Berdasarkan pengetahuan anda huraikan proses-proses penulisan sesuatu karya
Sejarah adalah peristiwa yang dilakukan manusia pada masa lampau di tempat
tertentu, dan pada waktu tertentu. Sejarah sebagai realitas peristiwa bersifat unik, terjadi hanya satu kali, dan mustahil terulang, sedangkan sejarah sebagai kisah peristiwa masa lampau adalah realitas peristiwa masa lampau yang menjadi tugas sejarawan untuk menelitinya melalui jejak yang ditinggalkan lalu kemudian direkonstruksi menjadi kisah. Data sejarah adalah sesuatu yang terkait secara langsung dan diperoleh dari jejak, bekas, atau bukti peristiwa. Sedangkan fakta sejarah adalah data yang telah diolah dan merupakan simpulan jawaban dari pertanyaan elementer dan mendasar, iaitu peristiwa apa yang terjadi, siapa pelaku peristiwanya, serta dimana dan bila terjadinya. Kepingan-kepingan peristiwa yang diperoleh dari jejak, bekas, atau bukti yang dianggap penting, relevan, dan terpilih itulah fakta yang tentu saja masih bersifat fragmentaris. Terdapat empat langkah dalam penelitian dan penulisan sejarah, iaitu pertama pengumpulan data (heuristik), kedua pengolahan data (kritik sumber), ketiga interpretasi, dan keempat historiografi. Langkah pertama, pengumpulan data atau heuristik, adalah upaya mencari dan menemukan jejak, bekas, atau bukti yang disebut sebagai sumber. Sumber dalam hal ini terdiri atas sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber yang berasal dari jejak, bekas, atau bukti yang secara langsung ditinggalkan atau direkam oleh pelaku sendiri atau pihak lain pada saat peristiwa terjadi, seperti catatan harian, notulen rapat, memoar, laporan kejadian, dan arsip-arsip lainnya. Sedangkan sumber sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung merupakan jejak, bekas, atau bukti yang ditinggalkan oleh pelaku atau pihak lain pada saat peristiwa terjadi. Langkah kedua, kritik sumber (pengolahan data) adalah upaya memastikan bahwa data yang diperoleh melalui langkah heuristik (langkah pertama) benar-benar valid, penting, relevan, dan lolos seleksi. Langkah ketiga, interprestasi, adalah upaya menentukan perspektif, memberikan penjelasan dan penafsiran terhadap fakta-fakta serta menghubungkan antara satu fakta dengan fakta lainnya. Dalam kaitan dengan interpretasi inilah yang memungkinkan terjadinya bermacam-macam versi dalam pengisahan suatu peristiwa atau penulisan sejarah. Langkah keempat, historiografi, adalah upaya menuliskan data yang telah ditingkatkan menjadi fakta, kemudian diinterpretasi dan direkonstruksi dengan menghubungkan antara satu dengan lainnnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, sistematis, dan informatif. Sebagai hasil akhir laporan penelitian dan penulisan sejarah, misalnya tentang Muhammadiyah Sulawesi Selatan, tentulah berupa buku sejarah yang di dalamnya termuat secara lengkap dan sistematis segala seluk-beluk, semua aktivitas, dan keseluruhan proses dinamika perkembangan Muhammadiyah sejak awal berdirinya hingga penggalan sejarah yang ditentukan.