkan bahwa manajemen dan juga
perusahaan berhasil memperoleh laba yang diharapakan dan selanjutnya laba ter
sebut akan digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan dan sisa laba dari
pemegang saham.
Kemudian dalam penelitian yang dilakukan oleh Ferry Irawan pada tahun
2020 dengan judul “Analisis economic value added (EVA) dan Market Value
Added (MVA) sebagai alat ukur kinerja keuangan PT Garuda Indonesia Tbk
perusahaan atau dalam hal ini manajemen tidak berhasil menciptakan nilai tambah
bagi para pemodal (investor atau kreditur) dan bahkan menurunkan nilai aset
perhitungan MVA, perusahaan atau dalam hal ini manajemen tidak berhasil
meningkatkan kekayaan para pemegang saham pada tahun 2017 dan 2018 yang
ditunjukkan dengan nilai MVA yang negatif. Sedangkan pada tahun 2019,
Added (MVA) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Indonesia"
7
1.2. Rumusan Masalah
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menganalisis kinerja keuangan yang ada di PT. Bank Rakyat Indonesia
Added).
2. Untuk menganalisis kinerja keuangan yang ada di PT. Bank Rakyat Indonesia
Added).
1. Secara teoritis bagi peneliti adalah sebagai sarana untuk mengembangkan dan
8
bisa bermanfaat untuk menambah literature serta bisa membantu bagi
2. Secara praktis, bagi penulis penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang masalah yang diteliti serta sebagai sarana belajar dan
9
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari
(Revisi, 2009) yang di keluarkan oleh IAI Laporan keuangan suatu perusahaan
terdiri dari: laporan posisi keuangan, laporan laba-rugi, laporan laba ditahan,
tersebut.
bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan juga sebagai dasar
untuk menilai posisi keuangan perusahaan, dimana hasil analisis tersebut dapat
para kreditur dan bankers, dan juga pemerintah serta pihak-pihak lainnya. Laporan
keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat yang digunakan untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data
tersebut.
adalah suatu sistem informasi keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan
keuangan menunjukkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan
yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang dikeluarkan dalam periode
memperoleh yang merupakan hasil kombinasi antara fakta yang telah dicatat,
lebih lanjut, misalnya laporan perubahan ekuitas laporan sumber dan penggunaan
11
oleh manajemen kepada para pemangku kepentingan seperti pemegang saham,
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Laporan ini menampilkan sejarah entitas yang dikuantifikasi dalam nilai moneter.
posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
kewajiban dan ekuitas sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan Rugi dan Laba
12
tanggal tertentu (untuk laporan posisi keuangan) dan periode tertentu (untuk
laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga
laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali. Disamping itu, dengan adanya
sebagai berikut :”Laporan dalah mengestimasikan arus kas bebas masa depan,
kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik yang dilakukan pihak
sebagai berikut :
13
laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk
2. Menilai prospek arus kas informasi yang disajikan dalam keuangan dapat
digunakan untuk menilai potensi arus kas dimasa yang akan datang
3. Melaporkan sumber daya perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut dan
kegiatan usaha perusahaan yang bersangkutan dan pihak yang keterkaitan untuk
jenis laporan keuangan menurut Munawir (2007:13) terdiri dari “laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas”.
14
keuangan adalah untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu
tanggal tertentu, biasanya pada periode tutup buku pada akhir tahun, sehingga
keuangan terdiri dari tiga bagian utama yaitu: Aset, kewajiban, dan Ekuitas
a. Aset
Aset tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi
juga pada pengeluaran yang belom dialokasikan, atau biaya yang masih harus
dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aset yang tidak berwujud
diklasifikasikan menjadi dua bagian yakni aset lancar dan aset tidak lancar
Aset lancar adalah uang kas atau aset lainnya yang dapat diharapkan
untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai pada periode berikutnya.
1. Kas (cash), atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi
(seperti kas yang sisihkan untuk pembayaran obligasi, pembelian aktiva tetap
dan lainnya) tidak dapat dimasukkan kedalam kas. Yang termasuk kas adalah
chek dari langganan, simpanan perusahaan di bank beriupa Giro atau demand
15
investasi jangka pendek adalah Deposito di bank, Obligasi, Surat Hipotek,
yang dinyatakan suatu wesel atau perjanjian yang diatur oleh undang-undang,
adanya penjualan barang dagangan secara kredit. Piuang yang dimiliki oleh
dinilai berdasarkan harga yang terendah antara harga perlehan dengan harga
pasar.
menjadi tagihan.
Sedangkan aset tidak lancar adalah aset yang mempunyai umur kegunaan
16
relatif permanen atau jangka panjang, yang mempunyai umur ekonomis tidak
habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan. Yang termasuk aset tidak
1. Investasi jangka panjang, investasi jangka panjang ini dapat berupa saham
dari perusahaan lain atau obligasi dan pinjaman kepada perusahaan lain,
aset tetap yang tidak ada hubungan dengan usaha perusahaan, dana-dana
Nampak. Juga aset juga digunakan dalam operasi yang sifatnya permanen.
perusahaan yang secara pisik tidak Nampak, tetapi merupakan hak dan
(lebih dari satu tahun), atau suatu pengeluaran yang juga dibebankan pada
17
obligasi, biaya pembukuan dan sebagainya.
dan lainnya.
b. Kewajiban
belum terpenuhi. Dimana hutang merupakan sumber dana atau modal perusahaan
akan dilakukan dalam satu tahun sejak tanggal nlaporan posisi keuangan, dengan
2. Kewajiban wesel, adalah utang yang disertai janji tertulis yang diatur undang-
18
4. Biaya yang masih harus di bayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadii
5. Kewajiban jangka panjang yang segera jatuh tempoh, adalah sebagian utang
jangka panjang yang sudah menjadi utang jangka pendek, karena harus segera
dilakukan pembayarannya.
tanggal jatuh temponya masih panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan
(2007:13) :
1. kewajiban obligasi
2. kewajiban hipotik, adalah utang yang djamin dengan aset tetap tertentu
c. Ekuitas
Ekuitasl merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
yang ditujukan dalam posekuitas (ekuitas saham), surplus dan laba ditahan, atau
pada laporan posisi keuangan yang sulit untuk ditafsirkan, dengan namareserve
pda neraca yaitu aset utang dan modal sehingga cadangan pada prinsipnya juga
19
terdiri dari tiga golongan yaitu:
diikuti dengan hrga pokok barang atau jasa yang dijual sehingga diperoleh
20
laba kotor.
expanses).
jenis ekuitas yang dimiliki perusahaan pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga
ekuitas. Artinya laporan ini baru dibuat bila memang ada perubahan ekuitas, yang
meliputi:
21
4. Sebab-sebab bertambahnya ekuitas
perusahaan menjadi gulung tikar. Kekurangan kas merupakan hal yang sangat
laporan laba dan ruginya, belum tentu perusahaan tersebut memiliki uang tunai
tertentu. Kita akan menggunakan laporan arus kas sebagai alat perencanaan yang
akan membantu kita pada masa yang akan datang. Laporan ini akan membantu
mengembangkan usaha atau membuat lini produk baru. Laporan arus kas hanya
berhubungan dengan aset kas, yakni kas keluar atau kas masuk.Laporan ini
laporan arus kas pun memungkinkan mengatur segala sesuatu sebelum kas benar-
benar diperlukan.
Sebuah laporan arus kas harus dibuat selama proses penganggaran pada
tahun usaha. Tahun usaha tersebut dapat diuraikan dari triwulan atau perbulan
22
agar dapat dilakukan pengendalian dengan baik.
menjadi masalah, yang terpenting adalah laporan keuangan tersebut harus disusun
keputusan ekonomi.
1. Relevan
tepat
5. Dapat diperbandingkan
23
6. Lengkap dan netral.
laporan dalam waktu tertentu yang sifatnya sementara (Interim Report) dan
bukan laporan yang final. Karena itu semua jumlah- jumlah yang dilaporkan
dan dapat, tetapi sebesarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang
adalah merupakan nilai buku (Book Value) Yang belum tentu sama dengan
rupiah dari berbagai waktu yang lalu, dimana daya beli uang tersebut
itu disebabkan naiknya harga barang tersebut yang mungkin juga diikuti
24
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor-faktor yang
tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang, seperti reputasi dan prestasi
berikut:
historic) dan bukan atas dasar niali. Akibatnya timbul jurang (gap) yang
cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham berupa aset bersih
perusahaan yang dinyatakan dalam harga pokok histori dengan harga saham-
b. Laporan keuangan aalah cerminan hal-hal yang telah lampau, sedangkan para
keputusan ekonomi. Jadi laporan keuangan adalah sebagai penunjuk arah dan
investor.
25
tiap-tiap pemakai. Data-data yang disajikan didalamnya berkaitan satu sama
yang tercermin pada perhitungan rugi-laba dan perubahan modal nilai yang
terdapat buakanlah merupakan nilai kontan dari aset ataupun niali likuidasi.
d. Laporan keuangan sebagai hasil dari pemakaian stelset timbulnya hak dan
hal-hal yang dinyatakan dalam laporan keuangan dapat diuji melalui bukti-
kerugiannya. Jadi bagi yang tidak memahami akuntansi atau pembukuan akan
menganggap bahwa laporan keungan itu adalah suatu daftar yang berdasarkan
26
dalam jangka pendek atau kewajiban-kewajiban yang harus segera dilunasi.
1. Current ratio
2. Cash ratio
panjang.
27
Hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada empat (4) kemungkinan
4. Rate of return
6. Return on investmen
28
d. Rasio Aktivitas atau stabilitas usaha, adalah kemampuan perusahaan
b. Inventory turn
c. Collection periods
misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis
29
Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan adalah prestasii
yang dicapai oleh perusahaan dibidang keuangan dalam suatu periode tertentu
pengumpulan data dan informasi yang relavan dengan sasaran-sasaran atau tujuan
dasar yang obyektif untuk memberikan kompensasi sesuai dengan prestasi yang
rangsangan pada masing-masing bagian untuk bekerja lebih efektif dan efisien.
terkadang hasilnya belum tentu maksimal. Maka dari itu, organisasi hendaknya
30
3. Tidak cocok atau tidak tepat dengan organisasi yang bersangkutan
hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang- hutangnya tepat pada
waktunya.
31
d. Konsep Pengukuran Kinerja
kinerja ini sangat penting sebagai proses merger perusahaan sehingga diketahui
adalah dengan mengevaluasi data akuntansi berupa laporan keuangan, hal itu
Equity (ROE), Return on Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), sebagian besar
masih menggunakan data finansial yang tidak lagi memadai dari model
penting dalam penggunaan rasio keuangan adalah karena laba yang dilaporkan
kelemahan tersebut sesuai dengan mengeluarkan biaya modal (cost of capital) dan
laba operasi setelah pajak (operating profit after tax). Pendekatan berbasis rasio
menghitung lba bila pemasukan (return) lebih tinggi dari pengeluaran (cost),
32
tetapi pendekatan Economic Value Added (EVA) masih memperhitungkan biaya
modal.
EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dilkaukan yang dihasilkan
perusahaan sebagai akibat dari aktifitas atau strategi manajemen. EVA yang
biaya modal.
setiap tahunnya. EVA merupakan alat yang berguna untuk memilih investasi
keuangan yang paling menjanjikan dan sekaligus sebagai alat yang cocok untuk
bahwa nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari
33
EVA=NOPAT-Capital Charger.
Atau dapat ditulis dengan cara berbeda walaupun pada dasarnya memiliki
Keterangan:
NOPAT = Net Operating Profit After tax (Laba bersih operasi setelah
pajak )
34
modal yang kita tanam, dan biaya modal adalah biaya dari modal yang kita
tanamkan, maka NOPAT dan biaya modal biasa dituliskan sebagai berikut :
Biaya Modal = Modal yang diinvestasikan x WACC Karena itu, EVA juga
Dimana,
nilai tambah bersih (Net), yaitu niai tambah yang dihasilkan dikurangi dengan
biaya yang digunakan untuk memperoleh nilai tambah tersebut. Berbeda dengan
beban biaya modal (cost of capital) yang timbul sebagai akibat dari investasii
35
saham. Dengan EVA, para manajer akan berpikir dan bertindak seperti halnya
berbeda, yaitu :
Pada posisi ini berarti manajemen perusahaan telah berhasil menciptakan nilai
b. Nilai EVA = 0
Posisi ini berarti tidak terjadi proses penambahan nilai ekonomis bagi
perusahaan, dalam arti laba yang dihasilkan tidak dapat memenuhi harapan
36
2001:27) :
a. EVA merupakan suatu ukuran kinerja yang dapat berdiri sendiri tanpa
Added)
saham di mana EVA digunakan sebagai ukuran operasi dari manjemen yang
37
yang belum dapat ditutupi. Beberapa kelemahan EVA menurut Rudianto
Selisih tersebut dikenal dengan istilah market value added (MVA). MVA ini
perusahaan berdiri hinga sekarang tentu analisis ini didasarkan pada cara pandang
2002 :135).
Hanafi (2004: 55) menyatakan bahwa MVA merupakan selisih antara nilai
pasar dengan nilai buku saham. MVA dihitung dengan dengan menggunakan
dasar nilai buku saham awal. MVA dengan demikian mengukur prestasi
38
perusahaan sejak sejak perusahaan tersebut berdiri. MVA hanya bias digunakan
apa yang diproleh investor (total market value ) dengan jumlah yang di keluarkan
Young dan O’Bryrne (2001:26) menyatakan bahwa nilai pasar adalah nilai
perusahaan yakni jumlah nilai pasar dari semua tuntutan modal terhadap
perusahaan oleh pasar modal pada tanggal tertentu. Lebih sederhana, itu adalah
jumlah nilai pasar dari hutang dan ekuitas. Modal yang diinvestasikan adalah
jumlah modal yang disediakan oleh penyedia dana pada tanggal yang sama.
Perhitungan MVA dapat dilakukan dengan rumus: MVA = (nilai pasar saham
akhir tahun-nilai nominal per lembar saham) x jumlah saham yang dikeluarkan
disimpulkan bila nilai MVA positif maka perusahaan telah berhasil meningkatkan
nilai modal yang telah diinvestasikan, sedangkan jika nilai MVA negative maka
39
perusahaan tidak berhasil mengubah investasi menjadi lebih besar, bahkan
menurunkan nilai modal yang ditanamkan kepada investor. Berhasil atau tidaknya
Jika tingkat pengembaliannya lebih besar dari biaya modal, maka perusahaan
dari biaya modal, maka perusahaan menjual saham dengan diskon dan nilai MVA
negatif.
keuangan perusahaan dalam kondisi baik. Tujuan dari penelitian ini adalah
40
ketidakseimbangan antara pendapatan dan biaya serta pengeluaran keuangan.
Hal ini menyebabkan terjadinya fluktuasi pada pos-pos laba rugi mengalami
kenaikan untuk setiap tahunnya, dan diimbangi oleh naiknya biaya produksi,
untuk laba bersih sebelum pajak mengalami penurunan dari tahun 2 ke tahun
sebelumnya.
Value Added) dan MVA (Market Value Added) pada perusahaan tambang
ialah bahwa nilai EVA dan MVA masing-masing perusahaan (PT. Adaro
Energi, Tbk, PT. Bumi Resources, Tbk, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk,
fluktuasi dan bernilai positif selama tahun 2009–2011. EVA dan MVA yang
saham.Selain itu, hasil penelitian menunjukkan banwa antara EVA dan MVA
41
Added) dan MVA (Market Value Added) Pada Bank BUMN yang Go
Market Value Added (MVA) pada Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI,
a. Pada bank Mandiri, BNI dan BRI pada tahun 2008-2009 ada
b. Sementara Nilai Pasar saham pada Bank Mandiri, BNI dan BRI pada
pemegang saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai MVA yang positif.
Meskipun Bank BNI sempat mengalami nilai MVA yang negative pada
pasar yang terus membaik dan memberikan timbal balik yang tinggi.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penelitin
No Judul Hasil Penelitian
/Tahun
1 Meycih Analisa laporan keuangan Berdasarkan hasil analisis keuangan
(2009) untuk mengukur kinerja perusahaan,dapatdismimpulkan
keuangan melalui bahwa kinerja keuangan perusahaan
penilaian tingkat dalam kondisi baik
likuiditas, solvabilitas,
aktivitas dan profibilitas
pada PT. Kalbe farma
Tbk
2 Prayitno Peranan Analisa Laporan Kinerja keuangan perusahaan
42
(2010) Keuangan dalam menunjukkan ketidakkeseimbangan
mengukur Kinerja antara pendapatan dan biaya serta
Keuangan Perusahaan pengeluaran keuangan hal ini
(studi kasus pada PT. X) menyebabkan terjadinya fluktuasi
pada pos-pos laba rugi mengalami
kenaikan untuk setiap tahunnya,dan
diimbangi oleh naiknya biaya
produksi untuk laba bersih sebelum
pajak mengalami penurunan dari
tahun 2 ke tahun 1, sedangkan untuk
tahun 3 terjadi kenaikan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya
3 Syahlina Analisis kinerja keuangan Bahwa nilai EVA dan MVA masing-
(2010) dengan menggunakan masing perusahaan (PT.Adaro
metode EVA (Economic Energi,Tbk, PT.Bumi Resources,
value added) dan MVA Tbk. PT.Indotam bang raya Mega,
(Market value added) Tbk, dan PT.Tambang Batubara
pada perusahaan tambang Bukti Asam (persero)Tbk.)
batubara yang listing di mengalami fluktuasi dan bernilai
bursa efek Indonesia positif selama 2009-2011. EVA dan
MVA yang positif menunjukkan
bahwa masing-masing perusahaan
mampu mengahsilkan nilai tambah
ekonomis dan menciptakan kekayaan
bagi para pemegang saham.
4 Annisa Analisis kinerja keuangan Berdasarkan pengukuran kinerja
Tamba dengan menggunakan keuangan perusahaan dengan
(2012) pendekatan EVA menggunakan metode economic
(Economic value added) value added ( EVA ) Dan market
dan MVA (market value value added (MVA) pada bank
added) pada bank BUMN Mandiri, bank BNI, Bank BRI.
yang GO Public.
43
2.3. Kerangka Konsep
konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti.
44
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
45
BAB III
METODE PENELITIAN
Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk merupakan salah satu bank milik
dalam Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1. Namun, sejak 1 Agustus
Pemerintah RI No. 21 tahun 1992. Pada saat itu, kepemilikan BRI masih 100%
menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Bank BRI memiliki visi untuk menjadi sarana penyedia jasa
terhadap nasabahnya.
dalam hal ini adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Indonesia
dengan melakukan analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan
berdasarkan data, jadi ia juga bisa bersifat komparatif dan korelatif Penelitian
mendapatkan hasil dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan dalam hal ini
Sifat dari penelitian ini adalah berupa replikasi atau pengulangan dari
dalam penelitian baik populasi maupun sampelnya dan periode waktu dalam
penelitian. Dalam penelitian kali ini peneliti melakukan analisa terhadap laporan
47
keuangan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
angka.
sebagai berikut:
1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi
2. Data sekunder, yaitu data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi
Pada penelitian kali ini digunakan data sekunder yaitu berupa laporan
keuangan perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk periode 2001-
Untuk mendapatkan data yang sama dengan masalah yang akan dianalisa,
1. Studi literatur
48
Yaitu dengan cara mencari dan mempelajari literatur baik berupa buku-buku
lainnya yang dimuat dalam majalah maupun jumal yang terkait dengan masalah
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan cara mencatat dari laporan
keuangan perusahaan yang terdapat di BEJ mapun yang diterbitkan secara online
keuangan dengan analisis rasio serta analisis Economic Value Added (EVA).
49
a. Biaya hutang
b. Modal saham
c. Struktur permodalan
d. NOPAT
e. Tingkat pengembalian
f. WACC
nilai perusahaan secara inte rnal, MVA merupakan alat ukur kinerja manajemen
perusahaan.
50
DAFTAR PUSTAKA
Abu Akhmadi & Cholid Narbuko, 1997, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara,
Jakarta.
Anto Dajan, 1986, Pengantar Metode Statistik Jilid II, LP3ES, Jakarta.
Brigham, F Eugene & Houston, F Joel, 1998, Manajemen Keuangan Jilid 2, Edisi
8, Terjemahan oleh Dodo Suharto, & Herman Wibowo, 2001, Erlangga,
Jakarta.
Helfert, Eric. A., 1991, Teknik Analisa Laporan Keuangan, Terjemahan oleh
Herman Wibowo, 1996, Erlangga, Jakarta.
Kaunang, J.M, 2013. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Menilai
Suad Husnan, 1998, Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, Edisi
Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Suratno & Arsyad, Lincolin, 1993, Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan
Bisnis, AMP-YKPN, Yogyakarta.
Weston dan Brigham, 1993, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Penerbit
Erlangga, JakartaWeston dan Copeland, 1992, Manajemen Keuangan,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
52