Anda di halaman 1dari 7

Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya

Volume 1 | Nomor 1 | 1
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

PENERAPAN KONSEP PELAJARAN FISIKA PADA MINAT


BELAJAR DAN HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR DI SMA
NEGERI 5 KOTA JAMBI

Putri Handayani Simatupang


Pendidikan Fisika, Universitas Jambi, Indonesia
psimatupang060@gmail.com

Abstract: Penelitian ini berfokus pada konsep minat belajar dan hubungan antara
hasil belajar pada pelajaran fisika. Tujuan penelitian ini adalah melihat
perbandingan dan pengaruh dari minat belajar peserta didik terhadap hasil belajar
peserta didik di SMA Negeri 5 Kota Jambi dengan sampel kelas yang digunakan
yaitu kelas X IPA 5. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data
menggunakan instrumen penilaian berupa angket yang disebar secara online.
Hasil penelitian yang didapatkan dari dianalisis menggunakan program Statistical
Product and Service Solutions (SPSS) untuk mencari Uji Independent samples
F/test untuk mendapatkan hubungan dan pengaruh minat belajar peserta didik
terhadap hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian pada program
SPSS yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap
pembelajaran fisika di sekolah SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki hubungan dan
pengaruh yang cukup baik/signifikan.

Abstrak: This study focuses on the concept of interest in learning and the
relationship between learning outcomes in physics lessons. The purpose of this
study was to see the comparison and influence of students' interest in learning on
student learning outcomes in SMA Negeri 5 Jambi City with the class sample
used, namely class X IPA 5. The method used was data collection using an
assessment instrument in the form of a questionnaire distributed online. The
results obtained from the analysis were analyzed using the Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) program to find the Independent samples F / test to
obtain the relationship and influence of students' interest in learning on student
learning outcomes. Based on the results of research on the SPSS program that
has been analyzed, it can be concluded that students' interest in learning physics
at SMA Negeri 5 Jambi City has a fairly good / significant relationship and
influence.

Kata kunci: minat belajar, hasil belajar, pendidikan fisika

Syah (2010:151) menyampaikan bahwa mengembangkan harapan dan cita-cita tinggi,


terhambatnya minat belajar akan menghambat karena ia merasa bahwa dirinya tidak tertarik
pertumbuhan cita-cita. Siswa yang tidak untuk belajar dan bersaing dengan siswa lainnya
didukung oleh minat belajar, cendrung pasif
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 2
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

yang memiliki minat belajar dan siswa yang Konsep diri merupakan salah satu hal
telah memiliki prestasi belajar. terpenting yang dapat mempengaruhi kehidupan
Pendidikan adalah upaya sadar dan seseorang. Ada beberapa pengertian tentang
terencana untuk menciptakan sebuah suasana konsep diri, diantaranya menurut Desmita
belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif (2009:164) menyatakan:“ konsep diri adalah
mengembangkan potensinya (Maison, Darmaji, gagasan tentang diri sendiri yang mencakup
Kurniawan, Dewi, & Kartina, 2019). keyakinan, pandangan, dan penilaian seseorang
Sikap adalah ungkapan perasaan atau terhadap dirinya sendiri. Konsep diri terdiri atas
perilaku individu yang menunjukkan kesukaan bagaimana seseorang merasa tentang dirinya
ataupun ketidak sukaan terhadap suatu objek dan sendiri menjadi manusia, dan bagaimana
umumnya diungkapkan dengan perilaku seseorang menginginkan dirinya sendiri menjadi
menerima ataupun menolak terhadap objek manusia sebagaimana ia harapkan.”
tersebut. Sikap itu berasal dari dalam diri peserta Dahar (2003:5) mendefinisikan
didik itu sendiri, yaitu perasaan terhadap suatu penguasaan konsep sebagai kemampuan siswa
objek yang diperlihatkan dalam perasaan suka dalam memahami makna secara ilmiah baik teori
ataupun tidak suka (Astalini, Kurniawan, maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-
Perdana, & Pathoni,2019). hari. Sedangkan definisi penguasaan konsep
Dalam tingkat pendidikan sekolah yang lebih komprehensif dikemukakan oleh
menengah atas, mempelajari berbagai ilmu Bloom (dalam Rusman et al., 2005) yaitu
pengetahuan salah satu ilmu yang di pelajari kemampuan menangkap pengertian-pengertian
ialah ilmu fisika (Astalini, Kurniawan, Perdana, seperti mampu mengungkapkan suatu materi
& Pathoni, 2019). Fisika merupakan yang disajikan ke dalam bentuk yang lebih
pembelajaran dengan ilmu pengetahuan yang dipahami, mampu memberikan interpretasi
membahas gejala-gejala dan sifat-sifat pada danmampu mengaplikasikannya.
benda yang berada di alam (Darmaji, Elizabeth B. Hurlock (1978:114)
Kurniawan, Astalini, & Nasih, 2019). menerangkan minat merupakan sumber motivasi
Hendra (2007:46) menyampaikan yang mendorong orang untuk melakukan apa
beberapa langkah untuk meningkatkan minat yang mereka inginkan bila mereka bebas
belajar diantaranya dengan menggugah tentang memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu
kebutuhan akan belajar. Strategi dalam akan menguntungkan, mereka merasa berminat.
menggugah kebutuhan akan belajar dapat Ini kemudian akan mendatangkan kepuasan. Bila
dilakukan dengan membangun dialog dan kepuasan berkurang, minat pun berkurang.
pendekatan personal, mengembangkan Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua
komunikasi kondusif dengan anak. Dalam hal ini faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal
orang tua atau guru sebaiknya tidak hadir dengan siswa. Faktor internal siswa diantaranya meliputi
mengintervensi atau mendikte tetapi memberi gangguan kesehatan, cacat tubuh, faktor
dukungan dan motivasi untuk berada pada jalur psikologis (intelegensi, minat belajar, perhatian,
yang tepat sebagai seorang pelajar. Minat adalah bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan
suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada peserta didik), dan faktor kelelahan. Sedangkan
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang faktor eksternal yang mempengaruhi proses dan
menyuruh.Upaya meningkatkan keberhasilan hasil belajar siswa meliputi faktor keluarga,
pembelajaran, proses pembelajaran IPA selalu sekolah dan masyarakat (Majid, 2008).
menerapkan langkah-langkah ilmiah yang Minat belajar dapat diukur melalui 4
berupa metode ilmiah dalam melakukan indikator sebagaimana yang disebutkan oleh
eksperimen, yaitu melakukan observasi, (Slameto, 2010) yaitu ketertarikan untuk belajar,
eksperimen, penyusunan teori dan penyimpulan. perhatian dalam belajar, motivasi belajar dan
Hal ini berarti siswa di tuntut untuk mandiri pengetahuan. Ketertarikan untuk belajar
dalam belajar IPA, terutama ketika seorang diartikan apabila seseorang yang berminat
siswa ingin membuktikan dan menguasai suatu terhadap suatu pelajaran maka ia akan memiliki
konsep dari pembelajaran IPA. perasaan ketertarikan terhadap pelajaran
tersebut. Ia akan rajin belajar dan terus
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 3
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

memahami semua ilmu yang berhubungan aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara
dengan bidang tersebut, ia akan mengikuti konsisten dengan rasa senang.”
pelajaran dengan penuh antusias dan tanpa ada Menurut Nur (dalam Trianto, 2007) pada
beban dalam dirinya. penerapan pengajaran terbalik guru
Pembelajaran adalah aktivitas guru memberitahukan akan memperkenalkan suatu
untuk menciptakan kondisi yang pendekatan/strategi belajar, menjelaskan tujuan,
memungkinkan proses belajar siswa secara manfaat dan prosedurnya. Selanjutnya
berkala, secara singkat pembelajaran adalah mengawali pemodelan dengan membaca
paragraf suatu bacaan. Kemudian menjelaskan
proses membuat orang belajar. Pada
dan mengajarakan bahwa pada saat atau selesai
dasarnya belajar adalah suatu proses untuk membaca terdapat kegiatan-kegiatan yang harus
mengubah tingkah laku (Aminoto & dilakukan. Lalu siswa memahami keterampilan
Pathoni, 2014). di atas, guru menunjuk seorang siswa untuk
Tingkah laku siswa ketika mengikuti menggantikan perannya dalam kelompok
proses belajar mengajar dapat mengindikasikan tersebut. Mula mula ditunjuk siswa yang
akan ketertarikan siswa tersebut terhadap memiliki kemampuan memimpin diskusi,
pelajaran itu atau sebaliknya, ia merasa tidak selanjutnya secara bergilir setiap siswa
tertarik dengan pelajaran tersebut. Ketertarikan merasakan/melakukan peran sebagai guru.
siswa inilah yang merupakan salah satu tanda- Setelah sesi perkenalan berakhir, guru
tanda minat belajar menjelaskan kepada siswa mengapa, kapan, dan
Fungsi minat dalam belajar lebih besar bagaimana strategi tersebut dilakukan.
sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan Sikap juga merupakan suatu respon atau
yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa reaksi dari individu ketika melihat sesuatu yang
yang berminat kepada pelajaran akan tampak disuaki maupun tidak disukainya. Sikap siswa
terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda itu penting, akan tetapi tidak hanya siswa saja
dengan siswa yang sikapnya hanya menerima yang berperan penting dalam pencapaian sikap
pelajaran. mereka hanya tergerak untuk mau positif terhadap pelajaran fisika. Tetapi juga
belajar tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak guru sebagai subjek terlihat dalam proses
ada pendorongnya. Oleh sebab itu untuk pendidikan dan pembelajaran (Hardiyanti,
memperoleh hasil yang baik dalam belajar Astalini, & Kurniawan, 2018).
seorang siswa harus mempunyai minat terhadap Menurut Susanto (2013: 5) hasil belajar
pelajaran sehingga akan mendorong ia untuk merupakan perubahan yang terjadi pada diri
terus belajar.Indikator Minat Belajar adalah:a) siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,
Perasaan Senang, b) Perhatian dalam Belajar, c) afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik, belajar. Pengertian tentang hasil belajar
d) Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran. dipertegas oleh Nawawi (Susanto, 2013: 5) yang
Menurut Prihantoro (dalam kutipan menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan
Trianto, 2014: 137) mengatakan IPA hakekatnya sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
Sebagai produk IPA merupakan sekumpulan dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil
pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagian tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
konsep. Sebagai suatu proses IPA merupakan Pelajaran Fisika merupakan salah satu
proses yang dipergunakan untuk mempelajari mata pelajaran yang dianggap sulit dan dihindari
obyek studi, menemukan dan mengembangkan oleh sebagian peserta didik karena
produk-produk sains, dan sebagai aplikasi teori- membutuhkan ketekunan, keseriusan dan banyak
teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat latihan serta menghafalkan rumus yang bersifat
memberi kemudahan bagi kehidupan. abstrak. Akibatnya banyak siswa yang tidak
Menurut Djamarah (2008: 132) “minat fokus dalam belajar. Terkadang hal ini bisa
adalah kecenderungan yang menetap untuk menimbulkan sikap malas siswa untuk belajar
memperhatikan dan mengenang beberapa fisika dikelas. Pembelajaran fisika SMA
aktivitas. Seseorang yang berminat dengan bertujuan untuk melatih siswa berpikir ilmiah
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 4
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

dengan menggunakan metode ilmiah serta Kuantitatif adalah metode penelitian yang
menghubungkan materi fisika dengan digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
permasalahan fisika yang ada dalam kehidupan tertentu yang bertujuan untuk menguji hipotesis
sehari hari. Pembelajaran fisika yang berpacu yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013:13).
pada konsep-konsep memerluan pemahaman Pengambilan data motivasi, diambil
yang tinggi. Terkadang, satu guru tidak dapat melalui angket minat belajar dan kuesioner
mengimbangi banyaknya siswa di kelas (Putri, pilihan ganda materi fisika untuk
Maison, & Darmaji, 2018).. membandingkan minat belajar dengan hasil
Metode yang digunakan yaitu belajar. Angket minat ini terdiri dari 30
pengumpulan data menggunakan prosedur pernyataan. Pengumpulan data dalam penelitian
penelitian dengan instrumen yang di gunakan ini menggunakan teknik angket dan observasi
dalam hal ini yaitu kuesioner. Angket adalah alat dengan Metode penskoran angket minat belajar
pengumpul data untuk kepentingan penelitian, siswa didasarkan pada skala Likert dengan 5
Angket digunakan dengan mengedarkan pilihan jawaban. Pilihan jawaban yang
formulir yang berisi beberapa pernyataan kepada disediakan untuk angket minat belajar Fisika
beberapa subjek (responden) untuk mendapat antara dimana poin 1 untuk STS “ Sangat Tidak
tanggapan secara tertulis Setuju”, poin 2 untuk TS “Tidak Setuju”, poin 3
Berlatar dari masalah diatas, perlu untuk RR “Ragu - ragu” poin 4 untuk S
dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui ‘’Setuju’’ sedangkan poin 5 untuk SS “ Sangat
hubungan antara minat belajar siswa dengan Setuju”. Untuk metode penskoran pada pilihan
prestasi belajar konsep pelajaran fisika di SMA ganda dengan pilihan jawaban a, b, c, dan d
Negeri 5 Kota Jambi. sebanyak 30 soal.
Penelitian ini dilakukan di SMA N 5 Kota Teknik analisis data untuk mengetahui
Jambi pada tanggal 17-28 Februari 2021. Subjek bagaimana hubungan minat belajar dan konsep
dan objek dari penelitian ini adalah peserta didik diri dengan prestasi belajar siswa dilakukan
kelas X MIPA 5 di SMA N 5 Kota Jambi melalui program software SPSS.
Uji F (Uji Simultan) Uji F digunakan
METODE untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh
variabel independen secara serempak terhadap
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel dependen (Santoso Slamet, 2014:127).
hubungan dari minat belajar dengan pemahaman Pengujian uji F dapat dilakukan dengan
konsep Fisika di kelas X SMA Negeri 5 Kota menggunakan bantuan program SPSS, dengan
Jambi. Perhitungan atau pendekatan yang kriteria penilaian sebagai berikut:
digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang  Apabila besarnya probabilitas
artinya menggunakan perhitungan ilmiah yang signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka
berasal dari sampel individu dalam suatu obyek Ha diterima.
penelitian dengan memintanya menjawab sebuah  Apabila besarnya probabilitas
survei (Lind et al., 2014). Hasil survei inilah
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka
yang nantinya akan menunjukkan hubungan dari
minat belajar sisiwa dengan pemahaman konsep Ha ditolak.
Fisika. Pada penelitian ini desain penelitian yang
Untuk menguji hipotesis yaitu terdapat
digunakan adalah analisis jalur yaitu desain
hubungan yang positif dan signifikan antara
penelitian yang dilakukan jika antara variable
minat belajar terhadap prestasi belajar dan
X1 dan X2 terdapat hubungan atau dengan kata
konsep diri terhadap prestasi belajar siswa, maka
lain terdapat variable intervening yaitu X2 pada
diuji signifikansinya dengan uji model
penelitian tersebut (Supardi, 2013:275). Variabel
signifikansi uji f/uji anova .
yang dirumuskan dalam penelitian ini terdiri dari
variabel bebas (independent variable) yaitu
minat belajar dan pemahaman konsep belajar HASIL DAN PEMBAHASAN
Fisika yaitu Variabel Terikat. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan metode kuantitatif.
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 5
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

Berdasarkan penelitian yang telah variabel terikat maka dilakukan uji F atau uji
dilakukan maka didapatkan hasil tabel seperti Fisher (Lind et al., 2014). Uji F ini juga dapat
dibawah ini. Dimana data ini telah di olah digunakan untuk mengetahui apakah model
dengan teknik analisis deskriptif maka regresi yang telah dirumuskan mampu
didapatkan hasil seperti tabel berikut. Sampel memprediksi variabel terikatnya. Ketentuan
yang digunakan yaitu sebanyak 25 siswa dari yang digunakan adalah jika nilai signifikansi F
data angket minat belajar siswa dan 25 dari soal lebih kecil dari alpha (0,05), maka model regresi
pemahaman konsep belajar Fisika. Data yang yang dirumuskan sudah cocok dan mampu
telah dikumpulkan dianalisis dengan tujuan memprediksi pemahaman konsep Fisika sebagai
untuk dapat menarik kesimpulan dengan baik. variabel terikatnya. Adapun hasil uji F yang
Untuk mengetahui bahwa variabel bebas dihasilkan pada model regresi dalam penelitian
yang dirumuskan memiliki pengaruh simultan ini dilihat pada table 1.
atau secara bersama-sama berpengaruh terhadap

Tabel 1. Hasil uji independent sampel F/Test Hubungan Minat belajar siswa terhadap pemahaman hasil
belajar berdasarkan konsep fisika di kelas X IPA 5

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 32.985 1 32.985 0.086 .772b

Residual 9197.169 24 383.215    


Total 9230.154 25      
a. Dependent Variable: hasil belajar
b. Predictors: (Constant), minat belajar

belajar mengajar. Prestasi belajar yang diperoleh


siswa merupakan hasil kegiatan belajar mengajar
Pengujian secara simultan (uji F yang berlangsung didalam kelas. Minat siswa
menggunakan program spss 25) mempunyai pengaruh yang besar pada proses
belajar dan hasil belajar. Karena ketika siswa
Berdasarkan table 1 diatas dihasilkan tidak ada minat terhadap mata pelajaran tertentu
nilai F hitung sebesar 0,086 dengan nilai hal tersebut akan membuat siswa malas untuk
signifikansi sebesar 0,772. Nilai signifikansi belajar sehingga hasil belajarnya pun akan
tersebut lebih besar dari alpha (0,05), sehingga menurun atau rendah. Tetapi ketika siswa
menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak tertarik dan memiliki minat yang lebih pada
dengan kesimpulan bahwa secara simultan minat mata pelajaran tersebut maka siswa akan belajar
belajar sisiwa saling berhubungan terhadap hasil dengan sungguh-sungguh sehingga akan
pemahaman konsep belajar Fisika kelas X IPA berdampak pula pada hasil belajarnya yang bisa
5. meningkat.

PEMBAHASAN Berdasarkan angka-angka statistik pada


tabel 1. menunjukkan bahwa nilai f = 0,086 dan
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sig = 0,772 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
minat belajar merupakan salahsatu variabel H0 diterima, berarti H1 ditolak. Hipotesis
penting yang harus diperhatikan dalam penelitian dapat diterima, artinya tidak terdapat
memperoleh hasil belajar fisika siswa, sekalipun pengaruh yang signifikan konsep diri terhadap
kontribusinya. Strategi keberhasilan guru penguasaan konsep IPA Hal ini sesuai dengan
menumbuhkan minat belajar siswa, sangat data skor konsep diri yang mempunyai skor
menentukan keberhasilan siswa dalam proses konsep diri positif tinggi maka nilai dari
penguasaan konsep IPA pun tinggi sehingga
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 6
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

variabel konsep diri (X1) dengan variabel yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa
penguasaan konsep IPA (Y) terdapat data yang senang dalam perubahan tingkah laku, baik
Linier. Data tersebut dibuktikan dengan uji f berupa pengetahuan, sikap maupun ketrampilan.
dengan nilai sig dengan membandingkan hasil Minat merupakan salah satu faktor yang dapat
belajar dan minat belajar dapat disimpulkan mempengaruhi usaha yang dilakukan seseorang.
bahwa kedua hasil memiliki hubungan yang Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang
signifikan/ baik sesuai konsep pembelajaran gigih, serius dan tidak mudah putus asa dalam
fisika. menghadapi tantangan. Jika seorang siswa
memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat
Untuk mendapatkan hasil belajar yang mengerti dan mengingatnya. Dalam
optimal di kelas, maka dalam pembelajaran hubungannya dengan pemusatan perhatian,
fisika perlu diperhatikan dua komponen utama minat mempunyai peranan dalam “ melahirkan
yaitu metode pembelajaran dan media perhatian yang serta merta, memudahkan
pembelajaran. Penerapan membentuk minat terciptanya pemusatan perhatian dan mencegah
belajar siswa sangat mendorong siswa untuk gangguan perhatian dari luar”. Oleh karena itu
lebih menyukai pelajaran tersebut adanya minat minat mempunyai pengaruh yang besar dalam
belajar juga akan membantu siswa untuk lebih belajar karena bila bahan pelajaran tidak sesuai
giat dalam memahami pelajaran, terutama di dengan minat siswa, maka siswa tersebut tidak
pelajaran fisika yang banyak sekali melakukan akan belajar dengan sebaik-baiknya sebab tidak
eksperimen yang membutuhkan pemahaman ada daya tarik baginya.
konsep dan materi yang lebih kuat.
PENUTUP
Menurut Slameto dalam Wilson (1971:5)
menyatakan bahwa minat belajar adalah rasa
Berdasarkan analisis dan pembahasan
suka ketertarikan pada Jurnal Formatif 2(1): 71-
dapat disimpulkan bahwa hubungan hasil belajar
81 ISSN: 2088-351X Supardi U.S., dkk. –
kemampuan penalaran dan pemahaman konsep
Pengaruh Media Pembelajaran dan suatu
Fisika pada kelas X IPA 5 SMA Negeri 5 Kota
pelajaran atau aktivitas tanpa ada yang
jambi dengan minat belajar memiliki persamaan
menyuruh, minat pada hakekatnya adalah
yang signifikan atau berkategori baik karena
penerimaan hubungan antara diri sendiri dengan
pada pembahasan dijelaskan bahwa minat
sesuatu diluar dirinya, semakin kuat atau
belajar dan hasil belajar sangat berkaitan atau
semakin dekat hubungan tersebut maka semakin
tidak memiliki perbedaan .
besar minatnya.Dari beberapa pendapat tersebut
Minat belajar berpengaruh positif dan
dapat ditemukan adanya beberapa unsur pokok
signifikasn terhadap hasil belajar. Dengan
dalam pengertian minat belajar yaitu adanya
demikian adanya peningkatan minat belajar
perhatian, daya dorong tiap-tiap individu untuk
maka akan diikuti oleh peningkatan hasil belajar.
belajar dan kesenangan yang dapat menjadikan
Artinya semakin baik minat belajar siswa, maka
minat belajar itu timbul pada diri seseorang. Jadi
berdampak kepada hasil belajar siswa yang
minat belajar adalah sesuatu keinginan atau
semakin baik.
kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan

DAFTAR PUSTAKA

Dahar, R.2006. Strategi Pembelajaran.Bandung: PT.


Aminoto, T., & Pathoni, H. (2014). Penerapan Media Remaja Rosdakarya.
E-Learning Berbasis Schoology Untuk. Jurnal Darmaji, Kurniawan, D. A., Astalini, & Nasih, N. R.
Sainmatika, 8(1), 13-29. (2019). Persepsi Mahasiswa pada Penuntun
Astalini, Kurniawan, D. A., Perdana, R., & Pathoni, Praktikum Fisika. Jurnal Pendidikan, 4(4), 516
H. (2019). Identifikasi Sikap Peserta Didik —523
terhadap Mata Pelajaran Fisika di Sekolah. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta
Unnes Physics Education Journal, 8(1), 34-43. Didik. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
https://doi.org/10.15294/upej.v8i1.29510.
Karst : Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapannya
Volume 1 | Nomor 1 | 7
p-ISSN: 2622-9641 e-ISSN: 2655-1276

Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Pembelajaran Fisika Di Kelas Xii. Edufisika,
Rineka Cipta. 3(2), 32-40.
Hardiyanti, K., Astalini, & Kurniawan, D. A. (2018). https://doi.org/10.22437/edufisika.v3i02.5552.
Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fisika Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif
Di Sma Negeri 5 Muaro Jambi. Edufisika, Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi
3(2), 1-11. Pustaka.
https://doi.org/10.22437/edufisika.v3j02.4522. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang
Hendra, Surya. 2007. Percaya Diri Itu Penting. Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Jakarta: Elex Media Komputindopkins. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan
Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi Perkembangan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Anak. Jakarta:Erlangga. Bandung: Alfabeta
Maison, Darmaji, Kurniawan, D. A., Dewi, U. P., & Supardi U.S. 2013. Aplikasi Statistika dalam
Kartina, L. (2019, Desember). Analysis Of Penelitian. Jakarta: Change Publisher.
Science Process Skills In Physics Education. Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Sekolah Dasar.Jakarta: Kencana Prenada
23(2), 197-205. Media Group.
Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan dengan
Bandung: Remaja Rosdakarya Pendidikan Baru. Bandung: PT Remaja
Prihantoro. (2010). Model Pembelajaran Rosdakarya..
Terpadu.Jakarta. PT.Bumi Aksara.
Putri, A. R., Maison, & Darmaji. (2018, Desember). .
Kerjasama Dan Kekompakan Siswa Dalam

Anda mungkin juga menyukai