Oleh :
NURHAYATI
NIM : 2001002030025
KATA PENGANTAR……………………………………………………... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. vi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… … vii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………….….. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………….….. 4
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penulisan……………....………….……….. 4
1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………….. 5
1.5 Metode Penulisan…………………………………..….…….….. 5
Badan Pemeriksaan Keuangan (disingkat BPK) adalah lembaga negara dalam sistem
jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan
mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan
pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD (sesuai dengan
kewenangannya).
Etika dalam setiap profesi mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak sebab
dengan adanya perilaku yang etis berarti menunjukkan pekerjaan akan dapat diselesaikan
dengan baik karena tidak melanggar peraturan dan moral yang berlaku. Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) merupakan suatu lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. BPK memiliki perwakilan
di setiap provinsi. Tugas dari BPK adalah memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga
Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum,
Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain. yang mengelola keuangan
negara. Auditor BPK akan menerbitkan opini audit dalam laporan hasil pemeriksaan
(LHP), yang disertai rekomendasi yang harus ditindaklanjuti oleh pejabat pemerintahan
yang bersangkutan.
Dalam melaksanakan tugasnya, auditor (tim pemeriksa BPK) berpedoman pada
standar auditing. Standar auditing adalah sepuluh standar yang terdiri dari standar umum,
standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. Penelitian ini
menggunakan sampel pada auditor lebih khususnya adalah tim pemeriksa BPK dengan
alasan karena etika sangat penting bagi auditor yang harus memegang teguh prinsip etis
keuangan dari lembaga Negara, jadi harus independen dalam melaksanakan tugasnya dan
Pertumbuhan aset penjualan perusahan kantor pada BPK aceh suatu harapan yang
diinginkan oleh pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan pada
kantor BPK aceh. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin
dilihat dari adanya peningkatan asset.berdasarkan definisi yang telah dikemukakan oleh
para ahli dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan aset adalah kemampuan perusahaan.
Biasanya biaya emisi perusahaan akan lebih besar dari biaya penerbitan surat hutang.
Dengan demikian, perusahaan yang tingkat pertumbuhannya lebih tinggi cenderung lebih
banyak menggunakan hutang, sehingga ada hubungan positif antar growth dan debt ratio.
sumber dana dari luar. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih
banyak mengandalkan modal eksternal daripada perusahaan yang lambat
pertumbuhannya.
atau penurunan suatu aset yang di miliki pada saat itu, apakah aset yang di miliki
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aset yang tingi akan lebih banyak menggunakan
rendah.Adanya pertumbuhan aset berrti perubahan akan beroperasi pada tingkat yang
perusahaan.
Struktur modal kombinasi dari utang kantor BPK aceh (jangka Panjang dan jangka
pendek),saham biasa dan saham preferen.Bagaimana hal tersebut di lakukan adalah hal
Struktur modal pirimbangan dan perbandingan antara modal asing dan modal
Teori struktur modal,apalagi posisi struktur modal berada diatas target struktur modal
target struktur modal optimal adalah salah satu dari tugas utama manajemen perusahaan.
Struktur modal adalah proporsi pendanaan dengan hutang (debt financing) perusahaan,
yaitu rasio laverage (pengungkit) perusahaan. Dengan demikian, hutang adalah unsur dari
struktur modal perusahaan dan merupakan instrumen yang sangat sensitive terhadap
BPK Perwakilan Provinsi Aceh pada awalnya merupakan salah satu Sub Auditorat di
bawah lingkup kerja BPK Perwakilan I di Medan. Pasca bencana Tsunami Tahun 2004,
BPK berfokus pada pemeriksaan pengelolaan dana Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi
Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana yang telah
diubah menjadi Peraturan BPK Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan, Pasal 420 menjelaskan bahwa BPK Perwakilan
Provinsi Aceh mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
Kelemahan utama yang menjadi perhatian BPK antara lain, potensi kekurangan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Track Access Charge (TAC) dikarenakan
belanja modal pada beberapa satuan kerja, serta pengelolaan aset yang masih belum
penjualan terhadap struktur modal pada kantor BPK,karena tujuan untuk mengetahui
kantor BPK aceh,yang terus menerus peningkatan simbul kemampuan perusahaan pada
pertumbuhan suatu perusahaan akan dapat berpengaruh terhadap kemampuan kantor BPK
kesempatan-kesempatan pada masa yang akan datang dan kominasi yang mempengaruhi
kinerja dan kelangsungan berjalannya bisnis suatu pada kantor BPK aceh.
kerja praktek (LKP) dengan judul “Pertumbuhan Aset Penjualan Terhadap Struktur
BPK Aceh
b. Bagaimana tingkat pertumbuhan aset penjualaan terhadap struktur modal
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai melalui tulisan ini adalah :
Adapun manfaat yang di harapkan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah
sebagai berikut :
Untuk memperoleh data data guna menyusun Laporan Kerja Praktik (LKP),
Praktik (LKP).
yang bersifat teroritis melalui literatur atau karya ilmiah yang berhubungan