Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RISKA NOVITA HARAHAP

NIM : 201101114
KELAS :B
MATA KULIAH : AGAMA ISLAM
DOSEN PENGAMPU : Dr. SAHMIAR PULUNGAN, M. Ag.
HARI/ TANGGAL : JUM’AT, 23 APRIL 2021

BAB 8 IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM


1. Apa hubungan iptek dan seni dalam Islam?

Dalam QS. Al-‘alaq (96): 1-5, kita dapat membaca secara tegas bahwa manusia diharuskan
iqra’ atau bacalah!. Iqra’ yang tertulis dalam ayat 1 maupun ayat 3 surah tersebut haruslah
diartikan dengan lebih luas lagi, yaitu membaca, melihat, observasi, atau meneliti. Dengan
demikian, ayat 1 sampai dengan 5 surat Al-‘Alaq di atas adalah perintah kepada semua umat
manusia khususnya umat Islam, untuk mencari ilmu pengetahuan. Dalam QS. Al-Jatsiah
(45): 13, Allah swt. telah menjelaskan kegunaan alam bagi umat manusia: “Dan Dia
menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai
rahmat_ dari-Nya. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir”. Jelaslah bahwa ayat 13 itu menyatakan bahwa
‘seluruh isi langit dan bumi akan ditundukkan oleh Al-Khaliq bagi umat manusia melalui
sains yang diterapkan dengan teknologi, diberikan kepada mereka yang mau melibatkan
akalnya dan menggunakan pikirannya’. Islam mendorong umatnya untuk mencari dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) guna kesejahteraan umat, baik
lahir maupun batin. Islam sebenarnya menghidupkan rasa keindahan (estetika) dan
mendukung kesenian, namun dengan syarat-syarat tertentu, yakni jika kesenian itu
membawa perbaikan dan tidak merusak, membangun dan tidak menghancurkan. Pada masa
kejayaan peradabannya, Islam telah menghidupkan bermacam-macam seni yang
berkembang dan berbeda dengan produk-produk lainnya seperti seni kaligrafi, dekorasi, dan
ukiran di masjid-masjid, keramik, dsb. Karena seni merupakan alat untuk mencapai tujuan,
maka hukumnya sejalan dengan hukum tujuannya, jika tujuannya digunakan untuk tujuan
yang halal, hukumnya halal; jika digunakan untuk tujuan yang haram, hukumnya haram.
2. Apa hubungan antara iman, ilmu, dan teknologi?
Jawab: Dalam menerapkan iman dengan sesuai syariat Islam, maka seseorang berusaha
untuk menyeimbangkan dalam menuntut ilmu antara ilmu agama dan ilmu umum, sehingga
akan menghasilkan teknologi yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Jika seseorang pandai
dalam IPTEK tanpa disertai dengan iman, maka akan menghancurkan peradaban dunia. Dan
jika orang beriman tanpa berilmu, maka akan mudah untuk dihancurkan. Untuk itu,
hubungan antara iman, ilmu, teknologi sangat saling berkaitan untuk kemajuan agama dan
negara.

Anda mungkin juga menyukai