Anda di halaman 1dari 32

KODE EMERGENSI DI PRISCILLA MEDICAL CENTER

Priscilla medical center adalah rumah sakit swasta yang berada di Sampang, Cilacap.
Pelanggan Priscilla Medical Center tidak hanya pasien sakit, tetapi pasien yang sehat dapat
memeriksakan dirinya. Apabila keadaan darurat terjadi di rumah sakit berpotensi
memperparah penyakit pasien. Sehingga perlu adanya kode emergensi yang diketahui oleh
karyawan, untuk mengistilahkan keadaan darurat yang terjadi. Priscilla Medical Center
memiliki beberapa kode emergensi. Kode emergensi bertujuan agar pegawai rumah sakit
mengetahui prosedur yang harus dilakukan pada saat terjadi keadaan darurat tanpa
membuat panik pasien dan pengunjung. Kode emergensi sebagai salah satu syarat
akreditasi yang harus dimiliki oleh rumah sakit. Berikut daftar kode emergensi yang ada di
Priscilla Medical Center:

WARNA NAMA KODE ARTI KODE


CODE BLUE KEGAWATAN MEDIS/ ORANG TIDAK
SADAR
CODE RED KEBAKARAN
CODE GREY GANGGUAN KEAMANAN
CODE PINK PENCULIKAN BAYI
CODE PURPLE EVAKUASI
CODE GREEN GEMPA BUMI
CODE BLACK ANCAMAN BOM
CODE ORANGE PASIEN KABUR/ MENGHILANG

Merawat dengan Kasih Sayang


PROSEDUR BILA MENDENGAR TANDA CODE RED

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


019/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 2

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

RED Code adalah sarana proteksi kebakaran yang berfungsi memberi


PENGERTIAN peringatan kepada seluruh orang yang berada di Rumah Sakit karena
adanya potensi bahaya kebakaran

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dan kesehatan kerjanya


dalam melaksanakan pekerjaan.
TUJUAN 2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
3. Sarana dan prasarana yang berada di daerah kerja terpelihara dan
dipergunakan secara aman dan efisien.

KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2016 tentang K3RS

INSTALASI TERKAIT K3RS, semua unit

Pada Petugas RS:


1. Apabila terdengar bunyi code red disekitar ruang kerjanya, segera
menyiapkan tim penanggulangan kebakaran ruangan
2. Apabila lokasi kejadian dekat dengan unit, kirimkan petugas helm
merah unit untuk membantu memadamkan api pada lokasi kejadian
3. Bila melihat kebakaran/sumber api segera padamkan api
menggunakan APAR sampaikan informasi kebakaran petugas pada
unit terdekat.
PROSEDUR
4. Perhatikan instruksi lanjutan dari kasir/ admisi melalui sistem suara

Pada Pasien/ Pengunjung:


1. Perhatikan instruksi lanjutan dari petugas rumah sakit
2. Amankan barang berharga
3. Apabila evakuasi/ penyelamatan akan dilaksanakan, tim evakuasi
menuntun dan mengarahkan personil ruangan meninggalkan ruangan
menuju jalan keluar yang terdekat dan aman

Merawat dengan Kasih Sayang


PROSEDUR BILA MENDENGAR TANDA CODE RED

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


019/SPO/SEC/VII/2019 0 2 / 2
4. Sebelum meninggalkan ruangan jangan lupa menutup semua pintu
dan jendela
PENGERTIAN 5. Dalam perjalanan menuju keluar/ke tempat yang lebih aman
tidak berlarian tetapi berjalan dengan cepat serta
mendahulukan wanita dan anak-anak

Merawat dengan Kasih Sayang


LAPOR KEPADA PETUGAS RS PMC/
ALUR EVAKUASI
SECURITY AGAR DAPAT MEMBERI
BANTUAN ATAU MEMINTA BANTUAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


020/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 1
TENANG DAN JANGAN PANIK, JALAN
DENGAN TERTIB
TANGGAL TERBIT DIREKTUR
STANDAR
PROSEDUR
GUNAKAN TANGGA DARURAT DAN
OPERASIONAL 1 Juli 2019 JANGAN MENGGUNAKAN LIFT, IKUTI
ARAHDr. Herbi
PANAH Purwadianto
JALUR EVAKUASI ATAU
IKUT ARAHAN DARI PETUGAS EVAKUASI

Alur evakuasi adalah suatu sistem arahan menggunakan tanda berupa


arah panah untuk membimbing/ mengarahkan seseorang dalam keadaan
PENGERTIAN
darurat bencana (kebakaran, gempa bumiAMANKAN
dan lainTITIK KUMPUL
sebagainya) sampai
pada titik kumpul aman
Untuk memberikan informasi arahan/ petunjuk kepada seseorang agar
TUJUAN
dapat menuju kepada titik kumpul aman
1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 Tahun 2016 tentang Standar
KEBIJAKAN Keselamatan dan Kesehatan kerja Perkantoran
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2016 tentang K3RS

INSTALASI TERKAIT Tim K3RS, Tim IPSRS, Seluruh Unit terkait di RS

APABILA TERJADI KEADAAN


DARURAT KEBAKARAN/ GEMPA
BUMI

PROSEDUR

Merawat dengan Kasih Sayang


PELAKSANAAN CODE RED (KEBAKARAN)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


021/SPO/SEC/VII/2019 0 1/4

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Code red adalah kode pemberitahuan pada karyawan rumah sakit untuk
PENGERTIAN
kejadian kebakaran
Mengamankan situasi kebakaran agar tidak membuat panik pasien dan
TUJUAN
pengunjung

KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesheatan No. 66 tahun 2016 tentang K3RS

1. K3RS
INSTALASI TERKAIT
2. Semua unit terkait
Di Unit terkait:
1. Jika melihat tanda kebakaran, sampaikan pada petugas ruangan/ unit
terdekat
2. Petugas di unit terlapor/ kejadian mengecek lokasi kebakaran dan
segera melakukan pemadaman dengan APAR
3. Petugas lain di unit terlapor/ kejadian menghubungi Kasir “Code red di
ruang…” dengan menghubungi nomor ext 119
4. Apabila petugas diarea kasir tidak segera mengangkat telepon,
petugas di unit kejadian menghubungi admisi untuk melanjutkan
informasi “Code red di ruang…” dengan menghubungi nomor ext 100
5. Petugas kode red di unit tersebut bergegas untuk melaksanakan
tugasnya masing-masing:
PROSEDUR a. Helm merah : Pemadam api
b. Helm putih : Evakuasi Dokumen
c. Helm Biru : Evakuasi Pasien
d. Helm kuning : Evakuasi Alat Kesehatan dan menutup katup
gas medis
6. Tim code red di unit terlapor/ kejadian segera melakukan evakuasi
pasien, dokumen dan alat kesehatan menuju tempat yang aman
sesuai dengan tugas tim code red
7. Ganti sumber oksigen pasien dengan tabung oksigen transfer, segera
tutup katup gas medis pada unit tersebut
8. Apabila api tidak dapat dipadamkan dengan APAR, petugas dilokasi
memadamkan api dengan hydrant pada box hydrant terdekat

Merawat dengan Kasih Sayang


PELAKSANAAN CODE RED (KEBAKARAN)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


021/SPO/SEC/VII/2019 0 2/4
9. Apabila api membesar dan tidak terkendali hubungi petugas kasir/
PROSEDUR admisi untuk menyampaikan “Code red di ruang… tidak terkendali”/
10. Apabila setelah menggunakan hydrant api malah membesar dan tidak
padam, K3RS/ security jaga (apabila K3RS tidak ditempat)
menghubungi manajer umum untuk melaporkan perkembangan
kejadian

Di Unit Kasir/ Admisi:


1. Setelah menerima informasi lokasi Code red, petugas kasir/ admisi
melanjutkan informasi melalui TOA dengan memencet tombol ”Alert”
dan berbicara melalui fire man panel “Code red aktif di ruang…., Harap
tenang dan tunggu informasi selanjutnya”. Setelah petugas kasir/
admisi selesai berbicara, petugas menekan tombol “Stop” pada TOA
2. Petugas Code red ruang kasir/ admisi dalam kodisi siaga menunggu
informasi, apabila memperoleh laporan:
a. Code red telah di non-aktif kan, petugas kasir/ admisi
melanjutkan informasi melalui TOA, dengan memencet
tombol “Clear” dan berbicara melalui fire man panel “Code
red di ruang……. telah di non-aktifkan, Selamat beraktifitas”.
Setelah petugas kasir/ admisi selesai berbicara, petugas
menekan tombol “Stop” pada TOA
b. Code red tidak terkendali/ diminta memencet tombol “Drill”
pada MCFA; petugas kasir/ admisi memencet tombol “Drill”
pada MCFA. Pastikan pada panel emergensi TOA aktif pada
tombol “Evakuasi”, apabila belum pada posisi evakuasi,
petugas dapat menekan tombol “Evakuasi” secara manual.
Setelah kalimat pembuka dari sistem suara selesai, petugas
admisi/ kasir berbicara melalui fire man panel “Code red tidak
terkendali, EVAKUASI-EVAKUASI-EVAKUASI”.
3. Informasi dari petugas kasir/ admisi di ulang 3x pada setiap informasi
yang disampaikan
4. Petugas Code red ruang kasir/ admisi melakukan evakuasi pada area
masing-masing

Di Ruang Kontrol/ Security Pos:


Ketika mendengar informasi “Code red aktif di ruang….,” melalui speaker,
1. Security jaga segera menuju lokasi kejadian untuk memadamkan api
dan melakukan evakuasi
2. Terdapat security jaga di ruang kontrol yang siaga apabila

Merawat dengan Kasih Sayang


memperoleh informasi mendadak

PELAKSANAAN CODE RED (KEBAKARAN)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


021/SPO/SEC/VII/2019 0 3/4
3. Menghubungi staf K3RS untuk melaporkan kejadian dan
PROSEDUR perkembangan kejadian, apabila petugas K3RS tidak ada ditempat,
melaporkan kejadian dan perkembangan kejadian pada manajer
umum
4. Menghubungi unit terkait apabila api membesar dan tidak dapat
dikendalikan seperti:
a. Pemadam Kebakaran Kroya
b. Kepolisian
c. Kecamatan

Di Unit lain:
1. Ketika mendengar informasi “Code red aktif di ruang….,” melalui
speaker, tim code red unit lain siaga, menunggu aba-aba untuk
evakuasi apabila api tidak terkendali
2. Petugas pemadam api (helm merah) pada unit terdekat/ unit lain
segera menuju lokasi kejadian dengan membawa APAR dari lokasi
terdekat untuk membantu pemadaman api. Apabila api tidak dapat
dipadamkan dengan APAR, petugas unit terdekat/ unit lain membantu
pemadaman dengan menggunakan Hydrant terdekat
3. Ketika mendengar “Code red tidak terkendali, EVAKUASI-EVAKUASI-
EVAKUASI”, tim code red di setiap unit aktif dan melaksanakan
peranannya untuk melakukan evakuasi pada unit masing-masing serta
menutup katup gas medis
4. Ketika Mendengar “Code red di ruang……. telah di non-aktifkan,
selamat beraktifitas”, petugas Code red tidak lagi siaga dan kembali
pada tugas pekerjaan masing-masing

Petugas IPSRS:
1. Ketika mendengar informasi “Code red aktif di ruang….,” melalui
speaker, petugas IPSRS segera mematikan aliran listrik pada panel SDP
yang menuju lokasi kejadian
2. Ketika mendengar “Code red di ruang……. telah di non-aktifkan,
selamat beraktifitas” melalui TOA, petugas IPSRS bersama security
mengamankan sekitar lokasi kejadian, untuk memastikan tidak ada
potensi konsleting listrik
3. Setelah dipastikan lokasi kejadian sudah clear dan tidak ada potensi
konsleting listrik, panel SDP yang menuju area kejadian dapat
diaktifkan kembali

Merawat dengan Kasih Sayang


Menghubungi

PELAKSANAAN CODE RED (KEBAKARAN)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


021/SPO/SEC/VII/2019 0 4/4
Tatalaksana Akhir:
1. Bila diluar jam kerja, laporan dari tim keamanan ditujukan
Helm merah kepada manager yang bertugas sebagai komando
menuju TKP
2. Evakuasi pasien, staff dan pengunjung menuju titik kumpul
yang terletak di area yang telah ditentukan
3. Evaluasi setelah selesai kejadian dengan mendata
laporan dari setiap petugas tim code red

Evakuasi menuju titik kumpul,


melakukan pendataan

Melaporkan kepada Manajer Umum

PROSEDUR

Merawat dengan Kasih Sayang


EVAKUASI DOKUMEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


022/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 1

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Evakuasi dokumen adalah kegiatan mengevakuasi/ memindahkan/


PENGERTIAN mengamankan dokumen dari lokasi kejadian bencana ke lokasi yang lebih
aman/ posko guna pengaman dokumen

1. Menyelamatkan dokumen dari kondisi bahaya


TUJUAN
2. Mengamankan dokumen agar tetap terjaga kerahasiannya

KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2016 tentang K3RS

INSTALASI TERKAIT K3RS, semua unit kerja di PRISCILLA MEDICAL CENTER

1. Petugas adalah evakuator dokumen dari masing-masing unit


2. Siapkan semua personil evakuator dokumen dari tiap unit
3. Tempatkan dokumen-dokumen penting unit masing-masing pada
wadah
4. Dokumen-dokumen yang perlu diamankan adalah:
a. Perizinan Rumah Sakit
b. Dokumen Personalia
c. Dokumen Administrasi Medis
PROSEDUR
d. Dokumen Urusan Dalam
e. Brankas di kasir dan keuangan
f. Laptop,
g. Dokumen penting lain
5. Evakuasikan dokumen melalui tangga darurat/ jalur evakuasi
6. Pastikan semua dokumen sudah dievakuasi dari masing-masing
ruangan
7. Lakukan pencatatan dokumen yang telah dievakuasi dan amankan

Merawat dengan Kasih Sayang


EVAKUASI PASIEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


023/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 1

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Evakuasi pasien adalah kegiatanen evakuasi/ memindahkan/


PENGERTIAN mengamankan pasien dari lokasi kejadian bencana ke lokasi TRIASE/
area aman memperoleh pertolongan/ perawatan lanjut

1. Mengamankan/ memindahkan pasien ke tempat yang lebih aman


TUJUAN
2. Memberi pertolongan pertama di tempat yang aman

KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesheatan No. 66 tahun 2016 tentang K3RS

INSTALASI TERKAIT K3RS, semua unit terkait

PROSEDUR 1. Petugas adalah perawat di setiap unit


2. Siapkan semua personil evakuasi di masing-masing unit
3. Siapkan semua peralatan dan perlengkapan pasien, seperti: tandu,
matras, O2 transfer, stretcher, dll
4. Evakuasi pasien menggunakan tangga darurat atau ramp medik
apabila menggunakan bed/ kursi roda
5. Evakuasi pasien sesuai kondisi pasien
6. Dahulukan pasien dengan kondisi dari yang memiliki harapan hidup
tinggi dengan mengarahkan pasien yang dapat mobile untuk menuju
titik kumpul, dilanjutkan dengan mengurus pasien yang lebih parah
7. Evakuasi pasien menuju lokasi TRIASE area aman untuk memperoleh
perawatan lebih lanjut
8. Pastikan pasien seluruh instalasi sudah dievakuasi semua dan
sudah mendapat perawatan lanjutan di IGD/ TRIASE
a. Merah : Sebagai penanda korban yang membutuhkan stabilisasi
segera dan korban yang mengalami:
b. Kuning : Sebagai penanda korban yang memerlukan pengawasan
ketat, tetapi perawatan dapat ditunda sementara
c. Hijau : Sebagai penanda korban yang tidak memerlukan
pengobatan atau pemberian pengobatan dapat ditunda

Merawat dengan Kasih Sayang


d. Hitam : Sebagai penanda korban yang telah meninggal dunia
9. Pastikan semua pasien sudah mendapat perawatan/TRIASE

PENANGANAN KECELAKAAN KERJA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


024/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 1

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak direncanakan yang


PENGERTIAN menyebabkan atau berpotensi penyebabkan cedera, kesakitan, atau
kerugian lain

1. Mengetahui jumlah kasus kecelakaan kerja yang terjadi sehingga


dapat dilihat status dan kecenderungan kasus menurut waktu,
TUJUAN tempat dan faktor penyebab
2. Melakukan analisis kasus guna menyusun program pencegahan
dan penanggulangannya

KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2016 tentang K3RS

Ruang lingkup kasus kecelakaan kerja adalah terjatuh, terpeleset,


tersengat listrik, kontak dengan benda tajam, keracunan zat kimia
RUANG LINGKUP
ataupun kelalaian lain yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan selama
bekerja

INSTALASI TERKAIT Tim K3RS, Seluruh Karyawan di PRISCILLA MEDICAL CENTER

1. Bila terjadi kecelakaaan kerja tindakan pertama laksanakan


pertolongan pertama pada kecelakaan(P3K)
PROSEDUR 2. Segera bawa korban ke IGD untuk mendapatkan pertolongan lanjutan
3. Mengisi form berita acara kecelakaan kerja
4. Segera laporkan ke tim K3RS

Merawat dengan Kasih Sayang


PELAKSANAAN CODE PINK (PENCULIKAN BAYI)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


025/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 1

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Code Pink adalah sebuah istilah yang menunjukkan adanya penculikan


PENGERTIAN
bayi di PRISCILLA MEDICAL CENTER

Upaya PRISCILLA MEDICAL CENTERuntuk menjaga serta melindungi pasien


TUJUAN
bayi yang dirawat di PRISCILLA MEDICAL CENTER

KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesheatan No. 66 tahun 2016 tentang K3RS

3. K3RS
4. NICU
5. Unit Perinatal
6. Unit Neonatal
INSTALASI TERKAIT
7. Tim keamanan
8. Unit terkait
9. Unit maternity
10. Security

PROSEDUR 1. Jika ditemukan atau dicurigai adanya pasien bayi/ anak hilang, petugas
di unit tersebut menenangkan pasien dan keluarga, periksa area
ruangan dan identifikasi identitas pasien bayi/ anak yang hilang
2. Petugas di unit kejadian SEGERA menghubungi tim keamanan, dan
kasir/ admisi untuk menginformasikan ”Code pink di ruang....”
3. Petugas kasir/ admisi melanjutkan informasi melalui sistem suara
dengan menekan tombol ”Alert”, setelah nada pembuka selesai
berbunyi petugas kasir/ admisi berbicara ”Code pink di ruang.... Kami
informasikan bahwa akan dilakukan pemeriksaan pada akses pintu

Merawat dengan Kasih Sayang


masuk dan keluar, mohon maaf atas ketidaknyamanannya,
Terimakasih” informasi diulang 3x.
4. Setelah selesai berbicara petugas kasir/ admisi menekan tombol
”Stop” dan tunggu informasi selanjutnya
5. Setelah mendengar informasi ”Code Pink aktif di ruang..” security
membatasi akses pada unit kejadian dan akses keluar/ masuk
PRISCILLA MEDICAL CENTER

PELAKSANAAN CODE PINK (PENCULIKAN BAYI)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


025/SPO/SEC/VII/2019 0 2 / 2

6. Security melakukan pengecekan pada semua pengunjung/ pasien


rawat jalan yang membawa bayi, staff RS yang akan keluar gedung RS,
terutama yang membawa tas besar atau menggunakan jaket/ mantel
7. Security melakukan pencarian pasien bayi/ anak yang hilang di seluruh
area rumah sakit,
8. Berkoordinasi dengan manajemen Priscilla Medical Center untuk
melakukan pencarian melalui CCTV
9. Jika dalam waktu 1 jam pasien bayi/ anak dinyatakan hilang,
konfirmasi pada manajemen Priscilla Medical Center untuk koordinasi
dalam menghubungi kepolisian untuk membantu proses pencarian
yang lebih luas
PENGERTIAN
10. Apabila pasien bayi/ anak ditemukan, bawa pasien ke ruang
perawatannya, amankan penculik di pos satpam untuk dilaporkan ke
pihak kepolisian
11. Apabila kondisi telah terkendali, security/ unit kejadian menghubungi
kasir/ admisi untuk menyampaikan informasi keadaan telah terkendali
12. Petugas kasir/ admisi menyampaikan informasi melalui TOA, dengan
memencet tombol “Clear” dan berbicara melalui fire man panel “Code
pink di non-aktifkan, Selamat beraktifitas”. Setelah petugas kasir/
admisi selesai berbicara, petugas menekan tombol “Stop” pada TOA.
Informasi diulang 3x
13. Petugas unit dan security membuat laporan kejadian pada tim K3RS

Merawat dengan Kasih Sayang


PENGGUNAAN APAR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


026/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 1

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Alat pemadam api ringan ialah alat yang ringan serta mudah digunakan
PENGERTIAN
oleh satu orang untuk memadamkan api apabila terjadi kebakaran

Menjelaskan prosedur penggunaan APAR ssecara efektif untuk


TUJUAN
mematikan api

KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2016 tentang K3RS

RUANG LINGKUP Prosedur penggunaan APAR di PRISCILLA MEDICAL CENTER

INSTALASI TERKAIT K3RS, seluruh SDM di PRISCILLA MEDICAL CENTER

PROSEDUR A. Penggunaan APAR


1. Pegang APAR dengan tangan, tarik/ lepas pin kunci pengaman
APAR
2. Arahkan selang ke dasar api atau titik pusat api
3. Tekan tuas/ gagang untuk mengeluarkan isi APAR
4. Semprotkan isi secara merata dari sisi ke sisi sampai api padam
B. Catatan
1. Perhatikan arah angin (usahakan badan dan atau muka
menghadap searah dengan arah angin) supaya media
pemadam benar-benar efektif menuju kepusat api dan jilatan api

Merawat dengan Kasih Sayang


tidak mengenai petugas pemadam.
2. Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang
sesuai dengan Klasifikasi suatu kebakaran

PENANGANAN BUNYI MASTER CONTROL FIRE ALARM (MCFA)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


027/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 1

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

1. Master control fire alarm (MCFA) adalah peralatan pendukung system


deteksi kebakaran yang berisi zone-zone detector dan pengontrol
bunyi alarm
PENGERTIAN
2. Kebakaran adalah timbulnya api yang tidak terkendali sehingga
berpotensi menimbulkan potensi bahaya atau kerugian baik material
maupun jiwa
1. Menjadi acuan langkah-langkah teknis dalam mengindentifikasi lokasi
TUJUAN terjadinya kebakaran
2. Menjadi petunjuk dalam mengendalikan bunyi alarm

KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2016 tentang K3RS

INSTALASI TERKAIT Seluruh unit kerja PRISCILLA MEDICAL CENTER


PROSEDUR
1. Apabila terdapat bunyi alarm pada MCFA tanpa disertai informasi
lokasi kebakaran, petugas admisi/ kasir memberitahu informasi alarm
tersebut kepada petugas K3RS, IPSRS
2. Bila petugas K3RS atau IPSRS tidak segera datang tekan tombol
acknowledge dan signal silent agar alarm tidak berbunyi terus
menerus

Merawat dengan Kasih Sayang


3. Petugas kasir/ admisi menyampaikan informasi kesalahan dengan
menekan tombol “False”, diulang sampai 3 kalimat. Tekan tombol
“Stop” setelah bunyi false selesai
4. Bila alarm berbunyi, lihat keterangan pada display
5. Identifikasi lebih detail ruang/ kamar yang diwakili alarm zone yang
berbunyi, dengan melihat pada display MCFA
6. Petugas K3RS atau IPSRS menuju lokasi yang tertera di display untuk
menindaklajuti bunyi apabila tidak ada laporan lokasi kejadian
kebakaran

PELAKSANAAN CODE GREY (GANGGUAN KEAMANAN, KEHILANGAN)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


028/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 2

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Code grey adalah kode emergensi apabila terjadi gangguan kemanan


PENGERTIAN seperti kekerasan, pencurian, kehilangan, ataupun kondisi mencurigakan
lain

1. Menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pasien, pengunjung dan


pegawai Priscilla Medical Center
TUJUAN
2. Mencegah terjadinya kekerasan fisik pada pasien, pengunjung dan
pegawai Priscilla Medical Center

KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun2016 tentang K3RS

INSTALASI TERKAIT K3RS, HR, Unit Terkait

PROSEDUR 1. Pencegahan:
a. Setiap karyawan rumah sakit, penunggu pasien dan tamu wajib
menggunakan ID Card sesuai peruntukannya selama berada
lingkungan Rumah Sakit.
b. Perawat wajib memasang gelang pasien (rawat inap) di lingkungan
Rumah Sakit

Merawat dengan Kasih Sayang


c. Tamu yang datang wajib mengisi buku tamu dan menyerahkan
kartu identitas untuk ditukarkan dengan kartu pengunjung
d. Staf Rumah Sakit bersikap sesuai Etika dan norma-norma yang
berlaku di Rumah Sakit
e. Pencegahan pengunjung Rawat Inap di luar jam besuk, apabila ada
pengunjung rawat inap diluar jam berkunjung hubungi keluarga/
penunggu pasien untuk melakukan konfirmasi. Catat Nama,
tanggal, jam, keperluan bagi pengunjung Rawat Inap di luar jam
besuk
f. Lakukan pemantauan melalui CCTV pada area-area yang rawan
g. Jika ada hal yang mencurigakan, segera lakukan pengecekan pada
lokasi tersebut

PELAKSANAAN CODE GREY (GANGGUAN KEAMANAN, KEHILANGAN)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


028/SPO/SEC/VII/2019 0 2 / 2
2. Tatalaksana apabila terjadi code grey
a. Jika terdapat hal-hal yang mencurigakan, segera laporkan kepada
petugas security terdekat
b. Apabila ditemukan kejadian kekerasan, kehilangan, ataupun
gangguan keamanan lain petugas terdekat menghubungi kasir/
admisi untuk mengumumkan “Code grey aktif di ruang…”
c. Petugas kasir/ admisi menyampaikan informasi melalui sistem
suara dengan menekan tombol “Alert”, setelah nada pembuka
selesai berbunyi petugas kasir/ admisi berbicara ”Code grey aktif
diruang…”. Setelah selesai berbicara, petugas menekan tombol
“Stop”. Informasi diulang 3x
d. Security di area lobby menanyakan secara singkat terkait kejadian
code grey. Apabila code grey adalah kehilangan, lakukan
pembatasan akses keluar masuk rumah sakit kurang lebih selama
2 jam
e. Security yang mendengar “Code grey aktif di ruang…” menuju
lokasi kejadian untuk mengkonfirmasi kejadian
f. Berkoordinasi dengan manajemen Priscilla Medical Center untuk
melakukan pencarian melalui CCTV
g. Lakukan perdamaian apabila terjadi kekerasan/ perselisihan
h. Apabila kekerasan kearah kriminal, tidak bisa dilakukan mediasi,
security melaporkan pada pihak manajemen Priscilla Medical
Center untuk koordinasi dalam pelaporan pada pihak kepolisian
(Polsek)

Merawat dengan Kasih Sayang


i. Kekerasan terselesaikan security/ unit kejadian lapor bagian
admisi/ kasir,
j. Petugas kasir/ admisi menyampaikan informasi melalui TOA,
dengan memencet tombol “Clear” dan berbicara melalui fire man
panel “Code grey di non-aktifkan, selamat beraktifitas”. Setelah
petugas kasir/ admisi selesai berbicara, petugas menekan tombol
“Stop” pada TOA. Informasi diulang 3x
k. Petugas di area yang bersangkutan/ mengetahui kejadian
membuat laporan insiden secara tertulis code grey kepada bagian
K3RS dan HR apabila kekerasan terjadi pada karyawan dalam
waktu kurang dari 1 x 24 jam

PELAKSANAAN CODE GREEN (GEMPA BUMI)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


029/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 2

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Pelaksanaan code green adalah prosedur evakuasi pada saat terjadi


PENGERTIAN
bencana gempa bumi

Agar seluruh masyarakat Priscilla Medical Center mengetahui prosedur


TUJUAN
evakuasi pada saat gempa bumi

KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2016 tentang K3RS

INSTALASI TERKAIT Semua unit di Priscilla Medical Center

PROSEDUR 1. Apabila terdapat gempa bumi, petugas kasir/ admisi mengaktifkan


kode emergensi pada saat terjadi gempa bumi, diawali dengan
menekan tombol “Alert” pada TOA, setelah kalimat pembuka selesai
petugas berbicara “Code green aktif, tetap tenang, lindungi diri anda”.
Setelah selesai berbicara petugas menekan tombol “Stop”. Informasi
diulang 3x

Merawat dengan Kasih Sayang


2. Tetap tenang, jangan panik, dan hindari berlari keluar ruangan pada
saat gempa berlangsung
3. Lindungi kepada dan leher dengan tangan sambil menunduk
4. Carilah tempat untuk berlindung misalnya kolong atau, kolom dinding
yang kuat
5. Hindari partisi, kaca atau benda yang beresiko runtuh
6. Apabila gempa berskala kecil, petugas ruangan menenangkan pasien,
agar tetap tenang dan menunggu perintah evakuasi
7. Bila perlu dilakukan evakuasi secara keseluruhan apabila gempa
bersekala besar dan berpotensi merobohkan struktur bangunan
dengan mengaktifkan code purple, “Code purple diaktifkan, evakuasi
– evakuasi – evakuasi”
8. Bila keadaan sudah aman, pegawai, pasien dan pengunjung dapat
kembali kedalam gedung

PELAKSANAAN CODE GREEN (GEMPA BUMI)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


029/SPO/SEC/VII/2019 0 2 /2

9. Petugas kasir/ admisi menyampaikan informasi melalui TOA, dengan


memencet tombol “Clear” dan berbicara melalui fire man panel
PROSEDUR “Code green dan code purple di non-aktifkan, selamat beraktifitas”.
Setelah petugas kasir/ admisi selesai berbicara, petugas menekan
tombol “Stop” pada TOA

Merawat dengan Kasih Sayang


PELAKSANAAN CODE ORANGE (PASIEN KABUR)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


030/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 2

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Code Orange adalah kode emergensi apabila terdapat pasien yang kabur/
PENGERTIAN
menghilang dari ruang perawatan
1. Adanya prosedur penanganan apabila terjadi pasien kabur dari ruang
perawatan
2. Memastikan bahwa setiap karyawan rumah sakit mengetahui kode
TUJUAN
emergensi bagi pasien yang kabur dari ruang perawatan
3. Memastikan bahwa setiap karyawan rumah sakit mengetahui
prosedur penanganan apabila terjadi pasien kabur/ menghilang
KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No 66 tahun 2016
RUANG LINGKUP RS Priscilla Medical Center
INSTALASI TERKAIT K3RS, Seluruh Unit di RS Priscilla Medical Center
PROSEDUR 1. Unit kejadian mengidentifikasi dan mencari pasien yang kabur/
menghilang dari ruang perawatan
2. Petugas di unit kejadian menghubungi kasir/ admisi dengan nomor ext
119/ 100 untuk menyampaikan informasi pasien kabur/ hilang
3. Petugas kasir/ admisi menyampaikan informasi melalui sistem suara

Merawat dengan Kasih Sayang


dengan menekan tombol “Alert”, setelah nada pembuka selesai
berbunyi petugas kasir/ admisi berbicara “Code Orange aktif di
ruang… Kami informasikan bahwa akan dilakukan pemeriksaan pada
akses pintu masuk dan keluar, mohon maaf atas
ketidaknyamanannya, Terimakasih” (diulang 3x)
4. Setelah selesai berbicara petugas kasir/ admisi menekan tombol
”Stop” dan tunggu informasi selanjutnya
5. Setelah mendengar informasi ”Code Orange aktif di ruang...” security
menuju lokasi kejadian dan menutup akses keluar masuk rumah sakit
6. Security mengkonfirmasi informasi pada lokasi kejadian dan
menanyakan identitas/ ciri-ciri pasien yang kabur/ menghilang
7. Security melakukan pengecekan pada setiap pengunjung, petugas
ataupun orang yang keluar masuk rumah sakit
8. Setelah memperoleh informasi identitas/ ciri-ciri dari pasien security
menyebarkan informasi pada rekan yang bertugas untuk mencari
pada seluruh area rumah sakit,

PELAKSANAAN CODE ORANGE (PASIEN KABUR)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


030/SPO/SEC/VII/2019 0 2 / 2

9. Berkoordinasi dengan manajemen Priscilla Medical Center untuk


melakukan pengecekan pada CCTV
10. Pengecekan pada area pintu masuk dan keluar dan pada seluruh area
rumah sakit dilakukan dalam waktu 2 jam. Apabila tidak ditemukan,
lapor pada manejemen Priscilla Medical Center dan tetap melakukan
peningkatan kewaspadaan terhadap pengunjung yang masuk dan
keluar rumah sakit
11. Apabila pasien telah ditemukan, bawa pasien ke ruang perawatan
kembali untuk memastikan bahwa pasien yang hilang telah ditemukan
12. Apabila kondisi telah terkendali, security/ unit kejadian menghubungi
kasir/ admisi untuk menyampaikan informasi keadaan telah terkendali
13. Petugas kasir/ admisi menyampaikan informasi melalui TOA, dengan
memencet tombol “Clear” dan berbicara melalui fire man panel “Code
orange di ruang.... telah di non-aktifkan, Selamat beraktifitas,
Terimakasih”. Setelah petugas kasir/ admisi selesai berbicara, petugas
menekan tombol “Stop” pada TOA. informasi diulang 3x
14. Petugas unit dan security membuat laporan kejadian pada tim K3RS

Merawat dengan Kasih Sayang


PELAPORAN INSIDEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


031/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 2

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Pelaporan insiden adalah, pelaporan suatu kejadian yang tidak diharapkan


PENGERTIAN berpotensi dan atau membahayakan pegawai, pengunjung ataupun
pasien

Mencegah kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja pada


TUJUAN
pegawai, pasien dan pengunjung

Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2016 tentang Kesehatan dan


KEBIJAKAN
Keselamatan Kerja

INSTALASI TERKAIT Semua unit di Priscilla Medical Center

PROSEDUR 1. Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi atau

Merawat dengan Kasih Sayang


potensial terjadi ataupun nyaris terjadi yang dibuat oleh semua
petugas rumah sakit yang pertama menemukan kejadian atau terlibat
dalam kejadian atau petugas yang mendapat laporan dari pihak lain
seperti tamu atau pengunjung
2. Pencegahan/penanganan segera maksimal 2x24 jam apabila terjadi
insiden di rumah sakit untuk mengurangi dampak atau akibat yang
tidak diharapkan
3. Pelaporan insiden dibuat sesegera mungkin setelah kejadian dengan
mengisi formulir pelaporan insiden (pelaporan paling lambat 2 x 24
jam)
4. Penyerahan laporan kepada atasan langsung pelapor atau ke Komite
K3 apabila kejadian terjadi pada area-area netral (koridor, taman, area
parker). Laporan harus diserahkan pada Komite K3

PELAPORAN INSIDEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


031/SPO/SEC/VII/2019 0 2 / 2
5. Pelaksanaan investigasi insiden dilakukan segera setelah laporan
diterima dan dilakukan oleh Komite K3 dan unit terkait (pelaksanaan
investigasi paling lambat 2x24 jam)
6. Pelaporan investigasi harus disimpan di area dan Komite K3
7. “Perbaikan dan Pembelajaran” sebagai rekomendasi untuk umpan
balik kepada unit kerja terkait
8. Pembuatan analisa dan tren kejadian di masing-masing unit kerja

Merawat dengan Kasih Sayang


PELAKSANAAN CODE PURPLE (EVAKUASI KESELURUHAN)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


032/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 2

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Code purple adalah kode emergensi untuk melaksanakan evakuasi seluruh


PENGERTIAN
unit di Priscilla Medical Center

Sebagai prosedur yang menjadi acuan dalam melakukan evakuasi di


TUJUAN
Priscilla Medical Center

Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2016 tentang Kesehatan dan


KEBIJAKAN
Keselamatan Kerja

INSTALASI TERKAIT Semua unit di Priscilla Medical Center

Merawat dengan Kasih Sayang


1. Apabila terdapat suatu kondisi yang membahayakan pegawai, pasien
dan pengunjung Priscilla Medical Center, petugas dikasir dapat
mengaktifkan code purple setelah memperoleh komando dari
Direktur/ Manajer umum/ tim K3RS. Kondisi tersebut antara lain:
a. Code green dengan sekala besar dan berpotensi merusak
struktur bangunan Rumah sakit
b. Code Black, apabila telah dikonfirmasi kebenaran adanya
bomb, lakukan evakuasi keseluruhan dengan mengaktifkan
PROSEDUR code purple
c. Code Red, pada saat kebakaran tidak terkendendali
d. Bencana/ keadaan darurat lain yang berpotensi
membahayakan masyarakat rumah sakit bila tetap berada
didalam gedung
2. Petugas kasir/ admisi menyampaikan informasi melalui sistem suara
dengan menekan tombol “Alert”, setelah nada pembuka selesai
berbunyi petugas kasir/ admisi berbicara

PELAKSANAAN CODE PURPLE (EVAKUASI KESELURUHAN)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


032/SPO/SEC/VII/2019 0 2 / 2
“Code purple aktif, evakuasi – evakuasi – evakuasi”. Setelah selesai
berbicara, petugas menekan tombol “Stop”. Informasi diulang 3x
3. Setelah menyampaikan perintah evakuasi, petugas kasir/ admisi
menekan tombol “Evakuasi” pada sistem suara
4. Ketika mendengar “Code purple aktif, evakuasi – evakuasi – evakuasi”,
security membantu proses evakuasi
5. Tenang, jangan panik, jalan dengan tertib, gunakan tangga darurat
dan ramp medis dengan mengikuti arah jalur evakuasi
6. Amankan area titik kumpul
7. Setelah situasi dinyatakan aman, pegawai, pasien dan pengunjung
dapat kembali ke dalam gedung Priscilla Medical Center
8. Setelah semua masuk ke dalam gedung, petugas kasir/ admisi
menyampaikan informasi melalui TOA, dengan memencet tombol

Merawat dengan Kasih Sayang


“Clear” dan berbicara melalui fire man panel “Code purple di non-
aktifkan, selamat beraktifitas”. Setelah petugas kasir/ admisi selesai
berbicara, petugas menekan tombol “Stop” pada TOA
9. Unit kejadian dan security membuat laporan kepada K3RS

PELAKSANAAN CODE BLACK (ANCAMAN BOM)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


033/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 2

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Code black adalah kode emergensi apabila ada informasi ancaman bom
PENGERTIAN
dan terdapat benda yang dicurigai sebagai bom

TUJUAN Sebagai prosedur apabila terjadi ancaman bom di Priscilla Medical Center

Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2016 Tenang Kesehatan dan


KEBIJAKAN
Keselamatan Kerja Rumah Sakit

INSTALASI TERKAIT Semua Unit, K3RS

Merawat dengan Kasih Sayang


1. Apabila terjadi ancaman bom/ terdapat barang yang tidak berpemilik
dan diduga bom, catat lokasi dan ciri-ciri pengancam
2. Apabila melalui ancaman bom melalui telpon, rekam data penelpon
dan laporkan pada security
3. Lindungi diri sendiri/ pasien yang terancam pada lokasi kejadian
4. Petugas lain dari unit kejadian menghubungi kasir/ admisi untuk
menyampaikan “Code black aktif di ruang…”
5. Petugas kasir/ admisi menyampaikan informasi melalui sistem suara
dengan menekan tombol “Alert”, setelah nada pembuka selesai
PROSEDUR berbunyi petugas kasir/ admisi berbicara ”Code black aktif di ruang…
(bila diketahui lokasinya)”. Setelah selesai berbicara, petugas
menekan tombol “Stop”. Informasi diulang 3x
6. Security yang mendengar informasi “Code black aktif di ruang…”
segera menuju lokasi kejadian dan mengamankan area dengan
memasang garis pengaman. Apabila tidak diketahui lokasi bom,
security menyisir seluruh area rumah sakit untuk mencari letak barang
yang diduga bom
7. Security memastikan barang yang diduga sebagai bom

PELAKSANAAN CODE BLACK (ANCAMAN BOM)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


033/SPO/SEC/VII/2019 0 1/ 2
8. Security berkoordinasi dengan manajemen Priscilla Medical Center
untuk menghubungi Tim Gegana kepolisian bila dipastikan terdapat
ancaman bom/ ditemukan bom
9. Aktifkan Code purple untuk melakukan evakuasi secara keseluruhan
ke lokasi yang aman
10. Bila bom telah diamankan dan situasi dinyatakan aman, pegawai,
pasien dan pengunjung dapat memasuki Gedung kembali
11. Petugas kasir/ admisi menyampaikan informasi melalui TOA, dengan
memencet tombol “Clear” dan berbicara melalui fire man panel “Code
black dan code purple di non-aktifkan, selamat beraktifitas”. Setelah
petugas kasir/ admisi selesai berbicara, petugas menekan tombol
“Stop” pada TOA
12. Membuat laporan kejadian ke K3RS

Merawat dengan Kasih Sayang


TATALAKSANA SAAT TERJEBAK DALAM LIFT

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


034/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 1

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Maret 2020
Dr. Herbi Purwadianto

PENGERTIAN Tindakan penanganan pada saat terjebak di dalam lift

TUJUAN Agar tidak panik

KEBIJAKAN Memberikan kenanyaman dan menghindari keluar secara paksa

INSTALASI TERKAIT Semua unit di Priscilla Medical Center

Merawat dengan Kasih Sayang


1. Harap tenang, jangan panik
2. Tekan tombol alarm bell (berwarna kuning) sampai ada yang
mengangkat intercom
3. Berbicara melalui speaker alarm bel untuk menyampaikan:
a. Informasi lift yang digunakan
b. Perkiraan lantai saat berhenti
4. Tidak menekan tombol lain, menungg bantuan dating
5. Tidak membuka paksa/ mengeluarkan anggota dari ruang lift
PROSEDUR
Yang dilakukan security:
1. Mengangkat telpon (intercom lift) saat terdengar ada panggilan
2. Menyampaikan informasi pada engineer bahwa terdapat orang yang
terjebak di dalam lift
3. Security menuju area pintu depan lift yang terjebak
4. Security membantu menenangkan orang yang terjebak
5. Security membantu mengeluarkan orang yang terjebak saat pintu lift
dapat dibuka secara manual

SISTEM KEAMANAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


035/SPO/SEC/VII/2019 0 1 / 1

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Akses kontrol adalah sistem pengamanan yang dilakukan di Rumah Sakit


PENGERTIAN
dengan menggunakan password dan kartu akses

Sebagai dasar untuk melaksanakan tugas pengamanan baik fasilitas


TUJUAN maupun sarana-prasarana, seluruh elemen / bagian yang ada di Rumah
Sakit

Merawat dengan Kasih Sayang


KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2016 tentang K3RS

INSTALASI TERKAIT Seluruh unit di PRISCILLA MEDICAL CENTER

1. Pengamanan secara keseluruhan menjadi tugas dan tanggung jawab


security dan seluruh karyawan Rumah Sakit
2. Pengamanan dilakukan oleh security PRISCILLA MEDICAL CENTER
PROSEDUR 3. Pengamanan dibantu dengan menggunakan CCTV yang diletakan pada
area yang strategis
4. Pengamanan untuk PERINA, ICU dan ruang server menggunakan akses
kontrol yang berpassword dan kartu akses khusus

KAWASAN TANPA ROKOK

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


036/SPOK3/SEC/VII/2019 0 1 / 2

TANGGAL TERBIT DIREKTUR


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Juli 2019
Dr. Herbi Purwadianto

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual,
PENGERTIAN mengiklankan, dan/atau mempromosikan produk tembakau. KTR
merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap resiko
ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok.

Merawat dengan Kasih Sayang


1. Menurunkan angka kesakitan dan /atau angka kematian dengan cara
mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat.
TUJUAN
2. Meningkatkan produktivitas kerja
3. Mewujudkan kualitas udaha yang sehat dan bersih, bebas asar rokok

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang
KEBIJAKAN Kesehatan pasal 113 sampai 116
3. Instruksi Menteri Kesehatan Nomor 84 tahun 2002 tentang Kawasan
Tanpa Rokok Di Tempat Kerja Dan Sarana Kerja
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2016 tentang K3RS

INSTALASI TERKAIT K3 RS, security, seluruh Unit di RS. PMC

1. Penempatan penandan atau petunjuk tentang larangan merokok


harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Dapat terbaca dengan jelas
b. Penempatan yang sesuai dan tanpa penghalang
c. Mendapat pencahayaan yang cukup
PROSEDUR d. Tidak menganggu aktivitas atau mobilitas orang
2. Pemeriksaan rutin terhadap keberadaan spanduk, banner, sign board
atau stiker larangan merokok, sehingga pengunjung tetap dapat
melihat larangan tersebut

KAWASAN TANPA ROKOK

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


036/SPOK3/SEC/VII/2019 0 1 / 2

3. Memberikan penjelasan secara santun kepada pengunjung baik


secara sengaja ataupun tidak sengaja membawa rokok/ bungkusan
rokok yang terlihat secara kasat mata
4. Memberikan teguran secara santun kepada pengunjung baik secara
sengaja ataupun tidak sengaja melakukan aktifitas merokok yang
5. diawali dengan salam sapa dan diakhiri dengan ucapan “terimakasih”
6. Apabila pengunjung bersikeras untuk tetap merokok, arahkan
pengunjung yang bersangkutan untuk merokok diluar area RS
7. Dampingi pengunjung bersangkutan hingga berada diluar pagar

Merawat dengan Kasih Sayang


Priscilla Medical Center
8. Bila pelanggar adalah karyawan, maka dapat dilaporkan langsung ke
staff personalia, untuk tindak lanjut
9. Tim pengawas KTR membuat catatan atas temuan pelanggaran
larangan merokok untuk dijadikan laporan bulanan pada tim K3RS

Merawat dengan Kasih Sayang

Anda mungkin juga menyukai