Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN MANAJEMEN DI WARUNG MAKAN RUMINI’S

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi


Yang Diampu Oleh Bapak Dr. Widiyanto, M. B. A., M.M.

Disusun Oleh:

Nunung Setiyawati
NIM. 7101419013
Email : nunungsetiyawati08@students.unnes.ac.id

PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
DESKRIPSI PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : Warung Makan Rumini’s


Jenis Produk : Makanan dan Minuman
Jumlah Karyawan : 0 (Tidak memiliki karyawan)
Alamat : Jl. Fatmawati, RT 05 RW 01 Dsn. Lopait, Ds. Lopait, Kec. Tuntang,
Kab.
Semarang
Waktu Wawancara : 15.00 WIB
No. Hp : 085742081320
HASIL SURVEY

Warung Makan Rumini’s merupakan sebuah tempat makan yang terkenal murah akan
harganya. Warung makan ini berlokasi di pedesaan lebih tepatnya di Jalan Fatmawati, RT 05
RW 01, Dsn. Lopait, Ds. Lopait, kec. Tuntang, Kab. Semarang, Prov. Jawa Tengah. Warung
makan ini didirikan oleh Ibu Rumini sejak tahun 2020, warung makan ini beroprasi setiap hari
dimulai pada pukul 16.00-24.00 WIB namun biasanya pada pukul 23.00 kuota makanan yang
dijual sudah habis , warung makan ini dikelola sendiri tanpa karyawan. Jenis produk yang dijual
yaitu berupa makanan seperti ayam geprek, ayam bakar, lele bakar, tempe penyet, dan minuman
seperti es jeruk/panas, teh hangat/es, kopi, susu jahe. Harga makanan di warung ini mulai dari
Rp7.000,- sampai dengan Rp12.000,- dan untuk minuman mulai dari Rp2000,- sampai dengan
Rp3.500,-. Makanan yang menjadi ciri khasnya adalah ayam geprek, karena terkenal dengan
bumbu yang sangat sedap.
Perencanaan (Planning)
Penulis mewawancarai pemilik warung makan Rumini’s secara langsung yang
dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Mei 2021 pada pukul 19.00 WIB. Berdasarkan pernyataan
pemilik warung ini, yang melatarbelakangi berdirinya warung makan Rumini’s adalah keinginan
pemilik untuk mendapatkan penghasilan tambahan guna memperbaiki perekonomian di dalam
keluarga.
Berdasarkan hasil wawancara, pemilik warung makan Rumini’s merencanakan sebuah
produk yang akan dijual dengan melihat situasi yang ada disekitar lingkungan tempat berjualan.
Setelah melihat situasi, penjual atau pemilik warung ini berencana untuk menjual makanan dan
minuman karena makanan dan minuman termasuk kebutuhan pokok setiap orang sehingga
peluang penghasilan dapat diperkirakan. Penjual juga menginginkan menjual makanan dan
minuman dengan mengutamakan kesehatan para konsumen, sehingga penjual tidak akan
menggunakan bahan pengawet dalam setiap produksi makan dan minuman yang dijual, dan tidak
lupa penjual menggunakan bahan baku yang berkualitas. Modal usaha warung makan Rumini’s
dapat dirincikan sebagai berikut:
Modal Usaha
Modal pemilik : Rp1.000.000,00
Modal pinjaman : Rp2.000.000,00
Total modal usaha : Rp3.000.000,00
Modal usaha ini digunakan untuk biaya pembelian seluruh kebutuhan warung seperti peralatan
masak, biaya produksi, dan biaya operasional.
Rencana pemasaran yang digunakan oleh warung makan Rumini’s adalah dengan melakukan
pemasaran melalui media sosial seperti Facebook dan WhatsApp. Warung makan ini bersifat
ofline atau datang langsung ke warung makan Rumini’s dan juga menerima delivery, namun di
wilayah terdekat dari tempat usaha.
Pengorganisasian (Organizing)
Berdasarkan hasil wawancara, pemilik warung makan Rumini’s (Ibu Rumini)
mengatakan bahwa dia tidak memiliki karyawan, sehingga warung ini dikelola sendiri bersama
suaminya. Jadi, mereka merangkap seluruh tugas yaitu menjadi pemimpin sekaligus karyawan.
Pembelian bahan baku produksi dilakukan dengan pembelian yang sudah berlangganan sehingga
tidak perlu membeli bahan baku langsung ke pasar. Bahan baku produksi yang sudah dibeli
kemudian dikelola, dimana dalam pengelolaan bahan tersebut Ibu Rumini dan suami
bekerjasama menyelesaikan produksi kemudian menjualnya dengan pembagian tugas yang tidak
terstruktur karena melihat kondisinya tidak memiliki karyawan. Sehingga mereka hanya
berprinsip memproduksi kemudian menjualnya.
Pelaksanaan (Actuating)
Berdasarkan hasil wawancara, Ibu Rumini bersama suaminya memiliki prospek usahanya
untuk jangka panjang, memperkenalkan produk ke wilayah yang lebih luas seperti di seluruh
wilayah dan sekitarnya. Sehingga akan banyak masyarakat yang mengenal produk yang
dihasilkan dan mereka juga berharap dapat membuka cabang di berbagai daerah. Oleh karena itu,
mereka saling memberikan arahan dan menciptakan kerja sama dengan orang lain, disamping itu
pemilik warung ini juga selalu menerima kritikan dari para pelanggan. Mereka terus berusaha
agar usahanya dapat bersaing dengan pengusaha lainnya, dan membuat inovasi baru dalam
usahanya.
Pengendalian (Controlling)
Berdasarkan hasil wawancara, bentuk pengendalian yang diterapkan di warung makan
Rumini’s adalah dengan mengontrol secara berkala hasil penjualan dan pemasukan. Selain itu,
juga selalu memperhatikan kualitas bahan baku makanan dan minuman yang dijual agar
pelanggan merasa puas dan sesuai harapan serta menghindari timbulnya laporan pelanggan yang
dapat merugikan nama baik warung makan Rumini’s. pengendalian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa berkembangnya usaha warung makan Rumini’s yang nantinya bisa
dikembangkan lebih baik lagi. Penjual atau pemilik warung makan Rumini’s juga selalu
memperhatikan kebersihan ditempat penjualan produk agar pelanggan merasa nyaman.
PEMBAHASAN

Menurut saya penerapan manajemen di warung makan Rumini’s belum terlaksana


dengan baik. Ada beberapa hal yang menurut saya perlu perbaikan. Seperti perencanaan, warung
makan Rumini’s tidak memiliki karyawan satupun, menurut saya hal ini dapat mempengaruhi
kecepatan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Pemilik warung makan Rumini’s belum
merencakan pengupgrade-an tempat. Selain itu, pada pengorganisasian juga perlu diperbaiki. Hal
ini terlihat pada pembagian tugas yang tidak terstrukutur, hal tersebut diakibatkan pemilik
warung makan tidak memiliki karyawan. Sehingga menurut saya dapat diperbaiki dengan cara
berikut:
1. Pengusaha perlu untuk merekrut karyawan guna membantu proses produksi dan
pelayanan, dengan adnaya karyawan pembagian tugas dapat dibuat dengan terstruktur
dan setiap karyawan memiliki tugas dan tanggung jawab tersendiri. Selain itu, dengan
adanya karyawan juga dapat memberikan masukan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha
warung makan tersebut.
2. Nantinya jika sudah memiliki karyawan, pengusaha perlu untuk memperhatikan
karyawan, dengan cara menganggap karyawan seperti keluarga sendiri. Hal ini akan
membuat karyawan merasa dianggap dan nyaman bekerja di warung makan tersebut.
3. Pengusaha perlu untuk selalu mengupgrade tempat jualan, hal ini bertujuan agar tidak
terkesan monoton apabila dipandang oleh pelanggan warung tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikindustri17.blogspot.com/2019/04/contoh-manajemen-poac-terhadap-ukm.html
https://barisancontoh.blogspot.com/2019/08/contoh-penerapan-poac-dalam-suatu-usaha.html

Anda mungkin juga menyukai