PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
M. IQMAL HARIS
NIM : 1705906020082
Segala puji bagi Allah SWT sang pencipta alam semesta yang telah memberikan
nikmat kesehatan dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal ini dengan baik. Tak lupa pula shalawat dan salam kepada Nabi sekaligus
Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia untuk dapat keluar dari
zaman kejahilan menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Penulis proposal skripsi yang berjudul ”adalah pengaruh lingkngan kerja dan
karakteristik individual terhadap kinerja pegawai pada balai penyuluhan pertanian ( BPP )
Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya” ini di maksudkan untuk memenuhi salah satu
syarat agar dapat menyelesaikan studi dan meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas
Teuku Umar.
Dalam kesempatan ini juga, penulis ingin menyampaikan rasa hormat setinggi
tingginya dan terimah kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada segala
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal ini. Kata Terimah Kasih terutama
kepada:
1) Bapak Prof. Dr. Jasman J. Ma’ruf, MBA selaku Rektor Universitas Teuku Umar
2) Bapak Prof. T. Zulham, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Teuku Umar.
3) Bapak Muzakir, SE., M.Sc selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
4) Bapak Damrus, SE. M.Si Selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Teuku Umar.
i
5) Ibu Cut Devi Maulidasari, S.Pd.,M.M dosen pembimbing yang telah menjadi
orang tua kedua yang selalu memotivasi penulis dan bersedia meluangkan
6) Kedua orang tua yang penulis sayangi dengan penuh cinta penulis persembahkan
untuk Ayah Muhammad Daud dan Ibunda tercinta Marmiyati, yang telah
penulis.
dengan baik. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik langsung
maupun tidak langsung yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu. Semoga Allah
Penulis
M. Iqmal haris
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 9
iii
2.2.3 Komponen Karakteistik Individu ............................................................................... 12
BAB III.................................................................................................................................... 22
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia dalam sebuah instansi adalah seluruh pegawai mulai dari
bawahan sampai dengan atasan, yang bekerja dan menjadi anggota dalam kantor Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP). Manusia merupakan penggerak setiap proses pekerjaan yang
ada didalam sebuah instansi. Secanggih apapun alat yang digunakan dalam proses perlu
adanya manusia untuk mengoperasikannya dan mengontrolnya agar bekerja sesuai keinginan,
maka dari itu sumber daya manusia tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya dan
merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu instansi,
sumber daya yang paling istimewa, keistimewaan yang ada pada manusia adalah satu-satunya
sumber daya di dalam instansi yang mempunyai pikiran, perasaan, dan kepribadian yang
Lingkungan kerja adalah serangkaian kondisi atau keadaan lingkungan kerja dari
suatu instansi yang menjadi tempat bekerja dari para pegawai yang bekerja di dalam
tersebut dapat membuat para pegawai tidak berkerja secara efektif dan efisien. Lingkungan
kerja yang baik diharapkan dapat memacu kinerja pegawai yang tinggi. Setiap instansi akan
menghadapi perubahan lingkungan yang bersifat teknis fenomatik. Untuk mendukung tingkat
1
2
kinerja pegawai dapat dilakukan dengan meciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan,
lingkungan kerja merupakan segala sesuatu disekitar pekerja dan dapat berpengaruh terhadap
pekerjanya. Salah satu peran penting yang harus ditekankan oleh suatu instansi agar dapat
mencapai tujuannya adalah dengan menciptakan lingkungan kerja baik lingkungan kerja
secara fisik maupun lingkungan kerja non fisik. Seperti persepsi dari para pegawai mengenai
lingkungan kerja yang mereka dapatkan sehingga pegawai dapat memberikan penilaian yang
berbeda atas segala aspek dari lingkungan kerja. Apabila persepsi yang ditunjukkan pegawai
itu baik maka akan mempengaruhi kinerja pegawai itu baik pula karena dapat membuat para
pegawai merasa lebih nyaman dan menyenangkan dengan keadaan lingkungan kerja yang
baik sedangkan apabila persepsi yang ditunjukkan pegawai buruk maka kinerja dari pegawai
tersebut juga akan berkurang. Lingkungan kerja merupakan salah satu komponen terpenting
dalam pegawai menyelesaikan pekerjaannya. Disini yang dimaksud dengan lingkungan kerja
adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja ada dua macam yaitu
lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Terciptanya lingkungan kerja yang
nyaman, aman dan menyenangkan merupakan salah satu cara perusahaan untuk dapat
meningkatkan kinerja para pegawai. Para pegawai dapat meningkatkan kinerjanya secara
Selain dari lingkungan kerja, stres kerja juga berpengaruh penting untuk
meningkatkan kinerja pegawai pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabuapten Nagan
Raya, karena stres kerja yang baik akan membuat seorang pegawai bekerja dengan baik.
Akibat lebih lanjutnya dari pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai adalah tujuan yang
telah ditentukan dan disepakati oleh para anggota organisasi atau kelompok itu akan dapat
dicapai secara efektif dan efisien, jika setiap anggota dalam kelompok secara sadar mau
menghormati dan menegakkan setiap aturan dan hukum yang berlaku di lingkungan
3
kerjanya.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas manajemen adalah pemberian
lingkungan kerja yang baik dan meminimalkan stres kerja sehingga dapat memberikan
kejelasan bagi para pegawai untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan
lingkungan kerja yang menjadi tanggung jawab pegawai serta mencegah kemungkinan
terjadinya tumpang tindih pekerjaan, pemborosan dan saling melempar tanggung jawab
bilamana terjadi kesalahan dan kesulitan sehingga menyebabkan stres kerja yang bisa
perkembangan instansi untuk mencapai tujuan dan dapat bersaing dengan instansi atau
organisasi lain.
menyelesaikan pekerjaannya. Disini yang dimaksud dengan lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja ada dua macam yaitu
lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Terciptanya lingkungan kerja yang
nyaman, aman dan menyenangkan merupakan salah satu cara instansi untuk dapat
meningkatkan kinerja para pegawai. Para pegawai dapat meningkatkan kinerjanya secara
Selain dari lingkungan kerja, stres kerja juga berpengaruh penting untuk
meningkatkan kinerja pegawai pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabuapten Nagan
Raya, karena stres kerja yang baik akan membuat seorang pegawai bekerja dengan baik.
Akibat lebih lanjutnya dari pengaruh stres kerja terhadap kinerja pegawai adalah tujuan yang
telah ditentukan dan disepakati oleh para anggota instansi atau kelompok itu akan dapat
dicapai secara efektif dan efisien, jika setiap anggota dalam instansi secara sadar mau
menghormati dan menegakkan setiap aturan dan hukum yang berlaku di lingkungan kerjanya.
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas manajemen adalah pemberian lingkungan
4
kerja yang baik dan meminimalkan stres kerja sehingga dapat memberikan kejelasan bagi
para pegawai untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan lingkungan
kerja yang menjadi tanggung jawab pegawai serta mencegah kemungkinan terjadinya
tumpang tindih pekerjaan, pemborosan dan saling melempar tanggung jawab bilamana terjadi
kesalahan dan kesulitan sehingga menyebabkan stres kerja yang bisa menurunkan kinerja
pegawai. Sehingga akan berdampak bagi kelangsungan dan perkembangan instansi untuk
mencapai tujuan dan dapat bersaing dengan instansi atau organisasi lain. (Rahmat Hidayat;
Karakteristik individu didalam instansi merupakan suatu hal yang nyata hal tersebut
dikarnakan setiap pegawai yang ada di instansi memiliki karakter yang berbeda. pegawai atau
sumber daya manusia adalah orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan
usaha mereka kepada instansi agar dapat tetap terjaga eksistensinya. Robbins (2006)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mudah didefinisikan dan tersedia, data yang dapat
diperoleh sebagian besar dari informasi yang tersedia dalam berkas personalia seorang
tanggungan dan masa kerja dalam sebuah instansi. Krakteristik individu adalah minat, sikap
dan kebutuhan yang dibawa seseorang didalam membuat seseorang senang akan obyek
kecenderungan atau ide-ide tertentu. karakteristik individu yaitu juga perbedaan individu
dengan individu lainnya seperti dalam hal pemikiran, prilaku, serta bakat-bakat kreatif yang
merupakan beberapa factor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, seperti halnya
dalam pembagian karakteristik pekerjaan serta pembagian dari karakter tugas dari pekerjaan
yang sesuai berbagai bidang dan dukungan dari instansi tersebut. Seorang penyuluh memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Menurut Lionberger yang diacu Bahua dan Limonu (2016)
5
dengan semua aspek kehidupan dan lingkungan seperti: umur, pendidikan dan karakteristik
yang melekat pada diri seseorang penyuluh, antara lain: umur, pendidikan, masa kerja,
tingkat motivasi, dan kosmopolitan. (Lutfi Humaidi; Aida Vitayala S Hubeis, 2020)
Kinerja pegawai adalah apa yang di lakukan dan tidak di lakukan oleh pegawai
tersebut. Kinerja pegawai yang baik dapat memberikan keuntungan bagi instansi, sedangkan
kinerja yang buruk dapat menghasilkan kerugian bagi instansi baik kerugian materil ataupun
nonmateril. Kinerja yang buruk dapat di sebabkan oleh penurunan semangat kerja pegawai,
dan hal ini dapat terlihat ketika pegawai tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan target
dan waktu yang di tentukan oleh instansi tersebut. Menurut Rivai dan basri (2005:14)
mengatakan bahwa pengertian kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang
untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab
dengan hasil seperti yang diharapkan. Keberhasilan suatu instansi dalam rangka mencapai
mengoperasikan unit-unit kerja yang terdapat didalam instansi bersangkutan. Untuk itu
diperlukan kinerja yang tinggi dari pelaku-pelaku kegiatan tersebut. (Aula Wendi Saputra,
2017). Indikator kinerja. menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2006:378) adalah
sebagai berikut:
1.Kuantitas
Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah
unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. Kuantitas yang diukur dari persepsi pegawai
2.Kualitas
6
Kualitas adalah ketaatan dalam prosedur, disiplin, dedikasi. Tingkat dimana hasil
aktivitas yang dikehendaki mendekati sempurna dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal
dari penampilan aktivitas, maupun memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dari suatu
aktivitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang
3.Keandalan
supervisi minimum. Menurut Zeithaml & Berry dalam Journal of Marketing ( dalam
Sudarmanto, 2009:14) kehandalan yakni mencakup konsistensi kinerja dan kehandalan dalam
4.Kehadiran
Kehadiran adalah keyakinan akan masuk kerja setiap hari dan sesuai dengan jam
kerja.
Kemampuan bekerja sama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja
bersama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah
ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesarbesarnya.
pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi
dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu instansi. Kinerja
dapat diketahui dan diukur jika individu atau instansi telah mempuanyai kriteria atau standar
keberhasilan tolok ukur yang ditetapkan oleh instansi. Oleh karena itu, jika tanpa tujuan dan
target yang ditetapkan dalam pengukuran, maka kinerja pada seseorang atau kinerja instansi
tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada tolok ukur keberhasilannya (Moehariono, 2013).
7
Dengan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul. Pengaruh lingkungan kerja dan karakteristik individual terhadap
kinerja pegawai pada Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP ) Kecamatan Kuala, Kabupaten
Nagan Raya.
pegawai pada Balai Pelatihan Pertanian ( BPP ) Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan
Raya ?
a. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru sebagai saran
pembelajaran dan penerapan ilmu seberapa jauh tingktat kinerja para pegawai
pada Balai Pelatihan Pertanian ( BPP ) Kecamatan Kualam, Kabupaten Nagan
Raya.
b. Bagi instansi
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan evaluasi dan diharapkan dapat
memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung kepada semua
pegawai Balai Pelatihan Pertanian ( BPP )Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan
Raya.
c. Bagi Fakultas
Penulis berharap penelitian ini dapat berguna sebagai acuan bagi penelitian-
penelitian selanjutnya.
BAB 1 PENDAHULUAN
Penelitian ini pada bab pertama berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
Tinjauan pustaka merupakan bab kedua yang tersusun atas teori umum yang
permasalahan pada penulisan ini diantara lain kinerja pegawai pada Balai Pelatihan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metodelogi penelitian, teknik pengambilan
data, teknik dan sampel serta pembahasan tentang variabel-variabel yang akan diteliti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja
Sebagaimana dikemukakan oleh (Mangkunegara, 2017) bahwa istilah kinerja berasal dari
kota job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya
yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
2012) mengungkapkan bahwa “Kinerja merupakan gabungan tiga faktor penting, yaitu
kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan
delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi pekerja”. Apabila kinerja tiap individu atau
karyawan baik, maka diharapkan kinerja perusahaan akan baik pula. Menurut
a.Faktor Kemampuan
b.Faktor Motivasi
performace”, yaitu: hasil kerja yang dapat dicapai sesorang atau sekelompok orang dalam
organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka
upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun etika. Dalam pelaksanaannya setiap organisasi perlu
dengan tujuan dari organisasi, misalnya untuk menetapkan kebijakan gaji pegawai,
9
10
mengevaluasi hasil kerja yang telah diselesaikan dalam periode tertentu, promosi
jabatan atau untuk memenuhi keperluan lain. kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Istiningsih (2006: 24) kinerja adalah
hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang
Indikator untuk mengukur kinerja pegawai menurut Gibson dalam Sri Suranta (2002:
27) adalah:
1. Kualitas hasil pekerjaan, dapat diukur dari ketepatan waktu, ketelitian kerja dan kerapian
kerja.
2. Kuantitas hasil pekerjaan, dapat diukur dari: jumlah pekerjaan dan jumlah waktu yang
dibutuhkan.
3. Pengertian terhadap pekerjaan, dapat diukur dari pemahaman terhadap pekerjaan, dan
kemampuan kerja.
4. Kerja sama yaitu kemampuan bekerja sama.
1. Faktor individual yang terdiri dari Kemampuan dan keahlian, Latar belakang,
Demografi.
2. Faktor Psikologis yang terdiri dari Persepsi, Attitude, Personality, Pembelajaran,
Motivasi.
3. Faktor Organisasi yang terdiri dari Sumberdaya, Kepemimpinan, Penghargaan, Struktur,
Job Design (Istiningsih, 2006: 24)
11
berbeda satu sama lain. perbedaan ini akan terbawa dalam dunia kerja, yang akan
menyebabkan kepuasan satu orang dengan yang lain berbeda pula, meskipun bekerja
ditempat yang sama. Pengertian karakteristik individu adalah perbedaan individu dengan
individu lainnya. Karakteristik individu didalam perusahaan merupakan suatu hal yang nyata
hal tersebut dikarnakan setiap karyawan yang ada di perusahaan memiliki karakter yang
berbeda. Karyawan atau sumber daya manusia adalah orang orang yang memberikan tenaga,
bakat, kreativitas, dan usaha mereka kepada perusahaan agar dapat tetap terjaga
eksistensinya.
berbeda satu sama lain. perbedaan ini akan terbawa dalam dunia kerja, yang akan
menyebabkan kepuasan satu orang dengan yang lain berbeda pula, meskipun bekerja
memanfaatkan media sosial. Menurut Lionberger yang diacu Bahua dan Limonu (2016)
dengan semua aspek kehidupan dan lingkungan seperti: umur, pendidikan dan karakteristik
yang melekat pada diri seseorang penyuluh, antara lain: umur, pendidikan, masa kerja dan
1. Letak Kendali (Locus of Control) Hal ini berkaitan dengan keyakinan individu
sehubungan dengan penentuan hasil. Individu yang mempunyai letak kendali internal
meyakini bahwa hasil (reward) yang mereka peroleh didasarkan pada usaha yang
mereka lakukan sendiri. Sedangkan mereka yang cenderung letak kendali eksternal
meyakini bahwa hasil yang mereka peroleh dikendalikan oleh kekuatan di luar kontrol
pribadi mereka. Orang yang internal cenderung lebih menyukai gaya kepemimpinan
yang participative, sedangkan eksternal umumnya lebih menyenangi gaya
kepemimpinan directive.
2. Kesediaan untuk Menerima Pengaruh (Authoritarianism) Kesediaan orang untuk
menerima pengaruh dari orang lain. Bawahan yang tingkat authoritarianism yang tinggi
cenderung merespon gaya kepemimpinan yang directive, sedangkan bawahan yang
tingkat authoritarianism rendah cenderung memilih gaya kepemimpinan partisipatif.
3. Kemampuan (Abilities) Kemampuan dan pengalaman bawahan akan mempengaruhi
apakah mereka dapat bekerja lebih berhasil dengan pemimpin yang berorientasi prestasi
(achievementoriented) yang telah menentukan tantangan sasaran yang harus dicapai dan
mengharapkan prestasi yang tinggi, atau pemimpin yang supportive yang lebih suka
memberi dorongan dan mengarahkan mereka. Bawahan yang mempunyai kemampuan
yang tinggi cenderung memilih gaya kepemimpinan achievementoriented, sedangkan
bawahan yang mempunyai kemampuan rendah cenderung memilih pemimpin yang
supportive.
1. Minat, orang cenderung mengejar karir yang mereka yakini cocok dengan minat mereka.
2. Jati diri, karir merupakan perpanjangan dari jati diri seseorang juga hal yang membentuk
jati diri.
3. Kepribadian, faktor ini mencakup orientasi pribadi karyawan (sebagai contoh karyawan
bersifat realistis, menyenangkan dan artistik) dan kebutuhan individual, latihan,
kekuasaan dan kebutuhan prestis.
4. Latar belakang sosial, status sosial ekonomi dan tujuan pendidikan pekerjaan orang tua
karyawan merupakan faktor yang berfungsi dalam kategori.
13
Karakteristik pekerjaan merupakan sifat dari tugas yang meliputi tanggung jawab,
macam tugas dan tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri. Pekerjaan yang
secara instrinsik memberikan kepuasan dan lebih memotivasi bagi kebanyakan orang dari
pada pekerjaan yang tidak memuaskan ( Stoner dan Freeman, 1994). Wood, at al (1998)
1. Skill Variety (Variasi Keterampilan) Skill Variety (Variasi Keterampilan) adalah suatu
tingkatan dimana pekerjaan membutuhkan variasi aktifitas yang berbeda dalam
menyelesaikan pekerjaan yang melibatkan sejumlah keterampilan dan bakat yang
berbeda dari karyawan.
2. Task Identity (Identitas tugas) Task Identity (Identitas tugas) adalah suatu tingkatan
dimana pekerjaan membutuhkan penyelesaian menyeluruh dan teridentifikasi
pembagianya, oleh karena seseorang terlibat mengerjakan pekerjaan dari awal sampai
akhir dengan hasil yang memungkinkan.
3. Task Significance (Signifikasi Tugas) Task Significance (Signifikasi Tugas) adalah suat
tingkatan dimana pekerjaan adalah penting dan melibatkan kontribusi yang berarti
terhadap organisasi atau masyarakat pada umumnya.
5. Job Feedback (Umpan balik Pekerjaan) Job Feedback (Umpan balik Pekerjaan) adalah
suatu tingkatan dimana hasil aktifitas penyelesaian pekerjaan diperoleh langsung oleh
karyawan daninformasi yang jelas mengenai seberapa baik pekerjaan telah dikerjakan.
14
Ting dan Yuan (1997) berpendapat bahwa karakteristik organisasi meliputi komitmen
organisasi dan hubungan teman sekerja dan supervisor yang akan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja. Dari beberapa pendapat diatas, dalam penelitian ini akanmengambil inti
dan supervisor.
1. Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada
suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuanya serta berminat untuk memelihara
keanggotaan dalam organisasi itu. Robbins (2003) dari pendapat diatas, pada dasarnya
memiliki kesamaan yaitu adanya hubungan antara pekerja dan organisasi, yang meliputi
keinginan kesetiaan dan kebanggaan.
2. Hubungan rekan sekerja atau lingkungan kerja terdekat yang mempengaruhi situasi kerja
dan akan berpengaruh pada kepuasan dan prestasi kerja. Rekansekerja yang menunjukan
sikap bersahabat dan mendukung akan dapat memberikan kepuasan kepada karyawan,
sebaliknya apabila hubungan antar rekan sekerja berdampak negative bagi kepuasan
kerja. Luthans (1998).
3. Gibson, at al (1996) menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif antara supervisor
dengan kepuasan kerja bawahan. Atasan yang efektif harus mampu memberikan
pengarahan dalam usaha pekerja mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian,
supervisor harus dapat mempengaruhi perilaku bawahannya baik perorangan maupun
kelompok dalam mencapai tujuan organisasi. Kemampuan supervisor untuk memberikan
bantuan dukungan teknis dan sokongan pada perilaku akan memberikan kepuasan bagi
karyawan, karena karyawan merasa adanya perhatian.
Menurut Stewart (2009), lingkungan kerja adalah serangkaian kondisi atau keadaan
lingkungan kerja dari suatu perusahaan yang menjadi tempat bekerja dari para karyawan yang
mengerjakan tugas-tugasnya, hal tersebut dapat membuat para karyawan tidak berkerja secara
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang
2002:183). Lingkungan kerja sangat berperan penting dalam menciptakan suatu dorongan
kepada pegawai agar dapat meningkatkan kinerja dalam mencapai tujuan perusahaan.
Lingkungan kerja yang baik akan meningkatkan kinerja yang tinggi dan lingkungan kerja
yang tidak memadai dapat menurunkan kinerja karyawan yang bisa menghambat tercapainya
tujuan instansi. Menurut Sedarmayanti (2009:21), Lingkungan kerja ada dua macam yaitu
1. lingkungan kerja fisik, yaitu semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat
disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
2. lingkungan kerja non fisik, yaitu semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan
hubungan kerja baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja,
ataupun hubungan dengan bawahan
Lingkungan kerja yang baik dapat mendukung pelaksanaan kerja sehingga karyawan
Menurut Nitisemito (2000:183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar
para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
1. Kondisi lingkungan kerja fisik yang meliputi faktor lingkungan tata ruang kerja dan
faktor kebersihan dan kerapian ruang kerja.
2. Kondisi lingkungan kerja non fisik yang meliputi lingkungan social, status sosial,
hubungan kerja, dan sistem informasi.
3. kondisi psikologis lingkungan kerja yang meliputi rasa bosan dan keletihan dalam
bekerja.
Ishak dan Tanjung (2003) menyatakan, manfaat lingkungan kerja adalah terciptanya
gairah kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja menjadi tinggi. Sementara itu, manfaat
yang diperoleh karena bekerja dngan orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat
diselesaikan dengan tepat, yang berarti pekerjaan diselesaikan dengan standar yang benar dan
Siagian (2006:63) menyatakan untuk terciptanya lingkungan kerja yang baik terdapat
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak kepemimpinan transformasional dan
Teamwork terhadap kinerja pada PT. PLN Persero UP3 Wilayah 1 Cabang Meulaboh.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. PLN yang berjumlah 119
dengan sampel yang di ambil sebanyak 54 karyawan dengan menggunakan rumus slovin.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar koesioner kepada karyawan pada PT.
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pada PT. PLN (Persero) UP3 Wilyah 1
Cabang Meulaboh dengan nilai signifikan 0,000<0,05 dan nilai thitung lebih besar dari ttabel
yaitu 4,076>2,006. Teamwork berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pada PT. PLN
(Persero) UP3 Wilayah 1 Cabang Meulaboh dengan nilai signifikan 0,000<0,05 dan nilai
thitung lebih besar dari ttabel yaitu 8,455>2,006. Kepemimpinan transformasional dan
teamwork berpengaruh sitif dan signifikan terhadap kinerja pada PT. PN (Persero) UP3
Wilayah Cabang Meulaboh. Dengan nilai signifikan 0,000<0 05 nilai fhitung lebih b sar dari
ftabel yaitu 66,778>3,180 dan nilai koe isien determinasi (R2) sebesar 0,724 atau 72,4%.
18
Penelitian Terdahulu
penelitian ini.
METODE PENELITIAN
Adapun objek penelitian dilakukan pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) KAB. Nagaan
Raya, rencana penelitian ini akan di laksanakan pada bulan Agustus 2021 sampai seluruh
data di dapatkan melalui kuisioner.
a. Populasi
Menurut Djarwanto (1994), populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-
satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti, dan satuan-satuan
tersebut dinamakan unit analisis, dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-
benda, dst.
Menurut Ismiyanto (2003),
Populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian yang dapat
berupa; orang, benda, suatu hal yang di dalamnya dapat diperoleh dan atau dapat
memberikan informasi (data) penelitian. ’Handayani, Ririn. 2020. Metodologi Penelitian
Sosial. Yogyakarta: Trussmedia Grafika’. Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang di tentukan’. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh anggota pegawai Balai Pelatihan Pertanian (BPP)
KAB, Nagan Raya. Berdasarkan data yang di dapat , jumlah seluruh anggota pegawai
Balai Pelatihan Pertanian (BPP) KAB, Nagan Raya, adalah sebanyak 41 orang.
b. Sampel
Setelah ukuran populasinya diketahui, kemudian harus mencari sampelnya.
pengertian sampel adalah sebagian populasi yang di teliti dan di namakan penelitian
sampel apabila peneliti bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.
Dalam pengambilan sampel didasarkan pendapat Arikunto (2006:134). yang
22
23
menyatakan apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar
dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya
dari kemampuan peneliti dilihat dari kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga dan
dana. Dari pendapat Arikunto diatas maka populasi yang di ambil dalam penelitian ini
adalah 41 orang sebagai responden. (Rifdah Abadiyah1; Didik Purwanto2, 2016)
c. Pengambilan data
Menurut Sugiyono (2009), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1.Kuesioner
2.Data
3.Foto Dokumentasi
(Rahmat hidayat1.;anna cavorina2, 2017)
Kerangka pemikiran ini merupakan arah penalaran untuk bisa memberi jawaban
sementara atas masalah yang dirumuskan. Masalah yang dirumuskan menunjukan bahwa
rumusan masalah yang diteliti lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap kinerja.
Seperti gambar berikut ini :
Lingkungan kerja
(X) Kinerja
(Y)
Karakteristik individu
(X)
3.4 Hipotesis
Lingkungan Kerja ( X )
24
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat
Karakteristik Individu ( X )
Pengertian karakteristik individu adalah perbedaan individu dengan individu
lainnya. Karakteristik individu didalam perusahaan merupakan suatu hal yang nyata hal
tersebut dikarnakan setiap karyawan yang ada di perusahaan memiliki karakter yang
berbeda. Adapun indikator dari Karakteristik Individu yaitu :
1. Letak Kendali (Locus of Control) Hal ini berkaitan dengan keyakinan individu
sehubungan dengan penentuan hasil. Individu yang mempunyai letak kendali internal
meyakini bahwa hasil (reward) yang mereka peroleh didasarkan pada usaha yang
mereka lakukan sendiri. Sedangkan mereka yang cenderung letak kendali eksternal
meyakini bahwa hasil yang mereka peroleh dikendalikan oleh kekuatan di luar kontrol
pribadi mereka. Orang yang internal cenderung lebih menyukai gaya kepemimpinan
yang participative, sedangkan eksternal umumnya lebih menyenangi gaya
kepemimpinan directive.
2. Kesediaan untuk Menerima Pengaruh (Authoritarianism) Kesediaan orang untuk
menerima pengaruh dari orang lain. Bawahan yang tingkat authoritarianism yang tinggi
cenderung merespon gaya kepemimpinan yang directive, sedangkan bawahan yang
tingkat authoritarianism rendah cenderung memilih gaya kepemimpinan partisipatif.
25
3.5 Kinerja
1. Kualitas hasil pekerjaan, dapat diukur dari ketepatan waktu, ketelitian kerja dan
kerapian kerja.
2. Kuantitas hasil pekerjaan, dapat diukur dari: jumlah pekerjaan dan jumlah waktu
yang dibutuhkan.
3. Pengertian terhadap pekerjaan, dapat diukur dari pemahaman terhadap pekerjaan, dan
kemampuan kerja.
4. Kerja sama yaitu kemampuan bekerja sama.
(Istiningsih, 2006: 24)
luas, dan akurasi yang lebih luas (Singarimbun dan Effendi, 1995:4). (SRI NARTI,
2015)
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota pegawai pada Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya yang terdiri dari
41 orang pegawai.
Dalam penelitian ini metode. yang digunakan untuk menganalisis data pada
regresi linier berganda. Regresi linier berganda merupakan perkembangan dari regresi
linear sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk memprediksi
permintaan di masa akan datang berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui
pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independenit) terhadap satu variabel tak bebas
(dependent) berikut rumus regresi linier berganda menurut Syofian (2013:301):
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3.......+ bnxn
Di mana:
Y = kinerja
DAFTAR PUSTAKA
Aula Wendi Saputra. (2017). pengaruh lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap
dan lingkungsn kerja terhadap kinerja karyawan. malang: Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)|Vol. 61 No. 3.
individu dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. jurnal administrasi bisnis , 110.
Indra Marjaya; Fajar Pasaribu. (2019). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Dan Pelatihan
Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen homepage: Vol 2, No.1 , 131.
Penyuluh Dalam Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Informasi Pertanian. jurnal sosial
Lutfi Humaidi; Aida Vitayala S Hubeis. (2020). karakteristik penyuluh dalam pemanfaatan
media sosial sebagai media informasi pertanian. Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian , 113.
Rahmat Hidayat; Anna Cavorina. (2017). pengaruh karakteristik individu dan lingkungan
Administration , 342.
28
Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Bank di Surabaya. Jurnal Bisnis,
Saputra, A. W. (t.thn.).
penyuluhan pertanian dalam program sl_ptt. Jurnal Professional FIS UNIVED , 42.
kinerja pada pt. pln (persero) up3 wilayah 1 cabang meulaboh, 30-31.