Anda di halaman 1dari 5

Artikel Oligarki Dan Demokrasi Jokowi

(Menuangkan pemikiran dari bacaan)

TUGAS

Kajian Media Kritis

AHYARUL FITRIADIN
210710190030

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN

PSDKU PANGANDARAN
2021
Artikel oligarki dan demokrasi kepemimpinan Jokowi

Pada masa kepemimpinan presiden susilo bambang yudoyono joko widodo mulai
menampakan taring dalam pergerakan politiknya dengan menggaungkan prestasi pengakuan
dari masyarakat solo pada waktu itu.

Lalu dengan seiring banyaknya dukungan yang berjalan begitu banyak dan lancar ia
meneruskan karir politiknya dengan maju di pemilihan wali kota DKI jJakarta pada tahun
2015 dengan pasangan calon wakilnya ahok atau basuki tjahaja purnama.

Pada pencalonannya itu joko widodo sukses mendapatkan kursi jabatan sebagai wali kota
DKI Jakarta dengan gaya kepemimpinan belusukan yang ia bawa pada masyarakat jakarta
pada masa jabatannya yang sebentar itu.

Demikian dengan gaya kepemimpinannya itu ia susul dengan prestasi menangani


permasalahan yang ada agar meredam keresahan warga jakarta pada program yang ia
canangkan untuk menanggulangi banjir yang sering terjadi setiap musim hujan.

Tak kunjung tuntas dengan masa kepemimpinannya itu, muncul berkhirnya masa
kepemimpinan SBY lalu diadakannya pilpres yang membawa ia maju untuk menjadi bakal
calon presiden dengan pasangan jusuf kala mantan wakil presiden SBY diawal priode.

Demokrasi orde jokowi mengalami perubahan yang signifikan dengan banyaknya pergantian
mentri dengan susulan oligarki membawa perubahan yang kian mencengram kaum elit yang
ada di masyarakat.

Seperti yang kita ketahui banyak yang mulai blunder dilakukan media masa terhadap kode
etik jurnalistik atas tidak keberpihakan nyatanya pada orde jokowi media masa banyak yang
berpihak pada pemerintahan dengan banyak isu yang mulai ditutupi dan agenda setting
politik mulai kental.

Media yang diantaranya banyak memiliki perbedaan dengan tanggapan masyarakat pada
umumnya atau pada kenyataan yang para aktivis ketahui, seperti contoh metro TV dan Tvone
banyak pemberitaan yang kurang efektif penyampaiannya pada masyarakat tanpa adanya
transparansi info asli.

Winters mengatakan bahwa “jokowi memenangkan pemilihan presiden atas gubernur


petahana karena ia mendapatkan dukungan dari kaum aktivis dan pada ibu rumah tangga
karena gerak politik yang ia lakukan semasa menjadi gubernur, lalu para elit oligarki atau
para kaum berduit yang juga ikut mengusung jokowi maju dalam pemilihan ,meskipun secara
dukungan ia mendapatkan dukungan dari akar rumput. Akan tetapi meskipun dia
mendapartkan dukungan dari akar rumput, pada pertarungan menaiki tahta gubernur bukan
inisiatif dari akar rumput”.

Atas kemenangannya pada pilpres 2015 itu dia menang karena atas dukungan atau diusung
oleh para elit politik dan juga partai politik. Dalam ini partai politik PDIP berperan besar
dalam kemenangannya itu.

Atas dukungan yang ia dapatkan dari partai politik ia tidak bisa menentang kepentingan
politik yang diajukan oleh para petinggi partai tersebut yang berimbas pada program dan janji
pemenuhan politik pada partai yang mengusungnya.

Kelemahan inilah yang sampai pada saat ini terjadi sepertihalnya dalam kepemimpinnya yang
kedua kalinya ini melahirkan kebijakan yang sangat alot untuk dipahami oleh kaum
menengah kebawah. Produk hukum yang banyak sekali melahirkan pertentangan yang
berkepanjangan dengan alur yang tidak jelas.

Pembagian kue yang semakin terlihat dikalangan elit politik semakin marak terlihat jelas
seperti halnya memberikan kursi jabatan tentunya pada orang yang memberikan bantuan dan
pengaruh besar pada suksesnya pencalonannya tersebut.[ CITATION win15 \l 1057 ]

Orang yang mendapatkan kursi strategis ini diantaranya luhut panjaitan yang rela keluar dari
partainya demi orde jokowi tentunya ini juga karena janji politik yang ia berikan pada jokowi
dalam masa pencalonan.

Erick Tohir yang mulanya pembisnis atau pengusana sekarang ia menjabat sebagai mentri
BUMN dengan pola pribadi yang ia bawa pada pemerintahan orde jokowi ia sudah
melahirkan produk hukum badan usaha yang membawa perubahan pada siklus bisnis
nasional maupun international.

Yang mendapatkan keuntungan tentunya hanya para kaum elitnya saja dan kaum penguasa.
Para regulator yang dekat dengan penguasa untuk kemudian terjadinya pemerataan keuntunga
tertentu pada pelaksanaan ekonomi.
Ditambah lagi dengan adanya UU Ciptakerja lalu Onimbuslaw yang marak terjadinya
pertentangan oleh para kaum menengah kebawah seperti kaum buruh dan para aktivis
menentang adanya undang undang tersebut.[ CITATION fel20 \l 1057 ]

Undang undang yang dirasa merugikan sebagian besar pihak para kaum buruh dan para
pekerja kecil dalam peratuan kerjanya. Lalu prinumi yang merasa tidak terima dengan adanya
peraturan tentang kontrak kerja yang dijalin dengan investor karena kurang masuk akal.

Anggapan Merah terhadap adanya UU onimbuslau dan minerba dinilai menguntungkan


kelompok politik jokowi dan para pendukungnya saja tidak dengan kaum pekerja dan pada
pengusaha menengah kebawah.

Relasi bisnis,realsi politik ini adalah bentuk benturan kepentingan yang menguntungkan
keluarga jokowi dan keluarga luhut yang saling dukung mendukung, lalu bentuk dari
berkelindannya relasi politik jokowi dengan luhut dalam manifestasi politik indonesia.

Menurut saya jokowi tidak mempunyai pandangan demokrasi tersendiri dalam melaksanakan
kepemimpinan politiknya tersebut dia cenderung lebih berkrompromi terhadap maslah yang
ia hadapi dan cendrrung bersikap mengikuti arus dalam berbaigai masalah yang timbul.

Banyak sekali pendapat yang saya dengarkan dari kalangan kaum aktivis terhadap
kepemimpinan demokrasi politik jokowi kurang lebih tidak kurang sangat cendrung lebih
bersantai terhadap permasalahan.

Adapun berbagai keputusan yang ia ambil menuai polemik yang berkepanjangan dengan para
kelompok kritis seperti halnya aktivis, banyak sekali diantaranya yang sudah bosan dengan
dilematik perubahan politik yang cenderung tidak terarah pada penyelesaian polemik negara.

Pada tahun 2016 ia malah melantik wiranto bekas panglima ABRI dengan terduga
pembantaian masyarakat timor leste pada masa jabatannya, tentu saja itu menuai kritik yang
pedas dari berbagai kalangan karena dianggap tidak rasional dalam mengambil keputusan.

Lalu pengangkatan prabowo menjadi Menhan sekarang ini dianggap tidak mempunyai
karakter kepemimpinan tegas dan lebih berkompromi karena membiarkan lawan politiknya
masuk dalam tatanan negara yang sekarang ia pimpin.
Dan tentunya atas sikapnya dalam demokrasi politik ini akan sangat mudahnya orang-orang
berkepentingan untuk mengotak atik peraturan dengan dalih kepentingan masyarakat, yang
justru untuk kepentingan lingkaran kelompoknya saja.

Daptar Pustaka

nathaniel, f. (2020, desember 11). oligarki jokowi. di bawah jokowi, oligarki kian
mencengkram dan demokrasi makin semu.

winters. (2015, april). media and the jokowi phenomenon. indonesia`s media oligarchy and
the "jokowi phenomenon", pp. 01-22.

Anda mungkin juga menyukai