Anda di halaman 1dari 3

Pembebanan Biaya

Berikut konsep-konsep pembebanan biaya:

Objek Biaya
Objek biaya adalah unsur berupa apa pun yang kepadanya biaya
dibebankan. Objek biaya dapat berupa produk, departemen, aktivitas, atau bahkan
pelanggan. Sebagai contoh, PT Koronatex memproduksi pakaian melalui dua
departemen produksi, yaitu ddepartemen penjahitan dan departemen penyelesaian.
Perusahaan memproduksi baju dan celana. Aktivitas di departemen penyelesaian
meliputi pengancingan, penyeterikaan, dan pembungkusan. Perusahaan memiliki
dua pelanggan, yaitu Toko Abadi dan Toko Budiman.
Biaya dapat dibebankan ke masing-masing produk, yaitu baju dan celana.
Baju dan celana adalah objek biaya berupa produk. Biaya dapat dibebankan ke
departemen penjahitan dan departemen penyelesaian. Dalam hal ini, departemen
penjahitan dan departemen penyelesaian adalah objek biaya berupa departemen.
Biaya dapat dibebankan ke aktivitas pengancingan, penyeterikaan, dan
pembungkusan. Pengancingan, penyeterikaan, dan pembungkusan adalah objek
biaya berupa aktivitas. Biaya juga dapat dibebankan ke Toko Abadi dan Toko
Budiman. Dalam hal ini, Toko Abadi dan Toko Budiman adalah objek biaya
berupa pelanggan.

Metode Pembebanan Biaya

1. Penelusuran langsung (direct tracing)


Penelusuran langsung adalah proses penentuan biaya yang dikonsumsi objek
biaya dengan mengamati hubungan langsung antara biaya dan objek biayanya.
Objek biaya : Meja (objek biaya berupa produk)
Biaya : Biaya bahan baku kayu dan upah buruh pabrik
Pembebanan : Mudah menelusuri berapa banyak kayu yang digunakan dan
berapa jam kerja buruh pabrik yang diperlukan untuk
memproduksi sebuah meja. Biaya bahan baku kayu dan biaya
tenaga kerja langsung dibebankan ke meja.

2. Penelusuran Pemicu (driver tracing)


Pemicu adalah faktor penyebab besar atau kecilnya konsumsi biaya oleh objek
biaya yang dapat diamati. Pemicu menyebabkan perubahan dalam penggunaan
sumber daya. Penelusuran pemicu adalah proses penentuan biaya yang
dikonsumsi objek biaya dengan mengamati hubungan sebab-akibat antara pemicu
dan objek biaya.
Objek biaya : Meja (objek biaya berupa produk)
Aktivitas : Pengesetan
Biaya : Biaya pengesetan
Pemicu : Jumlah pengesetan
Pembebanan : Sebanyak 60 dari 100 kali pengesetan dilakukan di departemen
penjahitan. Sebesar 60% biaya pengesetan dibebankan ke departemen penjahitan.

3. Alokasi (allocation)
Ada biaya yang terjadi akan tetapi tidak memiliki hubungan sebab-akibat dengan
objek biaya. Ada juga biaya yang tidak secara langsung dapat ditelusuri ke objek
biaya. Apabila hal ini terjadi, maka alternative metode yang tersedia untuk
membebankan biaya ke objek biaya adalah alokasi. Oleh karena tidak memiliki
hubungan langsung dan sebab-akibat, maka metode alokasi biaya dilakukan
berdasarkan kemudahan. Dasar alokasi yang lazim digunakan adalah jam mesin,
jam kerja langsung, jumlah karyawan, jam pemeliharaan, luas lantai, dan jumlah
kw listrik.
Objek biaya : Departemen penjahitan (objek biaya berupa departemen)
Aktivitas : Mendepresiasikan gedung
Biaya : Depresiasi gedung
Dasar alokasi : Jam mesin
Pembebanan : Tidak ada hubungan langsung dan asebab-akibat antara depresiasi
gedung dan jumlah unit meja. Besarnya depresiasi yang dialokasi ke meja
ditentukan berdasarkan besarnya jam mesin yang dikonsumsi untuk
memproduksi meja.

Akurasi Pembebanan Biaya


Pembebanan biaya secara akurat sangat penting. Akurasi adalah suatu konsep
realtif, pembebanan biaya yang masuk akal dan logis, bukan pembebanan biaya
yang “benar’. Suatu metode pembebanan biaya dapat lebih akurat dibandingkan
dengan metode pembebanan biaya lainnya.
Sebagai ilustrasi, metode pembebanan biaya yang akurat menunjukkan bahwa
biaya penyediaan listrik adalah Rp40.000.000. Biaya penyediaan listrik dari
pemasok luar adalah Rp44.000.000. Selama ini pembebanan biaya kurang akurat
dan menghasilkan biaya penyediaan listrik Rp46.000.000. Oleh karena
pembebanan biaya listrik yang kurang akurat, perusahaan memutuskan
memperoleh listrik dari pemasok luar. Keputusan ini adalah keputusan yang salah
karena menyebabkan perusahaan merugi Rp4.000.000 (Rp44.0000.000 – Rp
40.000.000).

Anda mungkin juga menyukai