Anda di halaman 1dari 7

Definisi dan Langkah Penulisan

Sejarah

MUH. FADHIL HILAL


X (IPA)
PENGERTIAN SEJARAH

■ SEJARAH adalah peristiwa yang dilakukan manusia pada


masa lampau di tempat tertentu, dan pada waktu tertentu. Ada
empat langkah dalam penelitian dan penulisan sejarah, yaitu
pertama pengumpulan data (heuristik), kedua pengolahan data,
ketiga interpretasi, dan keempat historiografi.
■ Kata atau istilah sejarah berasal dari kata syajarah (Bahasa Arab) yang berarti pohon. Kata
syajarah ini digunakan karena pada awal perkembangannnya di Nusantara (Indonesia), sejarah
dititik-beratkan kepada silsilah para raja dan bangsawan, yang akan menyerupai pohon bila
dilukiskan dalam bentuk skema.

Sejarah adalah peristiwa yang dilakukan manusia pada masa lampau di tempat tertentu, dan pada
waktu tertentu. Sebagai peristiwa masa lampau, sejarah sering dipahami dalam dua hal, yaitu
sejarah sebagai realitas peristiwa (history as actuality), dan sejarah sebagai kisah peristiwa
(history as written).
■ Sejarah sebagai realitas peristiwa bersifat unik, terjadi hanya satu kali, dan mustahil terulang,
sedangkan sejarah sebagai kisah peristiwa masa lampau adalah realitas peristiwa masa lampau
yang menjadi tugas sejarawan untuk menelitinya melalui jejak yang ditinggalkan lalu kemudian
direkonstruksi menjadi kisah.
■ Ada beberapa fungsi dan kegunaan sejarah, antara lain sejarah sebagai nasehat (JAS MERAH =
jangan sekali-kali melupakan sejarah), sejarah sebagai alat pembuktian (sejarah telah
membuktikan bahwa...), sejarah sebagai guru (sejarah mengajarkan kepada kita bahwa...), serta
sejarah sebagai i'tibar dan proses pengharapan (wal tandzur nafsun maa qaddamat li gad).
■ Peristiwa yang terjadi pada masa lampau sebelum ada tulisan disebut prasejarah. Jadi, sejarah
ada setelah adanya jejak, bekas, atau bukti tertulis. Peristiwa masa lampau yang dapat dijadikan
sasaran penelitian untuk selanjutnya direkonstruksi menjadi kisah, hanyalah yang meninggalkan
jejak, bekas, atau bukti.
Langkah Penulisan

• Langkah pertama, pengumpulan data atau heuristik, adalah upaya mencari dan
menemukan jejak, bekas, atau bukti yang disebut sebagai sumber.
• Langkah kedua, kritik sumber (pengolahan data) adalah upaya memastikan bahwa
data yang diperoleh melalui langkah heuristik (langkah pertama) benar-benar valid,
penting, relevan, dan lolos seleksi.
• Langkah ketiga, interprestasi, adalah upaya menentukan perspektif, memberikan
penjelasan dan penafsiran terhadap fakta-fakta serta menghubungkan antara satu
fakta dengan fakta lainnya.
• Langkah keempat, historiografi, adalah upaya menuliskan data yang telah
ditingkatkan menjadi fakta, kemudian diinterpretasi dan direkonstruksi dengan
menghubungkan antara satu dengan lainnnya, sehingga menjadi satu kesatuan
yang utuh, sistematis, dan informatif.
PERBEDAAN DATA DAN FAKTA

■ Adakah perbedaan antara data dan fakta sejarah? Data sejarah adalah
sesuatu yang terkait secara langsung dan diperoleh dari jejak, bekas, atau
bukti peristiwa. Sedangkan fakta sejarah adalah data yang telah diolah dan
merupakan simpulan jawaban dari pertanyaan elementer dan mendasar,
yaitu peristiwa apa yang terjadi, siapa pelaku peristiwanya, serta dimana
dan kapan terjadinya.
■ Adakah perbedaan antara data dan fakta sejarah? Data sejarah adalah
sesuatu yang terkait secara langsung dan diperoleh dari jejak, bekas, atau
bukti peristiwa. Sedangkan fakta sejarah adalah data yang telah diolah dan
merupakan simpulan jawaban dari pertanyaan elementer dan mendasar,
yaitu peristiwa apa yang terjadi, siapa pelaku peristiwanya, serta dimana
dan kapan terjadinya.
KETERANGAN SANG PENULIS :
Sebagai hasil akhir laporan penelitian dan penulisan sejarah, misalnya tentang
Muhammadiyah Sulawesi Selatan tentulah berupa buku sejarah yang di
dalamnya termuat secara lengkap dan sistematis segala seluk-beluk, semua
aktivitas, dan keseluruhan proses dinamika perkembangan Muhammadiyah
sejak awal berdirinya hingga penggalan sejarah yang ditentukan. (asnawin)
Tulisan ini diringkas dari materi tertulis Dr KH Mustari Bosra (sejarawan
Universitas Negeri Makassar/Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
Sulsel) pada Workshop Penulisan Sejarah dan Profil Muhammadiyah se-Sulsel, di
kampus Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar), Sabtu, 15 November
2014.

Anda mungkin juga menyukai