Anda di halaman 1dari 7

JIPFRI, Vol. 3 No.

2 JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah)


Halaman: 79 - 85
https://doi.org/10.30599/jipfri.v3i2.537
November 2019

Sikap Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran


Fisika di Sekolah Menengah Atas

Tari Okta Puspitasari1*, Yolanda Eka Putri2, dan Yohanes3


1,2 UnivrsitasJambi, Jl. Lintas Sumatra Jambi-Ma. Bulian No.Km. 15, Mendalo Darat, Jambi, 36122
3 STKIP YPM, Jl. Jendral Sudirman, Komplek STKIP, No. 16, Pematang Kandis, Bangko, Kab. Merangin, Jambi
37313
* E-mail: tarioktapuspitasari@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengerahui hubungan sikap terhadap konsentrasi belajar siswa pada mata
pelajaran fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain asosiatif. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif
dan analisis inferensial. Statistik deskriptif yang digunakan adalah mean, median, mode, dan standar deviasi.
Sedangkan statistic inferensial yang digunaan adalah uji kolerasional. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, terdapat hubungan yang positif antara sikap dan konsentrasi pada mata pelajaran fisika di SMAN 8
Kota Jambi yang juga cukup kuat jika dilihat dari nilai sig yang dihasilkan, yaitu sebesar 0.04.

Kata kunci: belajar, fisika, konsentrasi, sikap.

Abstract
The purpose of this study is to explore the relationship between attitudes and student learning in physics. The
research method used is quantitative research with associative design. The research instrument used was a
questionnaire. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis and inferential analysis.
Descriptive statistics used are the mean, median, mode, and standard deviation. Whereas the inferential statistics
that can be used is the collaborative test. Based on research that has been done, there is a positive relationship
between attitude and concentration in physics at SMAN 8 Jambi City which is also quite strong when viewed from
the sig value generated, which is equal to 0.04.

Keywords: study, physics, concentration, attitude.

sesuai dengan jenjang yang ditempuh. Dalam


PENDAHULUAN berbagai tingkatan tersebut, terdapat mata
pelajaran yang mempelajari tentang alam, atau
Belajar merupakan sebuah proses yang sering disebut dengan Ilmu Pengetahuan
memperbaiki kualitas hidup manusia. Menurut Alam.
Hanafy (2014) menjelaskan belajar merupakan Ilmu Pengetahuan Alam adalah proses
kegiatan fisik maupun psikis yang pembelajaran yang sangat terkait dengan
menghasilkan perubahan tingkah laku individu lingkungan dan keteraturan alam semesta yang
dalam bentuk kemampuan yang relatif konstan. diciptakan oleh Tuhan Yang Mahakuasa
Siswa akan belajar untuk menambah (Susilawati, Hemani, & Sinaga. 2017). Program
pengetahuan dan pengetahuan untuk pendidikan sains yang kaya akan metode dan
mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan teknik pengajaran membuat siswa aktif dalam
standar yang ada (Hubert, 2014). Kemampuan pengetahuan mereka, memungkinkan platform
dan potensi diri yang ada pada manusia akan untuk diskusi dan mengarahkan siswa untuk
terasah dan dikembangkan sesuai dengan berpikir dan menghasilkan pembelajaran yang
tingkat pendidikan yang mereka ikuti efektif (Şener, Türk & Taş. 2015). Ilmu
(Gougoulakis, 2017). Biasanya akan diasah Pengetahuan Alam sendiri memilki beberapa

p-ISSN 2549-905X|e-ISSN 2549-9076 STKIP Nurul Huda


80 JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah), Vol. 3 No. 2, November 2019

cabang diantaranya adalah mata pelajaran al.,2018). Selain itu, siswa yang memiliki sikap
fisika. Pada pendidikan tingkat menengah positif terhadap fisika aktif akan terlibat dalam
atas, umumnya siswa masih menganggap kelas, sedangkan siswa yang memiliki sikap
fisika itu sulit (Pratama, Ermawati & Hartini. negatif terlihat kurang aktif dalam keterlibatan
2017). di dalam kelas (Guido, 2013). Kegagalan dalam
pencapaian pembelajaran fisika pada siswa
Fisika merupakan ilmu yang adalah karena sikap negatif mereka dan
mempelajari tentang fenomena alam dan kurangnya minat pada mata pelajaran ini (Velo,
interaksi yang telah terjadi di dalamnya (Asih,
Nor, & Khalid. 2015). Selain dengan adanya
2017; Khoiri, Hindarto & Sulhadi, 2011). Proses
sikap ilmiah, siswa sangat memerlukan
pembelajaran fisika juga lebih banyak tentang
konsentrasi yang cukup jika mempelajari
konsep yang konkret sampai pada abstrak
Fisika, karena siswa menganggap bahwa fisika
(Siswanto, Kaniawati, & Suhandi. 2014).
itu sulit. Sehingga konsentrasi sangat
Sehingga, fisika masih dianggap sulit oleh
siswa, karena siswa diharuskan menghafal diperlukan dalam pengoptimalan
rumus yang abstrak (Astalini, Kurniawan & pembelajaran.
Sumaryanti. 2018). Oleh karena itu, Konsentrasi yang dimaksud adalah untuk
pembelajaran fisika lebih menekankan pada memusatkan perhatian pada situasi belajar
penyediaan pengalaman langsung dan yang dirancang duru sehingga semua sumber
berpusat pada siswa (Kurniawati, Wartono, & daya mental untuk belajar (Arozaq, Amin &
Diantoro. 2014). Untuk menjadikan siswa Muhammad. 2017). Memperhatikan dan
secara mandiri dapat memahami, mengarti dan berkonsentrasi sangat penting bagi siswa
tertarik terhadap mata pelajaran Fisika siswa karena akan meningkatkan kompetensi dan
perlu adanya sikap ilmiah. Dengan sikap ilmiah, keterampilan mereka untuk menghafal konten
siswa akan dapat membentuk sikap aktif, untuk jangka waktu yang lebih lama (Lamba,
mandiri, pola pikir kritis, logis dan 2014). Konsentrasi belajar memiliki
terstruktur (Astalini, Kurniawan & Sumaryanti. karakteristik yakni kemauan, dorongan,
2018) motivasi, rasa butuh, rasa ingin dan inisiatif
untuk belajar, serta ini yang menyebabkan
Sikap merupakan salah satu faktor yang
terjadinya kondisi belajar dalam diri seseorang
berpengaruh pada proses pembelajaran yang
(Lase, Marjohan, & Syahniar. 2017).
terdapat dalam diri siswa (Maison, Astalini,
Konsentrasi itu sendiri berarti konsentrasi satu
Kurniawan, & Sholihah). Sikap adalah faktor
hal dengan mengesampingkan semua hal yang
penting yang mungkin berdampak pada
tidak berhubungan lainnya (Setiani, Setyowani,
pengajaran dan pembelajaran (Çener, Acun, &
& Kurniawan. 2014).
Damirhan. 2015). Sikap sebagai ekspresi nilai
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
atau pandangan hidup yang dimiliki oleh
melihat hubungan sikap terhadap konsentrasi
seseorang, dibentuk menjadi perilaku atau
belajar pada mata pelajaran fisika di SMAN 8
tindakan yang diinginkan (Praharesti &
Kota Jambi. Dalam penelitian ini, pertanyaan
Agustina, 2013). Sikap ilmiah adalah
yang diajukan adalah apakah terdapat
kemampuan yang konsisten, rasional, dan
hubungan antara sikap terhadap konsentrasi
obyektif dalam cara tertentu menuju situasi
belajar siswa pada mata pelajaran fisika?
yang bermasalah (Olasehinde & Olatoye,
2014). Sikap ilmiah adalah aspek penting
METODE/EKSPERIMEN
sebagai fokus selama percobaan, karena tanpa
sikap ilmiah yang positif, siswa cenderung Metode yang ddigunakan dalam
hanya menjadi pengingat konsep sains. Selain penelitianini adalah kuantitatif. Penelitian
itu, kurangnya sikap sains positif juga dapat kuantitatif adalah penelitian yang digunakan
mengarah pada kecenderungan untuk untuk menjawab masalah melalui teknik
mencoba memecahkan masalah, terlepas dari pengukuran yang hati-hati dari variabel-
perilaku lingkungan alam yang merupakan variabel tertentu dengan data dalam bentuk
konteks pembelajaran sains mereka (Zulirfan et angka dan menggunakan operasi matematika

https://doi.org/10.30599/jipfri.v3i2.537
Sikap Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika … 81
Tari Okta Puspitasari, Yolanda Eka Putri, dan Yohanes

untuk memfasilitasi sifat-sifatnya. Tingkat Tabel 1 skala interval pada sikap


pengukuran yang digunakan dalam Skala Likert Rentang
mengumpulkan data nominal, ordinal, interval, Sangat Tidak Setuju 54.00 > 97.20
dan rasio merupakan faktor penting dalam Tidak Setuju 97.21 > 140.40
memilih jenis analisis yang berlaku ( Walliman , Netral 140.41 > 183.60
Setuju 183.61 > 226.80
2011 ; Shakouri & Nazari , 2014). Metode ini
Sangat Setuju 226.81 > 270.00
berfokus pada pengumpulan data baru sesuai
Sumber: Astalini, Kurniawan & Darmawangsa
dengan masalah dari populasi besar dan (2018)
analisis data tetapi mengabaikan emosi dan Indikator instrument angket sikap dapat
perasaan individu atau konteks lingkungan ditunjukkan pada tabel 2 yaitu adalah sebagai
(Mackey , & Gass , 2005). berikut:
Desain penelitian yang digunakan adalah Tabel 2 Indikator variabel sikap
kuantitatif asosiatif dengan jenis kolerasional.
Desain korelasional adalah prosedur dalam Varibel Indikator
penelitian kuantitatif di mana peneliti mengukur Implikasi sosial dari Fisika
derajat hubungan (atau hubungan) antara dua Normalitas ilmuwan
variabel atau lebih menggunakan prosedur Sikap terhadap penyelidikan dalam
Fisika
statistik analisis korelasional (Creswell , 2012). Adopsi dari sikap ilmiah
Sikap
Tujuan dari metode ini adalah untuk Kesenangan dalam belajar Fisika
mengetahui apakah terdapat hubungan antara Ketertarikan memperbanyak waktu
belajar Fisika
sikap dan terhadap konsentrasi belajar siswa di Ketertarikan berkarir dalam bidang
SMAN 8 Kota Jambi. Teknik pengambilan Fisika
sampel yang digunakan adalah purposive Sumber: Astalini, Kurniawan & Darmawangsa
sampling. Penelitian ini dilakukan di SMAN 8 (2018)
Kota Jambi dengan jumlah sampel 205 siswa di Sedangkan untuk indikator pada
kelas IPA. instrumen konsentrasi belajar Untuk indikator
Instrumen penelitian yang digunakan konsentrasi belajar diadopsi dari penelitian
adalah angket. Kuisioner adalah opsi yang Haryadi (2017). Skala pengukuran angket yang
berguna untuk dipertimbangkan ketika digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
melakukan survei pos. Mereka bisa lebih murah pengukuran skala likert, dengan lima opsi
daripada wawancara pribadi dan lebih cepat (pilihan) yang dapat dipilih oleh responden,
jika sampelnya besar dan tersebar luas. Untuk yang terdapat pada tabel 3.
setiap survei pos terlepas dari ukuran sampel Tabel 3 skala interval pada konsentrasi belajar
Anda harus mengizinkan setidaknya enam Skala Likert Rentang
Sangat Tidak Setuju 30.00 > 54.00
minggu untuk gelombang pertama kuesioner
Tidak Setuju 54.01 > 78.00
dikembalikan, dan empat minggu lagi untuk
Netral 78.01 > 102.00
setiap pengiriman berturut-turut. Seperti halnya Setuju 102.01 > 126.00
wawancara telepon, survei pos berguna jika Sangat Setuju 126.01 > 150.00
responden Anda tersebar luas. Namun, karena
Sumber: Heryadi (2017)
kurangnya kontak pribadi antara responden Indikator variabel konsentrasi belajar
dan peneliti, desain dan tata letak kuesioner terdapat pada tabel 4 yaitu sebagai berikut:
semuanya penting (Mathers & Amanda, 2009). Tabel 4 Indikator Instrumen Angket
Pada penelitian ini, angket yang Konsentrasi Belajar
digunakan adalah angket adopsi dari penelitian
Varibel Indikator
Astalini, Kurniawan & Darmawangsa (2018)
Fikiran dan perasaan terpadu
dengan Cronbach Alpha sebesar 0,9. Angket pada pelajaran
sikap menggunakan sekala interval Perhatian tidak menyebar
Konsentrasi
yangterdapat pada tabel 1. Mampu mengabaikan hal-hal
Belajar
lain yang tidak ada
hubungannya dengan belajar
Tidak terpengaruh dengan hal-

https://doi.org/10.30599/jipfri.v3i2.537
82 JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah), Vol. 3 No. 2, November 2019

Varibel Indikator
Pada tabel 6 terdapat hasil dari statistic
hal lain yang tidak ada
hubungannya dengan proses deskriptif variabel sikap. Pada tabel tersebut
belajar terdapat jumlah total responden yang
Antusias belajar tinggi digunakan adalah 177. Dari hasil tersebut
Mampu memusatkan perhatian
dalam waktuyang lama
dapat dikatakan bahwa sikap siswa yang ada di
Sumber: Heryadi (2017) SMAN 8 Kota Jambi dominan cukup baik.
Teknik analisis data yang digunakan Sedangkan konsentrasi belajar pada mata
adalan statistic deskriptif dan statistic pelajaran fisika di Sekolah Menengah Atas
inferensial. Pada statistik deskriptif yang Negeri 8 Kota Jambi dapat dilihat pada tabel 7.
digunakan berupa mean, median dan mode. Berdasarkan hasil dari tabel 5 yaitu
Sedangkan statistic inferensial digunakan konsentrasi belajar dengan kategori cukup
kolerasioanl. Data analisis inferensial adalah yang paling dominan dengan jumlah
menyajikan tabel hubungan sikap terhadap 155 dari 177 responden, yang menghasilkan
konsentrasi belajar siswa, dengan rentang persentase 65.6%. Oleh sebab itu, dalam
tingkat hubunggan terdapat pada tabel 5. variabel konsentrasi belajar, siswa di Sekolah
Tabel 5 Rentang Tingkat Hubungan (Korelasi ) Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi memiliki
Interval Koefisien Rentang Tingkat Hubungan kategori cukup baik.
0,80 > 1.000 Sangat kuat
Uji Kolerasi
0,60 > 0,799 Kuat Setelah mengetahui analisis data dari
0,40 > 0,599 Cukup variabel sikap dan konsentrasi belajar siswa di
0,20 > 0,399 Lemah Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi,
0,00 > 0,199 Sangat lemah langkah selanjutnya adalah mengetahui
Sumber : Riduwan & Sunarto (2015) hubungan sikap terhadap konsentrasi belajar
pada mata pelajarn fisika. Hasil analisis
HASIL DAN PEMBAHASAN hubungan kedua variabel tersebut dapat dilihat
pada tabel 8
Keterbaruan dari penelitian ini adalah Tabel 8 hubungan antara sikap terhadap
variabel yang digunakan dalam menentukan konsentrasi belajar siswa di Sekolah Menengah
Atas Negeri 8 Kota Jambi
hubungan antara sikap dan konsentrasi belajar Sikap Konsentrasi
siswa pada mat pelajaran fisika di SMAN 8 Kota Sikap Pearson 1 0.155
Jambi. Dengan variabel yang digunakan adalah Correlation
Sig. (2- 0.03
sikap dan konsentrasi belajar.
tailed)
Konsentrasi Pearson 0.155 1
HASIL Correlation
sikap terbentuk dengan adanya sebuah Sig. (2- 0.04
tailed)
pengalaman langsung dalam pribadi maupun
Pada tabel 6 yaitu hubungan sikap terhadap
secara sosial yang telah dipelajari maupun
konsentrasi belajar siswa pada mata pelajaran
dibentuk secara alami. Sikap siswa di SMAN 8
fisika di SMAN 8 Kota Jambi memiliki hubungan
Kota Jambi dapat dilihat melalui data yang
terdapat pada tabel 6.

https://doi.org/10.30599/jipfri.v3i2.537
Sikap Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika … 83
Tari Okta Puspitasari, Yolanda Eka Putri, dan Yohanes

yang signifikan. Dimana hubungan antara sikap kondisi kelas yang panas, rasa lapar, dan
dan konsentrasi belajar dikategorikan kuat kantuk (Aviana & Hidayah, 2015). Saat
karena nilai sig yang dihasilkan adalah 0,04. berkonsentrasi, pikiran tidak boleh dibiarkan
Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan menyebar. Ini akan menyebabkan konsentrasi
antara sikap terhadap konsentrasi belajar fisika belajar siswa akan memudar dan terganggu
pada mata pelajaran fisika dalam kategori kuat
dan cukup memadai. PENUTUP

PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah


Sikap adalah pandangan atau perasaan dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat
positif atau negatif disertai dengan hubungan antara sikap terhadap konsentrasi
kecenderungan untuk bertindak pada objek belajar siswa pada mata pelajaran fisika di
tertentu (Hardiyanti , astalini & Kurniawan. SMAN 8 Kota Jambi. Adanya hubungan
2018). Sikap dan minat positif terhadap fisika tersebut dapat dikatakan cukup kuat, ditandai
sangat berpengaruh terhadap proses dengan besar sig yang diperoleh pada uji
pembelajaran (Astalini, Kurniawan, Perdana, & kolerasioanal yaitu sebesar 0.04.
Kurniasari. 2018). Sikap seorang siswa
menentukan keberhasilan materi yang diserap UCAPAN TERIMAKASIH
dalam proses pembelajaran (Astalini,
Terimaksih kepada Kepada Kepala
Kurniawan, Melsayanti, & Destianti. 2018).
Sekolah dan Guru SMAN 8 Kota Jambi, serta
kepada responden yang telah membantu
Sikap siswa dapat berdampak pada
dalam penelitian ini
konsentrasi belajar siswa. Konsentrasi adalah
konsentrasi perhatian dalam proses perubahan
REFERENSI
perilaku yang dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, penggunaan, dan penilaian sikap Arozaq, M., Amin, & Muhammad, A. . (2017).
dan nilai-nilai, pengetahuan dan keterampilan
Implementation of Reading Guide Strategy in
dasar yang ditemukan di berbagai bidang studi
Global Climate Change Material for
( Aviana & Hidayah , 2015).
Konsentrasi belajar dapat dikatakan Enhancement of Student Learning Outcome.

baik jika sikap siswa baik. Sehingga akan International Journal of Active Learning, 2(2),
menghasilkan kegiatan yang berkualitas. 82–89.
Seseorang dapat belajar dengan baik apabila https://doi.org/https://doi.org/10.15294/ijal.v2i
orang tersebut dapat berkonsentrasi dengan 2.10803
baik, dengan kata lain mampu memusatkan
pikiran (Dahlia,2017). Astalini, A., Kurniawan, D. A., Melsayanti, R., &
Semakin tinggi konsentrasi pengajar dan
Destianti, A. (2018). SIKAP TERHADAP
pelajar, semakin efektif kegiatan pembelajaran
MATA PELAJARAN IPA DI SMP se-
tersebut, namun sebaliknya jika konsentrasi
siswa rendah maka hasil yang diperolehnya KABUPATEN MUARO JAMBI. Lentera
pun tidak maksimal (Halil, Yanis & Noer, 2015). Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan
Biasanya konsentrasi siswa akan menurun saat Keguruan, 21(2), 214.
jam pelajaran terakhir yang disebabkan karena https://doi.org/10.24252/lp.2018v21n2i7

https://doi.org/10.30599/jipfri.v3i2.537
84 JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah), Vol. 3 No. 2, November 2019

Astalini, Kurniawan, D.A, & Sumaryanti. (2018). Belajar Siswa SMP N 1 Padang’. Jurnal
Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Fisika Di Kesehatan Andalas. 4(1)
SMAN Kabupaten Batanghari. Jurnla ilmu
Hanafy, M., S. 2014. Konsep Belajar dan
pendidikan fisika, 3(2), 59-64
Pembelajaran. Lentera Pendidikan. 17(1),
Astalini, Kurniawan., D., A, Darmawangsario., R. 66-79
(2018). Pengembangan Instrument Sikap
Siswa Sekolah Menengah Atas Terhadap Hardiyanti, K., Astalini, A., & Kurniawan, D. A.

Mata Pelajaran Fisika. JPF: jurnal pendidikan (2018). Sikap Siswa Terhadap Mata

fisika, 6 (1), 107-114 Pelajaran Fisika Di Sma Negeri 5 Muaro


Jambi. EduFisika, 3(02), 1–12.
Aviana Ria Dan Hidayah Fitria Fatichatul. (2015).
https://doi.org/10.22437/edufisika.v3i02.45
‘Pengaruh Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa
22
Terhadap Daya Pemahaman Materi Pada
Haryadi, Herjan. (2017). ‘Efektivitas Strategi
Pembelajaran Kimia Di Sma Negeri 2
Pengajaran Edutaimenr Dengan Metode
Batang’. Jurnal Pendidikan Sains. 3(1)
Picture And Picture Terhadap Konsentrasi

Çener, E., Acun, İ., & Demirhan, G. (2015). The Belajar Metematika Materi Pokok Himpunan

Impact of ICT on Pupils’ Achievement and Pada Siswa Kelas VII Mts. Darussalam Bermi

Attitudes in Social Studies. Journal of Social Tahun Pelajaran 2016/2017’. jurnal Imiah

Studies Education Research, 6(1), 190–207. Mandala Education. 3(2), ISSN: 2442-9511

https://doi.org/10.17499/jsser.67856
Hubert, V. (2014). students will learn to increase their

Creswell, JohnW. (2012). Educational Research knowledge and knowledge to get education

Planning, Conducting and evaluating that is in accordance with existing standards.

quantitative dan qualitative research. Lincoln: Academia journal. 4(1)

University of Nebraska
Kurniawan, D. A., Perdana, R., & Kurniasari, D.

Dahlia. (2017). ‘Meningkatkan Konsentrasi Belajar (2018). Identification of Student Attitudes

Siswa Dalam Pembelajaran Matematika toward Physics Learning at Batanghari

Melalui Model Pembelajaran Numbered District High School. The Educational

Heads Together (NHT) di Kelas VII.2 SMP Review, USA, 2(9), 475–484.

Negeri 1 Barru’. J. Saintifik@ MIPA. 1(1), https://doi.org/10.26855/er.2018.09.003

ISSN: 2087-3816
Kurniawati, I. D., Wartono, & Diantoro, M. (2014).

Gougoulakis, P. (2017). Educating Scientists Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Philosophy and Practice of University Integrasi Peer Instruction Terhadap

Pedagogy. Academia journal,35-75. Penguasaan Konsep dan Kemampuan


Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika

Guido, R. D. (2013). Attitude and Motivation towards Indonesia, 10(1), 36–46.

Learning Physics. International Journal of https://doi.org/10.15294/jpfi.v10i1.3049

Engineering Research & Technology


(IJERT), 2(2), 1–19. Lamba, M. S. (2014). Impact of Teaching Time on
Attention and Concentration. IOSR Journal of

Halil, A., Yanis, A., & Noer, M. (2015). ‘Pengaruh Nursing and Health Science, 3(4), 01–04.

Kebisingan Lalulintas Terhadap Konsentrasi https://doi.org/10.9790/1959-03410104

https://doi.org/10.30599/jipfri.v3i2.537
Sikap Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika … 85
Tari Okta Puspitasari, Yolanda Eka Putri, dan Yohanes

Mackey, Alison and Gass Susan M. (2005). Second Susilawati, A., Hernani, H., & Sinaga, P. (2017). the
Language Research Methodology And Application of Project-Based Learning Using
Design. London: Lawrence Erlbaum Mind Maps To Improve Students’
Associates Environmental Attitudes Towards Waste
Management in Junior High Schools.
Maison, Astalini, Kurniawan., D., A, & Sholihah., L.,
International Journal of Education, 9(2), 120.
R. (2018). Deskripsi Sikap Siswa SMA
https://doi.org/10.17509/ije.v9i2.5466
Negeri pad Mata Pelajaran Fisika.
Edusains. 10(1), 160-167 Velo, A., Nor, R., & Khalid, R. (2015). Attitude
Mathers Nigel & Hunn Amanda. (2009). Surveys And towards physics and additional mathematics
Questionnaires. National Instutude For achievement towards physics achievement.
Health Research: East Midlands
International Education Studies, 8(3), 35–43.
Praharesti Eriany & Agustina Jaya. (2013). Faktor-
https://doi.org/10.5539/ies.v8n35
Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Ibu
Menyekolahkan Anak di Homeschooling kak
Walliman, N. (2011). Research Methods. London :
Seto Semarang. Jurnal Psikodimensia, 12(1),
Routledge
47-62

Pratama, D. S., Ermawaty, I. R., & Hartini, T. I.


(2017). Hubungan Antara Adversity Quotient
dan Self Efficacy dengan Menggunakan
Model PBL Terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa SMA. JIPFRI (Jurnal Inovasi
Pendidikan Fisika Dan Riset Ilmiah), 1(2), 88–
93. https://doi.org/10.30599/jipfri.v1i2.117

Şener, N., Türk, C., & Taş, E. (2015). Improving


Science Attitude and Creative Thinking
through Science Education Project: A Design,
Implementation and Assessment. Journal of
Education and Training Studies, 3(4), 57–67.
https://doi.org/10.11114/jets.v3i4.771
Shakouri, N., & Nazari, O. (2014). Qualitative
research: Incredulity toward meta
narrativeness. Journal of Education and
Human Development, 3(2), 671-680.

Siswanto, Kaniawati , I., & Suhandi, A. (2014).


Penerapan Model Pembelajaran Pembangkit
Argumen Menggunakan Metode Saintifik
Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Dan Keterampilan Berargumentasi Siswa.
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia (JPFI),
10(2), 104-116.
http://doi.org/10.15294/jpfi.v10i2.3347

https://doi.org/10.30599/jipfri.v3i2.537

Anda mungkin juga menyukai