A. Organ-Organ Pencernaan
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan
organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara
proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan
sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-
bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam
tubuh.
Saat di SMP Anda telah mempelajari materi tentang alat pen-
cernaan. Coba lakukan kegiatan berikut untuk mengingat kembali
nama-nama organ yang menyusun sistem pencernaan.
Premolare
Molare
1. Mulut
Gigi bungsu
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam
Lidah
mulut seperti Gambar 6.1, terdapat beberapa alat yang berperan
dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah
Frenulum
(glandula salivales).
Saluran a. Gigi
glandula
salivales Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan
yang
terbuka mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu
Sumber: Pelatihan Sains enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan
Gambar 6.1 lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan per-
Bagian-bagian mulut kembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari
gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi
dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu
(dens lakteus). Lihat Gambar 6.2 a. Pada anak berusia 6
tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.
1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi
memotong makanan.
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi
merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah,
berfungsi mengunyah makanan.
Insisivus lateral
Insisivus sentral
Insisivus sentral
tumbuh pada 8–11 bulan dan tanggal tumbuh pada 6–8 bulan dan Insisivus lateral
pada usia 6–8 tahun tanggal di usia 5–7 tahun Caninus
Caninus Premolare pertama
tumbuh pada 16–20 bulan dan Premolare kedua
tanggal pada usia 8–11 tahun
Molare pertama
Premolare pertama
Molare kedua
tumbuh pada 10–16 bulan dan
tanggal pada usia 9–11 tahun Molare ketiga
(gigi bungsu)
Premolare kedua
tumbuh pada 20–24 bulan dan
tanggal pada usia 9–11 tahun
a b
Gambar 6.2
Susunan gigi susu pada anak-anak (a) dan gigi permanen pada orang dewasa (b)
M0P2C1I2 I 2 C1P 2M 0
M3P2C1I2 I 2 C1P 2M 3
Keterangan:
I : Insisivus (gigi seri)
C : Caninus (gigi taring)
P : Premolare (gigi geraham depan)
M : Molare (gigi geraham belakang)
Email Mahkota
Leher
Gusi
Dentin Celah pulpa saraf
Akar
Celah
akar
Gambar 6.3
Struktur gigi
b. Lidah
Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk mem-
bantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan
makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah
saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan.
Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena
mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah
tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir
(mukosa).
1)
c. Kelenjar ludah
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut,
yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula
sublingualis atau glandula submandibularis. Amati gambar 6.4
2) agar Anda mengenali letak ketiga kelenjar ludah tersebut.
Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat
makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah
3) makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah ber-
peran secara kimiawi dalam proses membasahi dan mem-
Sumber: Tubuh Manusia, Ruthland
buat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah
Gambar 6.4 terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini meng-
Letak kelenjar ludah
uraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana
(glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan
Keterangan: dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur
1) Glandula parotis merupakan kelenjar
ludah di dekat telinga, menyekresikan disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan
ludah yang mengandung enzim ptialin selanjutnya.
(amilase).
2) Glandula submaksilaris merupakan
kelenjar ludah di samping rahang atas, 2. Kerongkongan (Esofagus)
menyekresikan ludah yang me-
ngandung air dan lendir. Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang
3) Glandula submandibularis merupakan tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsi
kelenjar ludah di bawah lidah, me-
nyekresikan ludah yang mengandung
kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.
air dan lendir. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan
yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding
kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.
Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui
kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut
Kardiak
memanjang membuka
Fundus
Otot Sfinkter
Lambung menutup
Pilorus
Usus halus
Dapatkah Anda membanding-
Sumber: Biology, Solomon kan gerak kelereng melalui pipa
Gambar 6.5 karet dengan gerak bolus melalui
Proses gerak bolus secara peristaltik dari kerongkongan menuju lambung kerongkongan?
Tahukah Anda mengapa saat menelan makanan, bolus tidak
dapat masuk ke dalam saluran pernapasan? Simak Gambar 6.6
dan penjelasan berikut, untuk mendapatkan jawabannya. Hidung Bolus makanan
Kerongkongan Peritonium
Otot sfinkter
Lapisan otot melingkar
Lapisan otot memanjang
Lapisan otot serong
Sel
Epitelium
Kelenjar gastrin
Kelenjar gastrin
Gambar 6.7
Struktur lambung yang tersusun dari lapisan-lapisan otot
4. Usus halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang
panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak
lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi
memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap
proses penyerapan makanan. Lakukan eksperimen berikut untuk
mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan.
Sel-sel Goblet
Mukosa
Glandula intestinal
Lapisan otot
Viseral peritonium
5. Usus besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri
atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens.
Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum
crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).
Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut
appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah
putih yang berperan dalam imunitas.
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke
bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa
Kolon
ini masih mengandung banyak air dan garam mineral
transversum yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral
kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu
Kolon
descendens
kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar
selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses
Usus halus
pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu
Kolon Rektum bakteri Escherichia coli , yang mampu membentuk
ascendens vitamin K dan B 12 . Selanjutnya dengan gerakan
Anus
peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit
Sumber: Biology, Campbell
ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan
Gambar 6.10 akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
Usus besar dan saluran anus
Lihat Gambar 6.10.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian
rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik.
Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot
sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi.
Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai
dengan sempurna.
Gambar 6.11
Sumber karbohidrat
ATP
Metabolisme
H2O
dalam tubuh
diekskresikan melalui
ginjal Glukosa
CO2 + H2O
diekskresikan melalui
paru-paru
Glikogen
Gambar 6.12 (jaringan
Proses pencernaan karbohidrat yang terjadi dalam tubuh hewan)
2. Protein
Coba perhatikan Gambar 6.13 tentang pertandingan bola
basket. Menurut Anda apakah syarat utama agar dapat
bergabung dengan tim bola basket? Ya, benar, tubuh harus tinggi.
Tubuh akan menjadi tinggi jika pertumbuhan Anda tidak
terhambat. Menurut para ahli gizi, protein yang terkandung dalam
bahan makanan berperan utama dalam pertumbuhan. Apakah
fungsi protein dalam makanan bagi tubuh kita?
Protein merupakan unsur penting dalam tubuh karena
sebagai komponen utama pembentukan enzim yang berfungsi
sebagai biokatalis. Protein juga merupakan komponen penyusun
tubuh, seperti kuku dan rambut. Selain itu, protein mempunyai
fungsi sebagai berikut.
a. Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-sel
tubuh.
b. Merupakan sumber energi, setiap 1 gram protein
menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori.
Sumber: Tabloid Bola (Edisi minggu kedua, April 1994)
c. Penyusun hormon, zat antibodi, dan organela lainnya.
Gambar 6.13 d. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.
Protein sangat dibutuhkan pada masa
pertumbuhan e. Penyusun protoplasma
Gambar 6.14
Bahan makanan sumber protein
hewani (a) dan protein nabati (b)
Menguji Adanya Protein dalam Bahan 2. Hal tersebut menunjukkan adanya zat apa
Makanan yang terdapat dalam larutan makanan
tersebut?
Siapkan bahan makanan yang mengandung
3. Apa yang terjadi jika larutan tempe atau tahu
protein, misalnya tempe dan tahu. Selanjutnya,
diganti dengan larutan gula atau minyak?
haluskan dan buatlah larutan dari bahan makanan
Samakah hasilnya?
tersebut. Ambil 3 ml larutan tersebut, masukkan
4. Coba ujilah bahan makanan lain dengan cara
dalam tabung reaksi. Ke dalam tabung tersebut,
seperti tersebut di atas.
tambahkan 1 ml NaOH 40% dan 1 tetes CuSO4
Buatlah laporan kegiatan dan presentasikan di
0,5% kemudian diamati.
depan kelas.
Pertanyaan:
1. Perubahan apa yang terjadi pada larutan
dalam tabung tersebut? Menunjukkan apa
perubahan tersebut?
Sumber: Tubuh Manusia, Widyadara Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh sehingga bila
Gambar 6.16 kelebihan akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain.
Penderita marasmus Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen
akan dibuang bersama air seni dan yang tidak mengandung
nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi
1 gram protein dapat menghasilkan energi 4,2 kalori. Kelebihan
protein dalam tubuh dapat mengakibatkan pembengkakan hati
dan ginjal karena beban kerja organ-organ tersebut lebih berat
dalam menguraikan protein dan mengeluarkannya melalui air seni.
Kekurangan protein pun tidak baik bagi tubuh. Gangguan
kekurangan protein biasanya terjadi bersamaan dengan
kekurangan karbohidrat. Gangguan tersebut dinamakan busung
lapar atau Hunger Oedema (HO). Ada dua bentuk busung, yaitu
kwashiorkor dan marasmus. Perhatikan gangguan pertumbuhan
yang terjadi pada penderita kwashiorkor dan marasmus pada
Gambar 6.15 dan 6.16.
3. Lemak (Lipid)
Udara di pegunungan sangat dingin. Melihat kenyataan ini,
Sumber: Matra (November, 1994)
pendaki gunung yang berpengalaman selalu membekali diri
Gambar 6.17 dengan makanan berlemak seperti coklat dan keju. Tahukah
Pendaki gunung memerlukan bekal
Anda alasannya? Perhatikan Gambar 6.17.
makanan dengan kadar lemak tinggi
Gumpalan Diuraikan
Makanan Diabsorbsi
dihancurkan oleh lipase
Keju besar oleh jonjot
dihancurkan garam empedu
usus
Diubah menjadi
Sebagian besar Dibawa darah ke
senyawa yang
disimpan dalam jaringan/organ
diperlukan oleh
jaringan adiposa (dihidrolisis lagi)
jaringan
Sisanya
dieksresikan melalui
ginjal (H2O) dan
paru-paru (CO2)
Gambar 6.19
Proses pencernaan lemak yang terjadi dalam tubuh
4. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang sangat diperlukan
oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tidak menghasilkan energi dan
berperan sebagai zat pengatur dalam tubuh. Bahan makanan
yang merupakan sumber utama vitamin, antara lain buah-
buahan. Perhatikan Gambar 6.20. Salah satu vitamin yang
terdapat dalam buah-buahan adalah vitamin C. Bagaimana Anda
Gambar 6.20 dapat mengetahui adanya vitamin C dalam bahan makanan?
Buah-buahan, sumber utama vitamin
Untuk mengetahuinya, lakukan kegiatan berikut.
A : Aseroftol Mentega, hati, minyak – Memelihara jaringan epitel – Hemeralopia yang timbul karena
Antiseroftol ikan, telur, susu, tumbuh- – Regenerasi rodopsin di retina menurunnya kemampuan sel
C20H30O an yang berwarna hijau – Pertumbuhan tulang dan gigi basilus pada waktu senja
dan kuning – Proses oksidasi dalam tubuh – Bintik bitot (kerusakan pada retina)
– Seroftalmia (kornea mata me-
ngering karena terganggunya
kelenjar air mata)
– Keratomalasi (kornea mata rusak
sama sekali karena berkurangnya
produksi minyak meibom)
– Frinoderma (kulit kaki dan tangan
bersisik karena pembentukan
epitel kulit terganggu)
– Pendarahan pada selaput usus,
ginjal, dan paru-paru karena rusak-
nya epitel organ
– Proses pertumbuhan terhenti
B2 : Riboflavin Ragi, telur, hati, daging, – Metabolisme gula dan protein – Keilosis (luka pada sudut mulut)
Laktoflavin ginjal, otak, dan jantung – Rangsang saraf mata – Katarak (lensa mata menjadi keruh)
C17H22O6N4 – Pertumbuhan – Pertumbuhan terhenti
– Pemeliharaan jaringan kulit – Peradangan pada kornea mata
sekitar mulut sehingga pandangan kabur
– Merupakan enzim pada oksidasi
dalam sel
– Menghasilkan energi dalam sel
B11: Asam folat Hati, ginjal, sayuran, – Pembentukan sel darah merah – Anemia pernisiosa
C19H19O6N7 daging sapi, pisang, – Metabolisme kelompok metil – Peradangan lidah
polongan, biji gandum, dan – Sintesis DNA dan RNA yang – Diare
ragi berperan dalam pembelahan
sel
B12: Sianokobalamin Hati, ikan, susu, telur, – Sintesis asam amino Anemia pernisiosa
Anti anemia udang, kerang, dan keju – Pembentukan sel darah
Pernisiosa – Metabolisme sel dalam per-
C63H90N14O14PC9 tumbuhan
Para amino asam benzoat Ragi dan hati – Pertumbuhan rambut Rambut rontok, uban
Kolin Hati dan beras – Pertumbuhan kulit – Gangguan pada kulit dan ginjal
– Metabolisme lemak – Timbunan lemak di sekitar hati
C : Asam askorbat Sayur, buah segar, hati, – Metabolisme lemak – Skorbut, pendarahan gusi
Antiskorbut dan ginjal – Pembentukan jaringan ikat – Pendarahan kulit
C6H8O6 (kolagen) – Kerusakan sendi
– Kesehatan gusi – Menurunnya permeabilitas sel
– Aktivator enzim (koenzim) kapiler darah
– Oksidasi dan dehidrasi dalam – Pendarahan dalam sumsum tulang
sel
– Pembentukan trombosit
D : Ergosterol Minyak ikan, susu, mentega, – Penyerapan kalsium dan fosfor – Rakhitis
Kalsiferol kuning telur, dan ragi di alat pencernaan – Osteomalasi
Antirakhitis – Aktivitas kelenjar endokrin – Gangguan metabolisme zat kapur
C28H44O – Proses osifikasi dan fosfor
K : Filoguinon Sayuran dan bakteri susu – Pembentukan protrombin Darah sukar membeku
Antihemoragia – Menjalankan fungsi hati
C31H46O2
5. Mineral
Seperti halnya vitamin, tubuh kita memerlukan sejumlah kecil
mineral. Mineral yang diperlukan tubuh dalam bentuk garam atau
unsur. Garam mineral mudah larut dan mudah diserap tubuh
tanpa proses pencernaan. Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam
tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen
dan mikroelemen.
a. Makroelemen adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam
jumlah besar. Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca),
natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S), dan
klor (Cl).
b. Mikroelemen yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam
jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co),
Gambar 6.21 molibdenum (Mo), dan selenium (Se).
Sayur mayur merupakan sumber
utama mineral Mineral terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan
dan tumbuhan. Perhatikan Gambar 6.21. Apa sajakah fungsi
mineral bagi tubuh dan akibatnya jika kekurangan salah satu
mineral? Coba cermati penjelasan dalam Tabel 6.3 berikut.
Akibat
Mineral Sumber Fungsi Defisiensi Keterangan
Kalsium (Ca) Susu, sayuran hijau, – Pembentukan tulang dan gigi – Riketsia – Kalsium akan ditimbun
kacang-kacangan, dan yang dipengaruhi oleh vitamin D – Osteoporosis di dalam tulang khusus-
daging – Pembekuan darah – Darah sukar mem- nya tulang spon
– Aktivitas saraf dan otak beku – Jumlah kebutuhan
– Aktivator enzim – Rakitis tubuh/hari = 0,8 gram
– Aktivitas otot jantung – Hipokalsemia – Penggunaan dalam
– Melindungi tubuh terhadap – Pertumbuhan ter- tubuh diatur oleh
absorpsi zat radioaktif hambat kelenjar tiroid yang
menghasilkan hormon
kalsitonin berfungsi
menurunkan kadar
Ca darah, dan kelenjar
paratiroid yang meng-
hasilkan hormon para-
tiroid berfungsi me-
ningkatkan kadar Ca
darah
– Adanya vitamin D me-
ningkatkan absorbsi
Ca
Kelebihan Ca akan me-
nyebabkan:
– Hiperkalsemia
– Kalsifikasi jaringan
dan tulang rawan
Fosfor (P) Susu, kacang-kacangan, – Pembentukan tulang dan gigi – Kerapuhan tulang Fosfor sebagai fosfat
daging, dan sayuran – Metabolisme dan gigi memainkan peranan
– Kontraksi otot – Sakit pada tulang penting dalam struktur
– Aktivitas saraf – Anak: Rakhitis dan fungsi semua sel
– Komponen enzim, DNA, RNA, – Dewasa: hidup
dan ATP Osteomalasia
– Membentuk fosfatid, bagian dari
plasma
– Menjaga keseimbangan asam basa
– Pengaturan aktivitas hormon
– Efektivitas beberapa vitamin
Natrium (Na) Daging, garam, mentega, – Transmisi saraf – Dehidrasi – Jumlah kebutuhan
dan produk peternakan – Kontraksi otot – Shock tubuh/hari = 15–20 g
– Menjaga tekanan osmotik darah – Gangguan pada – Na juga terdapat pada
– Sebagai buffer (dalam bentuk Na- jantung NaCl
karbonat) – Kejang otot – Kelebihan unsur ini
– Mempertahankan iritabilitas sel otot – Kelelahan akan menimbulkan
– Komponen anorganik cairan – Suhu tubuh gejala hipertensi
ekstra sel meningkat
Klor (Cl) Garam, susu, daging, dan – Pembentukan HCl dalam lambung – Kontraksi otot ab- Jumlah kebutuhan
telur yang berperan dalam penyerapan normal tubuh/hari = 15–20 g
Fe dan emulsi lemak – Hilangnya rambut
– Aktivator enzim dan gigi
– Bahan ion klorit yang penting – Pencernaan ter-
untuk transfer CO2 dari darah ke ganggu
paru-paru
– Memelihara keseimbangan asam
basa, elektrolit, dan tekanan
osmosis
Magnesium Kacang-kacangan, sayur- – Pembentukan tulang, darah, dan – Gangguan mental Kelebihan unsur ini akan
(Mg) an hijau, makanan hasil otot dan emosi menyebabkan gangguan
laut, dan sereal – Aktivator enzim – Kontraksi otot ter- fungsi saraf
– Kontraksi otot ganggu
– Aktivitas saraf – Fungsi ginjal ter-
– Respirasi intrasel ganggu
– Sintesis protein – Peredaran darah
terganggu
Kalium (K) Sayuran, buah-buahan, dan – Mengatur detak jantung – Gangguan jantung Kelebihan unsur ini me-
kecap – Memelihara keseimbangan air – Kontraksi otot ter- nyebabkan kelemahan
– Transmisi saraf ganggu otot dan terganggunya
– Memelihara keseimbangan asam – Pernapasan ter- denyut jantung
basa ganggu
– Katalisator
– Kontraksi otot
– Mengatur sekresi insulin dari
pankreas
– Memelihara permeabilitas membran
sel
Sulfur (S) Sayuran, telur, daging, – Aktivator enzim – Belum diketahui – Kebutuhan tubuh/hari
susu, dan buah-buahan – Berperan dalam penyimpanan – Anemia = 15–30 mg
dan pembebasan energi – Gondok – Penyebaran di usus
– Komponen vitamin (thiamin, – Pendengaran ber- lebih mudah karena
biotin, dan asam pantotenat) kurang adanya HCl lambung
– Komponen dalam proses
detoksikasi
Zat besi (Fe) Daging, sayuran hijau, dan – Pembentukan hemoglobin Anemia Ditranspor sebagai
biji-bijian – Komponen enzim sitokrom transferin dan disimpan
(enzim dalam respirasi) sebagai feritin
Yodium (I) Makanan hasil laut, telur, – Aktivitas kelenjar tiroid – Gondok Disimpan dalam kelenjar
susu, garam beryodium, – Komponen hormon tiroksin – Pendengaran ber- tiroid sebagai tiroglobulin
tiram, dan rumput laut – Komponen hormon triyodotironin kurang
Fluorin (F) Kuning telur, susu, otak, – Memelihara gigi – Kerusakan karang Tidak terbukti secara
dan air minum – Mencegah kekurangan Mg, gigi (caries dentis) esensial untuk nutrisi
osteoporosis, dan penyakit manusia, tapi esensial
periodental untuk pertumbuhan tikus
Seng (Zn) Ikan laut, hati, daging, – Membantu penyembuhan luka – Pertumbuhan ter- Menjadi kofaktor enzim
telur, dan susu dan kesehatan kulit hambat laktat dehidrogenase,
– Metabolisme karbohidrat, protein, – Penyembuhan luka fosfatase alkali, karbonik
dan lemak terhambat anhidrase, dan sebagai-
– Pertumbuhan dan reproduksi nya
– Kepekaan terhadap rasa dan bau
– Pembentukan enzim
Tembaga Padi-padian, polong-polong- – Pembentukan eritrosit dan – Anemia Ditranspor oleh albumin
(Cu) an, kerang, ginjal, dan hati hemoglobin – Gangguan saraf dan dan terikat pada serulo-
– Komponen enzim dan protein tulang plasmin
– Aktivitas saraf
– Sintesis substansi seperti hormon
6. Air
Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih 70% terdiri dari
air. Hampir semua reaksi kimia di dalam tubuh terjadi pada
medium air. Secara umum air berfungsi sebagai bahan pelarut
dalam tubuh. Air berguna untuk melakukan proses metabolisme
dalam tubuh seperti pencernaan, ekskresi, penguapan, dan lain-
lain. Air merupakan komponen utama protoplasma, darah dan
limfa, sehingga air berfungsi juga untuk mengangkut sisa
metabolisme dari jaringan ke luar tubuh, serta mengangkut nutrisi
ke seluruh tubuh.
Kita memerlukan 2,5 liter air setiap harinya, karena setiap
hari badan kita kehilangan lebih dari 2,5 liter. Air keluar dari tubuh
melalui air kencing, bersama feses, keringat, dan berupa uap
air dari paru-paru. Kebutuhan air dalam tubuh dapat diperoleh
dari air minum, makanan, buah, dan sayuran.
Jawablah soal-soal berikut. 3. Apa sajakah zat gizi yang terkandung dalam
makanan? Sebutkan fungsi tiap-tiap zat gizi
1. Bagaimanakah pola makan yang baik bagi
tersebut di dalam tubuh manusia.
penderita diabetes agar penyakitnya tidak
kambuh? 4. Mengapa makan sedikit demi sedikit dapat
mencegah terjadinya hiperglikemia?
2. Pada pengujian zat makanan digunakan
beberapa reagen. Coba sebutkan reagen apa 5. Apa yang dimaksud makanan instan?
saja yang dibutuhkan untuk menguji amilum, Mengapa makanan ini banyak diminati oleh
protein, dan lemak. penduduk di kota-kota besar?
Usus
Usus halus halus
Lambung
Sekum
Kolon
a. Karnivora b. Herbivora
Gambar 6.23
Perbandingan saluran pencernaan hewan karnivora dan herbivora
masuk ke lambung ini telah bercampur dengan ludah yang bersifat Gambar 6.24
alkali sehingga memberi suasana basa dengan pH ± 8,5. Lambung hewan memamah biak
Selanjutnya, dalam lambung sapi berlangsung proses
pencernaan sebagai berikut.
a. Rumen
Rumen berfungsi sebagai gudang sementara bagi
makanan yang ditelan. Setelah rumen cukup terisi makanan,
sapi beristirahat. Di dalam rumen terdapat populasi bakteri
dan Protozoa. Mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim
yang menguraikan polisakarida, misalnya enzim: hidrolase,
amilase, oligosakharase, glikosidase, dan enzim selulase
yang berfungsi untuk menguraikan selulosa. Selain itu juga
terdapat enzim yang menguraikan protein, yaitu enzim
proteolitik; dan enzim pencerna lemak.
b. Retikulum
Di dalam retikulum makanan diaduk-aduk kemudian
dicampur dengan enzim yang dihasilkan oleh bakteri yang
ada, hingga akhirnya menjadi gumpalan-gumpalan yang
masih kasar (bolus). Pengadukan dilakukan oleh kontraksi
otot dinding retikulum. Kemudian, gumpalan makanan ter-
sebut didorong kembali ke mulut untuk dikunyah lebih
sempurna (dimamah kedua kali), sambil beristirahat. Setelah
itu, gumpalan makanan ditelan lagi masuk ke omasum
melewati rumen dan retikulum.
c. Omasum
Di dalam omasum terdapat kelenjar yang memproduksi
enzim yang akan bercampur dengan bolus. Makanan
dijadikan lebih halus lagi di omasum. Kadar air dari gumpalan
makanan dikurangi (terjadi absorpsi air), Intestinum
3 Omasum
1. Sistem pencernaan manusia dimula dari mulut 4. Usus halus mengandung jonjot-jonjot usus
menuju kerongkongan, lambung, usus halus, untuk menyerap makanan.
usus besar, rektum, dan berakhir di anus. 5. Pencernaan secara kimiawi di usus halus
2. Alat pencernaan di mulut yaitu gigi (seri, taring, dibantu oleh cairan empedu, getah pankreas,
dan geraham) lidah, dan kelenjar ludah. dan getah usus.
3. Di dalam lambung terjadi pencernaan secara 6. Sistem pencernaan hewan Ruminansia
kimiawi karena lambung menghasilkan getah berbeda dengan mamalia lainnya. Gigi seri
lambung yang bersifat asam (HCl) dan enzim memiliki bentuk yang sesuai untuk menjepit
renin, pepsinogen, dan lipase. makanan, gigi taring tidak berkembang, gigi
geraham belakang datar dan lebar. Terdapat
dua fase dalam mengunyah makanan.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 2. Protein dalam tubuh akan segera dirombak
dan digunakan tubuh dalam bentuk . . . .
1. Perhatikan beberapa fungsi zat makanan
a. polipeptida
berikut.
b. asam amino
1) sumber energi
c. protein hewani
2) untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pe-
d. protein nabati
meliharaan sel-sel tubuh
e. glukosa
3) menjadi pelindung alat-alat tubuh
4) sebagai pembentuk enzim 3. Terdapat ciri-ciri dan fungsi bahan makanan
5) menjaga suhu tubuh sebagai berikut.
Fungsi protein terdapat pada nomor . . . . 1) Sumber energi
a. 1) dan 2) 2) Pembentuk senyawa kimia lain
b. 1) dan 5) 3) Pertumbuhan dan pemeliharaan
c. 2) dan 4) 4) Bantalan lemak
d. 3) dan 4) 5) Larut dalam air
e. 3) dan 5)
Ginjal
Ginjal sebelah kiri sebelah kiri
Ureter
Ureter sebelah kiri sebelah kiri Kantong
semen
Kantong urinaria
Kantong urinaria Duktus
Kantong Glandula prostat
semen Glandula prostat Vas deferens ejakulatorius
Glandula Vas deferens Glandula
Cowper Uretra
Uretra Cowper
Batang
Epididimis Epididimis
Testis sebelah kiri penis
Skrotum Batang Skrotum
Testis
penis
sebelah kiri
Depan Samping
Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole & Glenn
Gambar 10.1
Sistem reproduksi pria
Tubulus Spermatogonia
seminiferus
Spermatid
Gambar 10.2
Struktur testis
Sel spermatogonia
2n mengalami mitosis
Fase penggandaan
2n 2n
2n 2n 2n 2n
2n 2n 2n 2n 2n 2n 2n 2n
Tumbuh Spermatogonia
tumbuh
2n Spermatosit primer
Fase
Spermatosit
Meiosis sekunder
n pertama n Jumlah Produksi Sperma
Fase pematangan
Spermatid
n n n n setiap 1 ml semen mengandung
Diferensiasi Meiosis Diferensiasi
kedua
lebih kurang 250–500 juta sperma.
Selama hidupnya, seorang pria
mampu memproduksi sperma
Spermatozoa sebanyak 12.000.000.000.000
Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole dan Glenn (1,2 × 1013).
Gambar 10.3
Tahap spermatogenesis
Kepala sperma Ekor sperma
Spermatogenesis berawal dari sel spermatogonia
yang terdapat pada dinding tubulus seminiferus. Setiap
spermatogonia yang mengandung 23 pasang kromosom,
mengalami pembelahan mitosis menghasilkan spermatosit
primer yang juga mengandung 23 pasang kromosom.
Spermatosit primer ini kemudian mengalami pembelahan
meiosis pertama menghasilkan 2 spermatosit sekunder
yang haploid. Kemudian tiap spermatosit sekunder
Sumber: New Understanding Biology, Susan
membelah lagi secara meiosis (meiosis kedua) meng- Toole dan Glenn
hasilkan 2 spermatid yang juga haploid. Spermatid
Gambar 10.4
kemudian berdiferensiasi menjadi sperma yang telah masak. Kumpulan sperma
Sperma ini bersifat haploid. Perhatikan Gambar 10.3.
Sperma yang telah masak mempunyai sifat motil, karena
Sentriol Akrosom
sperma dilengkapi mikrotubulus. Sperma yang matang ini Mikrotubulus
mempunyai tiga bagian, yaitu bagian kepala, bagian tengah
(mid piece), dan bagian ekor. Perhatikan Gambar 10.4 dan
10.5.
1) Bagian kepala mengandung inti sel (nukleus) yang Mitokondria Nukleus
haploid dan bagian ujungnya mengandung akrosom bagian tengah dengan DNA
yang berisi enzim hialuronidase dan proteinase yang Sperma bagian kepala
berperan membantu menembus lapisan yang
melindungi sel telur. Bagian
2) Bagian tengah mengandung mitokondria yang berperan ekor Bagian Bagian
tengah kepala
dalam pembentukan energi yang digunakan untuk per-
gerakan ekor sperma. Bagian-bagian sperma
3) Bagian ekor, sebagai alat gerak sperma agar dapat Sumber: Biology, Campbell
mencapai ovum. Gambar 10.5
Struktur sperma
Hipotalamus
– Hormon gonadotropin Hipofisis anterior Merangsang pengeluaran FSH (Follicle Stimulating Hormone),
LH (Luteinizing Hormone), dan hormon tumbuh (Growth Hormone).
Hipofisis anterior
a) FSH Testis Merangsang sel-sel sertoli pada tubulus seminiferus pada testis
untuk mengubah sel-sel spermatid menjadi sperma (proses
spermatogenesis).
b) LH Testis Merangsang sel-sel leydig (sel-sel interstisiil) untuk menghasilkan
testosteron.
c) Hormon tumbuh Testis Memacu agar memulai pembelahan spermatogonia.
Testis
– Testosteron Seluruh tubuh – Pada janin merangsang perkembangan organ seks primer.
– Masa pubertas mempengaruhi pertumbuhan alat reproduksi
dan ciri-ciri kelamin sekunder (suara, kejantanan, pertumbuh-
an rambut, dan kematangan seksual).
– Dewasa berperan dalam memelihara ciri-ciri kelamin sekunder
dan mendorong terjadinya spermatogenesis.
Diskusi kali ini untuk Anda yang berjenis kelamin pria. Coba
diskusikan bersama teman-teman Anda mengenai hal-hal berikut.
1. Kegiatan-kegiatan positif yang layak untuk mengasah ketajaman
sifat maskulin seorang pria.
2. Hal-hal positif yang layak dilakukan oleh seorang pria saat
menghadapi masalah.
3. Cara menjaga kesehatan dan kebersihan organ reproduksi bagi
seorang pria.
Simpulkan secara lisan hasil diskusi Anda.
Ginjal
Ginjal sebelah kiri sebelah kiri
Ureter
Ureter sebelah kiri sebelah kiri Ovarium,
Oviduk sebelah kiri sebelah kiri
Uterus Oviduk sebelah kiri Uterus
Depan Samping
Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole & Glenn
Gambar 10.6
Sistem reproduksi wanita
Fase penggandaan
pada masa embrio ini memperbanyak diri secara mitosis 2n 2n
tumbuh
permukaan oosit
2n Oosit primer
Fase
Fase pematangan
n n
Meiosis kedua
terjadi setelah
fertilisasi
n n n n
Badan polar Penambahan
Ovum sekunder badan polar ini
bisa saja tidak
terbentuk
Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole dan
dan Glenn Glenn
6–10 hari
19–28 hari Fase Folikuler (Fase Reperasi)
Fase Luteal Terjadi proses penyembuhan akibat pecahnya pembuluh darah.
Pada saat ovulasi, folikel Fase ini dipengaruhi oleh hormon estrogen yang dihasilkan oleh
Graaf pecah berubah folikel. Hormon ini merangsang pertumbuhan endometrium yaitu
menjadi korpus rubrum yang dengan mempertebal lapisan endometrium dan membentuk
mengandung banyak darah. pembuluh darah serta kelenjar.
Adanya LH menyebabkan
korpus rubrum berubah
menjadi korpus luteum (badan kuning) untuk
menghasilkan hormon progesteron yang 11–18 hari
berfungsi mempersiapkan endometrium Fase Fertil
menerima embrio. Pada saat ini endometrium Meningkatnya hormon estrogen dapat memacu dihasilkannya LH.
menjadi tebal dan lembut, serta dilengkapi Apabila LH meningkat, maka folikel memproduksi progesteron.
banyak pembuluh darah. Jika tidak ada kehamil- Hormon-hormon ini berperan mematangkan folikel dan merangsang
an, korpus luteum berdegenerasi menjadi korpus terjadinya ovulasi yaitu lepasnya ovum dari ovarium. Ovum ini bergerak
albikans sehingga progesteron dan estrogen sepanjang tuba fallopii. Pada saat seperti ini, wanita tersebut dalam
menurun bahkan hilang. masa fertil atau subur sehingga ovum siap dibuahi.
Gambar 10.10
Bagan siklus menstruasi yang terdiri dari empat fase
Estrogen
Pembentukan
folikel Graaf
Pembentukan
folikel Graaf Ovulasi Corpus luteum
1 2 3 4
Embrio
Dinding Yolksac
uterus Embrio
Kantong
Uterus kuning
telur
Vili
Hati 7 8 9
5 6 Korion
Amnion
Tali pusat
Plasenta
Gambar 10.12
Proses implantasi dan perkembangan fetus
ke lateral dan ke bagian depan wajah. Telinga juga sudah Sumber: New Understanding Biology, Susan
terletak pada daerah sejajar dengan mata. Lengan Toole dan Glenn
bawah tumbuh lebih lambat daripada lengan atas. Osifikasi Gambar 10.13
sebagian besar terpusat pada tulang. Jenis kelamin fe- Fetus usia 7 bulan
tus sudah terlihat secara eksternal pada bulan ketiga.
Pada bulan kelima, kulit yang keriput akan tertutup
oleh rambut. Selama bulan ini, pergerakan fetus akan terasa
oleh si ibu. Glandula sebasea terbentuk aktif tepat sebelum
bayi dilahirkan (bulan ke-7 dan 8). Perhatikan Gambar
10.13. Lemak muncul pertama kali ketika jaringan lemak
berdiferensiasi dan berproliferasi sejak minggu ke-14.
Pada dua bulan terakhir kehidupan fetus, lemak
terdeposit mengisi keriput pada kulit dan mengisi berat
badan bayi pada saat kelahiran.
Mens
truas
i
Peluang terjadi
kehamilan kecil
Peluang terjadi
kehamilan menengah
Peluang terjadi
kehamilan tinggi
lasi
Ovu
Gambar 10.16
Metode kalender
Sumber: Essential of Biology, Loe Khe & Boon Sumber: Essential of Biology, Loe Khe & Boon
Spermisid Pil
Sumber: Essential of Biology, Loe Khe & Boon
Gambar 10.21 Anda kini telah mengenal berbagai macam cara kontrasepsi.
Berbagai alat kontrasepsi Coba buatlah deskripsi cara-cara kontrasepsi tersebut menggunakan
tabel berikut.
Cara Kontrasepsi Efektivitas Prinsip Kerja
3. Kesehatan Reproduksi
Berdasarkan hasil konferensi Internasional Kependudukan
dan Pembangunan (1994), kesehatan reproduksi didefinisikan
sebagai suatu kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial dalam
segala hal yang berkaitan dengan fungsi dan proses reproduksi.
Masyarakat, khususnya remaja perlu mengetahui kesehatan
reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses
reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya. Dengan
informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan
tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai pergaulan di
kehidupan bersosial dan bermasyarakat.
Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar
mempunyai kesehatan reproduksi yang sehat di antaranya
sebagai berikut.
tubuh kita membutuhkan waktu 3–6 bulan untuk membentuk Gambar 10.23
antibodi yang akan dideteksi oleh tes darah tersebut. HIV
1. Sistem reproduksi pada pria dan wanita 2. Sterilisasi pada pria dapat disebabkan terjadinya
berbeda. Proses pembentukan sperma kelainan struktur dan fungsi organ reproduksi,
(spermatogenesis) terjadi di dalam tubulus kelainan sistem hormonal, gangguan peredaran
seminiferus yang berada di dalam testis dan darah pada alat reproduksi, infeksi, dan faktor
dipacu oleh hormon testosteron. Sperma imunologi. Adapun pada wanita, sterilitas
dapat bergerak aktif karena mempunyai ekor disebabkan oleh terjadinya kegagalan pelepas-
sebagai alat gerak. an sel telur, infeksi, dan kelainan saluran telur.
Proses pembentukan ovum (oogenesis) 3. Jenis-jenis kontrasepsi untuk menghambat
terjadi di ovarium. Apabila ovum tidak dibuahi terjadinya proses pembuahan adalah
akan terjadi menstruasi. Apabila ovum dibuahi vasektomi pada pria, tubektomi pada wanita,
oleh sperma akan terbentuk zigot dan kondom, diafragma, IUD, spermisid, dan pil.
berkembang melalui tahap preimplantasi 4. AIDS disebabkan oleh infeksi virus HIV, dapat
embrionik dan fetus berkembang menjadi bayi. terdeteksi 5–10 tahun setelah terinfeksi.