Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita semua tentu sangat tahu tentang apa itu Pandemik Covid19 atau yang lebih
dikenal dengan Virus Corona. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia.
Virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute
Respiratory Syndrome  (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu corona
virus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam
hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala. Menilik ke belakang, rentetan awal
munculnya Covid-19 sudah tidak asing di telinga masyarakat dunia. China tercatat sebagai
negara yang pertama kali melaporkan kasus Covid-19 di dunia. Untuk pertama kalinya,
China melaporkan adanya penyakit baru ini pada 31 Desember 2019. Pada pengujung tahun
2019 itu, kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan pemberitahuan
tentang adanya sejenis pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui.
Infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru itu terdeteksi di kota Wuhan,
Provinsi Hubei, China. Menurut pihak berwenang, beberapa pasien adalah pedagang yang
beroperasi di Pasar Ikan Huanan. Hal ini dilaporkan setelah pada 30 Desember 2019, Ai
Fen, dokter yang juga kepala departemen ruang gawat darurat Rumah Sakit Jin Yin-tan di
Wuhan tersebut, mengunggah gambar laporan laboratorium di media sosial Tiongkok.
Gambar itu diposting ulang dan diedarkan oleh dokter lain, Li Wenliang. Kemudian, mereka
ditegur polisi setempat karena dianggap ”menyebarkan desas-desus”. Li Wenliang kemudian
dikenal sebagai whistleblower kasus Covid19. Seiring perkembangannya, pada 2 Maret
2020, untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19
di Indonesia. Namun, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono
menyebutkan virus corona jenis SARS-CoV-2 sebagai penyebab Covid-19 itu sudah masuk
ke Indonesia sejak awal Januari. Akibat dari efek pandemic ini, banyak sekali kerugian atau
masalah yang terjadi di Indonesia sendiri salah satunya adalah masalah kesehatan. Dimana,
karena penyakit ini pemerintah mengeluarkan berbagai peraturan.
Salah satunya adalah mewajibkan semua kalangan masyarakat untuk memakai
masker saat hendak keluar rumah serta mencuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer.
Seperti kita ketahui sebelumnya, bahwa sebelum adanya pandemic ini masyarakat sangat
jarang bahkan hamper tak pernah menggunakan masker dan memiliki hand sanitizer.
Namun, pada saat pandemic berlangsung hingga sekarang atribut kesehatan seperti ini
bahkan menjadi kebutuhan wajib bagi masyarakat. Karena hal ini, banyak distributor-
distributor yang mengalami masalah penyediaan atribut atau alat-alat kesehatan tersebut.
Salah satunya adalah PT.Anna Putra Mandiri yang mengalami kenaikan permintaan dan
penurunan kemampuan distribusi saat pandemic ini berlangsung padahal sebelum pandemic
berlangsung permintaan stabil dan kemampuan distribusi juga stabil bahkan berada diatas
rata-rata.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa rumusan masalah yang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan antara laju permintaan dan kemampuan distribusi pada PT.Anna
Putra Mandiri sebelum dan saat pandemik?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laju permintaan dan kemampuan distribusi
alat-alat kesehatan di PT.Anna Putra Mandiri sebelum dan saat adanya pandemic covid19
tersebut ?
3. Apa strategi yang cocok untuk mengatasi masalah laju permintaan dan kemampuan
distribusi di PT.Anna Putra Mandiri pada saat pandemic berlangsung?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara laju permintaan dan kemampuan


distribusi pada PT.Anna Putra Mandiri sebelum dan saat pandemic.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laju permintaan dan
kemampuan distribusi alat-alat kesehatan di PT.Anna Putra Mandiri sebelum dan saat
adanya pandemic covid19.
3. Untuk mengetahui strategi apa yang cocok untuk mengatasi masalah laju permintaan dan
kemampuan distribusi di PT.Anna Putra Mandiri pada saat pandemic berlangsung.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi Perusahaan
Untuk mengetahui kondisi perusahaan sekaligus dapat membandingkan laju
permintaan dan kemampuan distribusi saat dan sebelum adanya pandemik covid19
serta memberikan gambaran dan pertimbangan dari strategi yang ada bagi PT.Anna
Putra Mandiri untuk dapat melihat peluang dan mengambil keputusan di masa-masa
pandemic seperti ini dan untuk kedepan seterusnya.

2. Bagi pembaca
Untuk dapat dijadikan sebagai referensi dalam menghadapi masalah yang sama
khususnya bagi mahasiswa atau calon pebisnis untuk dapat digunakan sebagai sarana
pengembangan ilmu pengetahuan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1. Permintaan

a. Definisi permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi. Permintaan dapat
dibagi menjadi:
1) Permintaan absolut: per mintaan terhadap barang dan jasa secara umum, dengan
disertai atau tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli.
2) Permintaan efektif: permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai dengan
kemampuan untuk membeli.
b. Hukum permintaan 
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah
barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak
jumlah barang yang diminta. Adanya kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan
harga pada harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan
akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.
c. Faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan
Hukum permintaan menjelaskan bahwa harga berpengaruh terhadap jumlah
barang/jasa yang diminta. Meskipun demikian, teradapat faktor-faktor lain yang juga
berpengaruh. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
a) Harga barang itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan pada hukum permintaan, harga barang/jasa itu sendiri
berpengaruh terhadap jumlah yang diminta.
b) Pendapatan masyarakat
Pada barang normal, peningkatan pendapatan akan meningkatkan jumlah
barang/jasa yang diminta. Namun pada barang inferior (misalnya nasi jagung),
peningkatan pendapatan justru akan mengurangi jumlah barang/jasa yang diminta.
c) Intensitas kebutuhan
Semakin penting barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan seseorang maka jumlah
permintaannya akan semakin meningkat. Misalnya permintaan payung di kala
hujan akan lebih tinggi dibandingkan saat tidak hujan.
d) Jumlah penduduk
Semakin besar jumlah penduduk di suatu negara maka semkain besar
permintaannya terhadap barang/jasa.
e) Selera
Peningkatan selera pada satu jenis barang/jasa akan meningkatkan permintaan
terhadap barang/jasa tersebut dibandingkan dengan jenis barang/jasa lain. Misalnya
permintaan terhadap tiket konser artis Korea meningkat akhir-akhir ini karena
meningkatnya kegemaran remaja Indonesia terhadap artis-artis tersebut.
f) Barang pengganti
Ketersediaan barang pengganti berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang
diminta. Ketika harga teh meningkat, masyarakat yang menganggap kopi adalah
barang substitusi dari teh akan mengalihkan pembeliaannya ke kopi sehingga
permintaan kopi akan meningkat.
d. Kurva permintaan
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dan
jumlah barang yang diminta. Perubahan pada harga barang itu sendiri akan
menyebabkan pergeseran sepanjang kurva permintaan (gambar A) sementara perubahan
pada faktor-faktor lain akan menyebabkan pergeseran kurva (gambar B).

Gambar A
Keterangan: Pergerakan dari A ke B disebabkan karena penurunan harga
yang menyebabkan kuantitas meningkat.

Gambar B

Keterangan: Peningkatan selera berakibat pada pergeseran kurva ke kanan


atas, sehingga dengan kuantitas yang sama, seseorang akan
membayar dengan jumlah yang lebih tinggi untuk barang/jasa
yang diminta.

e. Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan ialah sebuah fungsi yang memaparkan kuantitas antara


barang dan juga jasa yang diinginkan masing-masing konsumen dengan harga
barang atau jasa yang telah di tentukan. Selain itu fungsi matematis ini berupa
kajian matematis yang dipakai dalam menganalisa konsumen tapi juga bisa
digunakan untuk menganalisa harga barang dan juga jasa. Dan selanjutnya fungsi
permintaan ini akan memperlihatkan hal-hal yang berkaitan langsung dengan
barang yang diminta dan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Apabila
dikaitkan dengan hukumnya maka fungsi permintaan ini akan mengikuti hukum
permintaan.Bahwasanya apabila permintaan suatu barang mengalami kenaikan
maka secara langsung permintaan terhadap barang tersebut akan turun.

Begitupun juga sebaliknya disaat terjadi penurunan atau penawaran


terhadap suatu barang maka permintaan terhadap barang tersebut cenderung
meningkat. Dapat dipastikan kalau hubungan terhadap harga dan jumlah barang
yang diinginkan konsumen selalu terbalik.

Rumus dari fungsi permintaan ini sendiri bisa dilihat seperti berikut ini:

Qd = a – bPd atau Pd = -1/b (-a + Qd)

P – P1 = Q – Q1

P2 – P1 Q2 – Q1
Keterangan:

a & b = Konstanta, b wajib bernilai negatif b = ∆ Qd / ∆ Pd

Pd = Harga barang per unit yang diinginkan

Qd = Banyaknya unit barang yang diinginkan

Syarat, P ≥ 0 ≥ 0, dan dPd / dQ & lt ; 0

2.1.2. Distribusi

A. Pengertian distribusi

Distribusi memiliki peran penting dalam menyediakan kebutuhan manusia.


Distribusi merupakan penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa dari produsen ke
konsumen untuk memenuhi kebutuhan manusia. Orang yang melakukan kegiatan distribusi
disebut distributor. Dalam buku Pengantar Ilmu Ekonomi Makro (2004) karya T. Gilarso, SJ,
proses distribusi adalah penyaluran hasil produksi dari produsen yang membuatnya kepada
konsumen yang memerlukannya. Distribusi itu menjadi bagian penting dari seluruh proses
kegiatan ekonomi yang dewasa ini biasa disebut pemasaran. Beberapa pengertian distribusi
menurut para ahli :

1. Menurut Soekartawi : Distribusi adalah aktivitas mendistribusikan atau mengirim barang


dan jasa untuk menjangkau konsumen akhir.

2. Menurut Assauri : Distribusi adalah aktivitas memindahkan produk dari sumber ke


konsumen akhir dengan saluran distribusi pada waktu yang tepat.

3. Menurut Basu Swastha : Distribusi adalah saluran pemasaran yang digunakan oleh
pembuat produk untuk mengirimkan produk mereka ke industri atau konsumen. Lembaga
yang ditemukan di saluran distribusi adalah produsen, distributor, konsumen atau
industri.

B. Jenis-Jenis Distribusi
1. Distribusi Langsung

Pengertisn distribusi langsung adalah kegiatan mendistribusikan barang dari produsen


langsung ke konsumen. Dengan kata lain, produsen bertindak sebagai distributor dan
proses distribusi tidak melalui perantara atau pihak ketiga.

2. Distribusi Tidak Langsung

Definisi distribusi tidak langsung adalah kegiatan mendistribusikan barang dari produsen
ke konsumen yang menggunakan perantara atau pihak ketiga. Dalam hal ini, distributor
dapat berupa perorangan atau perusahaan distribusi.

C. Pelaku Distribusi

1. Pedagang

Pedagang merupakan pihak yang membeli barang dari produsen dan menjualnya kembali
ke konsumen akhir. Pedagang dapat menentukan harga jual suatu produk sesuai dengan
pasar dan kondisi sosial ekonomi dalam suatu masyarakat.

2. Agen

Agen adalah perusahaan yang memiliki tanggung jawab untuk mendistribusikan barang
dari produsen ke konsumen. Manfaat yang diperoleh agen berasal dari nilai komisi yang
ditentukan.

3. Makelar

Makelar adalah pihak yang menyatukan produsen dan pembeli potensial suatu produk, baik
itu barang atau jasa. Makelar tidak mengeluarkan modal dalam proses distribusi dan
keuntungan yang diperoleh adalah dalam bentuk biaya dari produsen dan konsumen untuk
layanan mereka.

4. Eksportir

Eksportir adalah pihak yang mendistribusikan barang dari produsen dalam negeri ke
konsumen yang berada di luar negeri.

5. Importir

Berbeda dengan eksportir, importir adalah mereka yang mendistribusikan barang dari luar
negeri ke konsumen dalam negeri.

6. Komisioner

Komisioner merupakan pihak yang melakukan pembelian dan penjualan atas namanya


sendiri.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi

Kegiatan distribusi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang


mempengaruhi distribusi adalah:

1. Jumlah produk
2. Sifat produk
3. Luas daerah
4. Sarana angkutan
5. Sarana komunikasi
6. Faktor perusahaan
7. Faktor biaya
8. Kondisi pasar
E. Fungsi Distribusi

1. Pembelian Produk

Aktivitas pembelian barang adalah proses distribusi awal yang diproduksi oleh produsen.
Namun, jika distribusi barang dari produsen dilakukan langsung ke konsumen, maka
proses ini tidak berlaku.

2. Klasifikasi Produk

Setelah proses pembelian barang, akan ada kegiatan dalam mengklasifikasikan barang
berdasarkan fungsi dan jenisnya sehingga pemasaran dan perhitungan barang menjadi lebih
mudah.

3. Promosi Produk

Setelah barang diklasifikasikan, akan ada proses promosi barang, yaitu memperkenalkan
barang-barang ini kepada publik. Proses mempromosikan barang ini dapat dilakukan
dengan memasang pajangan di jendela toko, iklan di berbagai media, dan penawaran
langsung ke konsumen.

4. Distribusi Produk

Ini adalah kegiatan utama distribusi, yaitu mendistribusikan barang kepada konsumen.
Proses distribusi harus dilakukan dengan cepat dan tepat sehingga distributor mendapat
manfaat dari kegiatan distribusi.

F. Tujuan Distribusi
Tujuan utama dari kegiatan distribusi adalah untuk memastikan kelangsungan kegiatan
produksi dan memastikan bahwa produk diterima dengan baik oleh konsumen. Inilah
penjelasan lengkapnya:

1. Memastikan Kelangsungan Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi akan sangat terbantu apabila proses distribusi berjalan dengan baik.
Dengan melakukan kegiatan distribusi, produk yang telah diproduksi tidak disimpan di
gudang produsen tetapi bergerak ke tangan distributor.

2. Menjamin Produk Sampai ke Konsumen

Sesuai dengan tujuan utamanya, kegiatan distribusi akan memastikan produk dari produsen
dapat menjangkau konsumen. Proses distribusi ini dapat dilakukan dengan
memperkenalkan barang (promosi) ke proses pengiriman barang ke konsumen.

2.1.3 Hubungan antara permintaan dan distribusi

Seperti yang kita ketahui bahwa permintaan adalah Permintaan adalah jumlah


barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sosial dalam suatu pasar ekonomi. Sedangkan, distribusi merupakan penyaluran hasil
produksi berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa, Permintaan = Distribusi, dimana permintaan
berbanding lurus atau sebanding dengan distribusi, yaitu :

a. Ketika laju permintaan stabil maka kemampuan distribusi pun akan stabil atau
berada pada titik nol.

b. Ketika laju permintaan mengalami penurunan maka kemampuan distribusi pun ikut
menurun.
c. Ketika laju permintaan mengalami kenaikkan maka kemampuan distribusi pun ikut
meningkat.

2.1.4 Laju permintaan dan kemampuan distribusi pada PT.Anna Putra Mandiri

Dari penjelasan dan kesimupan diatas bahwa Laju Permintaan = Kemampuan


distribusi dimana permintaan berbanding lurus atau sebanding dengan distribusi. Namun,
penelitian pada PT.Anna Putra Mandiri terjadi masalah dimana kondisi laju permintaan
dan kemampuan distribusi pada saat dan sebelum pandemic covid19 mengalami perubahan
atau berbanding terbalik, yaitu laju permintaan > kemampuan distribusi, dimana : semakin
meningkatnya permintaan pada saat adanya pandemic ini, PT.Anna Putra Mandiri sebagai
distributor alat-alat kesehatan mengalami masalah atau penurunan kemampuan distribusi.
Jika dianalisa hal ini merupakan masalah atau merupakan ketidaknormalan pada sebuah
pendistribusian pada sebuah perusahaan.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan laju permintaan dan


kemampuan distribusi pada saat pandemic, yaitu :

a. Tingkat produksi pada perusahaan mengalami pengingkatan sehingga membuat waktu


produksi semakin lama.

b. Bahan baku untuk pembuatan produk sulit atau susah didapatkan oleh perusahaan yang
memproduksi akibat pandemic covid19 yang membuat banyak pemasok yang gulung
tikar dan juga menutup pabriknya.

c. Karena waktu produksi pada perusahaan yang memproduksi agak lama sedangkan
permintaan dari konsumen sangat meningkat maka pengiriman dari produsen kepada
distributor pun lama. Contoh : PT.Anna Putra Mandiri bekerjasama dengan PT.Maesindo
Indonesia untuk menyalurkan masker merk solida kepada para konsumen di seluruh
wilayah Nusa Tenggara Timur seperti Rumah-rumah sakit yang ada di wilayah ini.

d. Karena adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) maka transportasi antar kota
bahkan daerah sangat terhambat. Hal ini pula yang menjadi faktor utama mengapa
kemampuan distribusi di PT.Anna Putra Mandiri mengalami penurunan ketika terjadi
peningkatan laju permintaan saat pandemic covid19 ini.

Contoh kurva peningkatan permintaan beberapa alat atau atribut kesehatan saat pandemic
berlangsung :

Keterangan : Dari kurva ini dapat kita lihat bahwa ada kesejangan nilai permintaan antara hand
sanitizer dan hand wash. Padahal sebelum adanya pandemic, masyarakar sangat
jarang bahkan hamper tak pernah menggunakan atau membawa hand sanitizer
kemana-mana, karena berasumsi bahwa mereka cukup mencuci tangan dirumah
atau ditempat lainnya yang sudah tersedia hand wash. Tetapi, pada saat pandemic
masyarakat sangat diwajibkan untuk selalu mencuci tangan sehingga ketika
bepergian kemana saja bahkan dirumah pun masyarakat cenderung menggunakan
hand sanitizer. Hal ini yang membuat permintaan terhadap salah satu atribut
kesehatan ini mengalami peningkatan sehingga PT.Anna Putra Mandiri
mengalami penurunan kemampuan distribusi dikarenakan faktor-faktor yang
sudah dijelaskan sebelumnya.

2.1.5 Profil PT.Anna Putra Mandiri

PT.Anna Putra Mandiri adalah perusahaan yang bergerak sebagai distributor alat-
alat kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara dimana persebaran alat-alat kesehatan ini
disalurkan di semua rumah sakit, dinas-dinas kesehatan bahkan apotek yang ada di kota
kupang, kabupaten kupang dan seluruh kabupaten lainnya yang ada di Nusa Tenggara
Timur. PT.Anna Putra Mandiri ini sendiri berdiri pada tanggal 06 juli 2015. Sekarang
perusahaan ini memiliki 16 karyawan dengan rincian 1 apoteker, 6 admin, 3 sales, 2
teknisi, 2 gudang, 2 driver dengan kepemimpinan 1 orang direktur dan dibantu 1 orang
penanggung jawab perusahaan.

PT.Anna Putra Mandiri mendistribusikan berbagai alat-alat kesehatan : misalnya


seperti masker, hand sanitizer, hand wash, pisau bedah, jubah operasi, cairan infus, dll.

2.1.6 Analisis Keputusan

Analisis Pengambilan keputusan adalah proses mendefinisikan masalah,


mengidentifikasi alternatif, dan memilih alternatif. Sedangkan keputusan adalah alternatif
yang dipilih. Analisis keputusan pada dasarnya merupakan suatu prosedur logis dan
kuantitatif yang tidak hanya menerangkan mengenai proses pengambilan keputusan, tetapi
juga merupakan suatu cara untuk membuat keputusan.

3 Ciri-ciri analisis keputusan adalah:

a. Adanya pengambilkeputusan yang belum dapat memutuskan tindakan yang sebaiknya


diambil dalam menghadapi suatu masalah.

b.Penstrukturan analisis, dimana digambarkan semua alternatif yang dapat diambil, segala
informasi yang dikaitkan pada setiap alternatif dan eksperimentasi yang mungkin dapat
dilaksanakan. Ini semua dituangkan dalam diagram keputusan yang menggambarkan
seluruh perspektif permasalahannya.

c. Pengambilan keputusan meliputi besaran kemungkinan yang mencerminkan ketidakpastian


untuk dipasangkan pada diagram keputusan.

d. Mengungkapkan preferensi pengambilankeputusan terhadap risiko dalam bentuk


utilitysehingga ekspektasi utilitytersebut dapat menjadi dasar kriteria penetapan tindakan yang
optimal.
m
u
b
o
T
g
r
t
S
d
e
p
n
ia
s
e. Memilih tindakan yang akan memaksimumkan harapan yang dinyatakan dengan ekspektasi
utility. Ini merupakan dasar strategi bagi pengambilkeputusan pada saat-saat tertentu dalam
seluruh perspektif permasalahan

1.1
2.2 Kerangka Berpikir

BAB III.

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada PT.Anna Putra Mandiri Wilayah Kota Kupang Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Jalan Nusa Indah No.29, Oepura.

Objek penelitian adalah besarnya pendistribusian berdasarkan laju permintaan dan kemampuan
distribusi sebelum dan saat pandemic covid19.
1.2 Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Dalam melakukan penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Data ini
berupa hasil wawancara dengan pihak terkait di PT.Anna Putra Mandiri.

2. Sumber Data

a. Data primer

adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono,
2015:137).

b. Data sekunder

Adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui
media lain yang bersumber dari literature,buku-buku serta dokumen perusahaan (Sugiyono,
2015:137).

1.3 Teknik pengumpulan data

Dalam penyusunan proposal penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data, antara lain :

1. Observasi

“Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja
berdasarkan data yaitu, fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi”
(Sugiyono,2018:226). Metode observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung
pada objek pengamatan, yakni mengamati laju permintaan dan kemampuan distribusi pada
PT.Anna Putra Mandiri.
2. Wawancara

“Wawancara yaitu teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
dari responden yanng lebih mengandalkan dalam jumlah respondennya” (Sugiyono,2018:137).
Dalam wawancara terdapat pewawancara dan responden. Dalam penelitian ini dilakukan tanya
jawab secara langsung kepada pihak instansi yakni penanggung jawab PT.Anna Putra Mandiri.

3. Studi Pustaka

Metode studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah
terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada
hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir,2013:93). Data sekunder melalui metode
ini diperoleh dengan browsing di internet.

3.4 Teknik Analisa Data

Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data kualitatif
berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam
kategori-kategori/struktur klasifikasi. Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam
cara(observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman)dan biasanya diproses terlebih
dahulu sebelum siap digunakan(melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis),
tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang
diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu
analisis.

Anda mungkin juga menyukai