Anda di halaman 1dari 8

Review Jurnal

Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Daerah Rawan


Gempa Tektonik dan Jalur Evakuasi di Yogyakarta

Disusun oleh:

Nama : 1. Septhea Pradina M (K3513063)


2. Sri Puji Lestari (K3513067)

Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2014
Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Daerah Rawan
Gempa Tektonik dan Jalur Evakuasi di Yogyakarta

1. Informasi Jurnal (sumber jurnal, penerbit, tahun terbit, edisi / issue, volume,
peneliti)
Judul : Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Daerah Rawan
Gempa Tektonik dan Jalur Evakuasi di Yogyakarta
Pengarang : Edi Iskandar, Sri Hartati (Dosen Prog. Magister IlKom UGM)
Penerbit : Jurnal Penelitian IPTEK-KOM
Volume : 14,No. 1, Juni 2012

2. Latar Belakang / Konsep Jurnal


Tragedi gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 yang melanda Daerah Istimewa
Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah masih menyisakan duka yang mendalam bagi
masyarakat korban gempa. Kemudian disusul gempa bumi di Bengkulu, di
Tasikmalaya dan beberapa gempa yang menimpa bumi pertiwi yang menelan banyak
korban jiwa dan harta. Secara geografis, kepulauan Indonesia berada di
antara 60 LU dan 110 LS serta diantara 95 BT dan 1410 BT dan terletak pada
0
perbenturan tiga lempeng kerak bumi yaitu lempeng Eurasia, lempeng pasifik dan
lempeng India Australia. Ditinjau secara geologis, kepulauan Indonesia berada pada
pertemuan dua jalur gempa utama, yaitu jalur gempa sirkum pacifik dan jalur gempa
Alpide Transasiatic, karena itu, kepulauan Indonesia berada pada daerah yang
mempunyai aktifitas gempa bumi cukup tinggi
Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu alat yang bermanfaat
untuk menangani data spasial dan menyimpan format digital. Sistem Informasi
Geografis (SIG) juga dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif,
menarik, dan menantang di dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman,
pengertian, pembelajaran mengenai konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan
unsur-unsur geografis yang terdapat di permukaan bumi berikut data-data atribut
terkait yang menyertainya.
SIG pemetaan daerah rawan gempa di Daerah Istimewa Yogyakarta serta jalur
evakuasi korban gempa dengan rute terpendek perlu dibangung karena dengan
alasan : 1) SIG dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang daerah
rawan gempa yang dibagi dalam tiga zona yaitu zona merah, zona kuning dan zona
hijau ; 2) SIG dapat membantu mencarikan rute terpendek yang bisa dilewati untuk
evakuasi korban gempa. Alasan inilah yang melatar belakangi peneliti untuk
membuat “Sistem Informasi Geografis pemetaan daerah rawan gempa tektonik di
Daerah Istimewa Yogyakarta serta jalur evakuasi korban gempa dengan rute
terpendek.
3. Metodologi
a. Merekayasa sistem informasi geografis diawali dari pengumpulan data daerah
rawan gempa tektonik khususnya da DIY yg terbagi menjadi 3 zona
(Merah,Kuning,Hijau)
b. Melakukan digitalisasi peta ke dalam layer-layer yang dibutuhkan untuk
pemetaan daerah rawan gempa dan jalur evakuasi bagi korban gempa.
c. Membuat perancangan sistem, meliputi rancangan data spasial dan non
spasial,rancangan database dan sistem alur data, rancangan user interface dan
rancangan pencarian rute terpendek.
d. Melakukan penulisan program dimana hasil rancangan dituangkan ke dalam
instruksi-instruksi yang dikenali oleh komputer melalui bahasa pemrograman.
e. Tahap pengujian.

4. Tehnologi yang dipakai


- MySQL digunakan untuk membuat database dari daerah-daerah yang ada di peta
ini.
- PHP digunakan untuk menuangkan rancangan agar dipahami oleh komputer.
- MapServer digunakan untuk membuat data spasial.

5. Hasil
Sistem Informasi Geografis Daerah Rawan Gempa Tektonik dan Jalur
Evakuasi ini secara umum dapat berjalan dengan baik, MapServer mempunyai
kemampuan mengolah data spasial dan non-spasial pada database postgreSQL
menjadi sebuah informasi peta rawan gempa dengan format XML SVG yang
dapat dibaca oleh MapClient, menganalisa data spasial jalan dengan algoritma
Dijkstra yang dapat mengkalkulasi jalur yang akan dilewati sehingga didapat jalur
yang terpendek yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan sebagai
jalur evakuasi korban gempa.
MapClient mempunyai menampil- kan peta gempa dengan memilih layer –
layer yang ada seperti layer kabupaten, layer kecamatan, layer jalan, layer lokasi,
selain itu juga mampu menampilkan jalur evakuasi korban gempa dengan menentukan
titik awal dan titik akhir.

Analisa Daerah Rawan Gempa


Menu Opsi Peta Rawan Gempa dan Jalur Evakuasi yang menyajikan pilihan
dalam bentuk chek box (Gambar 4.1) dapat dipilih salah satu layer atau semua
layer kemudian tekan tombol tampilkan peta akan terjadi proses request data peta ke
server, server akan menerima request dan mengolahnya menjadi sebuah tampilan
peta dalam format XML SVG sesuai layer – layer yang diminta oleh client, selain
itu juga server melakukan kalkulasi rute dari data spasial jalan yang ada pada
database menggunakan algoritma Dijkstra serta menggabungkan dengan layer –
layer yang lain sehingga membentuk sebuah tampilan peta.
Server akan mengirimkan kembali response berupa XML SVG peta dan
diterima oleh objek XMLHttpRequest untuk ditulis kembali ke dalam sebuah target
element div html yang telah disediakan sehingga akan muncul tampilan pada
halaman peta penyebaran gempa. Daerah rawan gempa tektonik di Yogyakarta dibagi
dalam tiga zona yaitu : zona merah yang merupakan daerah berbahaya, zona kuning
merupakan daerah rawan gempa dan yang terakhir zona hijau yang merupakan daerah
relatif aman dari gempa (Gambar 4.1).

Peta Daerah Rawan Gempa


Menambahkan kriteria Zona Gempa
Gempa bumi bisa terjadi sewaktu - waktu dan lokasinya sulit diprediksi,
untuk mengatasi hal tersebut Sistem Informasi Geografis daerah rawan gempa dan
jalur evakuasi menyediakan fasilitas update daerah rawan gempa baik penambahan
kriteria zona (Gambar 4.2) maupun update nama status zona (Gambar 4.3)

Analisa Pencarian Jalur Evakuasi


Sistem Informasi Geografis Daerah Rawan Gempa Tektonik adalah pencarian
jalur terpendek sebagai dasar pengambil- an keputusan untuk menentukan jalur
evakuasi korban gempa (Gambar 4.5 dan Gambar 4.6) dengan menggunakan algoritma
Dijkstra.
Evakuasi diilustrasikan dari kecamatan Kretek (jalan Samas-Kretek) sebagai
titik awal menuju kecamatan Temon (Jalan Temon-Purworejo) sebagai titik akhir.
Algoritman Dijkstra akan mencarikan jalur terpendek yang bisa dilewati sebagai jalur
evakuasi antara titil awal dan titik akhir yang sudah ditentukan, hasil pencarian dari
algortima Dijksta ditampilkan pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 dengan jarak
tempuh 25,1 km.

Peta Hasil Update Zona Gempa

Peta Jalur Evakuasi


Jalur Evakuasi

6. Kesimpulan Jurnal
Penelitian yang sudah dilakukan serta pembahasan pada bab – bab sebelumnya,
Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik di Daerah
Istimewa Yogyakarta serta Jalur Evakuasi Korban Gempa dapat disimpulkan bahwa :
a. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik di
Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jalur Evakuasi Korban Gempa mampu
menyajikan peta daerah rawan gempa (sesuai zona), juga mampu
mengupadate status zona dan menambahkan kriteria zona sesuai dengan
kejadian gempa terakhir.
b. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik di
Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jalur Evakuasi Korban Gempa memiliki
kemampuan mencarikan rute terpendek dari jalur yang akan dilalui, sehingga
dapat membantu mengambil keputusan untuk penentuan jalur evakuasi korban
gempa dengan menggunakan algoritma Dijkstra.
c. Sistem Informasi Geografis Daerah Rawan Gempa Tektonik memiliki
kelemahan yaitu pada analisis rute terpendek, pada sistem ini belum mampu
mempertimbangkan faktor kemacetan suatu jalan, faktor kecepatan kendaraan
dan belum mampu mendeteksi GPS dan BTS

7. Opini
Aplikasi ini sangat berguna untuk membantu para pengevakuasi atau tim SAR
dalam mengevakuasi para korban yang terkena bencana. Sehingga kemungkinan
untuk menyelamatkan para korban yang membutuhkan penanganan secepat mungkin.
Aplikasi ini menyajikan peta jalur evakuasi terdekat yang bisa diambil untuk menuju
ke daerah yang aman. Dengan aplikasi ini pengguna akan mengetahui daerah-daerah
yang rawan gempa sehingga bisa menghindarinya.
8. Kesimpulan pribadi
Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Gempa Tektonik di
Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jalur Evakuasi Korban Gempa merupakan aplikasi
yang berupa peta digital dan bisa menampilkan area atau daerah sesuai dengan tingkat
kerawanan gempanya..

Aplikasi ini mampu memberikan informasi mengenai daerah yang paling


aman dari gempa sehingga untuk membangun pos pengungsian lebih mudah. Sistem
informasi ini memiliki kelemahan yaitu untuk pengambilan jalur terpendek bisa jadi
tidak sesuai dengan kenyataan medan yang sebernarnya sehingga tidak diketahui
apakah jalur ini mudah dilalui atau tidak.

9. saran dan kritik


Ada baiknya sistem informasi ini mempertimbangkan medan nyatanya
sehingga akan diketahui apakah jalur yang dipilih bisa dilalui atau tidak dan
pemilihan jalur tercepat akan lebih akurat. Sistem informasi ini sebaiknya dibuat
untuk bisa mendeteksi menggunakan GPS karena akan lebih mudah dalam
penggunaannya.

10. Pengembangan lebih lanjut


Aplikasi ini dikembangkan dengan konsep seperti Wikimapia sehingga dapat
terlihat bagaimana tampilan nyata dari daerah maupun jalan sesuai dengan
kenyataanya.

Anda mungkin juga menyukai