Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

ARCHI-PRENEURSHIP ETIKA PROFESI


Efa Suriani, S.T.,M.Eng

ANALISIS PERUSAHAAN TENTANG INOVASI


DAN CARA MENCIPTAKAN PRODUK SERTA
LAYANAN YANG UNGGUL

PT. PARADIGMA NUSANTARA MEMBANGUN

NAMA NIM
DINAR NUR AMALIYAH H03218008

HAPPY ZAKIYYATUN NISAK H93218062


Perusahaan Jasa Pelaksana
KAJIAN
Konstruksi TEORI
Menurut Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPJK) Nomor 02 Tahun 2011, tentang
Tata Cara Registrasi Ulang, Perpanjangan Masa
Berlaku, dan Permohonan Baru Sertifikat Badan Pengertian Kinarja
Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi, dijelaskan
detail karakteristik Usaha Jasa Pelaksana Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
Konstruksi. (2002) kinerja adalah sesuatu yang dicapai,
prestasi yang diperlihatkan, kemampuan
Pada umumnya, kegiatan yang termasuk dalam kerja. Kinerja adalah hasil kerja secara
industri konstruksi meliputi perencanaan, desain, kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
konstruksi, perbaikan dan pemeliharaan dan seseorang pegawai dalam melaksanakan
demolisi, sedangkan produk yang dihasilkannya tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
meliputi: bangunan, bandar udara dan pelabuhan, diberikan kepadanya.
elektrikal, komunikasi dan pekerjaan gas,
reklamasi, saluran dan bendungan, jaringan pipa Pengukuran kinerja merupakan hal penting
dan kanal serta jalan raya, jembatan, rel kereta dalam proses evaluasi dan pengendalian
api, waduk dan terowongan (Ofori, 1990 dalam perusahaan. Tujuan pokok penilaian kinerja
Sudarto, 2011). adalah untuk membantu menetapkan
standard dan target, sarana untuk kemajuan,
Penggolongan kualifikasi usaha jasa pelaksana memotivasi, mengkomunikasikan strategi dan
konstruksi didasarkan pada kriteria organisasi serta mempengaruhi perubahan
tingkat/kedalaman kompetensi dan potensi perilaku. Pengukuran kinerja bertujuan
kemampuan usaha, yang selanjutnya dibagi mengeliminasi aktivitas tidak bernilai tambah
menurut kemampuan melaksanakan pekerjaan dan mengoptimalkan aktivitas yang bernilai
berdasarkan kriteria risiko, dan atau kriteria tambah.
penggunaan teknologi, dan atau kriteria besaran
biaya, dapat dibagi jenjang kompetensinya dalam Kebutuhan akan pengukuran kinerja
Grade. perusahaan jasa pelaksana konstruksi sangat
diperlukan oleh berbagai pihak, baik pemilik
perusahaan, pengguna jasa perusahaan dan
masyarakat umum. Cara mengukur kinerja
suatu perusahaan, antara lain menggunakan
standar indikator.
KAJIAN
TEORI
Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Perusahaan
Kinerja suatu perusahaan dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang terdiri dari faktor internal,
faktor eksternal dan faktor situasi pasar. Indikator Kinerja
Menurut Teng (2002) dan Venegas dan Alarcon Profitabilitas
(1997) dalam Sudarto (2011), ketiga faktor
tersebut terdiri dari beberapa hal, yaitu: Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
Ÿ Faktor internal perusahaan yang terdiri memperoleh laba dibandingkan terhadap
dari sumber daya manusia, manajemen, pendapatan. Untuk menilai kondisi keuangan
organisasi pelanggan dan manajemen dan kinerja perusahaan kita dapat
sumber daya manusia; menggunakan rasio keuangan yang terdiri
Ÿ Faktor eksternal perusahaan yang terdiri dari (David, 2002; Harry Supangkat, 2005):
dari lingkungan sosial politik, lingkungan Ÿ Rasio Likuiditas. Perusahaan yang likuid
yang menurut hukum, lingkungan yang mempunyai uang tunai cukup atau
kompetitif, lingkungan yang berteknologi mempunyai suatu asset yang dapat dijual
dan lingkungan ekonomi makro; dan menjadi bentuk uang tunai dalam waktu
Ÿ Faktor situasi pasar yang dipengaruhi oleh yang relatif cepat untuk membayar hutang
faktor internal dan eksternal. jangka pendek perusahaan. Rasio ini
diperoleh dengan membandingkan harta
lancar dan hutang lancar.
Ÿ Rasio Solvabilitas. Kemampuan
Indikator Kinerja Perusahaan perusahaan atau pemegang saham dalam
memberikan proteksi, bilamana terjadi
Indikator Kinerja Perusahaan proses likuidasi pada saat kewajibannya
Menurut Sudarto (2011), ada empat indikator telah jatuh tempo. Rasio Solvabilitas terdiri
kinerja perusahaan jasa pelaksana dari total hutang dibagi dengan total harta,
konstruksi, yaitu: total hutang dibagi dengan total dana
1. Indikator Kinerja Profitabilitas pemegang saham dan hutang jangka
2. Indikator Kinerja Pertumbuhan panjang dibagi dengan total dana
3. Indikator Kinerja Berkelanjutan pemegang saham.
4. Indikator Kinerja Daya Saing Ÿ Rasio Profitabilitas. Rasio Profitabilitas
terdiri dari pendapatan bersih dibagi
dengan penjualan, pendapatan sebelum
pajak dibagi dengan penjualan, pendapatan
bersih dibagi dengan total harta dan
pendapatan bersih dibagi dengan total
dana pemegang saham.
Ÿ Rasio Pertumbuhan. Rasio pertumbuhan
terdiri dari tingkat pertumbuhan yang
ditunjukkan dengan penjualan dan tingkat
pertumbuhan yang ditunjukkan dengan
laba.
Indikator
Kinerja Pertumbuhan
KAJIAN
Pertumbuhan dalam pengertian yang luas,
TEORI
meliputi pertumbuhan pasar, pertumbuhan
ragam produk atau jasa yang ditawarkan,
serta pertumbuhan teknologi yang digunakan Indikator Kinerja
untuk penyediaan produk atau jasa tersebut. Daya Saing
Pertumbuhan semacam ini seringkali
menghasilkan peningkatan daya saing Porter (2004) memaparkan bahwa daya saing
perusahaan. Selanjutnya, bertambahnya daya adalah inti dari sukses atau gagalnya
saing akan meningkatkan pula perusahaan. daya saing perusahaan
kemampulabaan perusahaan (Triwidodo, didefinisikan sebagai kemampuan untuk
2003). mendesain, memproduksi, dan memasarkan
produk yang lebih superior dibanding
Pertumbuhan perusahaan dianggap sebagai pesaingnya, dengan mempertimbangkan
indikator penting terhadap suksesnya harga dan kualitas (Momaya and Selby, 1988).
perusahaan. Pertumbuhan perusahaan yang
stabil dapat dikatakan sebagai kunci untuk Pada dasarnya, daya saing konstruksi di
mencapai kehidupan perusahaan yang Indonesia masih terbilang rendah
panjang dan sehat. (Budiwibowo, 2005). Hal ini menjadi gambaran
pada level perusahaan jasa konstruksi
Indonesia karena daya saing perusahaan
menjadi komponen penting bagi daya saing
Indikator Kinerja Berkelanjutan
industri. Porter berpendapat bahwa peran
Kemampuan perusahaan untuk pemerintah dan peluang pada pengembangan
mempertahankan usahanya secara daya saing suatu industri adalah penting,
berkelanjutan merupakan sebuah konsep namun secara tidak langsung (Porter, 1990).
yang dinamis. Konsep ini dibangun melalui
berbagai interaksi yang intens antara Sedangkan untuk mengukur kinerja daya
perusahaan dan lingkungan bisnisnya yang saing pada level nasional dapat dilihat dari
dinamis. Kotler dkk (2003) memperkenalkan produktivitas (Porter, 1994) serta market
suatu model berkelanjutan yang merupakan share perusahaan (Hansen dan Wernerfelt,
unsur utama bisnis perusahaan dalam pasar 1999). Kondisi ekonomis global secara
yang terus berubah. signifikan dapat memperluas dan membuat
lingkungan persaingan perusahaan semakin
kompleks.
CARA MENGEMBANGKAN
PRODUK DAN JASA
YANG UNGGUL

Iindikator inovasi pada proyek konstruksi,


yaitu: pekerjaan yang dilakukanoff-
site,dengan semakin berkembangnya proses-
p ro s e s p ro d u k s i y a n g m e n g a n d a l k a n
pendekatan pra-fabrikasi, peluang terhadap
Inovasi inovasi teknologi proses produksi off-site
terbuka lebar dikonstruksi; pekerjaan
Inovasi merupakan suatu alat untuk
dilakukan oleh mesin, semakin besar dan
kelangsungan hidup perusahaan, bukan
kompleksnya proyek-proyek konstruksi, peran
hanya untuk pertumbuhan dalam hal
sumber daya manusia perlahan maupun
kinerja tetapi juga kemenangan
secara drastis digantikan oleh mesin-mesin
persaingan dalam hal keunggulan bersaing
dan peralatan yang canggih dan jauh lebih
berkelanjutan. Agar dapat bertahan dalam
produktif; adanya material alternatif yang
pasar yang bersifat dinamis,maka
menjanjikan keunggulan dari kinerja maupun
perusahaan harus selalu terlibat dalam
harga dibandingkan dengan material
inovasi berkelanjutan yang merupakan
konvensional; kompleksitas konstruksi juga
kebutuhan mendasar dalam suatu
menuntut kesinambungan yang tinggi antara
perusahaan untuk menciptakan keunggulan
desain dan konstruksi; dan adanya budaya
kompetitifberkelanjutan.
inovasi pada suatu proyek.
Henard dan Szymanski (2001) dalam Molina-
Menurut Goodhue dkk. (1995), kendala utama
Castillo(2008) mendukung pendapat di atas
yang muncul akibat ketertinggalan dalam
bahwa inovasi produk merupakan strategi
perkembangan unit dan sistem teknologi
untuk meningkatkan nilai produk sebagai
informasi adalah relatif menurunnya
komponen kunci sukses operasi bisnis
kecepatan komputasi dan lalu lintas data
yang membawa perusahaan memiliki
dibandingkan dengan perusahaan
keunggulan kompetitif.
p e s a i n g .U n t u k m e n c a p a i k e u n g g u l a n
kompetitif yang berkelanjutan, perusahaan
jasa konstruksi seharusnya mengikuti
perkembangan teknologi informasi untuk
meningkatkan kinerjanya dan segera
menerapkannya secara efektif dan efisien.
NAMA PERUSAHAAN:
PT. PARADIGMA NUSANTARA MEMBANGUN

LOKASI:
Jl. Pagesangan Asri II No.1, Pagesangan, Kec.
Jambangan, Kota SBY, Jawa Timur, 60233

NARASUMBER: Paradigma Nusantara


Nuri Maulidi S.T, M.T

Hasil Wawancara
2 . B a g a i m a n a S t r a t e g i Pe m a s a r a n
1. Menurut Bpk. Nuri inovasi apa yang Perusahaan Anda?
seharusnya dilakukan untuk mengembangkan
perusahaan? Jawab :
Dalam Strategi pemasaran perusahaan
Jawab : bergantung pada proyek negara (Lelang) dan
Inovasi yang perlu dikembangkan yang Proyek kecil seperti pembangunan rumah dan
berkaitan dengan perusahaan kontruksi lain-lain. Strategi pemasaran dapat dibentuk
adalah alamiah dengan kualitas hasil kerja yang telah
Ÿ Menciptakan trobosan-trobosan dan dilakukan baik melalui bangunan maupun
teknologi baru untuk mengatasi relasi.
keterbatasan pembiayaan dalam
pembangunan dikarenakan proyek negara
yang biasanya kami tangani bahkan
mendapatkan tawar menawar harga yang
sangat signifikan.
Ÿ M e n e r a p k a n B u i l d i n g I n fo r m a t i o n
Modelling (BIM) yang berbasis teknologi
kontruksi industry 4.0 untuk kontruksi
infrastruktur yang mengintegrasikan
model virtual beserta data / informasi
teknis.

WAWANCARA
TEORI
FAKTOR

1. Apakah Spesifikasi produk atau jasa layak 3. Apakah Pembuatan Produk sudah dikuasai
dipasarkan? dengan baik?

Jawab : Jawab :
Spesifikasi produk dan jasa layak dipasarkan Pembuatan produk sudah dikuasai dengan
dikarenakan perusahaan telah berdiri selama baik dikarenakan perusahaan terdiri dari
12 tahun dengan berbagai macam proyek, karyawan-karyawan yang hebat dan kreatif
mulai pembangunan jembatan, pembangunan dalam pelaksanaan dan pembuatan produk
proyek negara maupun bangunan cagar dalam proses desain maupun pelaksanaan
budaya negara yang telah dikerjakan PT. desain dalam kontruksinya.
Paradigma Nusantara membangun yang
membuktikan bahwa kelayakan jasa yang
telah perusahaan ciptakan.
4. Apakah spesifikasi produk atau Jasa baru
dihasilkan memenuhi kebutuhan pelanggan?

2. Bagaimana Stategi Pemasaran Produk atau Jawab :


Jasa yang akan dipakai? Spesifikasi produk dan jasa dirasa sudah
memenuhi kebutuhan pelanggan dikarenakan
Jawab : pelanggan dapat berkontribusi dalam
Dalam Strategi pemasaran perusahaan perencanaan dan pelaksanaan kontruksi
bergantung pada proyek negara (Lelang) dan proyek tersebut.
Proyek kecil seperti pembangunan rumah dan
lain-lain. Strategi pemasaran dapat dibentuk
alamiah dengan kualitas hasil kerja yang telah
dilakukan baik melalui bangunan maupun
relasi.

Anda mungkin juga menyukai