Soal :
1. Dalam jenis penahanan risiko, terdapat penahanan yang direncanakan dan penahanan
yang tidak direncanakan, bagaimana contoh dari ke dua jenis penahanan tersebut? (bobot
15%)
2. Membentuk Incorporated atau PT, dalam padanan bahasa Indonesia merupakan salah
satu cara transfer risiko. Berikannya penjelasan yang lebih lengkap mengenai hal
tersebut! (bobot 15%)
3. Misalkan Toyota menjual mobilnya ke Amerika Serikat dan Indonesia. Selain Toyota,
konsumen di Amerika Serikat juga menyukai mobil buatan Ford, General Motors, dan
Chrysler, sedangkan di Indonesia konsumen juga menyukai produk Honda, Nissan, dan
Suzuki.
Jika yen menguat terhadap dolar, bagaimanakah dampaknya terhadap penjualan di AS?
Apakah situasi ini bisa menguntungkan posisi Toyota di AS? Jelaskan!(bobot 15%)
4. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang sangat serius dalam
menerapkan manajemen risiko, dan juga banyak dibatasi oleh berbagai aturan baik yang
diatur oleh Bank Indonesia maupun OJK. Jelaskan alasan perlunya perbankan melakukan
manajemen risiko secara ketat!(bobot 15%)
5. PT. Maha Sempurna, Tbk. adalah sebuah perusahaan rokok yang termasuk 3 besar
perusahaan rokok dengan penjualan terbesar di negara X. Dari seluruh penjualan,
60%nya di ekspor ke Amerika Serikat, sisanya dijual di dalam negeri. Seluruh bahan
baku yang digunakan oleh perusahaan dipasok oleh pemasok dalam negeri, menggunakan
tenaga kerja lokal dan proses produksi sebagian besar menggunakan mesin-mesin
otomatis. Aset-aset yang dimiliki perusahaan, dibiayai dari hutang yang terdiri dari
hutang obligasi (40%dari total modal) dan hutang jangka pendek kepada supplier (10%
dari total modal) dan sisanya sebagian besar berupa modal saham yang diterbitkan di
pasar modal.(bobot 40%)
Jawaban :
1. Penahanan risiko direncanakan adalah dimulai dari upayauntuk mengetahui seluruh risiko
yang mungkin timbul, atau mengindentifikasi risikoyang ada kemudian menyusun
berbagai tindakan yang akan diambil. Pada kondisi initindakan yang diambil menjadi
tanggung jawab perusahaan sendiri dan tidak dialihkan pada pihak lain atau pihak ketiga
diluar perusahaan. Contohnya perusahaan lebih menekankan pada pelatihan mengemudi
dan seleksi pengemudi yang ketat dalam upaya mengantisipasi risiko terjadinya
kerusakan kendaraan akibat kecelakaan. Pada kondisi ini perusahaan lebih memilih
menganggarkan dana untuk meningkatkan ketrampilanmengemudi daripada
mengasuransikan kendaraan.
2. Karena Seperti yang dijelaskan, seseorang tidak dapat menghilangkan resiko. Seseorang
dapat mengurangi, membagi atau meminimalisir resiko dengan berbagai cara. Salah
satunya adalah dengan membagi resiko ke pihak lain. Perusahaan asuransi merupakan
pihak yang menerima pengalihan risiko. Peralihan resiko ke perusahaan asuransi ini lah
yang disebut transfer resiko. Perusahaan asuransi menjadi pihak penanggung, sedangkan
orang yang menyerahkan resiko obyek tertentu disebut sebagai tertanggung.
Transfer resiko adalah Gabungan antara kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dan
dampak-dampak negatif yang ditimbulkannya. Sebagai contoh, kita bisa membeli
asuransi kecelakaan. Jika terjadi kecelakaan, perusahaan asuransi akan menanggung
kerugian dari kecelakaan tersebut.
4. Kebijakan aturan yang sangat ketat kepada perbankan. Perbankan yang diatur dengan
sangat ketat (highly regulated industry) diharapkan agar kepentingan masyarakat dapat
selalu terjaga dari potensi risiko-risiko yang akan selalu ada pada industri perbankan ini.
Jika perbankan tidak menerapkan aturan-aturan yang ketat, bank dapat memberikan
dampak negatif kepada bank itu sendiri maupun ke berbagai pihak lain, seperti kerugian
finansial, reputasi yang jelek di kalangan masyarakat, terganggunya sistem pembayaran
(karena bank menyelenggarakan sistem pembayaran), terganggunya mobilisasi dan
kegiatan investasi.
5.
PT. Maha Sempurna n memiliki distributor atau pelanggan baik, di dalam maupun di luar
negeri. Putusnya hubungan Perseroan dengan distributor atau pelanggan tersebut dapat
mempengaruhi pemasaran produk dan pendapatan PT. Maha Sempurna. Besarnya tingkat
ketergantungan ini dapat diperkecil dengan adanya perjanjian kerjasama penjualan jangka
waktu panjang dan hubungan jangka panjang yang baik terhadap distributor dan
pelanggan.
d. Persaingan usaha
PT. Maha Sempurna patuh terhadap hukum dan peraturan lokal, regional, dan global
yang berlaku di berbagai bidang seperti keamanan produk, klaim produk, merek dagang,
hak cipta, paten, persaingan, kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, tata kelola
perusahaan, keterbukaan informasi, ketenagakerjaan, serta pajak.
PT. Maha Sempurna telah melaksanakan segala ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah
untuk memperkecil pengaruh dampak lingkungan, yaitu dengan cara mengelola limbah
produksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengikuti semua ketentuan mengenai
lingkungan sesuai dengan peraturan pemerintah.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka saran yang dapat disampaikan penulis
sebagai berikut:
1. Upaya yang bisa dilakukan perusahaan melalui manajemen persediaan yang baik,
dimana PT. Maha Sempurna memiliki persediaan bahan baku rata-rata diatas 3
bulan untuk mengantisipasi kurangnya pasokan bahan baku
2. Perusahaan harus meningkatkan harga saham di tahun berikutnya agar market
value of equity mengalami kenaikan sehingga perusahaan dipandang oleh
masyarakat sangat baik.
3. Perusahaan harus mengurangi jangka waktu pemberian kredit pada tahun yang
akan datang disertai administrasi penagihan yang baik sehingga average
collection period dapat dipercepat. Selain itu, perusahaan juga harus mempercepat
perputaraan persediaan dengan cara mengurangi persediaan bahan baku dan jadi
yang sulit terjual (slow moving).
4. Perusahaan harus meningkatkan profitabilitas di tahun mendatang dengan cara
menekan harga pokok penjualan, adaupun alternatif yang dapat dilakukan
perusahaan diantaranya dengan melakukan seleksi pemasok untuk kebutuhan
bahan baku sehingga mendapatkan harga yang lebih bersaing.
5. Manajemen perusahaan harus lebih memperhatikan setiap biaya operasional
supaya tidak melebihi laba yang diperoleh. Manajemen dapat melakukan efisiensi
pada biaya-biaya yang dianggap kurang efektif dalam penggunaannya.